Reuni SMA Bernada

Singkat cerita malam pun tiba, Brianna yang memakai gaun berwarna merah pemberian mommy nya dengan belahan di dada terlihat begitu sexy dan menawan malam ini .

Bernada mengajak putri semata wayang nya menghampiri satu meja di sebuah restoran ternama yang terdapat dua perempuan seusia nya bersama satu anak remaja .

Bernada bersemangat saat melihat kedua sahabat lamanya setelah sekian lama. "Hello... ya ampun, lama sekali kita tak bertemu!" ucapnya, sambil berjabat tangan hangat dan mencium pipi Astri dan Elisa. Elisa mengagumi, "Kamu masih cantik seperti dulu, Nada." Astri menyambung dengan nada gembira, "Iya benar, dia masih saja terawat dan berkilau seperti dulu." Bernada tersenyum lebar, "Ah, kalian juga masih terlihat cantik dan awet muda! Oh ya, perkenalkan ini putri semata wayangku, Brianna." Brianna, yang berdiri manis di sampingnya, menyapa dengan sopan, "Halo, Tante..." Astri segera memperkenalkan putrinya, "Hallo kamu, cantik sekali seperti Mamamu. Kenalin, ini Mayang." Sementara Elisa menyela, "Anakku, Kenan, sedang kuliah di Australia, jadi tak bisa ikut datang hari ini." Saat mereka bertukar cerita, Bernada tiba-tiba teringat, "Ngomong-ngomong, kenapa Regina belum muncul ya?" Ketiganya saling berpandangan, merasa ada yang kurang dalam pertemuan itu tanpa kehadiran Regina. Atmosfer seketika menjadi sedikit tegang, penasaran akan alasan ketidakhadiran sahabat mereka. "Mungkin memang sibuk berlebihan hingga terlambat, karena dia terbiasa hidup dalam kesibukan yang luar biasa dibanding kita semua, maklum saja, terlalu kaya hingga waktu seakan miliknya," sahut Astri dengan tawa yang riang. "Hahaha, benar sekali, kita harus memaklumi," sahut yang lain, seraya gelak tawa mereka memenuhi ruangan. Sementara itu, Brianna, dengan keanggunan yang dipaksakan, memilih tempat duduk yang terpisah dari meja ibunya, mendekati Mayang yang tampak begitu bosan dengan pertemuan malam itu, mirip dengan perasaan Brianna sendiri. Di sudut lain, teman-teman SMA mereka tampak asyik berbincang tentang karir bisnis masing-masing, menyampaikan cerita sukses yang penuh semangat, sambil sesekali menyelipkan rasa penasaran mereka terhadap kawan yang belum kunjung tiba. Di tempat terpisah, Regina tampak geram dan resah. Matanya menyala dengan kekesalan yang tak bisa dibendung. "Sejak kamu kecil, kamu selalu membuat Mommy terlambat setiap kali akan bertemu klien atau teman. Seharusnya kamu lebih bertanggung jawab!" omelnya dengan nada tinggi pada putra keduanya, yang hanya bisa menundukkan kepala malas, mendengarkan hujan keluhan itu, sebelum akhirnya pergi ke salon untuk memangkas rambut gondrongnya yang telah lama terabaikan.

"Mommy saja yang repot, anak sudah besar kok masih harus selalu ikut kemana-mana," keluh sang anak dengan nada kesal yang menambah api amarah ibunya. "Cepat masuk mobil!" tegas sang ibu dengan suara yang lebih tinggi dari biasanya. Anaknya hanya tertawa mengejek, "Yeee, marah," ujarnya sambil mengikuti sang ibu memasuki mobil mewah mereka. Tidak lama kemudian, mereka tiba di tempat tujuan dan langsung menuju meja dimana Bernada dan teman-temannya sudah menunggu.

"Oh ya Tuhan, aku minta maaf sekali karena terlambat," ucap Regina dengan penuh penyesalan sambil menyalami teman-temannya satu per satu. Bernada membalas dengan santai, "Iya, tidak apa-apa Gina, yang penting kamu sudah sampai."

Lalu Regina berkata, "Oh, ini kenalkan, putra kedua ku, namanya Kelvin." Teman-temannya tampak bingung, sebab Regina tidak membawa anaknya tapi malah menunjuk ke sebuah kursi kosong di belakangnya seolah-olah anaknya ada di sana. Atmosfer menjadi hening sejenak, semua mata tertuju padanya, menunggu penjelasan yang tak kunjung datang.

Astri penasaran bertanya, "Mana anakmu, Jeng?" Sementara Regina, yang telah menoleh, tiba-tiba berteriak dengan nada geram, "Kelvin...!!!" Kesal karena mengetahui anaknya tidak ikut turun dari mobil. Brianna dan Mayang berusaha menahan tawa melihat keluguan seorang ibu yang sedang resah.

Bernada lebih tenang, Astri berkata, "Sabar, Jeng, sabar." Sementara Elisa menambahkan, "Anak-anak memang suka membuat ulah, maklumi saja, Jeng." Kelompok wanita ini pun kemudian larut dalam keceriaan sambil menikmati hidangan yang telah mereka pesan.

Di hati kecilnya, Brianna sangat ingin segera pulang, namun dia merasa iba pada Mayang yang tampak menikmati saat-saat bersama ini.

Episodes
1 Tentang Brianna
2 club malam
3 Nyeri
4 Reuni SMA Bernada
5 Club Malam
6 Ancaman Kelvin
7 Kembali pada rutinitas
8 Campus
9 Gairah Felix
10 Tamu Tak Diundang
11 Villa
12 Kelvin Frustasi
13 Gairah yang menyiksa
14 Kelvin benar benar jatuh hati
15 Kantor
16 Ulang Tahun Renata
17 Kelvin Marah
18 Kejutan Untuk Nata
19 Kelulusan
20 Pulau
21 Ronald mabuk buaian
22 Baru siuman
23 Meeting
24 Ketakutan Brianna
25 Kenakalan Brianna
26 Felix
27 warning +21
28 Lanjut
29 Emosi & Gairah Brianna
30 ***
31 Sopir Baru
32 mengunjungi Renata
33 Kecurigaan Dianna dan Brianna terhadap pembantu sahabatnya
34 Demam
35 Pernikahan David
36 Diagnosa
37 Senyum tengil di pagi hari
38 kamar pembantu
39 Kembali
40 Ranjang Rindu
41 Pembantu Nackal
42 I Love You
43 Felix
44 club malam
45 Morning Baby K
46 meeting
47 3 wanita absurd makan siang
48 paket makanan
49 Makan Malam Romantis
50 ART NACKAL
51 ________
52 Terapis
53 Ruang kerja
54 Bertemu Dianna
55 Pria ku menggoda
56 Nikmat
57 FLY
58 Meeting Dengan Vania
59 Cinta
60 Hari melelahkan untuk Ronald
61 Aku mau kamu hamil
62 Telepon dari Mommy
63 Welcome Alyeska Resort
64 tari
65 Rumah Tak Bertuan
66 Klub Malam
67 Seketika Penat Itu Hilang
68 First Kiss
69 Main Salju
70 Malam yang Cantik di Alaska
71 Kenikmatan
72 Pria Dingin milik Vania
73 Berakhir Solo
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Tentang Brianna
2
club malam
3
Nyeri
4
Reuni SMA Bernada
5
Club Malam
6
Ancaman Kelvin
7
Kembali pada rutinitas
8
Campus
9
Gairah Felix
10
Tamu Tak Diundang
11
Villa
12
Kelvin Frustasi
13
Gairah yang menyiksa
14
Kelvin benar benar jatuh hati
15
Kantor
16
Ulang Tahun Renata
17
Kelvin Marah
18
Kejutan Untuk Nata
19
Kelulusan
20
Pulau
21
Ronald mabuk buaian
22
Baru siuman
23
Meeting
24
Ketakutan Brianna
25
Kenakalan Brianna
26
Felix
27
warning +21
28
Lanjut
29
Emosi & Gairah Brianna
30
***
31
Sopir Baru
32
mengunjungi Renata
33
Kecurigaan Dianna dan Brianna terhadap pembantu sahabatnya
34
Demam
35
Pernikahan David
36
Diagnosa
37
Senyum tengil di pagi hari
38
kamar pembantu
39
Kembali
40
Ranjang Rindu
41
Pembantu Nackal
42
I Love You
43
Felix
44
club malam
45
Morning Baby K
46
meeting
47
3 wanita absurd makan siang
48
paket makanan
49
Makan Malam Romantis
50
ART NACKAL
51
________
52
Terapis
53
Ruang kerja
54
Bertemu Dianna
55
Pria ku menggoda
56
Nikmat
57
FLY
58
Meeting Dengan Vania
59
Cinta
60
Hari melelahkan untuk Ronald
61
Aku mau kamu hamil
62
Telepon dari Mommy
63
Welcome Alyeska Resort
64
tari
65
Rumah Tak Bertuan
66
Klub Malam
67
Seketika Penat Itu Hilang
68
First Kiss
69
Main Salju
70
Malam yang Cantik di Alaska
71
Kenikmatan
72
Pria Dingin milik Vania
73
Berakhir Solo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!