Bab 5

KILAS BALIK DEV DAN YUMNA...

"Dev...hari ini kamu punya waktu luang,tidak?"tanya Nenek Dev.

Mereka sekeluarga saat ini sedang ada di ruang makan,menikmati waktu sarapan pagi bersama,sebelum mereka kembali ke rutinitas masing-masing.

Setelah sang papah pensiun dari perusahaannya sendiri,Dev menggantikan sang papah sebagai CEO di perusahaan mereka.

Perusahaan papah Dev,bergerak di bidang properti,perusahaan tersebut sebenarnya milik nenek Dev,yang kemudian di kelola oleh sang suami,kemudian di turunkan kepada papah Dev,dan kini,giliran Dev yang melanjutkan mengelola perusahaan keluarganya tersebut.

"Nanti aku tanya,Raka,apakah aku punya jadwal meeting lain,selain pagi ini,Nek,"jawab,Dev.

"Kamu ini,selalu saja mengelak dan banyak beralasan,kalo nenek bertanya perihal waktu luang kamu!"sungut Nenek Dev.

"Pokoknya kamu harus menyisihkan waktu,untuk bertemu dengan wanita yang sudah nenek pilihkan untuk kamu,tidak ada bantahan!"Ucap Nenek Dev dengan nada tegas.

"Bu...biarkan Dev memilih sendiri pasangan hidupnya,dia sudah dewasa untuk hal itu,"sela Papah Dev.

"Diam kamu!"bentak Nenek Dev.

Papah Dev pun menundukkan wajahnya dalam-dalam,ia tidak lagi menyuarakan pendapatnya,sementara mamah Dev menatap iba ke arah suaminya.

"Ibu gak mau,Dev kembali mengulangi kesalahan yang kamu lakukan,Rama!,memilih wanita sembarangan,sehingga membawa petaka untuk keluarga kita."

"Tapi,Bu-...waktu sudah membuktikan Lita menantu yang baik,dia tidak membawa petaka dalam keluarga ini,"sela Papah Dev,membela sang istri.

"Sudahlah,tidak baik kita berdebat di depan makanan,cepat habiskan makanan kalian!"ucap Nenek Dev.

Kedua orang tua Dev dan juga Dev pun menuruti ucapan sang nenek,ketiganya kembali melanjutkan sarapan mereka,dalam keheningan,meskipun bibir mereka tidak mengeluarkan satu patah kata pun,tetapi di dalam hati masing-masing memiliki banyak pertanyaan.

Dev yang bertanya-tanya di dalam hatinya,tentang kemungkinan ada sebuah rahasia besar yang di sembunyikan oleh sang nenek dan juga papahnya,atau mungkin mamahnya pun terlibat.

Dan mamah Dev yang juga bertanya-tanya,jika memang ada rahasia besar di dalam rumah ini,kenapa suaminya tidak pernah menceritakan perihal rahasia tersebut kepada dirinya,padahal keduanya sudah lama hidup bersama,mamah Dev juga berpikir,mungkin saja rahasia tersebut ada hubungannya dengan sikap sang ibu mertua terhadapnya selama ini.

Dev sekeluarga pun sudah selesai menikmati sarapan pagi mereka,Dev segera berdiri dari kursi,mencium tangan kedua orang tuanya dan juga sang nenek dengan takzim sebelum dirinya pergi ke kantor.

Sementara mamah Dev,setelah putranya keluar dari ruang makan,dirinya langsung berdiri dari duduknya,dan merapihkan meja makan.

Nenek Dev dan juga ayah Dev keduanya berjalan ke arah ruang keluarga.

"Sini,Bu,biar saya bantu,"ucap salah satu asisten rumah tangga di rumah Dev yang tiba-tiba saja muncul dari arah dapur mereka.

"Gak usah,Ningsih,biar saya saja,kalo ibu lihat,nanti ibu bisa marah,kamu kerjakan yang lain saja,"balas Mamah Dev.

Ningsih pun menuruti ucapan mamah Dev,ia segera berlalu dan kembali ke dapur,sementara itu,mamah Dev kembali melanjutkan tugasnya dengan cekatan,membawa piring-piring kotor ke dapur.

Setelah selesai membersihkan meja makan,dan membawa piring kotornya ke dapur,mamah Dev berjalan ke arah ruang keluarga.

Ia tidak melihat siapapun di sana,bahkan yang biasanya sang suami ada dan sedang membaca majalah pun tidak ada di ruang keluarga.

Mamah Dev pun memutuskan untuk melihat sang suami,yang mungkin berada di dalam kamarnya.

"Aku cariin ternyata,Mas,ada di kamar."Ucap Mamah Dev sembari menutup kembali pintu kamarnya.

Mamah Dev berjalan perlahan ke arah sang suami yang sedang duduk santai di sofa,di dalam kamar mereka.

"Mas,kita perlu bicara,"ucap Mamah Dev lagi.

Papah Dev menghela nafasnya,sebelum ia meletakkan majalah yang sedang di bacanya ke atas meja.

"Apa yang kamu mau dengar,Lita?"tanya Papah Dev.

Papah Dev seolah-olah tau,bahwa istrinya pasti akan meminta kejelasan perihal yang terjadi di meja makan tadi.

Ia berpikir sudah saatnya untuk terbuka dengan sang istri,beberapa tahun berumah tangga dengan sang istri,ia bisa melihat ketulusan dari istrinya tersebut.

Meskipun dirinya tetap membisu,dan membiarkan sang ibu,berbuat sesuka hati terhadap istrinya,tetapi istrinya masih setia berada di sampingnya.

Waktu sudah membuktikan dirinya berbeda dengan mantan istrinya terdahulu.

"Aku mau dengar semuanya,semua yang mas sembunyikan dari aku selama ini."

"Dan alasan kenapa mas menyembunyikannya dari aku,tolong jangan ada lagi yang ditutupi,mas,aku berhak untuk tau,karena aku bukan orang asing,aku istri kamu!"ucap Mamah Dev.

"Kamu tau,kalo aku seorang duda tanpa anak,kan?"tanya Papah Dev.

"Iya,kalo soal itu aku tau,dan istri mas yang sebelumnya sudah meninggal,kan,"ucap Mamah Dev.

"Dia belum meninggal."

"Belum meninggal?...jadi selama ini mas bohong sama aku?,tapi mas sudah resmi berpisah,kan?"Mamah Dev mencecar suaminya dengan pertanyaan yang beruntun.

"Aku malu mengakui kebenaran tentang dia ke kamu pada saat itu,Lita."

"Kebenaran tentang apa,Mas?"tanya Mamah Dev.

"Ayolah mas,tolong ceritakan semuanya ke aku,tolong jangan sembunyikan apapun lagi."

"Apa ini ada hubungannya dengan sikap ibu selama ini ke aku?"tanya Mamah Dev lagi.

"Iya,itu semua karena ibu takut dan merasa trauma,Lita."

"Apa yang ibu takutkan dari aku mas?,aku bahkan selama ini gak mengambil apapun dari harta kekayaan ibu kamu,aku bahkan masih bersabar sampai saat ini dengan sikap ibu kamu ke aku,"ucap Mamah Dev.

"Tolong biarkan aku menceritakan semuanya sampai selesai,dan jangan kamu sela!"balas Papah Dev.

Mamah Dev pun menuruti ucapan sang suami,ia diam sembari menunggu dengan cemas,rahasia yang akan diungkapkan oleh sang suami kepadanya.

Rahasia yang selama ini ditutupi oleh suaminya tersebut,entah rahasia apa,sehingga sang suami memilih bungkam selama beberapa tahun,dan baru menceritakannya saat ini.

Mamah Dev tidak menyangka,jika keluarga suaminya memiliki rahasia besar yang tersimpan dengan rapih.

Ibu mertuanya dan juga sang suami,sangat pandai menyimpan rahasia tersebut,sampai usia Dev kini sudah dewasa.

Ia pun merasa syok dan juga dikhianati saat sang suami mengatakan jika istrinya terdahulu masih hidup,sebab dulu,ia mengatakan jika istrinya terdahulu sudah meninggal.

Otaknya membuat ia berpikir,apa mungkin selama ini,ibu mertuanya tidak menyukai dirinya karena dirinya lah penyebab menantunya yang terdahulu pergi dari rumah ini.

Tapi ia kembali teringat,kata-kata yang ibu mertuanya lontarkan saat di ruang makan tadi.

Tanpa sadar,mamah Dev menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri,mencoba menghalau apa yang ada di dalam otaknya saat ini.

Sementara papah Dev memperhatikan tingkah istrinya,ia menghela napasnya terlebih dahulu,sebelum memulai menceritakan kisah kelam keluarga mereka...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!