Hai, Luna!
Mobil Alan terparkir di bahu kanan jalan.
Sementara, dia terus menatap gedung kantor penerbit.
Alan
Kenapa dia lama sekali?
Alan
Apa.. Dia sudah keluar dari tadi?
Alan
Ah! Pak Hans.. Kamu nggak ngebut tadi!
Hans
Sebentar lagi, rapat bulanan di gelar..
Hans
Kita harus segera ke-
Hans
Kalau tidak.. Anda di..
Alan
(Memperhatikan Luna dan Leon)
Alan
Sepertinya, di tolak lagi..
Alan
Oh! Kenapa dia mendekat ke pemuda itu!
Alan
Aku juga mau di pegang sama kamu..
Leon Pratama
Dia.. Sangat mengerikan..
Leon Pratama
(Memandang Luna)
Alan
(Berdiri di sebelah Leon)
Leon Pratama
(Menoleh ke Alan)
Leon Pratama
Anda.. Siapa?
Alan
Oh.. Bukan siapa-siapa..
Leon Pratama
Banyak sekali orang aneh di sekitarku
Leon Pratama
(Masuk ke dalam gedung)
Alan melihat Luna berjalan dengan pandangan kosong.
Dan, tak lama.. Kekhawatirannya menjadi ketakutan.
Saat melihat Luna menyeberang, dan sebuah truk besar melaju cepat ke arah Luna.
Alan
(Menarik lengan Luna)
Alan
Kamu.. Nggak apa-apa?
Luna Narissa
Oh.. Tampan..
Luna Narissa
(Menggelengkan kepala)
Luna Narissa
(Mundur selangkah)
Luna Narissa
Oh, maksudku.. Terima kasih..
Alan
Lain kali, kalau mau menyeberang jangan melamun!
Alan
Hampir saja, kamu tertabrak truk tadi!
Luna Narissa
(Mengernyitkan dahi)
Luna Narissa
Kenapa kamu marah?
Alan
Oh.. Aku.. Hanya khawatir padamu.
Luna Narissa
Kamu kenal aku?
Alan
Aku.. Mengenalmu dari 4 tahun yang lalu.
Luna memperhatikan setiap jengkal wajah Alan.
Berpakaian jas hitam rapi.
Di telinga ada bekas tindik.
Luna Narissa
[ Apa mungkin.. Dia seorang mafia??]
[ ] : Berkata dalam hati.
Luna Narissa
Selama itu kamu menguntitku?!
Cindy
HOI, ALAN! KAU PRIA BRENGS*K!
Hans melihat dari kejauhan.
Hans
Tiba-tiba, gadis kedua muncul..
Alan
(Menengok ke samping kiri)
Cindy
(Menjambak rambut Alan)
Cindy
Kamu, sinting?! Kamu janji bertemu denganku 1 jam yang lalu?!
Cindy
Kenapa kamu nggak datang?!
Luna menatap Alan dan Cindy bergantian.
Cindy
Nggak! Jelasin dulu, kenapa kamu nggak datang?!
Alan
Aku nggak kenal kamu!
Cindy
Nggak kenal, katamu?!
Cindy
Setelah, memberiku cincin 3 bulan yang lalu..
Cindy
Kamu bilang nggak kenal?!
Cindy
Apa? Kamu bilang aku brengs*k?!
Cindy
(Menarik rambut Alan kencang)
Alan
Aku bicara padaku sendiri
Luna Narissa
Wah.. Pemain rupanya..
Luna Narissa
(Menggelengkan kepala)
Alan
Dengar penjelasanku, ya?
Alan
Ini nggak seperti yang kamu pikirkan..
Luna Narissa
Oh.. Aku? Peduli apa aku?
Cindy
Jadi, gara-gara gadis ini?!
Cindy
(Menjambak rambut Luna)
Luna Narissa
ARGH! LEPASKAN!
Usai beberapa helai rontok dari kepala Alan dan Luna, kini mereka bertiga duduk di kafe.
Berempat, kalau Hans juga di hitung.
Luna Narissa
(Menatap Hans)
Luna Narissa
Pasti.. Dia pengawalnya..
Luna Narissa
Aku semakin yakin, kalau dia seorang mafia..
Alan
Oh, tali rafia? Buat apa?
Alan duduk di sebelah Luna.
Luna Narissa
Oh.. Kamu dengar itu?
Alan
Kamu minta tali rafia..
Alan
Aku carikan sekarang?
Luna Narissa
Aku nggak ngomong tali rafia..
Luna Narissa
Nggak apa-apa..
Luna Narissa
Abaikan saja..
Luna Narissa
Oh, nggak apa-apa..
Luna Narissa
Nggak perlu..
Alan
Kamu pasti kaget, ya?
Luna Narissa
Aku nggak apa-apa..
Cindy
Kalian nggak lihat aku ada di sini?
Alan dan Luna, menatap Cindy.
Alan
Jadi.. Katakan.. Siapa kamu?
Hans
Yanga akan kita temui tadi
Hans
Yang mengirim foto Anda dan dia sedang berciuman.
Hans berbisik. Dan, didengar oleh Luna.
Luna Narissa
[Gadis kedua? Wah.. Mafia ini benar-benar brengs*k]
Cindy
Jadi, alasanmu nggak datang tadi, gara-gara perempuan ini?!
Luna Narissa
Oh, maaf.. Aku nggak terlibat dalam hubungan kalian.
Luna Narissa
Aku nggak kenal dia siapa.
Alan
Luna nggak tahu apa-apa, soal ini..
Cindy
Alan.. Nggak kenal kamu?
Luna Narissa
Ini pertama kalinya, aku bertemu dengannya.
Cindy
Dan, dia sudah tahu namamu?
Luna Narissa
Nggak bisa jelaskan..
Luna Narissa
Dia tiba-tiba panggil namaku tadi..
Cindy
Jadi.. Kalian nggak sengaja bertemu di jalan..
Cindy
Terus, Alan tiba-tiba tahu namamu?
Luna Narissa
Sebenarnya, dia menyelamatkanku tadi..
Luna Narissa
Aku hampir saja tertabrak truk..
Cindy
Kalian.. Sedang menulis sebuah naskah percintaan?
Luna Narissa
Tapi.. Itu ide yang bagus sepertinya..
Alan
Itu bisa jadi ide ceritamu selanjutnya!
Alan
Seorang pria dan wanita yang tidak sengaja bertemu dan saling jatuh cinta!
Luna Narissa
Wah.. Kamu benar!
Luna Narissa
Itu lumayan juga.
Luna Narissa
Zaman sekarang, para pembaca suka hal yang romantis..
Cindy
Kita di sini untuk membahas hubunganku dan kamu!
Alan
Jadi, bagaimana Karina?
Alan
Di mana letak salahku padamu?
Luna Narissa
(Menahan tawa)
Luna Narissa
Sepertinya, kamu salah nama..
Alan
Karina nama gadis sebelumnya.
Cindy
Jadi, sebelumnya, kamu sudah bertemu dengan gadis lain?!
Alan
Sulit untuk di jelaskan..
Luna Narissa
Wah, sebenarnya berapa gadis yang kamu jumpai?
Luna Narissa
Sampai, kamu nggak hafal namanya?
Alan
Ini nggak seperti yang kamu kira..
Cindy
Kamu seharusnya, jelasin itu padaku!
Alan
Tapi.. Aku juga harus jelasin itu sama Luna.
Alan
Aku nggak mau dia salah paham.
Luna Narissa
Oh.. Sungguh.. Nggak apa, kalau aku salah paham.
Alan
Aku takut, kamu anggap aku laki-laki brengs*k.
Luna Narissa
Tapi, aku sudah berpikiran seperti itu sejak ada Nona ini.
Cindy
Seharusnya, aku yang salah paham!
Cindy
Sebenarnya, siapa dia?
Alan
Dia, gadis yang aku cintai selama ini.
Luna dan Alan saling pandang.
Luna Narissa
Laki-laki nggak waras.
Comments