"Aku tidak menyangka akan menikah seperti ini.." keluh perempuan yang ada di samping pria yang tengah menatap buku nikah yang ada di tangan nya.
Elang yang ada di samping Aisa menoleh ke samping, dia menatap Aisa dengan tatapan heran, dia merasa kalau Aisa menyesal menikah dengan nya.
"Apa kamu menyesal menikah dengan ku..??" tanya Elang dengan penasaran.
Syett..
Aisa menoleh ke arah samping, di mana dia melihat suami nya tengah menatap nya dengan tatapan bertanya, tatapan nya sangat membuat Aisa merasa kesal.
"Apa kamu bodoh..??" tanya Aisa dengan malas.
"Kalau bukan karena kamu, mana mungkin aku menikah kilat seperti ini.." lanjut Aisa
"Dan yah, setidak nya aku tidak akan menikah di KUA seperti ini, dengan bermodal baju lusuh dan sederhana..!! Meskipun aku orang kismin tapi aku punya angan-angan menikah dengan memakai kebaya meskipun sederhana.." ucap Aisa dengan panjang lebar dengan sangat menohok.
Ginjal Elang seperti di cubit mendengar keluhan Aisa, dia merasa seperti orang miskin yang tidak mampu memberikan pernikahan yang layak, tapi Elang kembali berpikir, untuk apa menikah dengan layak kalau dia dan Aisa nanti nya akan berpisah.
"Sudah lah jangan banyak mengeluh, tidak baik.." sahut Elang dengan memalingkan wajah nya.
Huffff..
Aisa mendengus mendengar apa yang di katakan Elang, percuma saja dia mengeluh pada pria yang tidak punya perasaan, sudah punya kekasih tapi masih saja menerima perjodohan yang di buat di masalalu.
"Aku tidak akan memberikan kamu pernikahan yang mewah, megah, pernikahan sederhana seperti ini saja sudah cukup.." ucap Elang tanpa perasaan
Aisa yang ada di samping nya, masih menatap buku pernikahan yang ada di tangan nya, tidak ada yang bisa dia harapkan dari buku nikah yang ada di tangan nya.
Apalagi perkataan Elang sangat menyakiti nya, dia tau kalau dia hanya perempuan miskin yang beruntung di besarkan Ayah nya bisa hidup sampai sekarang.
Saat Aisa merasa diri nya sudah merasa beruntung dia mendengar perkataan Elang yang semakin menyakiti nya, Aisa menoleh ke arah suami nya.
"Aku akan memberikan pernikahan yang layak untuk ke kasih ku.." lanjut Elang.
Hemmzzz..
Aisa tersenyum miring mendengar apa yang di katakan Elang, dia tidak layak, dia tidak pantas, siapa dia..?? Anak kandung yang di jual orang tua nya demi menyelamatkan anak tiri nya.
"Baik lah tuan, saya sangat paham dengan status saya, jangan anda perjelas dengan mengatakan kalau anda hanya terpaksa dengan saya, saya sudah sangat tau dan paham.." sahut Aisa dengan pilu.
Hah..
Aisa membuang napas kasar setelah mengatakan semua yang ada di dalam dada nya, dia merasa sangat lega mengatakan semua nya, tanpa ada rasa yang dia pendam lagi.
Setelah membuang napas kasar, Aisa masuk ke dalam mobil yang sudah di buka Asisten Elang, dia tidak lagi memperdulikan Elang yang menatap nya dengan tatapan yang sangat sulit di jelaskan.
Elang masuk ke dalam mobil mewah milik nya, tanpa kata, tatapan nya lurus ke depan, dia sangat enggan melihat ke samping, di mana Aisa melihat keluar jendela.
"Yah, aku tidak menyangka Ibu akan menjual ku pada pria kaya.." batin Aisa dengan merasakan dada yang sangat sesak.
Aisa merasa hidup nya hanya sebagai boneka dan lelucon untuk ibu dan ayah tiri nya, dia tidak bisa menentukan hidup nya sesuai dengan keinginan nya.
Aisa diam dengan merasakan semua nya, begitupun dengan Elang yang hanya diam saja, sampai mereka akhir nya sampai di mansion Elang.
Elang keluar dari dalam mobil mewah milik nya, begitupun dengan Aisa yang keluar dari sisi mobil, Aisa menatap bangunan mewah yang ada di depan nya.
"Ayo masuk.." ajak Elang dari sisi mobil
Elang melangkah ke arah teras mansion dengan langkah lebar nya, di ikuti Aisa dan Asisten nya dari belakang, Aisa melangkah tampa ragu ke teras mansion.
"Kamu akan tinggal di sini sampai masa pernikahan kita selesai.." ucap Elang dengan dingin
"Aku tau.." sahut Aisa
"Dan yah, aku tidak akan memberikan sepeser pun uang untuk kamu, jadi cari saja uang sendiri.." Elang memperingatkan Aisa agar dia tidak bergantung pada nya.
"Aku tau.." sahut Aisa dengan sangat singkat, jelas padat
Elang yang sudah mendengar Aisa tidak keberatan dengan keputusan nya, dia melanjutkan langkah nya ke dalam mansion, begitupun dengan Asisten Elang dan Aisa mengekor dari belakang.
"Kalau kamu butuh bantuan, minta saja pada para pelayan.." ucap Elang tanpa menoleh ke belakang.
"Hemm.." Aisa hanya berdahem.
Elang tidak lagi mengeluarkan suara nya, dia diam dengan melanjutkan langkah nya ke arah lift, dengan diikuti Aisa yang belum paham dengan mansion Elang.
Elang masuk ke dalam lift begitupun dengan Aisa, Aisa hanya diam di samping nya dengan menatap lurus ke depan, sampai akhir nya dia mendengar kembali suara Elang yang membuat nya terus membuang napas kasar.
"Kamu jangan harap bisa sekamar dengan ku.." lirih Elang
"Tuan, saya hanya sementara di samping anda, saya tidak perna berpikir untuk bisa dekat dengan anda, apalagi satu kamar kamar dengan anda.." sahut Aisa
"Bagus, jangan harap apa yang saya punya kamu bisa menikmati nya.."
"Emm, saya paham tuan.."
Elang tidak lagi menyahut sampai pintu lift terbuka, Elang keluar begitupun dengan Aisa, mereka berdua melangkah menyusuri lorong mansion Elang, dengan diam.
Sampai akhir nya Elang berhenti di depan pintu kamar yang tidak jauh dari kamar nya, Elang menatap Aisa. "Ini kamar mu.." ucap Elang.
"Hemm.."
Setelah mendengar daheman Aisa, Elang meninggalkan Aisa, dia melangkah ke arah pintu yang tidak jauh dari kamar Aisa, Elang masuk ke dalam tanpa menoleh ke arah Aisa lagi.
Sedangkan Aisa dia menatap Elang sampai menghilang di balik pintu, baru Aisa masuk ke dalam kamar nya dengan rasa lelah nya, Aisa tidak ada rencana untuk ke Rumah sakit hari ini, dia ingin mengistirahatkan tubuh nya yang sangat lelah.
Setelah menikah dengan Elang dan juga berdebat dengan Elang, membuat Aisa merasa sangat lelah, sulit untuk dia jelaskan bagaimana lelah dan perasaan nya saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments