BAGIAN 4

"Loh, Kak Shaf kok udah di sini?"

Jasmine yang sedang mengecek pesanan bahan baku menoleh pada si penanya. Ia tersenyum ramah pada Lila, salah satu pegawainya. Ini adalah pertanyaan kesekian sejak ia menginjakkan kakinya di kafe.

"Kenapa? Takut ketahuan saya kalau kamu terlambat lagi?"

Gadis remaja 17 tahun ini tertawa pelan. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak benar-benar gatal. Tanda ia sedang gugup dan Jasmine sudah hafal kebiasaan itu.

"Maaf, Kak. Tadi ban motorku bocor. Terus ya cari bengkel pagi-pagi gitu agak susah. Makanya telat deh."

"Alaah, alasan terus lo." Seorang lelaki berusia sebaya dengan Lila muncul. Di tangannya terdapat kain lap dan cairan pembersih meja. "Bohong itu, Kak. Dia tuh telat karena telat bangun. Abisnya ia begadang semalaman. Galau diselingkuhi pacarnya." Harry-si lelaki tersebut sengaja mencibir Lila.

Lila mendelik kesal. "Mulut lo tuh, ya, Har. Heran deh gue. Kompor banget tau nggak."

Harry mengangkat bahunya seolah tidak peduli. "Dari pada lo, La. Galau mulu. Cari pacar baru dong."

"Liat aja nanti. Gue pasti segera dapat pacar baru." Lila berkata dengan sombong.

"Kak Shaf, ada Kak Fita sama Kak Naina tuh di depan." Pegawainya yang lain datang.

Jasmine yang tadinya tampak asyik melihat perdebatan dua anak remaja tersebut pun mengangguk. Ia lalu segera menemui dua sahabatnya yang sedang berada di depan.

Perempuan itu melangkah perlahan. Ia yakin dua sahabatnya itu akan bertanya mengenai keberadaannya di sini. Secepat ini. Di waktu yang seharusnya digunakan oleh pasangan pengantin baru untuk bersama atau bulan madu.

Bahkan ia masih ingat saat Fita dulu menikah. Hampir dua minggu ia sulit dihubungi. Sahabatnya itu diajak suaminya bulan madu ke Jeddah langsung.

Sesuatu yang diidam-idamkan oleh banyak perempuan. Beribadah di dua tempat suci umat Islam secara langsung. Di tempat yang bahkan Dajjal pun tidak bisa masuk ke dalamnya. Itu adalah tempat berseminya cinta Nabi Muhammad dengan istri tercintanya, Siti Khadijah.

“Kamu ngapain di sini?” tanya Fita, sahabatnya yang biasa bicara ceplas ceplos itu dengan cepat.

Jasmine bahkan belum duduk saat salah satu sahabatnya bertanya. Kini tatapan dua pasang mata itu jelas mengarah padanya dengan serius.

"Assalamu'alaikum, dua sahabatku yang cantik dan shalihah," sapa Jasmine dengan lembut.

Wajah dua sahabatnya itu mendadak berubah. "Wa'alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab Fita dan Naina bersamaan.

Jasmine kemudian duduk di kursi, di depan Fita dan Naina. "Pagi banget ke sini. Nggak mungkin sengaja nyari sarapan, kan?" tanya Jasmine.

"Kamu sengaja ngalihin pertanyaan, kan? Sebelum kita jawab, kamu dulu yang jawab. Ngapain pengantin baru di sini?" Naina bertanya sembari menatap Jasmine ingin tahu.

Fita mengangguk. "Bener, Mine. Kamu nggak mungkin kekurangan uang, kan? Kayaknya semua orang juga tahu kalau Ibrahim Group dan Adyatama Group itu dua keluarga terpandang dan punya banyak uang."

Jasmine tertawa pelan. Seperti biasa mereka memang sering membawa nama keluarganya untuk sekedar mengejeknya. Lebih tepatnya untuk mencibirnya karena nyatanya ia lebih menyukai dunia yang jauh dari hiruk pikuk bisnis apalagi mengurusi perusahaan keluarganya.

Lagipula, ia lebih menyukai dunia perbakingan daripada mengurusi berbagai berkas perusahaan. Apalagi berbicara tentang kekuasaan. Mungkin inilah yang membuatnya berjodoh dengan Adimas.

"Kenyataannya Adimas lebih menyukai pekerjaannya dari pada menikmati waktu denganku. Kalian kan tahu, pernikahan kami hanya karena perjodohan. Jadi aku rasa, masing-masing dari kami masih butuh waktu untuk beradaptasi," jawab Jasmine dengan santai, sengaja tidak memberitahukan kejadian yang sebenarnya tentang Adimas.

Bisa ngamuk dua perempuan ini jika tahu Adimas sangat membencinya.

Naina mengangguk-anggukan kepalanya perlahan. Sementara Fita nampak menyipitkan matanya pada Jasmine.

"Tunggu-tunggu, ini agak aneh, Mine. Justru seharusnya kalian beradaptasi dengan sering-sering ketemu. Bukannya saling menjauh dengan menyibukkan diri begini." Nada bicara Fita jauh dari kata santai.

Fita menghela napasnya perlahan, sebelum akhirnya ia menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Jasmine. "Kamu baik-baik aja, kan? Maksudku, pernikahan kamu berjalan dengan baik, kan?"

Tidak hanya Jasmine yang terkejut, namun Naina juga begitu. Fita memang tipikal orang yang spontan dan sangat peka.

Jasmine tersenyum kecil. "Baik, Fit. Aku baik-baik aja. Pernikahanku juga baik. Ini juga baru dua hari. Kalian doain aku, ya. Semoga pernikahanku baik-baik aja."

Naina dan Fita saling pandang. Namun Jasmine tahu, demi dirinya, dua sahabatnya ini akan berusaha memberikan ketenangan untuknya.

Mereka menggenggam tangan Jasmine seolah memberi kekuatan. Senyum di wajah mereka sebenarnya tidak cukup membuat Jasmine tenang. Pernikahannya baru dua hari dan apa yang dilakukan Adimas padanya sungguh membuatnya sakit hati.

Layaknya perempuan pada umumnya. Namun ia menikah dengan Adimas bukan berarti ia tidak memikirkan resikonya. Saat neneknya mengatakan ia akan dinikahi dengan cucu dari keluarga sahabat almarhum kakeknya, ia sudah siap dengan resikonya.

Pernikahan ini murni perjodohan. Mereka tidak saling mengenal apalagi mencintai. Namun takdir nyatanya tidak berkata demikian.

Lelaki yang dijodohkan dengannya adalah Adimas Muhammad Ibrahim. Sosok yang pernah ia temui beberapa tahun silam. Jasmine sendiri tahu bahwa lelaki itu masih sangat membenci dirinya. Tentu saja kesalahan di masa lalu adalah penyebabnya.

Meskipun apa yang diketahui lelaki itu adalah sebuah kesalah pahaman. Namun Jasmine sendiri sama sekali tidak punya keinginan untuk meluruskannya.

"Kamu harus tahu kalau kita berdua akan selalu ada buat kamu. Kapan pun kamu butuh," kata Naina lembut dan penuh perhatian.

"Iya. Kalau perlu, pun kamu minta suami baru juga, nanti bisa kok aku minta Bang Indra nyariin suami buat kamu. Pokoknya kalau kamu udah capek sama si Adimas-Adimas itu, bilang aja," kata Fita menimpali ucapan Naina dengan begitu menggebu-gebu.

Kali ini Jasmine langsung tertawa pelan. Fita memang selalu di luar dugaan. Mana ada teman yang langsung menawarkan temannya mencari suami baru.

"Hidup Bang Indra kayaknya berwarna banget ya sekalinya nikah sama kamu."

Naina mengangguk. Ia ikut tertawa sambil menatap Fita. "Iyalah. Orang kalem kayak Bang Indra emang udah cocok sama modelan Fita. Biar hidupnya nggak kaku-kaku amat."

Fita menghela napasnya. Namun ia juga mengiyakan hal tersebut. "Namanya juga jodoh. Menikah itu harus saling melengkapi. Bang Indra yang kaku jodohnya ya modelan aku gini."

Mereka tertawa bersamaan. Di saat seperti ini, Jasmine tahu, kehadiran mereka sangat ia butuhkan. Masa lalunya yang buruk, tidak menjadi penghalang untuknya berteman baik dengan dua perempuan baik ini. Melalui mereka, hidup Jasmine yang awalnya berantakan mulai stabil kembali.

"Ya udah, ya. Kalian berdua nikmati aja santai-santainya di sini. Aku mau ke ruanganku dulu. Ada pekerjaan." Jasmine lalu beranjak dari kursinya.

"Iya. Selamat bekerja, Ibu Jasmine yang cantik," sahut Naina.

"Jangan kecapekan, ya. Inget, sekarang udah punya suami," ujar Fita dengan wajah seriusnya.

"Siap, Nyonya Setiawan." Jasmine berseru dengan mimik tidak kalah serius.

Setelah itu ia segera pergi ke ruangannya. Sesampainya di sana, ia segera duduk di kursinya. Mencoba menghilangkan berbagai hal negatif yang ada di pikirannya.

Tangannya sedang sibuk mencoret-coret kertas saat tiba-tiba ponselnya berkedip. Sebuah pesan masuk dari seseorang yang bernama Ian.

Tiga minggu lagi, aku akan pulang. Nanti ketemuan ya. Aku punya sesuatu untuk didiskusikan bareng kamu.

Pesan tersebut membuat senyum tipis Jasmine muncul. Jarinya kemudian mengetik balasan.

Me : Iya. Nanti kabari saja kalau kamu udah sampai.

Ian : Ini beneran loh. Awas aja kalo kamu mendadak sok sibuk sampai gak bisa ketemu aku.

Me : Insyaa Allah Chef Ian

Tidak ada lagi balasan, namun pesan terakhirnya disematkan emoticon love oleh Ian. Membuka aplikasi hijau tersebut, membuat Jasmine tersadar sesuatu.

Ia belum mempunyai kontak Adimas, suaminya sendiri.

Episodes
1 BAGIAN 1
2 BAGIAN 2
3 BAGIAN 3
4 BAGIAN 4
5 BAGIAN 5
6 BAGIAN 6
7 BAGIAN 7
8 BAGIAN 8
9 BAGIAN 9
10 BAGIAN 10
11 BAGIAN 11
12 BAGIAN 12
13 BAGIAN 13
14 BAGIAN 14
15 BAGIAN 15
16 BAGIAN 16
17 BAGIAN 17
18 BAGIAN 18
19 BAGIAN 19
20 BAGIAN 20
21 BAGIAN 21
22 BAGIAN 22
23 BAGIAN 23
24 BAGIAN 24
25 BAGIAN 25
26 BAGIAN 26
27 BAGIAN 27
28 BAGIAN 28
29 BAGIAN 29
30 BAGIAN 30
31 BAGIAN 31
32 BAGIAN 32
33 BAGIAN 33
34 BAGIAN 34
35 BAGIAN 35
36 BAGIAN 36
37 BAGIAN 37
38 BAGIAN 38
39 BAGIAN 39
40 BAGIAN 40
41 BAGIAN 41
42 BAGIAN 42
43 BAGIAN 43
44 BAGIAN 44
45 BAGIAN 45
46 BAGIAN 46
47 BAGIAN 47
48 BAGIAN 48
49 BAGIAN 49
50 BAGIAN 50
51 BAGIAN 51
52 BAGIAN 52
53 BAGIAN 53
54 BAGIAN 54
55 BAGIAN 55
56 BAGIAN 56
57 BAGIAN 57
58 BAGIAN 58
59 BAGIAN 59
60 BAGIAN 60
61 BAGIAN 61
62 BAGIAN 62
63 BAGIAN 63
64 BAGIAN 64
65 BAGIAN 65
66 BAGIAN 66
67 BAGIAN 67
68 BAGIAN 68
69 BAGIAN 69
70 BAGIAN 70
71 BAGIAN 71
72 BAGIAN 72
73 BAGIAN 73
74 BAGIAN 74
75 BAGIAN 75
76 BAGIAN 76
77 BAGIAN 77
78 BAGIAN 78
79 BAGIAN 79
80 BAGIAN 80
81 BAGIAN 81
82 BAGIAN 82
83 BAGIAN 83
84 BAGIAN 84
85 BAGIAN 85
86 BAGIAN 86
87 BAGIAN 87
88 BAGIAN 88
89 BAGIAN 89
90 BAGIAN 90
91 BAGIAN 91
92 BAGIAN 92
93 BAGIAN 93
94 BAGIAN 94
95 BAGIAN 95
96 BAGIAN 96
97 BAGIAN 97
98 BAGIAN 98
99 BAGIAN 99
100 BAGIAN 100
101 BAGIAN 101
102 BAGIAN 102
Episodes

Updated 102 Episodes

1
BAGIAN 1
2
BAGIAN 2
3
BAGIAN 3
4
BAGIAN 4
5
BAGIAN 5
6
BAGIAN 6
7
BAGIAN 7
8
BAGIAN 8
9
BAGIAN 9
10
BAGIAN 10
11
BAGIAN 11
12
BAGIAN 12
13
BAGIAN 13
14
BAGIAN 14
15
BAGIAN 15
16
BAGIAN 16
17
BAGIAN 17
18
BAGIAN 18
19
BAGIAN 19
20
BAGIAN 20
21
BAGIAN 21
22
BAGIAN 22
23
BAGIAN 23
24
BAGIAN 24
25
BAGIAN 25
26
BAGIAN 26
27
BAGIAN 27
28
BAGIAN 28
29
BAGIAN 29
30
BAGIAN 30
31
BAGIAN 31
32
BAGIAN 32
33
BAGIAN 33
34
BAGIAN 34
35
BAGIAN 35
36
BAGIAN 36
37
BAGIAN 37
38
BAGIAN 38
39
BAGIAN 39
40
BAGIAN 40
41
BAGIAN 41
42
BAGIAN 42
43
BAGIAN 43
44
BAGIAN 44
45
BAGIAN 45
46
BAGIAN 46
47
BAGIAN 47
48
BAGIAN 48
49
BAGIAN 49
50
BAGIAN 50
51
BAGIAN 51
52
BAGIAN 52
53
BAGIAN 53
54
BAGIAN 54
55
BAGIAN 55
56
BAGIAN 56
57
BAGIAN 57
58
BAGIAN 58
59
BAGIAN 59
60
BAGIAN 60
61
BAGIAN 61
62
BAGIAN 62
63
BAGIAN 63
64
BAGIAN 64
65
BAGIAN 65
66
BAGIAN 66
67
BAGIAN 67
68
BAGIAN 68
69
BAGIAN 69
70
BAGIAN 70
71
BAGIAN 71
72
BAGIAN 72
73
BAGIAN 73
74
BAGIAN 74
75
BAGIAN 75
76
BAGIAN 76
77
BAGIAN 77
78
BAGIAN 78
79
BAGIAN 79
80
BAGIAN 80
81
BAGIAN 81
82
BAGIAN 82
83
BAGIAN 83
84
BAGIAN 84
85
BAGIAN 85
86
BAGIAN 86
87
BAGIAN 87
88
BAGIAN 88
89
BAGIAN 89
90
BAGIAN 90
91
BAGIAN 91
92
BAGIAN 92
93
BAGIAN 93
94
BAGIAN 94
95
BAGIAN 95
96
BAGIAN 96
97
BAGIAN 97
98
BAGIAN 98
99
BAGIAN 99
100
BAGIAN 100
101
BAGIAN 101
102
BAGIAN 102

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!