Kamu berbohong! Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan memiliki selir?
Sadha Lalouis
Maaf, sayang.
Sadha Lalouis
Semuanya terjadi karena kecelakaan.
Ladeeva Tri Lalouis
Bagaimana bisa berhubungan badan adalah kecelakaan?
Ladeeva Tri Lalouis
Ini semua terjadi karena nafsu, Sadha!
Sadha Lalouis
Maaf, aku berjanji tidak akan mencintainya.
Sadha Lalouis
Aku menikahinya demi nama baik kerajaan, kalau dia tidak mengandung aku juga tidak sudi menikahinya.
Ladeeva Tri Lalouis
Aku membenci mu, hiks.
••••
Hari dinobatkannya Bianca sebagai selir Sadha telah usai. Kini, sesuai peraturan kerajaan, selir yang tengah hamil harus tinggal di kediaman yang sama dengan Raja.
Setelah penobatan tersebut telah usai, Sadha, Ladeeva dan Bianca berada di meja makan untuk mengisi perut masing-masing.
Bianca Ertiva
Sayang, aku ingin disuapi!
Sadha Lalouis
Jaga tata krama mu, Bianca!
Bianca Ertiva
Padahal ini keinginan bayi!
Bianca memanyunkan bibirnya, ia mengaduk-aduk makanannya hingga menimbulkan suara dentingan sendok dan piring.
Ladeeva Tri Lalouis
Apakah kamu tidak pernah mempelajari tabble menner?
Bianca Ertiva
*batin Bianca
Wanita jalang ini! Suatu hari nanti aku akan merobek mulutnya!
Bianca Ertiva
Maaf, aku seperti ini karena sedang mengandung.
Bianca Ertiva
Seharusnya kamu mengerti, kita sama-sama wanita.
Bianca Ertiva
Oh, astaga! Aku lupa, bagaimana bisa kamu mengerti? Kamu kan belum pernah mengandung, ya?
Bianca Ertiva
Aku dengar-dengar kamu kesulitan mengandung walaupun sudah menikah dengan raja selama 5 tahun.
Bianca Ertiva
Pantas saja Raja menghamili ku!
Wajah Ladeeva memerah karena menahan amarahnya, Ladeeva mengepalkan tangannya dan menatap tajam Bianca yang sedang tersenyum seolah-olah sedang meledek dirinya.
Sadha Lalouis
Cukup!
Suara berat sekaligus tegas itu terdengar, sontak Ladeeva dan Bianca terdiam.
Sadha Lalouis
Apakah sopan bertengkar di meja makan?
Sadha Lalouis
Bianca! Tolong jangan memancing amarah istriku, dan panggil dia Ratu.
Sadha Lalouis
Jaga sikapmu, jangan bertindak seenaknya seolah kau Ratu di sini!
Sadha Lalouis
Nafsu makan ku hilang karena mu!
Sadha Lalouis
Sayang, ayo kita pergi ke tempat latihan memanah, aku rindu memanah denganmu.
Sadha bangkit dari kursinya, ia merangkul pinggang Ladeeva dan mereka pun pergi meninggalkan Bianca.
Sementara itu, Bianca menatap tajam kepergian Sadha dan Ladeeva, dalam hatinya ia merutuk Ladeeva dan kekesalannya bertambah saat Ladeeva berbalik dan menjulurkan lidahnya kepadanya.
Comments