Aku ingin bertemu Raja, ada hal yang harus aku bicarakan.
Ladeeva Tri Lalouis
Luana, jangan memanggil ibu dan ayah seperti itu.
Ladeeva Tri Lalouis
Kita sedang tidak didepan publik.
Luana
Maaf, ibu.
Ladeeva Tri Lalouis
Iya, jangan diulangi.
Ladeeva Tri Lalouis
Oh iya, ingin menanyakan apa ke ayah mu?
Luana
Tidak terlalu penting, hanya menanyakan jadwal latihan ku besok.
Ladeeva Tri Lalouis
Oh begitu.
Ladeeva Tri Lalouis
Luana, malam ini tidurlah di sini.
Luana
Kenapa?
Ladeeva Tri Lalouis
Karena mulai besok kamu tidak akan ada di sini untuk latihan di kota Noura.
Ladeeva Tri Lalouis
Ibu ingin menghabiskan malam ini bersamamu.
Luana
Baiklah ibu.
Ladeeva Tri Lalouis
*berbaring
Ladeeva Tri Lalouis
Tidur di samping ibu, sudah larut.
Luana
*berbaring di samping Ladeeva
Ladeeva Tri Lalouis
*menatap Luana dan mengusap kepalanya
Ladeeva Tri Lalouis
Tidak terasa, kamu sudah beranjak dewasa.
Ladeeva Tri Lalouis
Walaupun orang bilang kamu terlalu dingin tapi di mata ibu kamu adalah anak ibu yang paling manis.
Luana
*tersenyum
Ladeeva Tri Lalouis
Ibu sangat menyayangimu.
Ladeeva Tri Lalouis
*memeluk Luana
Luana
Aku juga menyayangi ibu.
Sadha Lalouis
Hey! Kalian berpelukan tanpa ayah?
Ladeeva Tri Lalouis
Peluk saja diri mu sendiri!
Sadha Lalouis
Kejam sekali istriku.
Sadha Lalouis
*berbaring ditengah-tengah Ladeeva dan Luana
Sadha Lalouis
*memeluk erat Ladeeva
Ladeeva Tri Lalouis
Ck, kau ini!
Luana
*tertawa melihat tingkah orang tuanya
••••
Suasana dingin sangat terasa di tengah malam ini, tetapi terasa hangat bagi Sadha, Ladeeva dan Luana karena tengah berbagi kehangatan di 1 ranjang yang sama. Kenyamanan itu berakhir saat seseorang masuk tiba-tiba ke dalam kamar mereka.
Nevandra
Raja! Ada musuh yang menyerang.
Sadha Lalouis
*terbangun dari tidurnya
Ladeeva Tri Lalouis
*terbangun dari tidurnya
Sadha Lalouis
Apa kau bilang?
Nevandra
Ada musuh yang menyerang secara tiba-tiba, mereka datang dengan jumlah yang banyak, 3 kali lipat dari pasukan kita.
Sadha Lalouis
Ladeeva, bawa Luana pergi ke ruangan bawah tanah, musuh akan sulit menemukan kalian di sana.
Ladeeva Tri Lalouis
*menangis
Nevandra
Tapi Raja, tempat itu sudah dikuasai oleh musuh.
Sadha Lalouis
Sialan!
Sadha Lalouis
*pergi ke rak buku dan menekan tombol rahasia
Setelah tombol rahasia tersebut ditekan, tiba-tiba dinding di kamar mereka terbuka menampilkan ruangan kecil.
Sadha Lalouis
*Memangku Luana dan meletakkan tubuh mungil Luana di ruangan tersebut
Luana
*terkejut dan terbangun
Luana
Ada apa, ayah?
Sadha Lalouis
Ada yang menyerang, tetap diam dan jangan bersuara.
Sadha Lalouis
Ladeeva, masuklah!
Ladeeva Tri Lalouis
Tidak, aku akan menjaga Luana dari luar!
Sadha Lalouis
Ladeeva aku mohon.
Ladeeva Tri Lalouis
Tidak apa-apa Sadha, aku tidak ingin Luana terluka. Aku akan menjaganya.
Sadha Lalouis
Baiklah.
Sadha Lalouis
*menekan tombol rahasia kembali untuk menutup ruangan itu
Sadha Lalouis
Aku akan kembali, jangan terluka!
Ladeeva Tri Lalouis
*mengangguk
Sadha Lalouis
*pergi dari kamar
Nevandra
*pergi dari kamar
Sadha dan Vandra pergi ke ruang utama, ruang utama yang awalnya adalah tempat yang indah berubah menjadi tempat yang mengerikan, orang-orang mencoba untuk saling membunuh, mayat tergeletak di mana-mana dan keramik putih ditutupi oleh darah.
Frans Ertiva
Sadha! Di sini kau rupanya?
Sadha Lalouis
Frans?
Ternyata musuh yang menyerang mereka adalah Ertiva, kerajaan yang hilang selama bertahun-tahun lamanya.
Comments