Kemarahan Lolita

Dret dret dret

"Assalamu'alaikum Mama ada apa? Tidak biasanya telpon?" Tanya Lolita saat ada panggilan masuk dari mama Elena.

"Kamu masih di Rumah Sakit?" Tanya mama Elena dari seberang.

"Sudah pulang dari tadi, sekarang sedang ke mall belanja baju." Jawab Lolita dengan masih memilih banyak pakaian sexy untuk dirinya.

"Kalau bisa cepat pulang ya, sebentar lagi akan ada tamu yang berkunjung untuk menemui kamu." Ucap mama Elena penuh kehati-hatian.

"Tamu untukku?" Tanya Lolita heran.

"Betul sayang, tamu penting. Ya sudah mama tutup dulu teleponnya, mama masih menyiapkan masakan untuk hidangan makan malam tamu itu."

"Iya ma." Jawab Lolita patuh.

"Audy, gue disuruh pulang sekarang. Lu udah dapat bajunya? Ayo bantu gue bawa semua baju pilihan gue ini ke kasir."

"Lima keranjang? Gak salah? Dan kesemuanya modelnya sexy. Astaga kayaknya lu ngidam deh ini. Gak mungkin kan kemauan sendiri, gue tau selera lu gak kayak gini." Ucap Audy sangat heran.

"Mungkin juga ini semua bawaan dua bayi di perut gue. Entah mengapa ingin sekali pakai baju super ketat seperti ini."

"Ya sudah lah, ayo buruan. Lagi pula sekarang sudah malam."

"Total semua lima ratus juta nona." Ucap kasir pada Lolita.

"Mahal banget, apa gue balikin ya punya gue." Ucap Audy.

"Udah biarin aja, lagian punya lu cuma sepuluh setel baju. Punya gue tuh yang hampir seratus potong hahaha." Ucap Lolita.

"Maruk sih lu, gak sekalian aja lu beli se toko-tokonya."

"Kapan-kapan gue pingin punya butik juga. Ntar lu yang jadi asisten gue ya." Ucap Lolita.

"Beres bos." Jawab riang Audy.

Waktu yang ditunggu pun tiba, tepat pukul delapan malam ada dua mobil mewah memasuki halaman rumah tempat tinggal Lolita. Rumah peninggalan orang tua kandung Lolita.

"Assalamu'alaikum." Terdengar ucapan salam dari empat orang tamu serempak.

"Wa'alaikumussalam mari masuk. Lolita masih di kamarnya. Silahkan duduk dulu." Jawab mama dan papa.

Sementara itu, Lolita sudah bersiap. Wanita muda yang sedang hamil itu terlihat sangat cantik dan tentu saja sexy. Outfit yang baru dibelinya tadi langsung dipakainya. Tidak jauh beda dengan penampilan saat akan pergi ke dokter, tapi kali ini roknya lebih panjang selutut. Tapi tetap dengan atasan model krop sebatas dada.

Make up natural terlihat cocok untuk wajah cantiknya. Dengan penuh percaya diri, Lolita keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang tamu setelah seorang pembantu memberi tahu bahwa tamunya sudah datang.

Tap tap tap

Suara langkah kaki bersandal hak sedang menggema menuruni anak tangga. Membuat atensi semua orang menatap kearah Lolita.

Deg

Pandangan dua pasang mata terkunci pada satu titik. Dimana Lolita menatap penuh benci pada sosok pria berwajah tampan itu, sedangkan sang pria menatap dengan binar cinta tapi juga ketakutan. Rasa takut yang membuatnya memilih menjadi seorang pecundang selama ini.

"Selamat malam Om, Tante dan Oma Sinta." Ucap Lolita tenang.

Perlahan Lolita duduk di samping mama dan papanya tanpa menyapa sang pria. Bahkan memandang Lolita seolah enggan. Ada rasa marah yang selama ini disembunyikan dari semua orang tentang pria itu. Seorang pria dewasa yang berjarak usia 10 tahun di atasnya. Ada kenangan pahit di masa lalu yang tidak bisa termaafkan.

"Apa kabar sayang?" Tanya tante Karin Yuanita lalu merengkuh penuh kasih kepada menantu yang dirahasiakan.

"Kabar Loli alhamdulillah baik sekali tante." Jawab Lolita tersenyum manis.

"Kamu hamil sayang?" Tanya tante Karin mengelus lembut perut Lolita.

"Ah, iya Lolita sedang hamil."

"Kamu tahu ayah dari bayi yang kamu kandung?" Tanyanya lagi.

"Tidak tahu, dan tidak mau tahu. Karena Lolita menyayangi kedua bayi ini tanpa peduli bagaimana caranya mereka bisa tumbuh di perutku tiga bulan yang lalu."

"Apa itu artinya kamu menerima jika ada seorang pria yang mengaku jika dia adalah ayah mereka?" Tanya Om David Grissham.

"Tergantung juga sih Om." Jawabnya.

"Tunggu, dari tadi kamu bicara dua bayi apa itu artinya...?" Ucapan mama Elena terpotong cepat.

"Ya, mereka kembar, ada dua bayi." Jawab Lolita dengan bangga.

Pria yang sejak tadi diam tapi terus mendengarkan crita Lolita tersenyum tipis, sangat tipis. Ada perasaan hangat di dadanya, kala tahu jika calon anaknya kembar.

"Hmm baiklah kalau begitu sebaiknya sekarang kita makan malam dulu, baru kita bahas hal yang penting setelahnya." Ucap papa Bagas.

Suasana makan terasa hening cenderung tegang, karena setelah ini akan ada kejujuran yang mungkin menyakitkan. Tapi apa pun itu semua orang dewasa yang ada di sana sudah siap dengan konsekuensinya.

"Baiklah, langsung saja karena waktu terus beranjak semakin larut. Kedatangan kami kesini karena ada hal penting yang ingin kami beritahukan pada Lolita terkhusus. Hal ini berkaitan dengan kehamilan kamu Nak." Ucap Om David sedikit bergetar.

"Memangnya kenapa dengan kehamilan saya?"

"Kamu hamil setelah menikah nak." Ucap Oma Sinta dengan lirih.

"Kapan aku menikah? Kenapa tidak ada yang memberi tahukan padaku? Apa kalian pikir karena aku to lol jadi mudah kalian bodohi dan permainkan. Tidakkah sedikit saja memikirkan perasaanku." Lolita menangis pilu, gadis yang terkenal cuek itu akhirnya luruh lantah jika menyangkut perkara hati. Karena hatinya sudah tidak utuh semenjak dahulu.

"Jadi katakan padaku siapa suamiku yang telah menghamili aku secara diam-diam layaknya seorang pecundang?" Tanya Lolita memandang satu persatu manusia yang ada di ruang tamu.

"Dialah suami kamu Nak?" Ucap Oma Sinta menghela nafas kasar. Karena sebenarnya Oma Sinta tidak setuju dengan cara mereka menikahkan cucunya dengan cucu dari sahabatnya.

"Oh...dia...pantas saja kalau melakukan semua hal seperti MALING." Ucap Lolita penuh aura kebencian.

"Terserah mau dia suamiku atau pun bukan setelah bayi ini lahir aku akan mengajukan perceraian." Setelah mengatakan itu Lolita pergi masuk ke dalam kamarnya dengan tangisan yang tertahan. Luka itu belum kering, tapi kembali basah.

"Apa yang terjadi antara kalian berdua yang tidak kami ketahui sebelumnya?" Tanya papa Bagas tegas.

"Benar itu, Lolita jarang sekali marah ataupun sedih sampai menangis. Bahkan saat dia tahu sedang hamil, justru dia terlihat bahagia." Tambah mama Elena menahan sesak.

"Katakan Edgar Emilio Grissham, apakah kamu bangga terus disebut pecundang?"

"Maafkan saya, kejadian itu sudah sangat lama. Tapi ternyata luka yang saya torehkan begitu dalam dan membekas di hati Lolita." Ucap Edgar penuh rasa sesal.

"Ceritakan sekarang, jangan lagi ada yang kamu coba sembunyikan dari kami semua." Tegas Oma Sinta.

Edgar menghembuskan nafas kasar, pikirannya kembali pada lima tahun lalu.

Episodes
1 Si Gadis Paling Cuek
2 Ternyata Hamil
3 Emosi Labil Bumil
4 Drama Periksa Kandungan
5 Kemarahan Lolita
6 Tabir Masa Lalu
7 Kebencian Dan Luka
8 Antara Benci Dan Cinta
9 Kejadian Di Sekolah
10 Bahaya Mengintai
11 Mencoba Memulai Dari Awal
12 Permintaan Lolita
13 Gadis Hamil Balapan
14 Ujian Terberat Edgar
15 Meminta Hak Pagi Pertama
16 Penyatuan Tanpa Paksaan
17 Perkara Lingerie
18 Honeymoon Dadakan
19 Menyusul Edgar Ke Kantor
20 Menghempaskan Ulat Bulu
21 Syukuran Rumah Baru
22 Password Ponsel
23 Membuat Suami Tak Berdaya
24 Trauma Lolita
25 Pelakor Atau Pebinor
26 Konspirasi Besar
27 Lolita Memang Beda
28 Mencoba Bertahan Meski Terluka
29 Besarnya Rasa Cintaku
30 Rencana Homeschooling
31 Menjadi Sekretaris Pribadi
32 Karma Buat Natalie
33 Rahasia Lain Dari Masa Lalu
34 Kejadian 9 Tahun Yang Lalu
35 Masih Flashback
36 Dia kan Ayahku?
37 Natasya Tidak Terima Kenyataan
38 Jangan Diam, Sayang
39 Teka Teki Masa Lalu
40 Mengumpulkan Potongan Puzzle
41 Puzzle Yang Hilang
42 Aura Kuat Lolita
43 Kejutan Dari Lolita
44 Menegaskan Posisi
45 Hanya Aku
46 Mengeksekusi Provokator
47 Ngidam Honeymoon
48 Usaha Natasya
49 Penghormatan Terakhir
50 Akhir Kisah Lolita Dan Edgar
51 PENGUMUMAN NOVEL BARU
52 PENGUMUMAN NOVEL BARU
53 PENGUMUMAN NOVEL BARU
54 PENGUMUMAN NOVEL BARU
55 PENGUMUMAN MASUK KANDIDAT
56 PENGUMUMAN NOVEL BARU
57 PENGUMUMAN KARYA PLAGIAT
58 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Si Gadis Paling Cuek
2
Ternyata Hamil
3
Emosi Labil Bumil
4
Drama Periksa Kandungan
5
Kemarahan Lolita
6
Tabir Masa Lalu
7
Kebencian Dan Luka
8
Antara Benci Dan Cinta
9
Kejadian Di Sekolah
10
Bahaya Mengintai
11
Mencoba Memulai Dari Awal
12
Permintaan Lolita
13
Gadis Hamil Balapan
14
Ujian Terberat Edgar
15
Meminta Hak Pagi Pertama
16
Penyatuan Tanpa Paksaan
17
Perkara Lingerie
18
Honeymoon Dadakan
19
Menyusul Edgar Ke Kantor
20
Menghempaskan Ulat Bulu
21
Syukuran Rumah Baru
22
Password Ponsel
23
Membuat Suami Tak Berdaya
24
Trauma Lolita
25
Pelakor Atau Pebinor
26
Konspirasi Besar
27
Lolita Memang Beda
28
Mencoba Bertahan Meski Terluka
29
Besarnya Rasa Cintaku
30
Rencana Homeschooling
31
Menjadi Sekretaris Pribadi
32
Karma Buat Natalie
33
Rahasia Lain Dari Masa Lalu
34
Kejadian 9 Tahun Yang Lalu
35
Masih Flashback
36
Dia kan Ayahku?
37
Natasya Tidak Terima Kenyataan
38
Jangan Diam, Sayang
39
Teka Teki Masa Lalu
40
Mengumpulkan Potongan Puzzle
41
Puzzle Yang Hilang
42
Aura Kuat Lolita
43
Kejutan Dari Lolita
44
Menegaskan Posisi
45
Hanya Aku
46
Mengeksekusi Provokator
47
Ngidam Honeymoon
48
Usaha Natasya
49
Penghormatan Terakhir
50
Akhir Kisah Lolita Dan Edgar
51
PENGUMUMAN NOVEL BARU
52
PENGUMUMAN NOVEL BARU
53
PENGUMUMAN NOVEL BARU
54
PENGUMUMAN NOVEL BARU
55
PENGUMUMAN MASUK KANDIDAT
56
PENGUMUMAN NOVEL BARU
57
PENGUMUMAN KARYA PLAGIAT
58
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!