Hari Pertama Kuliah
Malamnya, sebelum Azkaira akan berangkat Kuliah besok.
Azkaira Elzahra
"Kok bisa dia ada disitu?" gumamnya memandang terangnya cahaya kota, sambil bersandar pada kursi.
Azkaira Elzahra
"Thalisha lama juga ya," melihat jam analog di tangannya.
Thalisha Ardenza
"Zah!" memanggil dari kejauhan, sambil melambaikan tangan.
Azkaira Elzahra
"Nah! Panjang umur, dateng juga."
Thalisha Ardenza
"Sorry telat, Begadang tadi semalem buat belajar.
Azkaira Elzahra
"Kamu masih ngelakuin rutinitas sukses kita? yang 7 tahun lalu kita rencanain bareng-bareng??"
Thalisha Ardenza
"Iyalah!"
Thalisha Ardenza
"Azizah! sumpah ngantuk banget, mana gak sempat belajar bahasa Inggris lagi, PR banyak banget lagi!! Untung udah selesai."
Azkaira Elzahra
"Sama aku juga lagi🙂"
Thalisha Ardenza
"Apa kita nyerah aja yak? berasa kayak gak mungkin buat di gapai."
Thalisha Ardenza
"Udah sibuk sama tugas dan kerja kelompok, terus harus ngejar target sukses."
Azkaira Elzahra
"Tha? Jangan ngomong gitu, kamu boleh ngeluh, dan keluarin unek-unek kamu, tapi jangan pernah sekalipun kata 'menyerah' itu terucap dari mulut kamu."
Azkaira Elzahra
"Emang keliatannya apa yang kita gapai itu kayak gak mungkin, tapi semua itu bakal menjadi mungkin kalau kita terus mencoba dan berusaha."
Thalisha Ardenza
"Kalau gagal gimana?"
Azkaira Elzahra
"Ya coba lagi, itu namanya bukan kegagalan, itu adalah batu loncatan dan cari cara buat kita gak ngulang kesalahan yang sama."
Azkaira Elzahra
"Gagal itu kalau kamu menyerah, paham? kamu yakin mau ngulang semua usaha kita setelah kita udah sejauh ini berusaha?"
Thalisha Ardenza
"Enggak sih, capek soalnya."
Azkaira Elzahra
"Nah, inget kata² ini, Thomas Alva Edison pernah berkata 'Saya tidak gagal. Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil' dan akhirnya dia berhasil bikin teknologi lampu pijar yang efesien!"
Thalisha Ardenza
"Siap! pokoknya habis ini kalau ada jamkos kita belajar!" seru Thalisha penuh semangat🔥.
Azkaira Elzahra
//Tersenyum bangga// "Yaudah anterin aku ya, ke gedung jurusan ilmu politik."
Thalisha Ardenza
"Yaudah ikutin aku."
Setelah beberapa menit melewati lorong panjang, serta melewati mahasiswa/i dengan kesibukannya, akhirnya mereka sampai.
Thalisha Ardenza
"Yaudah aku pergi dulu ya, nanti jangan lupa pulang bareng ya! Bye Zah👋"
Azkaira Elzahra
"Iya Tha, Bye Bye👋, Terima kasih yakk."
Thalisha Ardenza
//Mengangguk, dan membalikkan badannya, segera berjalan pergi//
Azkaira Elzahra
//Berjalan memasuki kelas//
Reivan Maedric
"Lah bukannya tadi si Thalisha² itu? ngapain dia kesini, ada hubungan apa dia sama anak jurusan ilmu politik," gumam Rei yang menyadari keberadaan Thalisha.
Reivan Maedric
"Liat aja, tunggu pembalasan dari gua."
Dosen pun datang dan memulai pembelajaran tentang ilmu politik.
Selama pembelajaran Azkaira terus sibuk menulis dan membuat catatan.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Thalisha di jurusan bahasa nya.
Saat kelas sudah selesai, dosen pun pergi dari kelas.
Mahasiswi 1
"Hey, mahasiswi baru ya?"
Mahasiswi 1
"Celesta sini! kenalan yuk sama teman baru kita!"
Celesta Yvanna
"Hey! Aku Celesta salam kenal."
Sekar
"Kalau aku teman nya Celesta, panggil aja Sekar."
Azkaira Elzahra
"Salam kenal, Saya Azkaira, mohon bantuan kalian untuk ke-depan nya."
Celesta Yvanna
"Bahasa kamu kaku banget ya?"
Azkaira Elzahra
"Iya, " jawabnya singkat.
Sekar
//Mencoba mengganti topik pembicaraan// "kamu mau ikut gak ke seminar kak Kael?"
Azkaira Elzahra
"Seminar tentang apa memangnya?"
Sekar
"Oh maaf lupa, kamu baru gabung ya? jadi pasti belum kenal kak Kael?"
Celesta Yvanna
"Biasanya dia ngadain seminar tentang ilmu politik, tapi sekarang tentang perusahaan startup dia, di bidang teknologi."
Sekar
"Kak Kael itu cowok ganteng dan sukses, banyak banget cewek yang pengen kenal dan deket sama dia."
Sekar
"Tapi itu susah, untung nya Celesta itu teman dekat dia dari kecil, jadi kamu bisa kenalan sama Kak Kael."
Celesta Yvanna
"Yaudah ayok kita pergi ke seminar nya, udah mau mulai nih, jarak gedung ini ke Auditorium lumayan jauh."
Sekar
"Yaudah ayok, kamu mau ikut kan?"
Azkaira Elzahra
"Iya, aku ikut."
Tapi sebelum benar-benar menyusul kedua orang itu, Azkaira mengirim pesan ke Thalisha, mengabarkan bahwa dirinya akan pergi duluan.
Setelah berjalan cukup jauh keluar gedung jurusan ilmu politik, mereka masuk ke dalam sebuah ruangan besar, tampak di dalamnya sudah ramai orang berkumpul.
Calesta menuntun kedua temannya menuju kursi bagian paling depan, tampak kursi bagian depan masih kosong.
Setelah mereka duduk, acara baru saja dimulai.
Azkaira Elzahra
"Oh itu orang nya," gumam Azkaira yang merasa familiar, dengan wajah tersebut.
Thalisha Ardenza
"Zah?" panggil Thalisha yang baru memasuki ruangan tersebut.
Azkaira Elzahra
"Duduk sini," ucap Azkaira yang menepuk-nepuk tempat duduk di samping nya.
Thalisha Ardenza
"Depan banget duduk kita."
Azkaira Elzahra
"Iya, soalnya aku diajak sama orang yang kenal dekat dengan si pembawa acaranya."
Thalisha Ardenza
"Oh gitu, keren. Udah dapet teman aja kamu."
Di seminar itu Kael membahas profil perusahaan startup, inovasi teknologi yang dikembangkan, perjalanan bisnis mereka, serta peluang kerja atau magang untuk mahasiswa/i, namun sebelum benar-benar menyelesaikan seminar Kael memberikan sebuah tantangan menarik, dengan tujuan untuk menambah peluang mahasiswa/i agar dapat keterima kerja di perusahaan startup tersebut.
Kaeliv Ardanto
"Baik! untuk para mahasiswa dan mahasiswi silahkan kalian buka laptop dan coba retas laptop saya ini, laptop ini sudah kami lengkapi dengan chip keamanan tingkat tinggi."
Kaeliv Ardanto
"Siapapun yang berhasil! akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan chip keamanan ini bersama dengan perusahaan kami."
Semua orang dengan patuh membuka laptop nya masing-masing, karena jurusan manapun di persilahkan ikut, seharusnya peluang siapa yang berhasil meretas nya juga besar.
Kaeliv Ardanto
"Silahkan kalian akses Wi-Fi yang sudah kami hubungkan ke laptop yang menjadi tujuan untuk di hacking."
Tampil di layar nama dan password Wi-Fi tersebut
SSID: TechStartup_SeminarNet
Password: InnovateSecure25
Thalisha Ardenza
"Zah mau nyoba gak?"
Azkaira Elzahra
"Kurang menarik tawaran nya, kenapa gak sekalian aja dikasih perusahaan punya dia."
Thalisha Ardenza
"Buset dah, itu minta hadiah apa ngerampok 🙂"
Azkaira Elzahra
"Ya, kalau gitu kita diam aja nungguin sampai ada yang berhasil nge-hack."
Samar-samar Kael mendengar obrolan tersebut, hal itu dapat terjadi karena suasana yang sepi dan menenggangkan, semuanya fokus untuk mencoba menaklukkan tantangan tersebut.
Tapi setelah sejam berlalu, masih belum ada yang berhasil menaklukkan tantangan tersebut.
Merasa suasana sudah semakin membosankan, Kael segera menaikan tawaran hadiahnya.
Kaeliv Ardanto
"Siapapun yang menang akan memiliki sepenuhnya saham perusahaan kami."
Mendengar hal tersebut, orang-orang disana semakin bersemangat!!
Thalisha Ardenza
"Gila! makin panas cuyy perlombaan nya," ucap Thalisha kagum saat memperhatikan suasana perlombaan tersebut.
Thalisha Ardenza
"Eh Zah, yakin gak mau nyoba?"
Thalisha Ardenza
"Lah kapan buka laptopnya nih anak?!" gumam Thalisha saat baru saja menoleh ke arah sahabatnya itu.
Dengan sangat fokus Azkaira mencoba menghancurkan sistem keamanan tersebut.
Sehingga ia tidak mendengarkan apa yang dikatakan sahabatnya.
Sampai akhirnya dalam waktu 15 menit saja ia berhasil menghancurkan sistem keamanan yang di katakan sangat kuat.
Melihat ada yang berhasil meretas nya, Kael sangat terkejut, dan segera bertanya siapa yang berhasil meretas laptop nya, semua orang yang mendengar hal tersebut terkejut dan kagum, mereka segera menghentikan segala upaya dan usaha. Menunggu seorang pemenang maju ke atas panggung.
Suasana saat itu benar-benar hening.
Thalisha Ardenza
"Zah? kamu berhasil kan?? masa gagal sih???"
Tidak ada jawaban apapun dari sisi Azkaira.
“Setiap bab punya petunjuk. Kamu nyadar nggak?”
#JanganLengah
#BacaTerus
Comments