CYTT(Part 04)Pelarian Romantis ke Pantai

Happy reading (⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

⋇⋆✦⋆⋇ 

Namun kebingungan Sienna tidak bertahan lama karena perhatiannya segera teralihkan oleh suara kursi yang bergeser di sebelahnya. Saat menoleh, matanya langsung membulat.

Neo berdiri di hadapannya, mengenakan jaket ringan berwarna hijau sage dengan beberapa kantong di bagian depan yang memberi kesan fungsional dan modern. Jaket itu dibiarkan terbuka, memperlihatkan kaos putih yang dipadukan dengan celana panjang hitam berpotongan lurus serta sneakers putih.

Sekarang, Sienna paham kenapa Papa Neo berkata bahwa mereka terlihat seperti akan berkencan.

"Mana sarapan aku?" tanya Neo, membuyarkan lamunannya.

Sienna buru-buru menyodorkan kotak bekal yang sudah dia siapkan dari rumah, sedikit canggung karena ketahuan mengagumi Neo. Namun, sebelum suasana semakin canggung, Papa Neo kembali membuka suara.

"Papa izinin kalian keluar, tapi anak buah Papa tetap akan mengikuti kalian," ucap Papa Neo tegas.

Sienna langsung panik. Jika mereka diawasi, maka rencananya akan sulit dijalankan.

"Saya cuma mau menghabiskan waktu berdua! Tanpa ada orang lain!" sahut Neo dengan nada tegas.

Papa Neo terdiam, memahami maksud putranya. "Apa ada jaminan?" tanyanya, masih mempertimbangkan.

Neo menyeringai sinis. "Bukankah Anda sangat ahli dalam hal ini?"

Akhirnya, setelah berpikir sejenak, Papa Neo mengizinkan mereka pergi tanpa pengawasan anak buahnya. Keputusan itu membuat Sienna merasa lega, sementara Neo hanya menanggapi dengan anggukan kecil.

Mereka pun kembali melanjutkan sarapan mereka. Suasana terasa sedikit santai, meskipun sesekali Papa Neo masih melirik keduanya dengan tatapan penuh arti.

Di sela-sela menikmati makanannya, Sienna melirik Neo dengan penuh harap. "Gimana? Kamu suka?" tanyanya, meminta pendapat Neo tentang masakannya.

Neo yang sedang mengunyah, meliriknya sekilas sebelum menelan makanannya. "Lumayan," jawabnya singkat, tanpa ekspresi berlebihan.

Sienna mendengus pelan. "Cuma lumayan?" protesnya, sedikit cemberut.

Neo menahan senyum melihat ekspresi kesal Sienna. Dia menyandarkan tubuhnya ke kursi, menatap gadis itu dengan santai. "Ya, lumayan enak. Tapi mungkin bakal lebih enak kalau kamu yang langsung nyuapin aku," ujarnya dengan nada menggoda.

Sienna membelalakkan mata, lalu melemparkan tatapan tajam. "Dasar nyebelin!" gerutunya, tapi tetap saja wajahnya memerah.

Papa Neo yang memperhatikan interaksi mereka hanya bisa menghela napas pelan. Anak muda zaman sekarang batinnya, sebelum kembali fokus pada sarapannya sendiri.

Selesai sarapan, Sienna dan Neo langsung pergi meninggalkan mansion sesuai rencana mereka.

Dengan perasaan berbunga-bunga, Sienna menggenggam tangan Neo, yang langsung membalasnya dengan genggaman lebih erat. Mereka berjalan menuju garasi, tetapi langkah Sienna tiba-tiba terhenti saat melihat Neo melangkah ke arah mobilnya.

"Sayang, hari ini kita pakai mobil aku aja, ya?" tawar Sienna.

Neo menatapnya dengan ekspresi datar. "Kamu bawa mobil sendiri?" tanyanya, membuat Sienna tersadar bahwa dia baru saja melanggar salah satu peraturan Neo.

Mungkin terdengar berlebihan, tetapi Neo menerapkan aturan ini demi kebaikan dan keamanan Sienna. Sienna pernah mengalami kecelakaan tahun lalu yang mana kecelakaan itu menyebabkan Sienna sempat koma beberapa minggu.

Sejak kejadian itulah Neo melarang Sienna membawa mobil sendirian. Jika ingin bepergian, dia harus didampingi oleh sopir atau Neo sendiri yang mengantar jemputnya.

"Hehe, maaf, sayang. Aku terlalu excited mau jalan sama kamu," bujuk Sienna dengan ekspresi melas, jari-jarinya memainkan jemari Neo dengan manja.

Neo mempersempit matanya. "Sebenarnya, apa yang kamu rencanain?" tanyanya penuh selidik.

"Rahasia," jawab Sienna dengan senyum misterius. "Pokoknya kita pakai mobil aku!"

Neo akhirnya mengalah dan mengikuti permintaan Sienna. Namun, Sienna punya alasan tersendiri. Dia tahu bahwa semua mobil Neo dilengkapi GPS yang memungkinkan Papa Neo melacak keberadaannya. Sementara itu, GPS di mobil Sienna hanya bisa diakses oleh kedua orang tuanya, jadi setidaknya ini memberi mereka sedikit keuntungan.

Akhirnya, Sienna dan Neo berjalan menuju mobil Sienna yang terparkir di halaman mansion keluarga Blaze. Mobil sport berwarna putih dengan aksen hitam di bagian grille depan serta beberapa detail lainnya itu memberikan kesan elegan sekaligus sporty.

"Aku yang nyetir," ujar Neo sambil membukakan pintu penumpang untuk Sienna.

Sienna hanya tersenyum menanggapinya. Toh, aku juga nggak ada niat jadi sopir pribadi Neo, batinnya.

Neo mulai menjalankan mobil dengan kecepatan sedang. Untuk sesaat, hanya keheningan yang menyelimuti mereka. Neo fokus menatap jalanan di depan, sementara Sienna menatap keluar jendela, menikmati pemandangan yang berlalu.

Namun, keheningan itu tidak berlangsung lama. "Sini, tangan kamu," ujar Sienna, menengadahkan tangannya ke arah Neo.

Tanpa banyak bertanya, Neo langsung mengulurkan tangan kirinya yang menganggur. Sienna menggenggamnya erat, lalu mengelus pelan punggung tangan Neo dengan ibu jarinya. Setelah beberapa saat, dia bergelayut manja di lengan kekar Neo yang tetap fokus mengemudi.

Senyum kecil terukir di wajahnya. Bersama Neo seperti ini selalu membuatnya merasa tenang.

"Makasih," ucapnya pelan.

Neo meliriknya sekilas. "Untuk?" tanyanya bingung. Dia merasa tidak melakukan apa pun yang pantas mendapat ucapan terima kasih.

"Kamu manis banget hari ini," sahut Sienna dengan senyum penuh arti.

Neo hanya bisa mengernyit. Perasaan, justru Sienna yang bertingkah manis hari ini.

"Jadi, kita mau ke mana?" tanyanya, berusaha tidak ambil pusing soal perkataan Sienna.

Sienna langsung menegakkan tubuhnya dan menatap Neo penuh semangat. "Kabur!" serunya ceria.

Neo mengerutkan kening. "Jadi, kamu beneran nyusun strategi buat bantu aku kabur?"

Sienna mengangguk mantap. Melihat antusias kekasihnya, Neo hanya bisa menggeleng pelan. Sungguh, aku nggak habis pikir batinnya.

"Oke, kita coba strategi kamu," ujarnya akhirnya.

Sienna langsung bersorak senang. Sepanjang perjalanan, dia menjelaskan rencana yang sudah dia susun. Sesekali, leluconnya membuat mereka tertawa bersama.

"Be happy, sayang" Keduanya membatin hal yang sama sebelum kembali tertawa bersama.

Tidak terasa, mobil mereka akhirnya tiba di parkiran sebuah stasiun. Rencana kedua Sienna adalah membawa Neo ke salah satu vila milik keluarganya menggunakan transportasi umum, kereta api.

Demi menghilangkan jejak, Sienna bahkan sudah meminta anak buah Papanya membelikan tiket dengan identitas orang lain agar Papa Neo tak bisa melacak keberangkatan mereka.

Mereka berjalan memasuki stasiun sambil bergandengan tangan, layaknya pengantin baru yang hendak berbulan madu. Beruntungnya, mereka tak perlu menunggu lama karena kereta yang mereka tumpangi segera tiba.

Demi kenyamanan, Sienna sengaja memilih kelas luxury dengan konfigurasi kursi 1-2 agar mereka tidak terpisah.

Namun, tidak ada yang tahu bahwa Sienna harus membayar dua kali lipat dari harga seharusnya, karena tiket di kelas itu sudah habis terjual. Beruntung, anak buah Papanya berhasil membujuk sepasang penumpang dengan tawaran yang menggiurkan

Di dalam kereta, mereka menghabiskan waktu dengan mengobrol, menonton film, dan sesekali berfoto bersama. Perjalanan yang panjang akhirnya membuat keduanya tertidur.

Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, mereka akhirnya tiba di tempat tujuan. Setibanya di luar stasiun, mereka sudah ditunggu oleh supir taksi yang sebelumnya dipesan Sienna. Lagi-lagi, Neo dibuat kagum dengan segala persiapan yang telah dilakukan kekasihnya.

"Kita jalan-jalan dulu, ya?" bujuk Sienna, memasang puppy eyes.

Neo hanya bisa menghela napas. Melihat ekspresi itu, bagaimana mungkin dia bisa menolak?

Sienna akhirnya membawa Neo ke pantai yang tidak jauh dari vila. Dia tidak tahu kenapa, tetapi hatinya tiba-tiba ingin ke sana.

Setibanya di sana, mereka melepas sepatu dan berjalan di tepi pantai, membiarkan kaki mereka menyentuh lembutnya pasir. Tidak lama, niat awal ingin menikmati senja berubah menjadi permainan air, membuat pakaian mereka basah kuyup.

Setelah puas bermain, mereka duduk berdampingan di pinggir pantai. Neo merangkul pundak Sienna, sementara gadis itu bersandar nyaman di bahunya.

"Aku harap kita bisa terus bersama," ucap Sienna, menatap matahari yang mulai terbenam sebelum beralih menatap Neo dengan tatapan penuh cinta.

Neo tersenyum, mengelus rambutnya dengan lembut. "Aku juga berharap hal yang sama."

Di bawah langit senja, dengan deburan ombak sebagai latar, keduanya tenggelam dalam kebersamaan yang terasa begitu hangat. Seolah-olah, dunia hanya milik mereka berdua.

»»——⍟——««

Untuk ilustrasi visual, aku post di ig ya. Kalian bisa follow ig aku @nuna.leo_ atau akun tiktok aku @im.bambigirls, karena aku bakal post beberapa cuplikan adegan di sana. Oke thankyou semua!

Episodes
1 CYTT(Part 01) Dikeluarkan?!
2 CYTT(Part 02) Neo ke Swiss?
3 CYTT(Part 03)Misi Kabur Dimulai!
4 CYTT(Part 04)Pelarian Romantis ke Pantai
5 CYTT(Part 05)Malam yang Tak Terlupakan
6 CYTT(Part 06)Pagi Manis dan Arcade Date
7 CYTT(Part 07) Ash & Dash: Hadiah Perpisahan
8 CYTT(Part 08) Janji di Antara Perpisahan
9 CYTT(Part 09) Perpisahan di Bandara
10 CYTT(Part 10) Langkah Pertama Tanpa Neo
11 CYTT(Part 11) Kehangatan di Balik Layar
12 CYTT(Part 12) Gosip yang Mengundang Badai
13 CYTT(Part 13) Diam Bukan Berarti Tak Peduli
14 CYTT(Part 14) Operasi Membujuk Neo
15 CYTT(Part 15) Dari Video Call ke Sleep Call
16 CYTT(Part 16) Momen Manis Sebelum Hari yang Tak Biasa
17 CYTT(Part 17) Sebuah Awal yang Tak Biasa
18 CYTT(Part 18) Raja Sekolah dan Aturan Tak Tertulis
19 CYTT(Part 19) Neo vs Max: Awal dari Segalanya
20 CYTT(Part 20) Di Balik Makan Malam
21 CYTT(Part 21) Keraguan di Hati Sienna
22 CYTT(Part 22) Waktu yang Diam
23 CYTT(Part 23) Ketika Semua Mulai Berubah
24 CYTT(Part 24) Awal yang Tak Disangka
25 CYTT(Part 25) Keputusan di Tengah Kabut
26 CYTT(Part 26) Langkah Menuju Langit Baru
27 CYTT(Part 27) Di Bawah Langit Zurich
28 CYTT(Part 28) Welcome to the Jungle
29 CYTT(Part 29) Bukan Sekadar Duduk di Samping Neo
30 CYTT(Part 30) Retakan di Balik Pelukan
31 CYTT (Part 31) Maxwell Vincent
32 CYTT(Part 32) Pertanda yang Tak Ingin Dipercaya
33 CYTT(Part 33) Neon Blaze
34 CYTT(Part 34) Kala Malam Menyembuhkan Luka
35 CYTT(Part 35) Pagi Penuh Drama dan Cinta
36 CYTT(Part 36) Ketika Cinta Memancing Amarah
37 CYTT(Part 37) Drama Dimulai, Panggung Milik Sienna
38 CYTT(Part 38) Benturan Dua Dunia
39 CYTT(Part 39) Sekolah Bukan Singgasana
40 CYTT(Part 40) Akhir dari Segalanya
41 CYTT(Part 41) Amara Evangeline
42 CYTT(Part 42) Mengubah Dinamika
43 CYTT(Part 43) Percikan Cemburu dan Bara Persaingan
44 CYTT(Part 44) Yang Tenggelam Tak Selalu di Air
45 CYTT(Part 45) Titik Balik yang Tak Direncanakan
46 CYTT(Part 46) Menjaga Luna, Melukai Sienna
Episodes

Updated 46 Episodes

1
CYTT(Part 01) Dikeluarkan?!
2
CYTT(Part 02) Neo ke Swiss?
3
CYTT(Part 03)Misi Kabur Dimulai!
4
CYTT(Part 04)Pelarian Romantis ke Pantai
5
CYTT(Part 05)Malam yang Tak Terlupakan
6
CYTT(Part 06)Pagi Manis dan Arcade Date
7
CYTT(Part 07) Ash & Dash: Hadiah Perpisahan
8
CYTT(Part 08) Janji di Antara Perpisahan
9
CYTT(Part 09) Perpisahan di Bandara
10
CYTT(Part 10) Langkah Pertama Tanpa Neo
11
CYTT(Part 11) Kehangatan di Balik Layar
12
CYTT(Part 12) Gosip yang Mengundang Badai
13
CYTT(Part 13) Diam Bukan Berarti Tak Peduli
14
CYTT(Part 14) Operasi Membujuk Neo
15
CYTT(Part 15) Dari Video Call ke Sleep Call
16
CYTT(Part 16) Momen Manis Sebelum Hari yang Tak Biasa
17
CYTT(Part 17) Sebuah Awal yang Tak Biasa
18
CYTT(Part 18) Raja Sekolah dan Aturan Tak Tertulis
19
CYTT(Part 19) Neo vs Max: Awal dari Segalanya
20
CYTT(Part 20) Di Balik Makan Malam
21
CYTT(Part 21) Keraguan di Hati Sienna
22
CYTT(Part 22) Waktu yang Diam
23
CYTT(Part 23) Ketika Semua Mulai Berubah
24
CYTT(Part 24) Awal yang Tak Disangka
25
CYTT(Part 25) Keputusan di Tengah Kabut
26
CYTT(Part 26) Langkah Menuju Langit Baru
27
CYTT(Part 27) Di Bawah Langit Zurich
28
CYTT(Part 28) Welcome to the Jungle
29
CYTT(Part 29) Bukan Sekadar Duduk di Samping Neo
30
CYTT(Part 30) Retakan di Balik Pelukan
31
CYTT (Part 31) Maxwell Vincent
32
CYTT(Part 32) Pertanda yang Tak Ingin Dipercaya
33
CYTT(Part 33) Neon Blaze
34
CYTT(Part 34) Kala Malam Menyembuhkan Luka
35
CYTT(Part 35) Pagi Penuh Drama dan Cinta
36
CYTT(Part 36) Ketika Cinta Memancing Amarah
37
CYTT(Part 37) Drama Dimulai, Panggung Milik Sienna
38
CYTT(Part 38) Benturan Dua Dunia
39
CYTT(Part 39) Sekolah Bukan Singgasana
40
CYTT(Part 40) Akhir dari Segalanya
41
CYTT(Part 41) Amara Evangeline
42
CYTT(Part 42) Mengubah Dinamika
43
CYTT(Part 43) Percikan Cemburu dan Bara Persaingan
44
CYTT(Part 44) Yang Tenggelam Tak Selalu di Air
45
CYTT(Part 45) Titik Balik yang Tak Direncanakan
46
CYTT(Part 46) Menjaga Luna, Melukai Sienna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!