Bab 4 Siti Palsu

***

Sementara itu, Siti palsu sudah tiba di depan kost wanita. Saras yang merupakan siluman ular celingukan memandangi banyak yang berubah setelah sekian ratus tahun lamanya, rumah-rumah terbuat dari semen, bertingkat-tingkat, jalanan becek dan sudah diaspal, lampu-lampu jalan terang benderang, dan semua orang memakai kendaraan dari besi.

"Aku benar-benar sudah ketinggalan zaman secara harfiah," gumam Saras sambil terus memperhatikan sekeliling.

Yuli yang sudah sampai kost duluan sejak beberapa jam yang lalu mendongak ke bawah, melihat teman sekamarnya itu yang sedang basah kuyup, "Siti !!" pekiknya memanggil.

Saras mendongak ke belakang melihat gadis yang telah membebaskannya tadi dengan perilaku tercelanya, yup... ternyata mantra sangkar sakti buatan para empu di alam jin bisa hilang jika terkena cipratan darah perawan, meski Yuli ada di alam manusia, sejatinya antara alam jin dan manusia itu saling terhubung satu sama lain.

"Hei !" sapa Saras sambil tersenyum.

"Ngapain di situ bengong aja, Sit ? ayo masuk yuk !" ucap Yuli melambaikan tangannya.

Saras melihat pintu gerbang rapuh di sana, ia buka dan masuk ke dalam area parkiran motor anak kost, kemudian ia melihat tangga kecil-kecil menuju ke atas, "mungkin ini tempat tinggal gadis pemilik tubuh ini," batinnya.

Saras tak butuh mendaki tangga, ia rentangkan lengannya ke kanan dan ke kiri, seketika tubuhnya melayang beberapa centi dari permukaan tanah dan langsung melayang sampai ke atas, 'swiiing.' Siluman ular ini memang lumayan sakti.

"Cepet amat kamu naik tangganya, Sit ? kamu abis dari mana aja ? kok basah begini ? kamu abis nyusulin aku ?" tanya Yuli sambil menggenggam salah satu tangan Saras.

"Oh... i... iya," jawab Saras rada kikuk.

"Ayok masuk, Sit ! aku mau curhat lagi soal kejadian tadi," ajak Yuli.

Saras pun masuk ke dalam kamar kosan, "iiih kamar ini sempit banget, mana kurang estetik lagi," komentarnya.

"Lha !! ya emang udah dari dulu kali, Sit, namanya juga kosan murah kan kamu tau sendiri, kamu kan yang ngajakin aku ngekost di sini, seenggaknya tiap pagi kita dapet jatah makan dari ibu kost," kata Yuli sambil duduk di kasurnya.

Saras melihat meja belajar dan suasana kamar, "kurunganku di alam jin jauh lebih nyaman daripada di sini... ah gak papa, yang penting kan sekarang aku sudah bebas, aku bisa keluar dan berjalan-jalan kemanapun aku mau," batinnya.

"Ganti baju gih ! ntar masuk angin kamu," kata Yuli.

"Iya, emm... itu... itu lemariku kan ?" jawab Saras menunjuk lemari plastik warna pink di pojok.

"Kok kamu jadi amnesia gitu ? itu lemariku, lemarimu itu yang warna coklat," jawab Yuli mengerutkan keningnya.

"Oh.. hehe, iya iya, lupa," jawab Saras mesam-mesem.

Saras membuka lemari Siti, melihat pakaian-pakaiannya, "diiih pakaian macam apa ini ? mana jarik ? mana stagennya ?" batinnya memilah-milah.

"Sit, hiks... aku sekarang udah gak virgin, rasanya tuh... hiks, sakiit banget, aku nyesel, tapi aku juga nikmatin, jujur sih, aku sayang banget sama Vano, pas ngelakuin itu tuh... aku ngerasa kayak kehilangan permata yang berhargaaaa banget, aku sampe gak bisa tidur, kamu jangan ceritain ke siapa-siapa ya," oceh Yuli curhat.

Saras tak begitu memperhatikan perkataan itu, ia sibuk menjajal daster motif batik di sana, "oh gitu," katanya respon.

Yuli lagi-lagi heran, "kok tumben kamu gak ngomel sih, Sit ?"

"Ya mau bagaimana lagi, lagian sih kamunya jalang," ucap Saras tegas dan keras sekali.

'Deg !' Yuli menyentuh dadanya, rasanya kayak ditusuk jarum pentul jilbab.

"Sit, tega banget kamu ngatain aku kayak gitu ?!" ucap cewek bertahu lalat kecil di ujung hidung itu.

"Laaah, kan gak salah yang aku bilang, kalau kamu gak jalang, kamu gak akan mau melayani lelaki yang belum jadi suamimu, ahhh... tapi sudahlah, gak usah dibahas lagi, semua sudah terjadi," jawab Saras dengan senyuman sambil memakai daster milik Siti. Tanpa kelakuan Yuli tentu ia tak bisa bebas seperti sekarang.

"Iya sih, semua udah terlanjur," jawab Yuli sambil merapikan bantal kemudian rebahan.

Saras lagi-lagi tampak kebingungan, Yuli melirik sahabatnya itu, "kamu kenapa lagi ?"

"Emmm.. aku tidur dimana ?" tanya Saras.

"Ya Allah, Sit ? kamu kenapa sih ? kamu sakit ? iya ? kamu boboknya di atas," kata Yuli bangkit lagi dan langsung menyentuh jidat sahabatnya. Memang rada anget sih.

"Okey," jawab Saras mulai mendaki tangga dan rebahan di atas sana sambil senyum-senyum.

"Aku matiin lampunya ya," kata Yuli.

"Iya," jawab Saras mulai menyelimuti dirinya dengan selimut dan meringkuk merayakan kebebasannya dalam hati.

***

Pagi pun tiba, Saras bangun dengan badan yang terasa segar penuh energi, "eeeemmmggh," ia merenggangkan otot dan turun dari kasurnya.

"Sit, ayo buruan wudhu ! aku tungguin, kita sholat jamaah, kamu yang jadi imam ya, aku banyak dosa, gak pantes jadi imam," ujar Yuli menggelar sajadah dan bersiap pakai mukenah.

"Sholat ? gak ah, males, kamu aja," jawab Saras.

"Lha ?! tumben kamu, biasanya malah kamu yang ngomel kalau aku males sholat, kesambet setan apa kamu, Sit ?" ucap Yuli benar-benar heran.

"Gak papa," ucap Saras keluar kamar sambil setengah loncat-loncatan bahagia.

Yuli menatap sahabat sekamarnya itu dengan tatapan curiga, "salah makan kah tuh anak ? aneh, kayak bukan Siti yang biasanya," gumamnya.

Saras celingukan mencari kamar mandi, biasanya ia akan mandi di aliran sungai, tapi ia tahu bahwa di alam manusia ada yang namanya kamar mandi, dimana ada gemericik air, di situlah tempatnya. Saras mengikuti suara sumber air berasal, ia menemukan beberapa pintu, salah satu pintu terbuka dan ia melongok sedikit ke dalam, ada bak mandi di sana, ada WC duduk juga.

"Ohhh jadi semua manusia zaman sekarang mandinya di sini ?" gumamnya meraih gayung lope-lope.

Saras pun tersenyum dan menutup pintunya, ia awalnya kesulitan menyalakan kran, setelah mikir dan mencoba-coba akhirnya ia bisa, ia tersenyum dan mulai melepaskan daster di badannya, 'jebur jebur jebur jebur,' mandi tanpa sabun ala bangsa jin pun selesai.

Setelah mandi, Saras menjentikkan jarinya sehingga tubuhnya langsung diselimuti dengan pakaian. Seperti bangsa jin lainnya, ia bisa mengenakan pakaian dengan cara instan. Kini ia pakai pakaian adat ala wanita jin, memakai jarik keemasan, kemben, pakai stagen merah di pinggangnya dan mengenakan selendang merah, tak lupa aksesoris seperti kalung, cuping telinga emas dan gelang menghiasi tubuhnya.

'Blak !!' Siti membuka pintu kamar mandi dan keluar dengan penuh percaya diri, "whalllaaa ! aku sudah cantik," ujarnya mengumumkan.

Yuli yang hendak mandi juga terkejut melihat penampilan itu, "Sit, mau karnaval kemana kamu pagi-pagi ? hahahha," tanyanya terbahak.

"Ada yang lucu ya ? aku cantik kan ?" jawab Saras sambil berputar memperlihatkan keanggunannya.

"Ya cantik sih, kamu emang dari dulu cantik, tapi kan kita mau kuliah, Sit, pake baju yang biasanya aja ngapa," jawab Yuli yang kini hanya pakai handuk terlilit sambil bawa gayung isi sabun.

"Oh... tapi aku nyaman pake pakaian begini," ucap Saras cemberut.

"Duh Sit, kamu tuh aneh dari semalem, terserah kamu aja lah," jawab Yuli sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

Terpopuler

Comments

FiaNasa

FiaNasa

kok.yuli gak curiga ya,,dari mana gitu Siti dapat baju gituan gitu lo

2025-05-19

1

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

ya elah kan skrg tjuh belasan jdnya mau karnaval kali yul.. hahahaaa
hahaha lest gooo

2025-04-07

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pemandian Air Panas Gunung Keramat
2 Bab 2 Kerasukan
3 Bab 3 Bhre Rakha
4 Bab 4 Siti Palsu
5 Bab 5 Nafas Buatan
6 Bab 6 Gak Mau Dibonceng Naik Kuda
7 Bab 7 Terlalu Percaya Diri
8 Bab 8 Sendiko Dawuh, Suhu
9 Bab 9 Kenapa Siluman Ular itu Dikurung ?
10 Bab 10 Toilet Jin Dimana ?
11 Bab 11 Aku Memang Bajingan Yang Jatuh Cinta Padamu
12 Bab 12 Oh !! Di Dalam Ya ?
13 Bab 13 Ajian Pemikat
14 Bab 14 Buset ! Mie Cup Sekardus
15 Bab 15 Sang Pangeran Mati
16 Bab 16 Presiden BEM Klepek-Klepek
17 Bab 17 Diemut Aja
18 Bab 18 Aku Terpaksa Harus Memaksanya
19 Bab 19 Digabrut Makhluk Berbulu
20 Bab 20 Gue Mens ?
21 Bab 21 Nginthil Terus
22 Bab 22 Abang Masukin Tiap Hari !?
23 Bab 23 Ciuman Pertama Mekel
24 Bab 24 Pertarungan Sengit Saras VS Wira
25 Bab 25 Aura Hypernya Kuat Banget
26 Bab 26 Dikeluarkan Dari Kampus
27 Bab 27 Udah Nikah Tapi Gak Berasa Gitu
28 Bab 28 Yes Istriku Yes Aww
29 Bab 29 Bercint@ Dengan Tornado + Gempa 7 SR
30 Bab 30 Mana Janjimu, Bang ?
31 Bab 31 Tebak ! Siti Bisa Pulang Apa Enggak ?
32 Bab 32 Kembali ke Alam Manusia
33 Bab 33 Mual Muntah di Pagi Hari
34 Bab 34 Hamil Anak Jin
35 Bab 35 Tespek Positif
36 Bab 36 Nanas Dari Vano
37 Bab 37 Balapan Maut
38 Bab 38 Jejelin Kulit Nanas ke Mulutnya Vano
39 Bab 39 Saraswati Akan Membunuh Siti
40 Bab 40 Muncrat Sosisnya Kang Mas
41 Bab 41 Strategi Pintar Siti
42 Bab 42 Sekarang Buka Bajumu ! Akan Kumandikan Kau
43 Bab 43 Gara-Gara Ngintip
44 Bab 44 USG di Dokter Kandungan
45 Bab 45 Kenapa Tidak Bisa Berdiri, Kanda ?
46 Bab 46 Naik ke Gunung Keramat
47 Bab 47 Gue Mau Jadi Ayah Buat Bayi Lu
48 Bab 48 Ngidam Makan Ular
49 Bab 49 Mekel Aslinya Sudah Gak Tahan
50 Bab 50 Kisah Lahirnya Sang Antagonis
51 Bab 51 Kutukan Timun Gaib
52 Bab 52 Siap Jadi Bapaknya Jin
53 Bab 53 Diam-Diam Menyelinap Masuk Kamar
54 Bab 54 Temenin Adek Tinggal di Hutan
55 Bab 55 Pertemuan Dengan Pangeran Rakha Malam Ini
56 Bab 56 Berkat Kitab Ulat Sutra
57 Bab 57 Aib Siti Bocor ke Medsos
58 Bab 58 Dan Pangeran Rakha Bandel
59 Bab 59 Mama Macan VS Babi Hutan
60 Bab 60 Hubungan Patih Wira dan Saraswati Terbongkar
61 Bab 61 Bobot, Bibit dan Bebet
62 Bab 62 Tangis di Hari Raya
63 Bab 63 Melepas Kebaya Keraton
64 Bab 64 Babe Dimaki-Maki di Depan Rumah
65 Bab 65 Segelas Baygon di Meja Dapur
66 Bab 66 Nanti Gue Sharelok, tapi…
67 Bab 67 Lamaran Jordan
68 Bab 68 Pernikahan Jordan dan Siti
69 Bab 69 Tolong Jaga Dia, Wahai Sahabatku
70 Bab 70 Pengantinnya Adalah…
71 Bab 71 Malam Pengantin Ditemani Jin
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 Pemandian Air Panas Gunung Keramat
2
Bab 2 Kerasukan
3
Bab 3 Bhre Rakha
4
Bab 4 Siti Palsu
5
Bab 5 Nafas Buatan
6
Bab 6 Gak Mau Dibonceng Naik Kuda
7
Bab 7 Terlalu Percaya Diri
8
Bab 8 Sendiko Dawuh, Suhu
9
Bab 9 Kenapa Siluman Ular itu Dikurung ?
10
Bab 10 Toilet Jin Dimana ?
11
Bab 11 Aku Memang Bajingan Yang Jatuh Cinta Padamu
12
Bab 12 Oh !! Di Dalam Ya ?
13
Bab 13 Ajian Pemikat
14
Bab 14 Buset ! Mie Cup Sekardus
15
Bab 15 Sang Pangeran Mati
16
Bab 16 Presiden BEM Klepek-Klepek
17
Bab 17 Diemut Aja
18
Bab 18 Aku Terpaksa Harus Memaksanya
19
Bab 19 Digabrut Makhluk Berbulu
20
Bab 20 Gue Mens ?
21
Bab 21 Nginthil Terus
22
Bab 22 Abang Masukin Tiap Hari !?
23
Bab 23 Ciuman Pertama Mekel
24
Bab 24 Pertarungan Sengit Saras VS Wira
25
Bab 25 Aura Hypernya Kuat Banget
26
Bab 26 Dikeluarkan Dari Kampus
27
Bab 27 Udah Nikah Tapi Gak Berasa Gitu
28
Bab 28 Yes Istriku Yes Aww
29
Bab 29 Bercint@ Dengan Tornado + Gempa 7 SR
30
Bab 30 Mana Janjimu, Bang ?
31
Bab 31 Tebak ! Siti Bisa Pulang Apa Enggak ?
32
Bab 32 Kembali ke Alam Manusia
33
Bab 33 Mual Muntah di Pagi Hari
34
Bab 34 Hamil Anak Jin
35
Bab 35 Tespek Positif
36
Bab 36 Nanas Dari Vano
37
Bab 37 Balapan Maut
38
Bab 38 Jejelin Kulit Nanas ke Mulutnya Vano
39
Bab 39 Saraswati Akan Membunuh Siti
40
Bab 40 Muncrat Sosisnya Kang Mas
41
Bab 41 Strategi Pintar Siti
42
Bab 42 Sekarang Buka Bajumu ! Akan Kumandikan Kau
43
Bab 43 Gara-Gara Ngintip
44
Bab 44 USG di Dokter Kandungan
45
Bab 45 Kenapa Tidak Bisa Berdiri, Kanda ?
46
Bab 46 Naik ke Gunung Keramat
47
Bab 47 Gue Mau Jadi Ayah Buat Bayi Lu
48
Bab 48 Ngidam Makan Ular
49
Bab 49 Mekel Aslinya Sudah Gak Tahan
50
Bab 50 Kisah Lahirnya Sang Antagonis
51
Bab 51 Kutukan Timun Gaib
52
Bab 52 Siap Jadi Bapaknya Jin
53
Bab 53 Diam-Diam Menyelinap Masuk Kamar
54
Bab 54 Temenin Adek Tinggal di Hutan
55
Bab 55 Pertemuan Dengan Pangeran Rakha Malam Ini
56
Bab 56 Berkat Kitab Ulat Sutra
57
Bab 57 Aib Siti Bocor ke Medsos
58
Bab 58 Dan Pangeran Rakha Bandel
59
Bab 59 Mama Macan VS Babi Hutan
60
Bab 60 Hubungan Patih Wira dan Saraswati Terbongkar
61
Bab 61 Bobot, Bibit dan Bebet
62
Bab 62 Tangis di Hari Raya
63
Bab 63 Melepas Kebaya Keraton
64
Bab 64 Babe Dimaki-Maki di Depan Rumah
65
Bab 65 Segelas Baygon di Meja Dapur
66
Bab 66 Nanti Gue Sharelok, tapi…
67
Bab 67 Lamaran Jordan
68
Bab 68 Pernikahan Jordan dan Siti
69
Bab 69 Tolong Jaga Dia, Wahai Sahabatku
70
Bab 70 Pengantinnya Adalah…
71
Bab 71 Malam Pengantin Ditemani Jin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!