Bab 2 Kerasukan

Siti tahu apa yang dimaksud oleh penjaga loket tersebut. Masyarakat Indonesia percaya bahwa yang namanya bencana alam terjadi karena ulah tangan manusia itu sendiri, manusia yang membuang 'sampah' sembarangan, manusia yang bermaksiyat di suatu tempat, tentu akan mengundang kemurkaan makhluk gaib, bukan hanya makhluk yang murka, tapi juga sang Khaliq.

Siti menggeleng, "saya gak ikut-ikutan, Pak, sumpah, saya juga udah ngingetin temen saya, dia gak mau denger."

Pria yang sebenarnya sempat mengintip adegan hangat tadi menghela nafas lelah, "Bapak tahu, Nak, Bapak tahu, tapi bencana tidak akan menimpa orang yang melakukan saja," ucapnya.

Siti angguk-angguk, "makasih nasehatnya, Pak...."

"Dori, panggil saya Pak Dori," katanya.

Siti mendongak, alisnya rada mengerut, "kayak temannya Nemo ikan badut," ucapnya lirih.

"Heh !! nama lengkapnya Ahmad Khudori," kata si penjaga loket tak mau dikata temannya ikan badut.

Siti nyengir, "hehe hehe, baik Pak Dori, saya ke sana dulu," katanya pamit.

Siti langsung melangkah cepat masuk ke area pemandian, pemandian air panas ini terdiri dari bentukan kolam-kolam kecil seperti jacuzzi dan 1 kolam besar mirip swimming pool pada umumnya, Siti celingukan dulu dan berlarian mengecek satu per satu bilik demi bilik.

"Yuli !! Yuuul !" pekik mahasiswa cantik ini mencari, tapi ia tak mendapati temannya ada di sana.

Siti pun duduk di tepian, sendirian dengan bibir melengkung ke bawah, "udah telat, dia udah pergi. Semua udah terjadi, Yuli goblok ! suatu saat kalo dia nyesel gua toyor palanya," ucapnya kesal.

Tiba-tiba angin aneh berhembus, menerbangkan uap hangat dari kolam air panas itu, Siti merapatkan jaketnya dan melihat sekelilingnya, tempat ini sejatinya masih hutan, kanan kiri pohon pinus perhutani. Kemudian sesuatu seakan-akan beriak dari dalam kolam, tepat di tengah-tengah sana.

Siti bangkit lagi dan berjalan mendekat, penasaran, "apaan tuh ?"

Sesuatu yang panjang, warnanya putih tulang, gerakannya seperti gerakan arus air kolam yang besar ini. Siti semakin mendekat dan bahkan sampai ke pinggiran, ia berjongkok seakan tak takut makhluk apapun itu, ia melihat pakaian, seperti selendang di sana, warnanya putih tulang memang, dan ada yang memakainya, rambutnya panjang hitam, lurus tidak krebo.

"Perempuan, maaf, permisi ? Buk ? Mbak ?" ucap Siti mengira itu manusia biasa.

Makhluk itu akhirnya sampai berenang tepat ke tepian, ia mecungul dari dalam air, wajahnya basah, bibirnya merona, tepat di hadapan Siti, sekilas biasa saja seperti manusia, tapi agak lain auranya, aromanya juga rada bau-bau melati.

"Mbak ? lihat teman saya nggak di sini tadi ?" tanya Siti mundur selangkah ke belakang dengan posisi masih jongkok.

Wanita itu menyeringai, tak menjawab pertanyaan malah balik tanya, "siapa namamu ?"

Siti kedip-kedip melihat seperti ada dua taring panjang di sana, "emmmm... Siti," jawabnya mengulurkan tangan untuk salaman seperti adat orang Indonesia.

Makhluk itu mengulurkan tangannya, Siti menjerit melihat kuku-kuku panjang mencuat dari jari-jari itu, "aaaaaahhhh !!! siapa kamu ?!!" jeritnya.

Makhluk itu langsung menyergap, menarik Siti masuk ke dalam air, 'byuuur !!!'

'Bleb bleb bleb bleebeb,' Siti pandai berenang, di Jakarta ia sering diajak Babenya rekreasi ke kolam renang, akan tetapi makhluk ini lebih lincah lagi berenang, ia mencengkeram erat tubuh Siti, tak membiarkannya menghirup udara di permukaan air. Siti mencak-mencak, sesak, air sulfur ini sebagian masuk ke dalam mulutnya.

'Zleeeeb !' hingga akhirnya makhluk itu melekatkan badannya bagian depan ke arah punggung Siti, mendesak Roh Siti lepas paksa dari tubuhnya. Mata Siti membelalak, ia langsung hilang kesadaran, semua jadi gelap, ia tak bisa merasakan sakit, sesak, hangat, panas dan dingin, ia tak bisa merasakan apapun lagi.

'Byuuur... tap tap tap tap,' tubuh Siti melangkah naik ke tepian kolam, badannya basah kuyup, senyuman yang tak pernah Siti ukir seumur hidupnya tersungging di sana.

"Akhirnya... aku bebas, yeaaaay !! akhirnya aku bebaaaaas !!" pekik bibir indah Siti penuh kegembiraan.

Makhluk yang kini berhasil merebut tubuh Siti itu mengecek bagian-bagian tubuh yang ia tumpangi dengan seksama, melihat kuku-kuku jari terpotong rapi, rambut panjang yang lembut, wajah yang bebas jerawat, kaki yang jenjang di balik celana, dan perut yang berisi makanan.

"Hihih, gadis ini cantik sekali, masih muda dan segar, tubuhnya sangat enak, emmm... tapi...," ucap Saraswati, nama Siluman Ular Pertapa itu sembari merabai tubuh Siti.

"Tapi dadanya rada trepes, ah gak papa," ucapnya mensyukuri apa yang ada, yang penting ia bisa bebas berkelana sekarang.

Saras melangkah meluar dari pemandian air panas itu. Pak Dori yang memang memiliki mata batin kuat bersembunyi di bawah meja loketnya, sekujur tubuhnya gemetar ketakutan. Saras celingukan sebentar, merasa semuanya aman, ia pun langsung melanjutkan langkah ke jalan raya.

"Ojek ojek ! Mbak, ojek, Mbak ?" ucap Kang Ojek terdekat menawarkan gadis yang basah kuyup itu.

Saras menoleh melihat lelaki itu, sudah bapak-bapak, "bapak bisa antar saya pulang ?" tanyanya.

"Ya bisa, makanya saya nawarin, hehe. Ini Mbak yang tadi kan ? yang saya anter ke sini ? langsung order aja, Mbak, di hp," katanya.

Saras tak mengerti apa yang tukang ojek itu ucapkan, "maksudnya, Pak ? gimana caranya ?" tanyanya.

"Ya kan Mbak bawa hp tadi, kayak order ojol biasa Mbak," katanya.

"Hp ?! makanan apa sih yang bapak ini bicarakan ?" batin Saras yang sudah terkurung ratusan tahun di alamnya.

Saras mengobrak-abrik isi tas yang dibawa gadis yang sudah ia rampas badannya itu, ia menemukan hanya ada 2 benda, dompet dan hp, ia yakini benda kotak itu yang dimaksud dengan hp, "ini kah yang namanya hp ?" tanyanya.

"Iya bener, hehe," jawab Kang Ojol meraih hp itu dan menunjukkan bagaimana cara memesan ojek lewat hp.

Saras adalah jin yang cukup cerdik, ia memperhatikan sekali dan langsung nyambung, "oooh jadi begitu, jadi kalau begini ini Bapak bisa memberi saya tumpangan pulang ?" tanyanya.

"Iya," jawab Kang Ojol memendam perasaan aneh.

"Manusia benar-benar makhluk rumit, hehe," kata Saras sambil tersenyum.

"Mari Mbak Siti, ini pakai helmnya," kata Kang Ojol. Untungnya tukang ojek itu tahu dimana Siti ngekost, ia langsung mengantar Siti pulang ke kosan.

Di jalan tukang ojek itu sempat bertanya, "kok Mbak Siti basah semua ? apa gak bawa baju ganti tadi pas berendam ?"

"Memang enggak, Pak, hehe," jawab Saras sembari memeluk erat si tukang ojek di bagian belakang. Ini juga kali pertama ia naik motor, ia takut jatuh, mirip bule yang baru pertama naik motor, tapi laju kendaraan lumayan sepi malam ini, perjalanan pun lancar.

Sementara itu, nasib roh Siti yang asli kini memprihatinkan, ia telah ditukar paksa tanpa persetujuan, ia meringkuk di sebuah sangkar raksasa di tengah jurang di alam jin, masih tak sadarkan diri, dan tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya. Semriwing angin jurang membelai-belai bulu-bulu halus di tubuhnya, ia sedikit membuka mulutnya yang mungil, ngiler, kebiasaan dari kecil memang begitu, begitu terlelap pasti ngiler. Burung-burung pipit di hutan bertengger di sarang raksasa itu dan memandanginya.

Terpopuler

Comments

FiaNasa

FiaNasa

niat mau nolong temen malah kena musibah sendiri,,temen kayak gitu kok kau bela² in sih skrg nasibmu jauh lebih buruk kan jadinya

2025-05-19

2

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

wehhh kok ya rada2 kocak sih ini
tp masih nhikut alur nya kk

2025-04-07

6

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pemandian Air Panas Gunung Keramat
2 Bab 2 Kerasukan
3 Bab 3 Bhre Rakha
4 Bab 4 Siti Palsu
5 Bab 5 Nafas Buatan
6 Bab 6 Gak Mau Dibonceng Naik Kuda
7 Bab 7 Terlalu Percaya Diri
8 Bab 8 Sendiko Dawuh, Suhu
9 Bab 9 Kenapa Siluman Ular itu Dikurung ?
10 Bab 10 Toilet Jin Dimana ?
11 Bab 11 Aku Memang Bajingan Yang Jatuh Cinta Padamu
12 Bab 12 Oh !! Di Dalam Ya ?
13 Bab 13 Ajian Pemikat
14 Bab 14 Buset ! Mie Cup Sekardus
15 Bab 15 Sang Pangeran Mati
16 Bab 16 Presiden BEM Klepek-Klepek
17 Bab 17 Diemut Aja
18 Bab 18 Aku Terpaksa Harus Memaksanya
19 Bab 19 Digabrut Makhluk Berbulu
20 Bab 20 Gue Mens ?
21 Bab 21 Nginthil Terus
22 Bab 22 Abang Masukin Tiap Hari !?
23 Bab 23 Ciuman Pertama Mekel
24 Bab 24 Pertarungan Sengit Saras VS Wira
25 Bab 25 Aura Hypernya Kuat Banget
26 Bab 26 Dikeluarkan Dari Kampus
27 Bab 27 Udah Nikah Tapi Gak Berasa Gitu
28 Bab 28 Yes Istriku Yes Aww
29 Bab 29 Bercint@ Dengan Tornado + Gempa 7 SR
30 Bab 30 Mana Janjimu, Bang ?
31 Bab 31 Tebak ! Siti Bisa Pulang Apa Enggak ?
32 Bab 32 Kembali ke Alam Manusia
33 Bab 33 Mual Muntah di Pagi Hari
34 Bab 34 Hamil Anak Jin
35 Bab 35 Tespek Positif
36 Bab 36 Nanas Dari Vano
37 Bab 37 Balapan Maut
38 Bab 38 Jejelin Kulit Nanas ke Mulutnya Vano
39 Bab 39 Saraswati Akan Membunuh Siti
40 Bab 40 Muncrat Sosisnya Kang Mas
41 Bab 41 Strategi Pintar Siti
42 Bab 42 Sekarang Buka Bajumu ! Akan Kumandikan Kau
43 Bab 43 Gara-Gara Ngintip
44 Bab 44 USG di Dokter Kandungan
45 Bab 45 Kenapa Tidak Bisa Berdiri, Kanda ?
46 Bab 46 Naik ke Gunung Keramat
47 Bab 47 Gue Mau Jadi Ayah Buat Bayi Lu
48 Bab 48 Ngidam Makan Ular
49 Bab 49 Mekel Aslinya Sudah Gak Tahan
50 Bab 50 Kisah Lahirnya Sang Antagonis
51 Bab 51 Kutukan Timun Gaib
52 Bab 52 Siap Jadi Bapaknya Jin
53 Bab 53 Diam-Diam Menyelinap Masuk Kamar
54 Bab 54 Temenin Adek Tinggal di Hutan
55 Bab 55 Pertemuan Dengan Pangeran Rakha Malam Ini
56 Bab 56 Berkat Kitab Ulat Sutra
57 Bab 57 Aib Siti Bocor ke Medsos
58 Bab 58 Dan Pangeran Rakha Bandel
59 Bab 59 Mama Macan VS Babi Hutan
60 Bab 60 Hubungan Patih Wira dan Saraswati Terbongkar
61 Bab 61 Bobot, Bibit dan Bebet
62 Bab 62 Tangis di Hari Raya
63 Bab 63 Melepas Kebaya Keraton
64 Bab 64 Babe Dimaki-Maki di Depan Rumah
65 Bab 65 Segelas Baygon di Meja Dapur
66 Bab 66 Nanti Gue Sharelok, tapi…
67 Bab 67 Lamaran Jordan
68 Bab 68 Pernikahan Jordan dan Siti
69 Bab 69 Tolong Jaga Dia, Wahai Sahabatku
70 Bab 70 Pengantinnya Adalah…
71 Bab 71 Malam Pengantin Ditemani Jin
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 Pemandian Air Panas Gunung Keramat
2
Bab 2 Kerasukan
3
Bab 3 Bhre Rakha
4
Bab 4 Siti Palsu
5
Bab 5 Nafas Buatan
6
Bab 6 Gak Mau Dibonceng Naik Kuda
7
Bab 7 Terlalu Percaya Diri
8
Bab 8 Sendiko Dawuh, Suhu
9
Bab 9 Kenapa Siluman Ular itu Dikurung ?
10
Bab 10 Toilet Jin Dimana ?
11
Bab 11 Aku Memang Bajingan Yang Jatuh Cinta Padamu
12
Bab 12 Oh !! Di Dalam Ya ?
13
Bab 13 Ajian Pemikat
14
Bab 14 Buset ! Mie Cup Sekardus
15
Bab 15 Sang Pangeran Mati
16
Bab 16 Presiden BEM Klepek-Klepek
17
Bab 17 Diemut Aja
18
Bab 18 Aku Terpaksa Harus Memaksanya
19
Bab 19 Digabrut Makhluk Berbulu
20
Bab 20 Gue Mens ?
21
Bab 21 Nginthil Terus
22
Bab 22 Abang Masukin Tiap Hari !?
23
Bab 23 Ciuman Pertama Mekel
24
Bab 24 Pertarungan Sengit Saras VS Wira
25
Bab 25 Aura Hypernya Kuat Banget
26
Bab 26 Dikeluarkan Dari Kampus
27
Bab 27 Udah Nikah Tapi Gak Berasa Gitu
28
Bab 28 Yes Istriku Yes Aww
29
Bab 29 Bercint@ Dengan Tornado + Gempa 7 SR
30
Bab 30 Mana Janjimu, Bang ?
31
Bab 31 Tebak ! Siti Bisa Pulang Apa Enggak ?
32
Bab 32 Kembali ke Alam Manusia
33
Bab 33 Mual Muntah di Pagi Hari
34
Bab 34 Hamil Anak Jin
35
Bab 35 Tespek Positif
36
Bab 36 Nanas Dari Vano
37
Bab 37 Balapan Maut
38
Bab 38 Jejelin Kulit Nanas ke Mulutnya Vano
39
Bab 39 Saraswati Akan Membunuh Siti
40
Bab 40 Muncrat Sosisnya Kang Mas
41
Bab 41 Strategi Pintar Siti
42
Bab 42 Sekarang Buka Bajumu ! Akan Kumandikan Kau
43
Bab 43 Gara-Gara Ngintip
44
Bab 44 USG di Dokter Kandungan
45
Bab 45 Kenapa Tidak Bisa Berdiri, Kanda ?
46
Bab 46 Naik ke Gunung Keramat
47
Bab 47 Gue Mau Jadi Ayah Buat Bayi Lu
48
Bab 48 Ngidam Makan Ular
49
Bab 49 Mekel Aslinya Sudah Gak Tahan
50
Bab 50 Kisah Lahirnya Sang Antagonis
51
Bab 51 Kutukan Timun Gaib
52
Bab 52 Siap Jadi Bapaknya Jin
53
Bab 53 Diam-Diam Menyelinap Masuk Kamar
54
Bab 54 Temenin Adek Tinggal di Hutan
55
Bab 55 Pertemuan Dengan Pangeran Rakha Malam Ini
56
Bab 56 Berkat Kitab Ulat Sutra
57
Bab 57 Aib Siti Bocor ke Medsos
58
Bab 58 Dan Pangeran Rakha Bandel
59
Bab 59 Mama Macan VS Babi Hutan
60
Bab 60 Hubungan Patih Wira dan Saraswati Terbongkar
61
Bab 61 Bobot, Bibit dan Bebet
62
Bab 62 Tangis di Hari Raya
63
Bab 63 Melepas Kebaya Keraton
64
Bab 64 Babe Dimaki-Maki di Depan Rumah
65
Bab 65 Segelas Baygon di Meja Dapur
66
Bab 66 Nanti Gue Sharelok, tapi…
67
Bab 67 Lamaran Jordan
68
Bab 68 Pernikahan Jordan dan Siti
69
Bab 69 Tolong Jaga Dia, Wahai Sahabatku
70
Bab 70 Pengantinnya Adalah…
71
Bab 71 Malam Pengantin Ditemani Jin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!