Ari dan para bocil
Suasana TK Mawar pukul 09:00 pagi di kota A
Ari sedang berlari mengejar salah satu muridnya yang mengajaknya bermain kejar-kejaran. Sampai akhirnya tertangkap, Ari tertawa puas dengan si anak yang juga senang, sisa murid yang lain juga ikut berhamburan di taman yang empuk dan mereka tertawa setelah bermain kejar-kejaran.
Bel tanda waktu istirahat sudah tiba, Ari kemudian meminta muridnya berbaris untuk cuci tangan dan bersiap untuk kelas bernyanyi sebelum mereka pulang.
Di ruangan kantor TK Mawar, kakak sepupu dari Ari, Jino Saleindra, mendapat telpon dari tantenya yang sangat ceria.
Keisha Saleindra
Jinooooo... Tante minta jemput ya nanti siang. Om kamu gak mau jemput alesannya masih di kantor mau langsung pulang aja.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
*dalam hati berkata sambil melihat taman bermain di luar.
Owh Tuhan kenapa aku yang menjadi keponakannya.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
📞ok Tan. Nanti sekalian sama Ari ya.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Keisha Saleindra
JANGAN!!! NANTI PASTI DIA MINTA DIBELANJAIN
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
*menghela nafas.
Ok tante. Bye.
Jino kemudian mematikan sambungan telpon dan tersenyum lucu. Masih ingat segar dipikirannya, usia Jino masih 9 tahun ketika mama dan papanya memutuskan berpisah. Ari saat itu masih berusia 6 tahun, merengek untuk kakak sepupunya tinggal bersamanya. Papa dan mama Jino, memilih bertengkar untuk siapa yang menjadi hak asuh Jino, Saleindra dengan cepat mengajukan adopsi agar Jino menjadi anaknya tanpa pikir panjang. Jino harus terapi beberapa kali mengobati rasa sakitnya, tetapi karena tante dan adik sepupunya bersifat ceria, Jino berhasil pulih. Impiannya membangun sekolah juga di bantu oleh tante dan om-nya.
Ari selesai mengantar semua muridnya ke pagar sekolah, lalu dia melihat kakaknya, Jino, bersiap untuk pulang. Dengan cepat, Ari berteriak untuk Jino mengantarnya makan siang. Jino menjelaskan dia harus menjemput tantenya a.k.a mami-nya Ari.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Gue harus jemput tante.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Gak usah, lo nanti gue drop di restoran simpang jalan aja.
Di dalam mobil, Jino menanyakan rencana Ari untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan kuliahnya, dan seperti biasa, Ari menjawa...
Ari Putri Saleindra
Ah nanti ajalah.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Umur lo udah 27... Masih aja maen sama bocil.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Lo itu udah ngajar di sekolah gue dari lo lulus master lo.
Ari Putri Saleindra
Lo mecat gue nih?
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Bukan...
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Lo udah 27, gue juga mau nikah.
Ari Putri Saleindra
Udah punya pacar?
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Ya belom. Tapi kan, pasti om bakalan nyerocos kalo gue belom nikah di umur gue yang udah mau kepala 3.
Ari Putri Saleindra
Ck... Nanti gue pikirin, kak. 😒
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Action... Jangan mikir doank
Di tempat lain dalam waktu yang sama.
Keisha Saleindra
Ih bagusnya... Pasti jeng Rahma suka nih. *mulai memilih gelang di kotak display.
Keisha sudah 4 jam berada di Mall Utama Kota A, beberapa istri teman Saleindra, suami Keisha, memesan beberapa koleksi terbaru setelah mereka pulang dari liburan di Eropa.
Lalu datang seorang wanita memasuki toko berlian, dan beberapa staff langsung menyapa. Wanita tersebut langsung sedikit marah karena berlian yang dia pesan untuk di kirim ke butik cabang kota D, terlambat bahkan sampai dia tiba di kota A.
Keisha berbalik dan melihat seseorang yang sudah lama dia tidak temui, dan hal yang sama terjadi kepada wanita tersebut.
Keisha Saleindra
Gendhis!!! 😧
Kedua sahabat lama tersebut saling mendekat dan berpelukan. Bahkan staff toko berlian beberapa merasa lega karena keluhannya pasti mereda.
Gendhis yang selesai dengan urusannya di toilet, kemudian mencuci tangan, tetapi tissue di tempat roll terlihat kosong. Ari di saat yang sama datang untuk cuci tangan, melihat wanita di sebelahnya kebingungan tidak ada tissue, Ari dengan ramah menawarkan.
Ari Putri Saleindra
Permisi nyonya, silahkan kebetulan saya bawa tissue sendiri.
Gendhis Pradipta
😀 baik terima kasih, nak.
Ari Putri Saleindra
*sedikit membungkuk lalu pamit.
Permisi nyonya, saya duluan.
Gendhis hanya menunduk kecil dan tersenyum, karena masih ada anak muda yang peka dengan sekitar.
Ari kemudian melihat mami dan Jino sudah menunggu, Keisha kemudian dengan cepat menarik tangan putrinya agar tidak rewel minta belanja.
Ari Putri Saleindra
Mami... Ayolah... 1 aja.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Ri, please. Udah mau sore, gue mulai capek.
Ari Putri Saleindra
Ish bang Jino.
Keisha Saleindra
Ayo... Mami masakin ramen nanti.
Ari mengalah sambil sesekali melirik ke arah maminya, berharap menuju parkiran, mami mau berhenti sebentar di toko pernak pernik. Tetapi semua harapan buyar, ketika Jino sudah menunggu di depan lobby. Ari bahkan harus bersungut karena sang mami tidak peka atau memang sengaja. Ari memilih tidur di kursi penumpang belakang lalu tertidur karena sore ini pasti kota A akan mulai padat merayap.
Di mall pada waktu yang sama.
Pradipta
Sayang, ayo pulang.
*sapa sang suami dari balik jendela mobil di kursi penumpang depan.
Yogi Adit Pradipta
Ma, ayo. Yogi capek abis nyetir dari kota D.
Gendhis Pradipta
Oh Tuhan... Iya sebentar kenapa.
*repot dengan belanjaan di tangan.
Sang suami keluar sebentar lalu membantu istrinya untuk memasukan barang ke bagasi belakang. Gendhis kemudian memasukin kursi penumpang dan Yogi mulai mengeluh karena sang mama lebih dulu ke mall dari pada ke rumah baru mereka di kota A.
Yogi Adit Pradipta
Mama ngapain ke mall dulu sih.
Gendhis Pradipta
Ih mumpung mama inget harus laporin pesanan mama tau.
Di perjalanan pulang ke rumah baru, Gendhis memberitahukan suaminya jika Keisha ada di kota A.
Pradipta
Lho, Saleindra sudah pulang ke negara ini?
Gendhis Pradipta
Iya sayang, aku aja kaget tadi liat Keisha. Dia masih jadi broker, sepertinya merambah ke perhiasan.
Pradipta
Wah makin kaya kelihatannya Saliendra.
Keisha Saleindra
Mama justru kepo sama Putri, Pa.
Pradipta
Owh iya, dia pasti udah gede, seumuran sama Yogi.
Gendhis Pradipta
Gak donk, pa. Yogi kan sekarang 29, pasti si Putri sekitaran 27 lah.
Pradipta
Wah cocok tuh.
*menyindir anaknya.
Pradipta
Ya kan siapa tau.
Yogi masih mengingat bagaimana dia membuat sedikit dirinya berharap jika Rena akan kembali. 2 tahun hubungan mereka cukup membuat sedikit kenangan, sampai akhirnya sang mama paham dengan isi kepala anaknya.
Gendhis Pradipta
Jangan harap mama terima Rena ya. Kamu cukup buta selama 2 tahun bersama dia.
Yogi Adit Pradipta
Ma... Aku gak mulai.
Gendhis Pradipta
Tapi mama bisa baca isi kepala kamu.
Gendhis Pradipta
Karena kamu, kami harus balik tinggal di kota B demi ketenangan kamu.
Yogi Adit Pradipta
Dia pergi juga karena mama.
*nada Yogi mulai kesal.
Gendhis Pradipta
Tapi mama tidak palsu seperti dia. Mama bilang gak suka ya benar mama tunjukkan.
Pradipta
Yogi lagi nyetir.
Gendhis Pradipta
Pokoknya, mama sekarang mau egois ya. Kamu harus kenalan dan jadi sama anak dari sahabat mama.
Gendhis Pradipta
Ingat Yogi, mama dari dulu gak pernah ngelarang kamu mau pacaran sama siapa pun.
Gendhis Pradipta
Tapi kamu pacaran 2 kali pasti aja masalah. Alesan kamu gak mandang materi.
Gendhis Pradipta
Jarang ada wanita baik dari keluarga biasa aja. Mama juga nyesel sekolahin kamu di sekolah biasa.
Pradipta
Ma... Udah... Yogi kan udah kena batunya 2x.
Gendhis Pradipta
Jangan sampai yang ke 3, Pa.
Yogi Adit Pradipta
Iya.. Paham.
*ujarnya malas.
Gendhis Pradipta
Lusa jangan lupa kamu mulai anter jemput Bagas. Keponakan kamu itu udah minta terus.
Singkat cerita: beberapa hari kemudian.
Ari dengan senyum menghampiri seorang anak laki-laki berusia sekitar 5 tahun, dia tampak memegangi rok dari ibu-nya. Ari melambaikan tangan lalu berjongkok sejajar dengan anak tersebut.
Ari Putri Saleindra
Hai!!!☺️ Kamu pasti Kevin ya?
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Kev, ayo sapa gurunya.
*nada datar.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Ayo cepet, mama gak ada waktu buat nego lagi.
Merasa tensi dari ibu si anak baru mulai naik, Ari berdiri kemudian memperkenalkan diri sebagai guru.
Ari Putri Saleindra
Halo mama Kevin, nama saya Ari. Saya yang akan jadi guru Kevin mulai hari ini.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Hm, tolong jaga anak saya dan jika dia sulit di atur, biarkan saja dia berekspresi.
Kevin
Mama... Disini aja.
*rengeknya.
Ari kembali jongkok dan kemudian mengulurkan tangannya untuk di jabat.
Ari Putri Saleindra
Halo nama aku Ms. Ari, mulai hari ini kita berteman ya.
*mengulurkan tangan.
Kevin
*melihat Ari ragu lalu perlahan membalas jabat tangannya.
Ari Putri Saleindra
Kevin, sekarang mau masuk ke kelas terus kenalan sama temen Ms yang lain.
Kevin
*mendongam ke arah sang mama.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Kevin, kita udah bahas ini kemarin sama om juga.
Ari Putri Saleindra
*senyum kembali dan mengulurkan tangan untuk Kevin sambut.
Ari Putri Saleindra
Ayo masuk kelas, hari ini Ms. Ari akan temenin Kevin sampai Kevin bisa main sendiri.
Kevin
*mengangguk dan menyambut tangan Ari.
Ari dan Kevin berjalan memasuki kelas sambil beberapa kali Kevin menoleh ke belakang melihat sang mama yang melambai.
Ketika sang anak sudah masuk, Karina menghubungi mamanya melalui ponsel dan segala gengsinya runtuh.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
📞 Mama... Karin gak tega deh tadi ngeliat Kevin.
Gendhis Pradipta
📞 Udah gak apa-apa, nanti dia terbiasa. Kamu udah ketemu gurunya kan?
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
📞 udah, Ma. Itu anaknya temen mama?
Gendhis Pradipta
📞 iya, cantik gak?
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
📞 hm... Kulitnya kuning langsat, rambutnya sebahu, badannya kira-kira tinggi 160-an lah. Cantik, aku suka wajahnya, tampak natural.
Gendhis Pradipta
📞 cocok gak sma Yogi?
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
📞 mungkin. Daripada si Rena, mending dia deh.
Ari Putri Saleindra
🤣🤣🤣 Kevin lucu banget ya teman-teman.
Kevin ternyata anak yang aktif, hari pertamanya sekolah membuat Ari menemukan teman tertawa baru. Kevin kemudian bercerita soal kakek dan neneknya, ketika om-nya di marahi sang nenek.
Kelas selesai dan Ari merapihkan muridnya satu per satu untuk siap di jemput. Ketika giliran Kevin, Kevin yang sedang di lap wajahnya dengan handuk bersih, menanyakan hal ajaib.
Kevin
Ms. Ari, Ms. Ari udah punya pacar?
Ari Putri Saleindra
Wuaahh ahaha... Kevin tau dari mana kata itu?
Kevin
Dari kak Rena, pacar om Yogi.
Ari Putri Saleindra
Owh nama om-nya Kevin itu om Yogi
Kevin
Iya, om Yogi kerjanya bisa buat game.
Ari Putri Saleindra
*berfikir keras
Kevin
Om Yogi bisa benerin komputer mama waktu itu.
Ari Putri Saleindra
*mendapat ide.
Owh jadi om-nya Kevin pinter komputer.
Ari Putri Saleindra
Yuk, udah selesai.
Satu per satu, ke 12 murid Ari mulai berbaris sebelum mereka berpamitan lalu di jemput. Tetapi Kevin tersisa dan dia dengan tenang duduk di bangku taman.
Ari Putri Saleindra
Kevin? Belum di jemput?
Kevin
*menggeleng.
Om Yogi emang suka telat. Soalnya om Yogi kan kerja dulu.
Ari Putri Saleindra
Ms. Ari boleh ikut nunggu?
Mereka memilih bermain kembali, Kevin memilih ayunan dengan Ari membantu mendorong perlahan. Sampa setengah jam kemudian, seorang pria datang dan menegur Ari.
Yogi Adit Pradipta
Harusnya ketika murid pulang, sudah bersih dari kotoran.
*sambil melipat tangan.
Kevin
*melihat Yogi senang dan berlari ke arahnya.
Ari Putri Saleindra
*menghampiri dan sedikit membungkuk minta maaf.
Maaf dengan om-nya Kevin?
Yogi Adit Pradipta
*mengangguk.
Kevin
Kevin masih mau main ayunan, om.
Yogi Adit Pradipta
*Melirik ke arah Ari.
Yogi Adit Pradipta
Anda gurunya atau pesuruh di sekolah ini?
Ari kaget dan berusaha tenang sampai akhirnya sang kakak datang dan menyapa teman lama sekaligus teman onlinenya.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Yogi my man
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Yogi Adit Pradipta
Eits.. Bang Jino...
Kevin mendongak melihat om dan temannya bersalaman, berbincang sejenak. Ari kemudian menggendong Kevin dan berbisik jika itu adalah salah teman baik yang bertemu.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Kapan balik dari kota D?
Yogi Adit Pradipta
Seminggu yang lalu lah.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Owh iya, kenalin, sepupu gue, Ari Putri Saleindra.
Mendengar nama Saleindra, Yogi seperti mengingat sesuatu, tentang rencana sang mama.
Ari tetap menggendong Kevin sampai akhirnya Yogi menyuruh Kevin untuk turun lalu ikut dia pulang. Ari masih tersenyum karir karena saat ini statusnya masih dalam jam kerja sebagai guru.
Yogi Adit Pradipta
Duluan bang Jino.
Yogi Adit Pradipta
*Melihat Ari dengan datar.
Ari Putri Saleindra
*mengangguk sedikit dan mencoba senyum.
Di gendongan sang paman, Kevin berbisik jika Ms. Ari cantik dan dia suka wangi guru barunya itu. Yogi kemudian terkejut jika keponakannya mulai mengerti wanita cantik.
Di sekolah, Ari mulai bersungut dengan kakak sepupunya.
Ari Putri Saleindra
Itu temen lo dari mana sih kak?
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Ahaha.. Temen maen game online waktu jaman kuliah. Terus kan gue di London, jadi temen online maen game, kadang curhat dikit.
Ari Putri Saleindra
Nyebelin gitu?
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Dia baik kok, buktinya dia udah pernah patah hati.
Ari Putri Saleindra
Ah bodo.
*masuk ke ruang kelas untuk bersiap pulang.
Kevin bercerita mengenai guru, teman-temannya bahkan ketika Ari membantunya memegang sumpit. Kevin just bercerita jika gurunya cantik.
Pradipta
Wua cucu kakek udah tau wanita cantik.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Tapi cantik kok. Cocok sama Yogi.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Gue bilang bener kok. Cantik dia, cuma galak kayaknya.
Yogi Adit Pradipta
Dia malah ngajak maen anak lo. Tadi si Kepin gue jemput bau matahari.
Kevin
Kevin om!!! Nama aku Kevvvvvvvvin.
Yogi Adit Pradipta
😆 Kepin..
Dengan cepat Gendhis memukul bahu sang putra sambil berkata.
Gendhis Pradipta
Makanya cepet nikah, jadi bisa godain anak sendiri. Mama pusing denger kalian berantem
Yogi Adit Pradipta
Ma! Sakit ih.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Lo iya-in aja udah perjodohan sama anak tante Saleindra.
Yogi Adit Pradipta
*mulai kesal kemudian membalas lebih dalam.
Urus aja rahasia soal cowo lo. Udah 7 tahun lo diem.
Karina terdiam berikut dengan kedua orang tuanya. Ya, Karina tidak pernah memberitahu siapa ayah Kevin, Karina merahasiakan dan beruntungnya, pasangan Pradipta memilih fokus pada solusi.
Setelah makan malam, Yogi memasuki kamar kakaknya lalu meminta maaf.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Gue udah biasa, tapi setelah kita semua gak bahas. Gue jadi kesel lagi.
Yogi Adit Pradipta
Maaf kak.
*tertunduk.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
*menghela nafas dan mengangguk.
Yogi memeluk kakaknya dan kemudian pelukannya mengerat, Karina tahu adiknya masih mengingat wanita yang juga iya sangat tidak suka.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Lo yakin gak mau coba ikut perjodohan dari mama?
Yogi Adit Pradipta
*Sedikit melepas pelukannya dan menatap kakaknya.
Yogi Adit Pradipta
Inget gak pas mama kenalin gue pas masih jaman sma.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
*mengingat dan ketawa
Yogi Adit Pradipta
Lo inget kan gimana si cewe itu rewel banget pas saos kena kaos dia.
Yogi Adit Pradipta
Semua cewe kaya muda begitu.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
*memukul pelan bahu adiknya.
Gue gak gitu.
Yogi Adit Pradipta
Aduh.. Sama aja lo juga.
Yogi Adit Pradipta
Cuma bedanya lo kakak gue.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Tadi gue liat cantik kok.
Yogi Adit Pradipta
*menghela nafas.
Iya lumayan.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
LUMAYAN! LO GAK LIAT MULUS GITU!
Yogi Adit Pradipta
Yah kan dia punya duit.
Kevin terbangun di kasur lain karena sedikit terganggu.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Gak apa - apa sayang. Ini om Yogi nakal.
Yogi Adit Pradipta
Tidur lo, Kepin.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
*melotot
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Yogi!
Yogi menghampiri keponakannya dan memeluknya sambil berkata selamat tidur. Yogi sebisa mungkin mengucapkan selamat tidur agar Kevin tidak kehilangan sosok ayah dalam hidupnya.
Kevin
Besok om Yogi, anterin aku kan?
Yogi Adit Pradipta
iya, makanya sekarang kamu tidur udah malam.
Yogi melihat Ari di gerbang sekolah yang menyambut para muridnya dengan tawa sangat riang. Terlihat seperti para anak-anak itu juga senang dengan sambutan Ari. Kevin juga teriak memanggil Ari dari dalam mobil.
Yogi Adit Pradipta
Ish Kepin, berisik!
Kevin
Ayo om cepetan, nanti aku gak dapet salaman sama Ms. Ari.
Setelah keponakannya mendesak, Yogi memarkir mobilnya dan mengantar sampai bertemu Ari.
Ari Putri Saleindra
Hai Kevin, selamat pagi.
Kevin
*mengeluarkan bunga yang sudah kempes.
Selamat pagi Ms. Ari cantik.
Ari Putri Saleindra
*menahan tawa dan jongkok agar setara dengan Kevin.
Wah ini buat aku.
Ari Putri Saleindra
*mencium aroma mobil dari bunga.
Ari Putri Saleindra
Kevin dapat bunganya dari mana?
Yogi Adit Pradipta
*membalak mata karena itu bunga palsu yang biasa mamanya letakkan.
Yogi Adit Pradipta
Ayo sana masuk Kepin.
Kevin
*melihat judes ke arah om-nya.
Ari Putri Saleindra
Ayo ucap salam sama om dulu.
Setelah Kevin pamit dengan Yogi, Ari kemudian berbalik dan memanggil Ari tapi lupa namanya.
Ari Putri Saleindra
*berhenti dan menahan emosi lalu berbalik.
Ari Putri Saleindra
Ya pak Yogi.
Yogi Adit Pradipta
Yogi aja. Siapa nama lo?
Ari Putri Saleindra
*menahan emosi tapi tetap tersenyum.
Sebelum Ari mengucap, kompak para murid di kelasnya memanggil keras hingga Ari memberi tanda jempol, lalu melihat Yogi dan berkata dengan senyum dan nada judes.
Ari Putri Saleindra
Lo denger kan tadi para bocil manggil gue apa.
*lalu berbalik.
Comments
Zahira Aprilia
jangan2 jino/Sob/
2025-06-06
1