Bulan pertama
Bulan pertama Ari, sudah mendapatkan tugas untuk mengerjakan beberapa project kecil. Tetapi kali ini Ari lebih banyak membantu di segi budget dan menjadi penyambung lidah antara finance, divisi kreatif dan Yogi sebagai bos utama.
Ari kali ini bertugas membuat beberapa design untuk sebuah brand tas anak-anak. Yogi menantangnya untuk membuat design agar client suka dengan gambar buatannya.
Ari Putri Saleindra
Aku bisa sih, tapi apa gak minta sama senior team yang lain aja?
Yogi Adit Pradipta
Gue maunya lo.
Ari Putri Saleindra
Ok, aku coba ya.
Yogi Adit Pradipta
Besok ikut meeting sama gue di kafe. Sekalian makan siang.
Ari Putri Saleindra
*mengangguk.
Yogi Adit Pradipta
Punya mulut?
Ari Putri Saleindra
*menghela nafas sedikit.
Iya baik pak.
Ari bekerja di divisi kreatif sekaligus menjadi personal assistant Yogi. Yogi tidak butuh sekretaris tetapi dia ingin melihat bagaimana Ari menjalankan 2 peran sekaligus.
Siang itu Ari bersama Yogi menghadiri meeting di luar sekaligus makan siang. Vendor beberapa kali menanyakan hal sulit mengenai penentuan bahan yang di ajukan oleh kantor Yogi. Ari menjelaskan perlahan sampai...
Ari Putri Saleindra
Saya bisa melihat bagaiman bapak menjalankan project dengan pemerintah. Cara anda memenangkan proyek ini juga aneh. Kami hanya perusahaan IT dan Seni bukan tempat bernego harga untuk sebuah karya hasil ide manusia.
Vendor
Sepertinya anda yang bernego. Anda tahu bahan semen ini mahal. Makanya saya campur dengan semen biasa.
Ari Putri Saleindra
Lalu jika semennya hanya berumur pendek?🤔
Ari Putri Saleindra
Pak, ini akan jadi tempat membaca anak-anak. Butuh bahan baik dan berusia lama. Jika anda campur dengan semen biasa. Patung akan mudah rapuh dan bisa rubuh. Akan lebih buruk kedepannya.
Yogi melihat bagaimana Ari bertahan dengan pilihannya.
Vendor
Tapi ini kemahalan dan mungkin dananya akan bisa berbeda.
Ari Putri Saleindra
Kemahalan atau tidak ada persenan untuk anda? 😏
Vendor terdiam dan melihat Yogi seperti meminta bantuan.
Yogi Adit Pradipta
ahem... Meeting kali ini kita pending. Bapak bisa kembali dengan ajuan bahan dan saya akan mereview. Bagaimana?
Vendor
Boleh.
*melirik ke arah Ari dengan penuh kemenangan.
Vendor tersebut pamit dengan teamnya dan menyisakan Ari dan Yogi.
Yogi Adit Pradipta
Lo ngapain sih tadi.
Ari Putri Saleindra
*menarik nafas dan memperlihatkan catatan dari tabletnya.
Ari Putri Saleindra
Kamu baca, ini adalah proyek yang dikerjakan sama perusahaan vendor yang tadi.
Ari Putri Saleindra
Baca sampai halaman 7 atau mau aku ceritain dari hasil riset aku.
Yogi Adit Pradipta
Bacain.
Ari Putri Saleindra
*meletakkan sendok dan minum air sebelum bicara.
Ari Putri Saleindra
Vendor ini berdiri baru banget 2 tahun tapi proyeknya dari pemerintah semua.
Ari Putri Saleindra
Proyek pertama taman kota C, bagus banget nih *menunjuk foto di halaman 3.
Ari Putri Saleindra
Tapi kamu lihat ini *menggeser layar ke halaman 4.
Ari Putri Saleindra
Taman baru bukan 4 bulan tapi perosotan udah longgar jadi bisa bahaya ke anak-anak.
Ari Putri Saleindra
Terus dari dia claim katanya cuaca panas di kota C ketika masa pembangunan. Tapi, kota C memang kan kota hujan, jadi besi yang dipakai sebagai baut harusnya khusus dan bisa di beli di kota G sebagai produsen lokal besi.
Ari menjelaskan detail bahkan sampai ke gosip murahan yang di lakukan bos vendor tersebut.
Ari Putri Saleindra
Jadi paham kenapa aku ngotot.
Yogi Adit Pradipta
Makan dulu.
Ari Putri Saleindra
Kan tadi kamu minta jelasin 😌
Wajah Ari saat ini lucu untuk Yogi, cemberut dan pipinya mulai sedikit chubby. Yogi menatap Ari dengan senyum kecil dan melihat Ari menyuap dengan besar. Wanita dengan nafsu makan besar, bahkan makan dengan cepat.
Yogi Adit Pradipta
Mau nambah?
Ari Putri Saleindra
*mulut penuh makanan
Ewmawang bowlweh?
Yogi Adit Pradipta
Telen dulu
Ari Putri Saleindra
*mengunyah cepat dan menelan.
Boleh?
Yogi Adit Pradipta
*mengangguk.
Ari Putri Saleindra
Mau dessert sama ice cream ya nanti.
Yogi Adit Pradipta
*mengangguk datar.
Bulan pertama dipenuhi dengan Ari yang selalu bersemangat ketika dimintai tolong oleh senior atau bos divisi kreatif.
Ari Putri Saleindra
Baik pak, nanti saya bereskan
Meeting pagi itu dipenuhi oleh Yogi yang sedikit emosi karena team finance tidak mengecek lagi laporan dari team lapangan. Ari mencoba menengahi dengan mengatakan harga memang berubah sedikit.
Yogi Adit Pradipta
Buat lagi dan tulis sumber tanggal kalian observasi lapangan.
Yogi menutup meeting dengan emosi dan dia meninggalkan ruangan.
Ari Putri Saleindra
Permisi semua, mari.
*pamit dengan para manager di ruang meeting.
Ari memasuki ruangan Yogi dan menerima teriakan.
Yogi Adit Pradipta
Lo gak ngecek apa gimana?
Ari Putri Saleindra
Aku lihat, tapi kan harganya berubah. Pemerintah kemarin kan ngeresmiin harga pajak untuk impor barang.
Ari Putri Saleindra
Boleh jangan emosi dulu gak? Lagian ini masalah kecil kok.
*tetap menatap Yogi dengan tenang.
Yogi diam, emosinya sudah tidak stabil karena semalam dia berhasil berkomunikasi dengan Rena melalui sosial media dan Rena kembali menolak untuk kembali dengan Yogi.
Ari Putri Saleindra
Yogi? Kenapa bengong?
Ari Putri Saleindra
Mau aku siapin teh sebelum aku balik ke ruangan Art.
Ari meninggalkan ruangan Yogi dan menuju pantry untuk membuat teh. Di pantry, manager finance menghampiri dan berterima kasih.
Mrs. Sarah
Ari... Makasih tadi ya di meeting.
Mrs. Sarah
Aku sedikit terganggu karena anak aku demam sudah 3 hari. Naik turun, aku jadi gak fokus.
Ari Putri Saleindra
Lho anak kak Sarah sakit? Kenapa gak ijin aja?
Mrs. Sarah
Aku mau tapi kan team aku butuh aku, Ri.
Ari Putri Saleindra
*berhenti mengaduk teh dan melihat ke arah bos finance.
Kak Sarah bawa anak kak Sarah ke rumah sakit dan rawat inap biar dokter dan petugas di sana bisa observasi. Toh ada asuransi bukan.
Ari Putri Saleindra
Terus soal budgeting, kebetulan aku bisa bantu kalau cuma ngawasin dan ngecek.
Mrs. Sarah
Aku coba ngomong supervisor aku ya, hand over ke dia dan kamu bisa bantu untuk awasin. Aku ambil cuti 3 hari dehm
Mrs. Sarah
Aku ajuin ke HR Manager sore ini.
Ari Putri Saleindra
Nah gitu donk. Fokus 1 dulu nanti baru deh yang lain beres.
Tanpa mereka tahu, ada pak Kim yang selalu memberikan update ke Pradipta, yang tidak sengaja menguping. Pak Kim tersenyum dengan bagaimana Ari membantu dan memberikan solusi.
Pak Kim kemudian segera ke ruangan bos besar dan Pradipta mendengarkan sambil mengangguk.
Pak Kim - kepala kebersihan
Apa tidak sebaiknya mba Ari jadi sekretaris sekaligus personal assistant pak Yogi saja, pak.
Pradipta
Gak usah. Ari memang saat ini bekerja sebagai staff agar bisa mengetahui semua divisi sebelum akhirnya membantu Yogi.
Pradipta
Pak kim bantu saya awasi calon menantu saya dan pastikan sesuai kemauan Ari, tidak ada yang tahu siapa dia.
Pak Kim - kepala kebersihan
Baik pak. Saya permisi.
Pradipta tersenyum mendengar bagaiman Ari membawa sedikit perubahan walau baru bergabung di bulan pertamanya.
Ari datang terlambat karena semalam dia menonton drama di channel internet. Ari terlambat hampir 30 menit dan berlari menuju meja kerjanya. Ketika dia meletakkan tas dan mengatur nafasnya, nada pesan di ponselnya berdering dan dia lemas.
Yogi Adit Pradipta
📱" Darimana lo? Ke ruangan gue, now! "
Ari Putri Saleindra
*mengetuk lalu masuk berjalan menunduk.
Ya, pak.
Yogi Adit Pradipta
*menatap Ari sambil berjalan mendekat.
Yogi Adit Pradipta
Kenapa lo kesiangan?
Ari Putri Saleindra
*menarik nafas dalam sebelum bicara.
Ari Putri Saleindra
Maaf pak. Say-
*terpotong ucapan
Yogi Adit Pradipta
Gue nanya kenapa lo kesiangan bukan sebagai bos.
Ari Putri Saleindra
*menunduk dan melihat ke bawah
Yogi Adit Pradipta
*berjalan mendekati Ari lalu mengangkat dagu Ari hingga melihatnya.
Yogi Adit Pradipta
*mengangkat alis menunggu jawaban.
Jarak mereka sangat dekat hingga Yogi bisa merasakan nafas Ari yang mulai pelan mencoba tenang.
Ari Putri Saleindra
Maaf... Aku nonton drama di internet semalam.
Yogi Adit Pradipta
*memegang kedua pipi Ari dengan kedua tangannya.
Terus?
*hampir berbisik
Ari Putri Saleindra
Dra-dramanya lagi seru.
Yogi Adit Pradipta
*semakin mendekatkan wajahnya.
Terus...
Ari masih mencoba menjawab dengen sesekali mengerucutkan mulutnya. Yogi sudah hampir runtuh menyerah karena Ari terlihat menggemaskan karena jarak wajah meraka sudah sangat dekat. Sampai tiba-tiba suara pintu dibuka keras.
Ari dan Yogi terkejut hingga Ari memundurkan badannya.
Gendhis Pradipta
Ngapain sih pagi-pagi.
Gendhis Pradipta
Kamu cium Ari di jam kerja????
Ari Putri Saleindra
Eh gak tante, bukan gitu.
Gendhis Pradipta
*melirik Ari dengan judes seperti menyuruhnya untuk tidak menjawab.
Yogi Adit Pradipta
Ari kesiangan, Ma.
Gendhis Pradipta
Terus apa hubungannya?
Gendhis Pradipta
*melihat ke arah Ari.
Ari keluar, tante mau bicara sama Yogi.
Ari Putri Saleindra
Permisi, tante.
Ari pergi keluar ruangan dan Yogi mendapat jeweran dari sang mama.
Gendhis Pradipta
Kamu tau kan ini kantor??? 😒
*menjewer telinga kanan Yogi.
Yogi Adit Pradipta
Duh... Aduh Ma... Lepas sakit.
Gendhis Pradipta
*melepas jeweran
Gendhis Pradipta
Nih mama anterin makanan buat kamu sama Ari. Tadi mama udah kasih ke Papa.
Gendhis Pradipta
Awas mama lihat kamu nyuri-nyuri kesempatan sama Ari.
Yogi hanya bisa diam dan tidak menjawab, karena pasti sang mama tidak akan mempercayai dirinya.
Hari itu Ari berusaha untuk menahan rasa kantuknya dengan bekerja dengan fokus dan cepat. Sampai jam makan siang tiba.
Ari Putri Saleindra
*mengetuk pintu ruangan Yogi.
Ari Putri Saleindra
Pak Yogi manggil?
Yogi Adit Pradipta
*melirik ke arah pintu lalu kembali menatap komputer dan berkata.
Yogi Adit Pradipta
Makanan dari Mama. Suruh makan.
Ari Putri Saleindra
Owh ok pak. Saya makan di pantry ya.
Yogi Adit Pradipta
Ri, tolong panasin di microwave makanan gue.
Ari Putri Saleindra
Owh ok.
Ari Putri Saleindra
Wuah kenyang. Masih ada waktu 40 menit. Tidur dulu ah.
skip time jam pulang kantor.
Ari Putri Saleindra
*mengetuk pintu ruangan dan masuk
Pak, ini hasil dari finance dan beberapa untuk design udah selesai.
Yogi Adit Pradipta
*mengecek
Yogi Adit Pradipta
Bagus tapi ini kok ada budget tambahan ya buat cadangan.
Ari Putri Saleindra
Owh itu tadi dari marketing. Soalnya mereka info kalo vendor minta naik harga untuk biaya transportasi karena kenaikan harga bahan bakar.
Yogi Adit Pradipta
Design lo udah bagus, cuma tinggal kasih ke bagian cetak ya.
Ari Putri Saleindra
*mengangguk senang.
Yogi Adit Pradipta
*menatap Ari.
Yogi Adit Pradipta
Seneng banget.
Ari Putri Saleindra
☺️ soalnya ini proyek pertama.
Yogi Adit Pradipta
Lo bantuin bu Sarah cuti?
Ari Putri Saleindra
Owh iya, anaknya masuk rumah sakit hari ini. Jadi besok dia cuti.
Ari Putri Saleindra
Aku sama anak finance mau jenguk besok.
Yogi Adit Pradipta
Hm *mengangguk.
Yogi Adit Pradipta
Sekalian bilang sama supervisor dan leader finance. Keluarin budget buat bawa berkunjung.
Ari Putri Saleindra
*mengangguk senang.
Ari Putri Saleindra
Aku pulang duluan ya.
Yogi Adit Pradipta
Hmm, mau kemana?
Ari Putri Saleindra
Mau mampir ke toko cat sama kanvas. Tadi udah pesen dan tinggal ambil.
Ari Putri Saleindra
Buat lukisan untuk papa-nya temen aku dulu di London.
Yogi Adit Pradipta
*mengangguk.
Ari Putri Saleindra
Makasih pak Yogi, saya pamit duluan. ☺️
Ari membantu team design untuk meeting, Ari juga menjelaskan beberapa untuk bahan dari vendor di depan Pradipta dan Yogi. Beberapa pertanyaan kritis ditanyakan Pradipta.
Pradipta
Kita bisa cat ulang, kenapa harus beli cat mahal banget?
Ketika team design ingin menjelaskan, mereka melihat ke arah Ari lalu Ari menjelaskan dengan detail.
Ari Putri Saleindra
Jadi, untuk jenis cat tembok ini memang diperuntukkan khusus anak-anak, pak. Hanya bagian bawah sampai setinggi 150cm, selebihnya pakai cat tembok. Karena anak-anak gak bisa gapai.
Ari Putri Saleindra
Nah biasanya para bocil itu pasti, pasti banget iseng coret atau tempel sticker, bahkan kadang upil.
Hampir semua peserta meeting tertawa karena polosnya Ari menjelaskan seperti tau kelakuan anak-anak.
Pradipta
😆🤣 ya bener, cucu saya suka meper memang.
Ari Putri Saleindra
Nah kalo pakai cat yang ramah anak, kita cukup lap pakai kanebo terus perawatannya juga panjang.
Pradipta
Ok, tapi hanya bagian yang anak kecil akan lewat dan sentu.
Ari Putri Saleindra
Iya pak. Kemarin juga bu Sarah sudah ngecek sama team untuk tone warna akan sama persisi walau dari brand berbeda.
Yogi Adit Pradipta
Ok. Selesai. Meeting kita tutup. Selamat eksekusi teman-teman.
Ari dan Irena mulai membereskan ruangan meeting.
Irene Manager Marketing
Ri, mau ke kopi kedai kota gak?
Ari Putri Saleindra
Di sana ada apaan kak?
Irene Manager Marketing
Ada cookies cake gitu. Kata bu Sarah kamu doyan coklat kan.
Ari Putri Saleindra
Ih mau banget, tapi kan bos judes pasti nahan-nahan waktu makan siang aku jadi molor.
Irene Manager Marketing
Iya juga ya. Ya udah aku bilang sama anak-anak kita ke sana pas pulang kerja.
Ari Putri Saleindra
😆😆mau kak.
Yogi yang belum jauh dari ruang meeting, mencuri dengar dan kesal karena Ari mengatai dia bos judes.
Ketika Ari menyerahkan hasil meeting menjelang makan siang.
Ari Putri Saleindra
Ya udah pak, permisi ya.
Yogi Adit Pradipta
Heh! Tunggu.
Ari Putri Saleindra
Kenapa pak?
Yogi Adit Pradipta
*Berjalan mendekati Ari.
Yogi Adit Pradipta
*melipat kedua tangan di depan dada
Lo ngatain gue judes?
Ari Putri Saleindra
Huh? 😄
Ari Putri Saleindra
Kata siapa?
Yogi Adit Pradipta
*mengangkat dagu Ari dan mendekatkan wajahnya.
Lo denger lo ngomongin gue ke Irene. Ngatain gue judes.
Pradipta
*masuk ke ruangan tanpa mengetuk.
Posisi mereka memang terlihat bisa membuat salah paham. Pradipta langsung menarik Ari menjauh dari putranya.
Pradipta
Yogi! Papa kira mama cuma gosip biasa.
Ari Putri Saleindra
Om, gak gitu.
Pradipta
Bener kata tante Gendhis, kamu belain Yogi.
Pradipta
Kami jangan mau dicium disembarang tempat, Ri.
Pradipta
Ini jam kerja, tahan! Papa juga pernah muda!
Yogi Adit Pradipta
Pa... Gak gitu tadi tuh-
*terpotong.
Pradipta
Ah sudah, siap-siap. Mama udah nunggu di mobil tuh.
Pradipta
*melihat ke arah Ari.
Ari mau ikut, nak?
Ari Putri Saleindra
*menggeleng cepat.
Enggak, om. Ari mau makan sama temen-temen finance aja udah janji.
Pradipta
Maafin Yogi ya suka maksa kamu.
Yogi Adit Pradipta
Pa! Apaan sih!
Comments