Yakin Aja Dulu
Ari dan para bocil
Suasana TK Mawar pukul 09:00 pagi di kota A
Ari sedang berlari mengejar salah satu muridnya yang mengajaknya bermain kejar-kejaran. Sampai akhirnya tertangkap, Ari tertawa puas dengan si anak yang juga senang, sisa murid yang lain juga ikut berhamburan di taman yang empuk dan mereka tertawa setelah bermain kejar-kejaran.
Bel tanda waktu istirahat sudah tiba, Ari kemudian meminta muridnya berbaris untuk cuci tangan dan bersiap untuk kelas bernyanyi sebelum mereka pulang.
Di ruangan kantor TK Mawar, kakak sepupu dari Ari, Jino Saleindra, mendapat telpon dari tantenya yang sangat ceria.
Keisha Saleindra
Jinooooo... Tante minta jemput ya nanti siang. Om kamu gak mau jemput alesannya masih di kantor mau langsung pulang aja.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
*dalam hati berkata sambil melihat taman bermain di luar.
Owh Tuhan kenapa aku yang menjadi keponakannya.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
📞ok Tan. Nanti sekalian sama Ari ya.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Keisha Saleindra
JANGAN!!! NANTI PASTI DIA MINTA DIBELANJAIN
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
*menghela nafas.
Ok tante. Bye.
Jino kemudian mematikan sambungan telpon dan tersenyum lucu. Masih ingat segar dipikirannya, usia Jino masih 9 tahun ketika mama dan papanya memutuskan berpisah. Ari saat itu masih berusia 6 tahun, merengek untuk kakak sepupunya tinggal bersamanya. Papa dan mama Jino, memilih bertengkar untuk siapa yang menjadi hak asuh Jino, Saleindra dengan cepat mengajukan adopsi agar Jino menjadi anaknya tanpa pikir panjang. Jino harus terapi beberapa kali mengobati rasa sakitnya, tetapi karena tante dan adik sepupunya bersifat ceria, Jino berhasil pulih. Impiannya membangun sekolah juga di bantu oleh tante dan om-nya.
Ari selesai mengantar semua muridnya ke pagar sekolah, lalu dia melihat kakaknya, Jino, bersiap untuk pulang. Dengan cepat, Ari berteriak untuk Jino mengantarnya makan siang. Jino menjelaskan dia harus menjemput tantenya a.k.a mami-nya Ari.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Gue harus jemput tante.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Gak usah, lo nanti gue drop di restoran simpang jalan aja.
Di dalam mobil, Jino menanyakan rencana Ari untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan kuliahnya, dan seperti biasa, Ari menjawa...
Ari Putri Saleindra
Ah nanti ajalah.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Umur lo udah 27... Masih aja maen sama bocil.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Lo itu udah ngajar di sekolah gue dari lo lulus master lo.
Ari Putri Saleindra
Lo mecat gue nih?
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Bukan...
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Lo udah 27, gue juga mau nikah.
Ari Putri Saleindra
Udah punya pacar?
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Ya belom. Tapi kan, pasti om bakalan nyerocos kalo gue belom nikah di umur gue yang udah mau kepala 3.
Ari Putri Saleindra
Ck... Nanti gue pikirin, kak. 😒
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Action... Jangan mikir doank
Di tempat lain dalam waktu yang sama.
Keisha Saleindra
Ih bagusnya... Pasti jeng Rahma suka nih. *mulai memilih gelang di kotak display.
Keisha sudah 4 jam berada di Mall Utama Kota A, beberapa istri teman Saleindra, suami Keisha, memesan beberapa koleksi terbaru setelah mereka pulang dari liburan di Eropa.
Lalu datang seorang wanita memasuki toko berlian, dan beberapa staff langsung menyapa. Wanita tersebut langsung sedikit marah karena berlian yang dia pesan untuk di kirim ke butik cabang kota D, terlambat bahkan sampai dia tiba di kota A.
Keisha berbalik dan melihat seseorang yang sudah lama dia tidak temui, dan hal yang sama terjadi kepada wanita tersebut.
Keisha Saleindra
Gendhis!!! 😧
Kedua sahabat lama tersebut saling mendekat dan berpelukan. Bahkan staff toko berlian beberapa merasa lega karena keluhannya pasti mereda.
Gendhis yang selesai dengan urusannya di toilet, kemudian mencuci tangan, tetapi tissue di tempat roll terlihat kosong. Ari di saat yang sama datang untuk cuci tangan, melihat wanita di sebelahnya kebingungan tidak ada tissue, Ari dengan ramah menawarkan.
Ari Putri Saleindra
Permisi nyonya, silahkan kebetulan saya bawa tissue sendiri.
Gendhis Pradipta
😀 baik terima kasih, nak.
Ari Putri Saleindra
*sedikit membungkuk lalu pamit.
Permisi nyonya, saya duluan.
Gendhis hanya menunduk kecil dan tersenyum, karena masih ada anak muda yang peka dengan sekitar.
Ari kemudian melihat mami dan Jino sudah menunggu, Keisha kemudian dengan cepat menarik tangan putrinya agar tidak rewel minta belanja.
Ari Putri Saleindra
Mami... Ayolah... 1 aja.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Ri, please. Udah mau sore, gue mulai capek.
Ari Putri Saleindra
Ish bang Jino.
Keisha Saleindra
Ayo... Mami masakin ramen nanti.
Ari mengalah sambil sesekali melirik ke arah maminya, berharap menuju parkiran, mami mau berhenti sebentar di toko pernak pernik. Tetapi semua harapan buyar, ketika Jino sudah menunggu di depan lobby. Ari bahkan harus bersungut karena sang mami tidak peka atau memang sengaja. Ari memilih tidur di kursi penumpang belakang lalu tertidur karena sore ini pasti kota A akan mulai padat merayap.
Di mall pada waktu yang sama.
Pradipta
Sayang, ayo pulang.
*sapa sang suami dari balik jendela mobil di kursi penumpang depan.
Yogi Adit Pradipta
Ma, ayo. Yogi capek abis nyetir dari kota D.
Gendhis Pradipta
Oh Tuhan... Iya sebentar kenapa.
*repot dengan belanjaan di tangan.
Sang suami keluar sebentar lalu membantu istrinya untuk memasukan barang ke bagasi belakang. Gendhis kemudian memasukin kursi penumpang dan Yogi mulai mengeluh karena sang mama lebih dulu ke mall dari pada ke rumah baru mereka di kota A.
Yogi Adit Pradipta
Mama ngapain ke mall dulu sih.
Gendhis Pradipta
Ih mumpung mama inget harus laporin pesanan mama tau.
Di perjalanan pulang ke rumah baru, Gendhis memberitahukan suaminya jika Keisha ada di kota A.
Pradipta
Lho, Saleindra sudah pulang ke negara ini?
Gendhis Pradipta
Iya sayang, aku aja kaget tadi liat Keisha. Dia masih jadi broker, sepertinya merambah ke perhiasan.
Pradipta
Wah makin kaya kelihatannya Saliendra.
Keisha Saleindra
Mama justru kepo sama Putri, Pa.
Pradipta
Owh iya, dia pasti udah gede, seumuran sama Yogi.
Gendhis Pradipta
Gak donk, pa. Yogi kan sekarang 29, pasti si Putri sekitaran 27 lah.
Pradipta
Wah cocok tuh.
*menyindir anaknya.
Pradipta
Ya kan siapa tau.
Yogi masih mengingat bagaimana dia membuat sedikit dirinya berharap jika Rena akan kembali. 2 tahun hubungan mereka cukup membuat sedikit kenangan, sampai akhirnya sang mama paham dengan isi kepala anaknya.
Gendhis Pradipta
Jangan harap mama terima Rena ya. Kamu cukup buta selama 2 tahun bersama dia.
Yogi Adit Pradipta
Ma... Aku gak mulai.
Gendhis Pradipta
Tapi mama bisa baca isi kepala kamu.
Gendhis Pradipta
Karena kamu, kami harus balik tinggal di kota B demi ketenangan kamu.
Yogi Adit Pradipta
Dia pergi juga karena mama.
*nada Yogi mulai kesal.
Gendhis Pradipta
Tapi mama tidak palsu seperti dia. Mama bilang gak suka ya benar mama tunjukkan.
Pradipta
Yogi lagi nyetir.
Gendhis Pradipta
Pokoknya, mama sekarang mau egois ya. Kamu harus kenalan dan jadi sama anak dari sahabat mama.
Gendhis Pradipta
Ingat Yogi, mama dari dulu gak pernah ngelarang kamu mau pacaran sama siapa pun.
Gendhis Pradipta
Tapi kamu pacaran 2 kali pasti aja masalah. Alesan kamu gak mandang materi.
Gendhis Pradipta
Jarang ada wanita baik dari keluarga biasa aja. Mama juga nyesel sekolahin kamu di sekolah biasa.
Pradipta
Ma... Udah... Yogi kan udah kena batunya 2x.
Gendhis Pradipta
Jangan sampai yang ke 3, Pa.
Yogi Adit Pradipta
Iya.. Paham.
*ujarnya malas.
Gendhis Pradipta
Lusa jangan lupa kamu mulai anter jemput Bagas. Keponakan kamu itu udah minta terus.
Singkat cerita: beberapa hari kemudian.
Ari dengan senyum menghampiri seorang anak laki-laki berusia sekitar 5 tahun, dia tampak memegangi rok dari ibu-nya. Ari melambaikan tangan lalu berjongkok sejajar dengan anak tersebut.
Ari Putri Saleindra
Hai!!!☺️ Kamu pasti Kevin ya?
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Kev, ayo sapa gurunya.
*nada datar.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Ayo cepet, mama gak ada waktu buat nego lagi.
Merasa tensi dari ibu si anak baru mulai naik, Ari berdiri kemudian memperkenalkan diri sebagai guru.
Ari Putri Saleindra
Halo mama Kevin, nama saya Ari. Saya yang akan jadi guru Kevin mulai hari ini.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Hm, tolong jaga anak saya dan jika dia sulit di atur, biarkan saja dia berekspresi.
Kevin
Mama... Disini aja.
*rengeknya.
Ari kembali jongkok dan kemudian mengulurkan tangannya untuk di jabat.
Ari Putri Saleindra
Halo nama aku Ms. Ari, mulai hari ini kita berteman ya.
*mengulurkan tangan.
Kevin
*melihat Ari ragu lalu perlahan membalas jabat tangannya.
Ari Putri Saleindra
Kevin, sekarang mau masuk ke kelas terus kenalan sama temen Ms yang lain.
Kevin
*mendongam ke arah sang mama.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Kevin, kita udah bahas ini kemarin sama om juga.
Ari Putri Saleindra
*senyum kembali dan mengulurkan tangan untuk Kevin sambut.
Ari Putri Saleindra
Ayo masuk kelas, hari ini Ms. Ari akan temenin Kevin sampai Kevin bisa main sendiri.
Kevin
*mengangguk dan menyambut tangan Ari.
Ari dan Kevin berjalan memasuki kelas sambil beberapa kali Kevin menoleh ke belakang melihat sang mama yang melambai.
Ketika sang anak sudah masuk, Karina menghubungi mamanya melalui ponsel dan segala gengsinya runtuh.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
📞 Mama... Karin gak tega deh tadi ngeliat Kevin.
Gendhis Pradipta
📞 Udah gak apa-apa, nanti dia terbiasa. Kamu udah ketemu gurunya kan?
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
📞 udah, Ma. Itu anaknya temen mama?
Gendhis Pradipta
📞 iya, cantik gak?
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
📞 hm... Kulitnya kuning langsat, rambutnya sebahu, badannya kira-kira tinggi 160-an lah. Cantik, aku suka wajahnya, tampak natural.
Gendhis Pradipta
📞 cocok gak sma Yogi?
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
📞 mungkin. Daripada si Rena, mending dia deh.
Ari Putri Saleindra
🤣🤣🤣 Kevin lucu banget ya teman-teman.
Kevin ternyata anak yang aktif, hari pertamanya sekolah membuat Ari menemukan teman tertawa baru. Kevin kemudian bercerita soal kakek dan neneknya, ketika om-nya di marahi sang nenek.
Kelas selesai dan Ari merapihkan muridnya satu per satu untuk siap di jemput. Ketika giliran Kevin, Kevin yang sedang di lap wajahnya dengan handuk bersih, menanyakan hal ajaib.
Kevin
Ms. Ari, Ms. Ari udah punya pacar?
Ari Putri Saleindra
Wuaahh ahaha... Kevin tau dari mana kata itu?
Kevin
Dari kak Rena, pacar om Yogi.
Ari Putri Saleindra
Owh nama om-nya Kevin itu om Yogi
Kevin
Iya, om Yogi kerjanya bisa buat game.
Ari Putri Saleindra
*berfikir keras
Kevin
Om Yogi bisa benerin komputer mama waktu itu.
Ari Putri Saleindra
*mendapat ide.
Owh jadi om-nya Kevin pinter komputer.
Ari Putri Saleindra
Yuk, udah selesai.
Satu per satu, ke 12 murid Ari mulai berbaris sebelum mereka berpamitan lalu di jemput. Tetapi Kevin tersisa dan dia dengan tenang duduk di bangku taman.
Ari Putri Saleindra
Kevin? Belum di jemput?
Kevin
*menggeleng.
Om Yogi emang suka telat. Soalnya om Yogi kan kerja dulu.
Ari Putri Saleindra
Ms. Ari boleh ikut nunggu?
Mereka memilih bermain kembali, Kevin memilih ayunan dengan Ari membantu mendorong perlahan. Sampa setengah jam kemudian, seorang pria datang dan menegur Ari.
Yogi Adit Pradipta
Harusnya ketika murid pulang, sudah bersih dari kotoran.
*sambil melipat tangan.
Kevin
*melihat Yogi senang dan berlari ke arahnya.
Ari Putri Saleindra
*menghampiri dan sedikit membungkuk minta maaf.
Maaf dengan om-nya Kevin?
Yogi Adit Pradipta
*mengangguk.
Kevin
Kevin masih mau main ayunan, om.
Yogi Adit Pradipta
*Melirik ke arah Ari.
Yogi Adit Pradipta
Anda gurunya atau pesuruh di sekolah ini?
Ari kaget dan berusaha tenang sampai akhirnya sang kakak datang dan menyapa teman lama sekaligus teman onlinenya.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Yogi my man
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Yogi Adit Pradipta
Eits.. Bang Jino...
Kevin mendongak melihat om dan temannya bersalaman, berbincang sejenak. Ari kemudian menggendong Kevin dan berbisik jika itu adalah salah teman baik yang bertemu.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Kapan balik dari kota D?
Yogi Adit Pradipta
Seminggu yang lalu lah.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Owh iya, kenalin, sepupu gue, Ari Putri Saleindra.
Mendengar nama Saleindra, Yogi seperti mengingat sesuatu, tentang rencana sang mama.
Ari tetap menggendong Kevin sampai akhirnya Yogi menyuruh Kevin untuk turun lalu ikut dia pulang. Ari masih tersenyum karir karena saat ini statusnya masih dalam jam kerja sebagai guru.
Yogi Adit Pradipta
Duluan bang Jino.
Yogi Adit Pradipta
*Melihat Ari dengan datar.
Ari Putri Saleindra
*mengangguk sedikit dan mencoba senyum.
Di gendongan sang paman, Kevin berbisik jika Ms. Ari cantik dan dia suka wangi guru barunya itu. Yogi kemudian terkejut jika keponakannya mulai mengerti wanita cantik.
Di sekolah, Ari mulai bersungut dengan kakak sepupunya.
Ari Putri Saleindra
Itu temen lo dari mana sih kak?
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Ahaha.. Temen maen game online waktu jaman kuliah. Terus kan gue di London, jadi temen online maen game, kadang curhat dikit.
Ari Putri Saleindra
Nyebelin gitu?
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Dia baik kok, buktinya dia udah pernah patah hati.
Ari Putri Saleindra
Ah bodo.
*masuk ke ruang kelas untuk bersiap pulang.
Kevin bercerita mengenai guru, teman-temannya bahkan ketika Ari membantunya memegang sumpit. Kevin just bercerita jika gurunya cantik.
Pradipta
Wua cucu kakek udah tau wanita cantik.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Tapi cantik kok. Cocok sama Yogi.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Gue bilang bener kok. Cantik dia, cuma galak kayaknya.
Yogi Adit Pradipta
Dia malah ngajak maen anak lo. Tadi si Kepin gue jemput bau matahari.
Kevin
Kevin om!!! Nama aku Kevvvvvvvvin.
Yogi Adit Pradipta
😆 Kepin..
Dengan cepat Gendhis memukul bahu sang putra sambil berkata.
Gendhis Pradipta
Makanya cepet nikah, jadi bisa godain anak sendiri. Mama pusing denger kalian berantem
Yogi Adit Pradipta
Ma! Sakit ih.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Lo iya-in aja udah perjodohan sama anak tante Saleindra.
Yogi Adit Pradipta
*mulai kesal kemudian membalas lebih dalam.
Urus aja rahasia soal cowo lo. Udah 7 tahun lo diem.
Karina terdiam berikut dengan kedua orang tuanya. Ya, Karina tidak pernah memberitahu siapa ayah Kevin, Karina merahasiakan dan beruntungnya, pasangan Pradipta memilih fokus pada solusi.
Setelah makan malam, Yogi memasuki kamar kakaknya lalu meminta maaf.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Gue udah biasa, tapi setelah kita semua gak bahas. Gue jadi kesel lagi.
Yogi Adit Pradipta
Maaf kak.
*tertunduk.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
*menghela nafas dan mengangguk.
Yogi memeluk kakaknya dan kemudian pelukannya mengerat, Karina tahu adiknya masih mengingat wanita yang juga iya sangat tidak suka.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Lo yakin gak mau coba ikut perjodohan dari mama?
Yogi Adit Pradipta
*Sedikit melepas pelukannya dan menatap kakaknya.
Yogi Adit Pradipta
Inget gak pas mama kenalin gue pas masih jaman sma.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
*mengingat dan ketawa
Yogi Adit Pradipta
Lo inget kan gimana si cewe itu rewel banget pas saos kena kaos dia.
Yogi Adit Pradipta
Semua cewe kaya muda begitu.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
*memukul pelan bahu adiknya.
Gue gak gitu.
Yogi Adit Pradipta
Aduh.. Sama aja lo juga.
Yogi Adit Pradipta
Cuma bedanya lo kakak gue.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Tadi gue liat cantik kok.
Yogi Adit Pradipta
*menghela nafas.
Iya lumayan.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
LUMAYAN! LO GAK LIAT MULUS GITU!
Yogi Adit Pradipta
Yah kan dia punya duit.
Kevin terbangun di kasur lain karena sedikit terganggu.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Gak apa - apa sayang. Ini om Yogi nakal.
Yogi Adit Pradipta
Tidur lo, Kepin.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
*melotot
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Yogi!
Yogi menghampiri keponakannya dan memeluknya sambil berkata selamat tidur. Yogi sebisa mungkin mengucapkan selamat tidur agar Kevin tidak kehilangan sosok ayah dalam hidupnya.
Kevin
Besok om Yogi, anterin aku kan?
Yogi Adit Pradipta
iya, makanya sekarang kamu tidur udah malam.
Yogi melihat Ari di gerbang sekolah yang menyambut para muridnya dengan tawa sangat riang. Terlihat seperti para anak-anak itu juga senang dengan sambutan Ari. Kevin juga teriak memanggil Ari dari dalam mobil.
Yogi Adit Pradipta
Ish Kepin, berisik!
Kevin
Ayo om cepetan, nanti aku gak dapet salaman sama Ms. Ari.
Setelah keponakannya mendesak, Yogi memarkir mobilnya dan mengantar sampai bertemu Ari.
Ari Putri Saleindra
Hai Kevin, selamat pagi.
Kevin
*mengeluarkan bunga yang sudah kempes.
Selamat pagi Ms. Ari cantik.
Ari Putri Saleindra
*menahan tawa dan jongkok agar setara dengan Kevin.
Wah ini buat aku.
Ari Putri Saleindra
*mencium aroma mobil dari bunga.
Ari Putri Saleindra
Kevin dapat bunganya dari mana?
Yogi Adit Pradipta
*membalak mata karena itu bunga palsu yang biasa mamanya letakkan.
Yogi Adit Pradipta
Ayo sana masuk Kepin.
Kevin
*melihat judes ke arah om-nya.
Ari Putri Saleindra
Ayo ucap salam sama om dulu.
Setelah Kevin pamit dengan Yogi, Ari kemudian berbalik dan memanggil Ari tapi lupa namanya.
Ari Putri Saleindra
*berhenti dan menahan emosi lalu berbalik.
Ari Putri Saleindra
Ya pak Yogi.
Yogi Adit Pradipta
Yogi aja. Siapa nama lo?
Ari Putri Saleindra
*menahan emosi tapi tetap tersenyum.
Sebelum Ari mengucap, kompak para murid di kelasnya memanggil keras hingga Ari memberi tanda jempol, lalu melihat Yogi dan berkata dengan senyum dan nada judes.
Ari Putri Saleindra
Lo denger kan tadi para bocil manggil gue apa.
*lalu berbalik.
Ketemu dan Ribut
Skip time beberapa minggu kemudian
Keisha Saleindra
Jino, panggil adek kamu cepet.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Ya Tante.
Jino naik ke lantai 2 dan menuju kamar Ari, lalu mengetuknya.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Ari, gue buka ya.
Ari Putri Saleindra
Masuk!
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Wah cantik banget adik aku
*nada berlebihan
Ari memakai dress satin warna biru dan rambutnya di gerai. Ari tampak seperti putri kecil bagi Jino.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Udah siap? keluarga Pradipta udah mau sampe.
Ari Putri Saleindra
Kak...
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Udah kenalan doank.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Gak cocok ya jadi temen aja
Ari Putri Saleindra
*menghela nafas dan mengangguk.
Tak beberapa waktu lama, sebuah mobil parkir di halaman rumah Saleindra. Gendhis keluar bersama dengan suaminya, dan Yogi yang menyetir keluar terakhir. Mereka tidak membawa Karina karena Karina memilih pergi dengan putranya.
Keisha Saleindra
*keluar dari pintu utama dan berteriak menyambut sahabatnya
Gendhis!!!
Gendhis Pradipta
Kei!!! Ya ampun akhirnya ya.
Kedua sahabat lama berpelukan dan mulai nyerocos melupakan para pria, sampai akhirnya Saleindra juga menyambut kawannya.
Saleindra
Pulang juga ke sini ya.
Pradipta
Saleindra
*menyambut pelukan Saleindra.
Setelah mereka duduk berkumpul di ruang keluarga, Ari dan Jino sudah menunggu di ruang keluarga. Ari melihat Yogi dengan pakaian yang formal dengan muka datarnya.
Pembicaraan selesai dengan kesepakatan mereka akan mulai berteman. Gendhis memaksa untuk bertunangan dahulu, tetapi dengan sopan Ari memberikan pendapatnya. Pradipta setuju karena pendapat Ari cukup masuk akal.
Ari Putri Saleindra
Maaf tante, tapi Ari kalau boleh minta waktu untuk kenal sama Yogi dan tante sekeluarga.
Ari Putri Saleindra
Ari dari kecil sama oma di London, dan Ari baru balik lagi ke Negara L pas umur 25 terus kerja sama kak Jino.
Gendhis Pradipta
Tapi kan kalo tunangan dulu lebih bagus.
Pradipta
Mama, bener kata Ari. Dia cuma mau waktu kenal.
Yogi Adit Pradipta
Ikut aja, Pa.
Setelah banyak negosiasi, Ari mendapat kesempatan untuk mengenal Yogi dengan berteman. Ari meminta nomor ponsel Yogi setelah makan. Gendhis sempat kesal karena putranya bukan menanyakan duluan
Ari Putri Saleindra
Ahahah 😆 sama aja tante.
Yogi akhirnya mengajak Ari berbicara sebentar berdua, Ari mengajak ke taman belakang dan secara langsung Yogi bertanya kenapa Ari gampang banget nerima jodoh-jodohan ini.
Ari Putri Saleindra
Aku cuma ikutin mau orang tua aku. Salah aku dimana?
Yogi Adit Pradipta
Lo gak ada pacar?
Ari Putri Saleindra
*terdiam melihat Yogi.
Yogi Adit Pradipta
*menghela nafas berat.
Dengerin gue.
Yogi Adit Pradipta
Gue masih berharap mantan w balik dan pulang ke negara L.
Ari Putri Saleindra
*makin diam.
Yogi Adit Pradipta
Kalo lo gak yakin sama perjodohan ini, mending kita stop sekarang.
Ari Putri Saleindra
*mengangkat bahu dan berkata santai.
Yakin aja dulu.
Yogi Adit Pradipta
Lo nantang?
Ari Putri Saleindra
Gak, cuma alangkah baiknya kalo kamu gak mau, bilang dari tadi pas makan.
Yogi terdiam, pikirannya ribut dengan reaksi sang mama nantinya. Tapi gak mungkin dia nerima hal konyol ini. Sampai ide gila terlintas.
Yogi Adit Pradipta
Gue kasih waktu lo 1 tahun
Ari Putri Saleindra
Ngapain?!
Yogi Adit Pradipta
Buat gue jatuh cinta sama lo.
Ari Putri Saleindra
Ngapain?
Yogi Adit Pradipta
Kalo gak bisa, kita gak usah terusin.
Ari Putri Saleindra
Jangan konyol! Dari sekarang aja bilangnya.
Ari Putri Saleindra
Atau jangan-jangan...
Ari Putri Saleindra
Kamu takut sama nyokap 😏
Yogi tidak memperdulikan omongan Ari, dia kemudian mendekatkan diri dan wajahnya ke Ari, sampai dia bisa mencium aroma berry dari Ari. Yogi terdiam sampai akhirnya dia bilang dengan nada dingin.
Yogi Adit Pradipta
1 tahun ya, calon tunangan.
Yogi Adit Pradipta
*berjalan masuk.
Ari hanya diam melihat Yogi jalan ke dalam rumahnya. Ari menahan tangisnya, harusnya perjodohan ini bisa jadi hal baik untuk hidupnya. Ari kemudian berbicara pelan sendiri.
Ari Putri Saleindra
Kayaknya cuma gue yang suka duluan pas ketemu pertama. Emang rada bloon sih gue aja.
*mendengus sendiri.
Ari memilih menenangkan dirinya sebelum masuk ke rumahnya. Mama Yogi kemudian memberikan info jika Ari bisa bekerja sebagai salah satu team Yogi karena Ari lulusan seni yang bisa membantu design project Yogi yang baru bersama perusahaan Negara L nantinya.
Gendhis Pradipta
Ari bisa bantu kamu, mama baca profile kerja dia. Ari kan pernah kerja di London Museum kan?
Gendhis Pradipta
Negara kita mau buat hal yang sama. Nah kebetulan Yogi udah menang tendernya.
Saleindra
Coba aja lagi, nak.
Ari Putri Saleindra
*melihat ke arah Yogi yang tetap makan.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Lo bisa gue pecat kapan aja.
Ari Putri Saleindra
Abang! 😧
Yogi Adit Pradipta
*mengelap mulutnya.
Besok siapin cv, interview dulu.
Gendhis Pradipta
Nah kan, Yogi setuju kok.
Bincang malam itu berjalan dengan baik, Jino dan Yogi memilih bermain games jaman mereka berteman online, di kamar Jino. Para orang tua memilih kembali ke masa mereka bersama ketika kuliah. Ari? Memilih membereskan piring dan tenggelam bersama dengan segala gundahnya.
Pradipta
Putri kenapa jadi pendiam?
Pradipta
Dulu kan dia bawel banget.
Saleindra
Dia udah lama gak mau dipanggil itu.
Gendhis Pradipta
Kenapa, Sal?
Keisha Saleindra
Darimana mulainya ya.
Keisha Saleindra
Ari pernah punya pacar waktu SMA. Terus dia di putusin karena pacarnya dapet beasiswa ke LA.
Keisha Saleindra
Terus sejak itu gak mau lagi di panggil nama itu. Katanya susah move on nanti
*sambil tertawa.
Gendhis Pradipta
Eh sama kayak kamu, Kei, sama si itu siapa... Duh lupa aku.
Keisha Saleindra
Dhis!
*melotot.
Pradipta
Owh iya, lo juga waktu itu galau kan karena Kei jadian sama si playboy Ruben.
Gendhis Pradipta
Duh jadi inget cerita konyol kita sendiri ya.
Ari Putri Saleindra
*menghampiri para orang tua.
Mama, tante Gendhis, maaf aku ijin ke kamar ya. Mau siapin buat besok kerja.
Gendhis Pradipta
Ari kapan ke kantor Yogi, besok bareng sama tante ya.
Ari Putri Saleindra
Iya tante boleh.
Ari Putri Saleindra
Permisi semua.
*membungkuk lalu menaiki tangga menuju kamarnya.
Ari melewati kamar kakaknya dan mendengar tawa dari kedua pria. Ari melanjutkan berjalan ke kamarnya lalu mencoba tenang dari pikirannya yang mulai macam-macam.
Ari memasuki kantor terakhir karena Gendhis masuk duluan. Ari memilih seperti orang biasa agar bisa kembali merasakan proses interview.
Setelah melewati sesi pengisian form, interview singkat, Ari kemudian di antar ke ruangan Yogi. Ruangan yang tidak terlalu besar, ada rak buku di sudut ruangan. Ari melihat sebuah buku fiksi yang sudah tidak lagi di cetak. Matanya tertuju pada covernya yang masih bagus. Sampai Yogi kemudian memecah keheningan.
Yogi Adit Pradipta
Lo harusnya nyapa yang mau jadi bos lo.
Ari Putri Saleindra
eh.. Maaf
Yogi Adit Pradipta
Lo liat apa sih?
Ari Putri Saleindra
Hm... Nanti boleh pinjem buku yang itu?
*menunjuk buku.
Yogi Adit Pradipta
Interview dulu sini.
Yogi memulai beberapa pertanyaan dan masalah contoh, Yogi perlahan melihat cara berfikir lain dari seorang wanita. Biasanya para wanita yang berbisnis dengannya hanya fokus dengan cara mendapat atensinya.
Ari Putri Saleindra
Nah kalo kita pake jenis semen dan cat dinding minyak ini, nanti kita bisa minta cleaner pakai air dan sebulan sekali bisa di poles pake minyak dari brand cat minyak ini.
Ari Putri Saleindra
Bisa hemat juga sama nanti perawatan.
Yogi Adit Pradipta
*melihat ke Ari dengan tenang.
Ari Putri Saleindra
Yogi? Halo?
*membuyarkan begongnya Yogi.
Yogi Adit Pradipta
Hm... Ok.
Yogi Adit Pradipta
Lo bisa kerja kapan?
Ari Putri Saleindra
Boleh minggu depan? Aku harus pamit sama murid-murid aku
Yogi Adit Pradipta
Udah.
*berdiri mengambil buku.
Yogi Adit Pradipta
Nih... lo mau minjem baca kan?
Ari Putri Saleindra
☺️ terima kasih.
Ari Putri Saleindra
Aku pulang duluan ya.
Ketika Ari ingin menyentuh pegangan pintu, Yogi memanggilnya dan menanyakan hal yang membuat Ari kaget.
Yogi Adit Pradipta
Ri... Ini lo udah mulai prosesnya?
Ari Putri Saleindra
*diam sebentar dan berbalik.
1 tahun kan?
Ari Putri Saleindra
☺️ yakin aja dulu.
Yogi Adit Pradipta
Siap-siap patah hati lo.
Ari tersenyum dan kemudian keluar dari ruangan Yogi.
Ari Putri Saleindra
Jadi mulai besok, kalian akan sama Mr. Jino ya. Karena Ms. Ari mau pindah.
Ari menghadapi banyak muridnya yang menangis, terutama Kevin.
Ari Putri Saleindra
Tapiiiii... Nanti aku pasti main kok ke sini. Boleh kan?
Para bocil menghamburkan diri untuk memeluk Ari. Ari menahan harunya karena anak kecil selalu jujur.
Malam itu Kevin makan dengan diam dan tetap mengunyah. Sang Nenek bertanya kenapa sejak pulang sekolah, Kevin tampak murung.
Kevin
Besok Ms. Ari udah gak jadi guru Kevin lagi.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Kevin nakal kali.
Kevin
Enggak mama. Kata Mr. Jino, Ms. Ari mau jadi pelukis lagi karena cita-citanya ms. Ari jadi pelukis.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
*hening dan diam
Yogi Adit Pradipta
Gak, pasti Kepin nakal sih.
Gendhis Pradipta
*Memukul bahu putranya.
Jangan nanti nangis.
Kevin
Tapi kata Ms. Ari nanti dia dateng buat main.
Pradipta
Papa tadi liat hasil test tulis Ari, dia cukup pintar untuk orang yang sudah lama vacum dari dunia seni.
Yogi Adit Pradipta
Liat aja nanti deh, Pa. Anak cewe kaya kan biasanya suka bagus di awal.
Yogi Adit Pradipta
Kalo jelek, Yogi gak nerusin ya.
Gendhis Pradipta
Tapi langsung nikah aja.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
*bicara dengan tatapan mata yang mengawang.
Dia pasti bisa kok.
Kevin
*Menarik baju Karina.
Mama bisa apa?
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
*tersentak.
Owh gak, mama bisa kok nanti bacain cerita buat Kevin.
Kevin
Gak mau... sama om Yogi aja.
Skip time hari pertama Ari bekerja menjadi team Yogi.
Karena Ari tidak diharuskan memakai heels, jadi Ari memilih tampilan saat dia masih jadi intern di London Museum.
Ari menunggu di lobby sampai namanya di panggil untuk mendapatkan id card. Tetapi tak berapa lama, suara ramah menghampiri.
Pradipta
Ari kenapa disini? Belum disiapin id card kah?
Ari Putri Saleindra
Selamat pagi pak.
Pradipta seperti paham dengan sikap Ari yang saat ini berada di area kantor. Pradipta menelpon lalu seorang pria datang dan receptions segera memberi salam.
Pradipta kemudian memberikan instruksi dengan matanya, kemudian reception segera memanggil Ari.
Ari Putri Saleindra
Permisi pak, nama saya sudah di panggil.
Pradipta hanya tersenyum dan mengangguk. Di dalam hatinya, dia menilai Ari cukup bisa menjaga putranya kelak.
Ari dan beberapa orang yang menjadi karyawan baru, memasuki ruang dengan banyak kursi, seperti ruangan kelas. Rupanya hari itu Ari akan menjalani induction training baru kemudian dia mulai masuk ke divisi creative.
Ari Putri Saleindra
*tersenyum kepada koki didepan yang menyendokkan nasi.
Terima kasih bapak koki.
Ari kemudian merasa semua bangku penuh, kemudian dia melihat ada bangku kosong berisi team kebersihan dan kebun. Ari dengan sopan menyapa dan meminta ijin.
Dengan kaget, mereka memberikan kursi di sisi kosong lalu masih menatap Ari.
Ari Putri Saleindra
Kenapa? Ini ada yang punya ya?
Pak Kim - kepala kebersihan
Bukan begitu, dari bajunya, anda sepertinya karyawan di sini. Jarang ada yang mau duduk bersama kami ☺️
Ari Putri Saleindra
😀 ah sama saja.
Ari Putri Saleindra
*menjulurkan tangan kepada pak Kim.
Saya Ari, divisi creative, ini hari pertama saya kerja di sini.
Pak Kim - kepala kebersihan
*menyambut antusian.
Saya Kim, nona Ari.
Ari Putri Saleindra
Ari saja pak Kim, saya kan lebih muda dari bapak.
Dan, hari pertama Ari sebagai art team di YP Design, Ari sudah mengeluarkan sifat aslinya, baik kepada orang tidak memandang bulu.
Di ruangan Pradipta, sekretarisnya menginfokan jika Ari makan di kantin kantor dan semeja dengan team kebersihan dan kebun, karena Ari makan di jam pertama istirahat.
Pradipta
Baik... Siapkan cemilan untuk Ari, antar langsung ke mejanya.
Sore hari setelah hari induction training hampir usai, seorang petugas kebersihan wanita menghampirinya.
Ari Putri Saleindra
Ya bisa saya bantu ibu?
Bu Kim
Ini ada titipan dari pak Pradipta. Saya di suruh sama sekretarisnya bapak.
Ari Putri Saleindra
Owh.. Baik terima kasih.
Ari Putri Saleindra
Maaf nama ibu siapa?
Bu Kim
Saya bu Kim, supervisor kebun di gedung ini.
Ari Putri Saleindra
Baik, terima kasih sekali lagi ya bu Kim.
Ari mengakhiri haro pertama kerjanya dengan senang. Ari kemudian mencuci tangan sebelum dia keluar gedung. Lalu ponselnya berdering.
Yogi Adit Pradipta
📞 Lo dimana?
Yogi Adit Pradipta
📞 ini gue, lo gak simpen ya?
Ari Putri Saleindra
📞 owh, simpen. Cuma kaget kamu telpon duluan.
*menutup sambungan telpon.
Yogi Adit Pradipta
*menelpon lagi.
Ari Putri Saleindra
📞 Apa?
Yogi Adit Pradipta
📞 Gue belom selesai ngomong.
Ari Putri Saleindra
📞 Yogi, aku lagi mau pipis. Nanti aku telp balik
*menutup sambungan telpon.
Ari Putri Saleindra
Ya Tuhan apalagi ini.
Ari hanya diam di dalam mobil sementara Yogi menyetir. Ari masih ingat ketika tadi di telpon Yogi mengatakan jika dia tidak mengantarkan Ari pulang, mamanya akan marah.
Yogi Adit Pradipta
Kenapa?
*datar
Ari Putri Saleindra
Boleh gak besok gak usah begini lagi.
Ari Putri Saleindra
Aku tadi gak enak sempet dilihat sama banyak karyawan.
Yogi Adit Pradipta
Kan mereka gak tau lo ini.
Ari Putri Saleindra
*memilih diam kembali.
Ari Putri Saleindra
Boleh pas di kantor kita biasa aja?
Yogi Adit Pradipta
Bokap gue udah bilang sama semua kepala divisi lo itu tunangan gue.
Yogi Adit Pradipta
Jangan bersikap seenaknya besok.
Ari Putri Saleindra
Maksud kamu?
Yogi Adit Pradipta
Yah biasanya kan anak manja suka ngeribetin.
Ari Putri Saleindra
Aku gak suka buat orang ribet kok.
Ari Putri Saleindra
Lagian juga aku baru hari pertama.
Ari Putri Saleindra
Besok aku bakalan kenapa emang?
Yogi Adit Pradipta
Udah besok kerja aja, kayak biasa.
Memasuki rumah Saleindra, Ari memilih turun langsung tanpa basa basi.
Yogi Adit Pradipta
Ck kan bener. Seenaknya.
Sampai di rumah, Yogi mendapat bombardir pertanyaan mengenai Ari yang makan tidak bersama Yogi.
Yogi Adit Pradipta
Orang tadi dia sendiri makan duluan, Ma.
Gendhis Pradipta
Aneh, harusnya kamu ajak duluan. Mama inget ya, yang minta nomor telpon itu Ari duluan.
Yogi Adit Pradipta
Ma... Udah ya, Yogi capek mau makan sama istirahat.
Di kamarnya, Yogi mengirimkan pesan yang cukup menyebalkan kepada Ari.
Yogi Adit Pradipta
📱" Besok kalo lo mau makan siang, ke ruangan gue. "
Di tempat lain, Ari yang membaca pesan hanya membaca tanpa perlu membalas, karena dia sudah lelah dengan ritme kerja yang berubah.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
*mengetuk pintu kamar adik sepupunya.
Boleh masuk?
Ari Putri Saleindra
Kenapa kak? Masuk aja.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Gimana rasa kerja seharian penuh.
Jino Saleindra ( sepupu Ari )
Ari Putri Saleindra
De javu. Kangen anak - anak di sekolah.
Dalam hatinya sedikit berbeda karena Yogi masih sedikit galak padanya. Ari masih tahap hari pertama, akan ada hari, minggu dan bulan yang bergulir.
Bulan pertama
Bulan pertama Ari, sudah mendapatkan tugas untuk mengerjakan beberapa project kecil. Tetapi kali ini Ari lebih banyak membantu di segi budget dan menjadi penyambung lidah antara finance, divisi kreatif dan Yogi sebagai bos utama.
Ari kali ini bertugas membuat beberapa design untuk sebuah brand tas anak-anak. Yogi menantangnya untuk membuat design agar client suka dengan gambar buatannya.
Ari Putri Saleindra
Aku bisa sih, tapi apa gak minta sama senior team yang lain aja?
Yogi Adit Pradipta
Gue maunya lo.
Ari Putri Saleindra
Ok, aku coba ya.
Yogi Adit Pradipta
Besok ikut meeting sama gue di kafe. Sekalian makan siang.
Ari Putri Saleindra
*mengangguk.
Yogi Adit Pradipta
Punya mulut?
Ari Putri Saleindra
*menghela nafas sedikit.
Iya baik pak.
Ari bekerja di divisi kreatif sekaligus menjadi personal assistant Yogi. Yogi tidak butuh sekretaris tetapi dia ingin melihat bagaimana Ari menjalankan 2 peran sekaligus.
Siang itu Ari bersama Yogi menghadiri meeting di luar sekaligus makan siang. Vendor beberapa kali menanyakan hal sulit mengenai penentuan bahan yang di ajukan oleh kantor Yogi. Ari menjelaskan perlahan sampai...
Ari Putri Saleindra
Saya bisa melihat bagaiman bapak menjalankan project dengan pemerintah. Cara anda memenangkan proyek ini juga aneh. Kami hanya perusahaan IT dan Seni bukan tempat bernego harga untuk sebuah karya hasil ide manusia.
Vendor
Sepertinya anda yang bernego. Anda tahu bahan semen ini mahal. Makanya saya campur dengan semen biasa.
Ari Putri Saleindra
Lalu jika semennya hanya berumur pendek?🤔
Ari Putri Saleindra
Pak, ini akan jadi tempat membaca anak-anak. Butuh bahan baik dan berusia lama. Jika anda campur dengan semen biasa. Patung akan mudah rapuh dan bisa rubuh. Akan lebih buruk kedepannya.
Yogi melihat bagaimana Ari bertahan dengan pilihannya.
Vendor
Tapi ini kemahalan dan mungkin dananya akan bisa berbeda.
Ari Putri Saleindra
Kemahalan atau tidak ada persenan untuk anda? 😏
Vendor terdiam dan melihat Yogi seperti meminta bantuan.
Yogi Adit Pradipta
ahem... Meeting kali ini kita pending. Bapak bisa kembali dengan ajuan bahan dan saya akan mereview. Bagaimana?
Vendor
Boleh.
*melirik ke arah Ari dengan penuh kemenangan.
Vendor tersebut pamit dengan teamnya dan menyisakan Ari dan Yogi.
Yogi Adit Pradipta
Lo ngapain sih tadi.
Ari Putri Saleindra
*menarik nafas dan memperlihatkan catatan dari tabletnya.
Ari Putri Saleindra
Kamu baca, ini adalah proyek yang dikerjakan sama perusahaan vendor yang tadi.
Ari Putri Saleindra
Baca sampai halaman 7 atau mau aku ceritain dari hasil riset aku.
Yogi Adit Pradipta
Bacain.
Ari Putri Saleindra
*meletakkan sendok dan minum air sebelum bicara.
Ari Putri Saleindra
Vendor ini berdiri baru banget 2 tahun tapi proyeknya dari pemerintah semua.
Ari Putri Saleindra
Proyek pertama taman kota C, bagus banget nih *menunjuk foto di halaman 3.
Ari Putri Saleindra
Tapi kamu lihat ini *menggeser layar ke halaman 4.
Ari Putri Saleindra
Taman baru bukan 4 bulan tapi perosotan udah longgar jadi bisa bahaya ke anak-anak.
Ari Putri Saleindra
Terus dari dia claim katanya cuaca panas di kota C ketika masa pembangunan. Tapi, kota C memang kan kota hujan, jadi besi yang dipakai sebagai baut harusnya khusus dan bisa di beli di kota G sebagai produsen lokal besi.
Ari menjelaskan detail bahkan sampai ke gosip murahan yang di lakukan bos vendor tersebut.
Ari Putri Saleindra
Jadi paham kenapa aku ngotot.
Yogi Adit Pradipta
Makan dulu.
Ari Putri Saleindra
Kan tadi kamu minta jelasin 😌
Wajah Ari saat ini lucu untuk Yogi, cemberut dan pipinya mulai sedikit chubby. Yogi menatap Ari dengan senyum kecil dan melihat Ari menyuap dengan besar. Wanita dengan nafsu makan besar, bahkan makan dengan cepat.
Yogi Adit Pradipta
Mau nambah?
Ari Putri Saleindra
*mulut penuh makanan
Ewmawang bowlweh?
Yogi Adit Pradipta
Telen dulu
Ari Putri Saleindra
*mengunyah cepat dan menelan.
Boleh?
Yogi Adit Pradipta
*mengangguk.
Ari Putri Saleindra
Mau dessert sama ice cream ya nanti.
Yogi Adit Pradipta
*mengangguk datar.
Bulan pertama dipenuhi dengan Ari yang selalu bersemangat ketika dimintai tolong oleh senior atau bos divisi kreatif.
Ari Putri Saleindra
Baik pak, nanti saya bereskan
Meeting pagi itu dipenuhi oleh Yogi yang sedikit emosi karena team finance tidak mengecek lagi laporan dari team lapangan. Ari mencoba menengahi dengan mengatakan harga memang berubah sedikit.
Yogi Adit Pradipta
Buat lagi dan tulis sumber tanggal kalian observasi lapangan.
Yogi menutup meeting dengan emosi dan dia meninggalkan ruangan.
Ari Putri Saleindra
Permisi semua, mari.
*pamit dengan para manager di ruang meeting.
Ari memasuki ruangan Yogi dan menerima teriakan.
Yogi Adit Pradipta
Lo gak ngecek apa gimana?
Ari Putri Saleindra
Aku lihat, tapi kan harganya berubah. Pemerintah kemarin kan ngeresmiin harga pajak untuk impor barang.
Ari Putri Saleindra
Boleh jangan emosi dulu gak? Lagian ini masalah kecil kok.
*tetap menatap Yogi dengan tenang.
Yogi diam, emosinya sudah tidak stabil karena semalam dia berhasil berkomunikasi dengan Rena melalui sosial media dan Rena kembali menolak untuk kembali dengan Yogi.
Ari Putri Saleindra
Yogi? Kenapa bengong?
Ari Putri Saleindra
Mau aku siapin teh sebelum aku balik ke ruangan Art.
Ari meninggalkan ruangan Yogi dan menuju pantry untuk membuat teh. Di pantry, manager finance menghampiri dan berterima kasih.
Mrs. Sarah
Ari... Makasih tadi ya di meeting.
Mrs. Sarah
Aku sedikit terganggu karena anak aku demam sudah 3 hari. Naik turun, aku jadi gak fokus.
Ari Putri Saleindra
Lho anak kak Sarah sakit? Kenapa gak ijin aja?
Mrs. Sarah
Aku mau tapi kan team aku butuh aku, Ri.
Ari Putri Saleindra
*berhenti mengaduk teh dan melihat ke arah bos finance.
Kak Sarah bawa anak kak Sarah ke rumah sakit dan rawat inap biar dokter dan petugas di sana bisa observasi. Toh ada asuransi bukan.
Ari Putri Saleindra
Terus soal budgeting, kebetulan aku bisa bantu kalau cuma ngawasin dan ngecek.
Mrs. Sarah
Aku coba ngomong supervisor aku ya, hand over ke dia dan kamu bisa bantu untuk awasin. Aku ambil cuti 3 hari dehm
Mrs. Sarah
Aku ajuin ke HR Manager sore ini.
Ari Putri Saleindra
Nah gitu donk. Fokus 1 dulu nanti baru deh yang lain beres.
Tanpa mereka tahu, ada pak Kim yang selalu memberikan update ke Pradipta, yang tidak sengaja menguping. Pak Kim tersenyum dengan bagaimana Ari membantu dan memberikan solusi.
Pak Kim kemudian segera ke ruangan bos besar dan Pradipta mendengarkan sambil mengangguk.
Pak Kim - kepala kebersihan
Apa tidak sebaiknya mba Ari jadi sekretaris sekaligus personal assistant pak Yogi saja, pak.
Pradipta
Gak usah. Ari memang saat ini bekerja sebagai staff agar bisa mengetahui semua divisi sebelum akhirnya membantu Yogi.
Pradipta
Pak kim bantu saya awasi calon menantu saya dan pastikan sesuai kemauan Ari, tidak ada yang tahu siapa dia.
Pak Kim - kepala kebersihan
Baik pak. Saya permisi.
Pradipta tersenyum mendengar bagaiman Ari membawa sedikit perubahan walau baru bergabung di bulan pertamanya.
Ari datang terlambat karena semalam dia menonton drama di channel internet. Ari terlambat hampir 30 menit dan berlari menuju meja kerjanya. Ketika dia meletakkan tas dan mengatur nafasnya, nada pesan di ponselnya berdering dan dia lemas.
Yogi Adit Pradipta
📱" Darimana lo? Ke ruangan gue, now! "
Ari Putri Saleindra
*mengetuk lalu masuk berjalan menunduk.
Ya, pak.
Yogi Adit Pradipta
*menatap Ari sambil berjalan mendekat.
Yogi Adit Pradipta
Kenapa lo kesiangan?
Ari Putri Saleindra
*menarik nafas dalam sebelum bicara.
Ari Putri Saleindra
Maaf pak. Say-
*terpotong ucapan
Yogi Adit Pradipta
Gue nanya kenapa lo kesiangan bukan sebagai bos.
Ari Putri Saleindra
*menunduk dan melihat ke bawah
Yogi Adit Pradipta
*berjalan mendekati Ari lalu mengangkat dagu Ari hingga melihatnya.
Yogi Adit Pradipta
*mengangkat alis menunggu jawaban.
Jarak mereka sangat dekat hingga Yogi bisa merasakan nafas Ari yang mulai pelan mencoba tenang.
Ari Putri Saleindra
Maaf... Aku nonton drama di internet semalam.
Yogi Adit Pradipta
*memegang kedua pipi Ari dengan kedua tangannya.
Terus?
*hampir berbisik
Ari Putri Saleindra
Dra-dramanya lagi seru.
Yogi Adit Pradipta
*semakin mendekatkan wajahnya.
Terus...
Ari masih mencoba menjawab dengen sesekali mengerucutkan mulutnya. Yogi sudah hampir runtuh menyerah karena Ari terlihat menggemaskan karena jarak wajah meraka sudah sangat dekat. Sampai tiba-tiba suara pintu dibuka keras.
Ari dan Yogi terkejut hingga Ari memundurkan badannya.
Gendhis Pradipta
Ngapain sih pagi-pagi.
Gendhis Pradipta
Kamu cium Ari di jam kerja????
Ari Putri Saleindra
Eh gak tante, bukan gitu.
Gendhis Pradipta
*melirik Ari dengan judes seperti menyuruhnya untuk tidak menjawab.
Yogi Adit Pradipta
Ari kesiangan, Ma.
Gendhis Pradipta
Terus apa hubungannya?
Gendhis Pradipta
*melihat ke arah Ari.
Ari keluar, tante mau bicara sama Yogi.
Ari Putri Saleindra
Permisi, tante.
Ari pergi keluar ruangan dan Yogi mendapat jeweran dari sang mama.
Gendhis Pradipta
Kamu tau kan ini kantor??? 😒
*menjewer telinga kanan Yogi.
Yogi Adit Pradipta
Duh... Aduh Ma... Lepas sakit.
Gendhis Pradipta
*melepas jeweran
Gendhis Pradipta
Nih mama anterin makanan buat kamu sama Ari. Tadi mama udah kasih ke Papa.
Gendhis Pradipta
Awas mama lihat kamu nyuri-nyuri kesempatan sama Ari.
Yogi hanya bisa diam dan tidak menjawab, karena pasti sang mama tidak akan mempercayai dirinya.
Hari itu Ari berusaha untuk menahan rasa kantuknya dengan bekerja dengan fokus dan cepat. Sampai jam makan siang tiba.
Ari Putri Saleindra
*mengetuk pintu ruangan Yogi.
Ari Putri Saleindra
Pak Yogi manggil?
Yogi Adit Pradipta
*melirik ke arah pintu lalu kembali menatap komputer dan berkata.
Yogi Adit Pradipta
Makanan dari Mama. Suruh makan.
Ari Putri Saleindra
Owh ok pak. Saya makan di pantry ya.
Yogi Adit Pradipta
Ri, tolong panasin di microwave makanan gue.
Ari Putri Saleindra
Owh ok.
Ari Putri Saleindra
Wuah kenyang. Masih ada waktu 40 menit. Tidur dulu ah.
skip time jam pulang kantor.
Ari Putri Saleindra
*mengetuk pintu ruangan dan masuk
Pak, ini hasil dari finance dan beberapa untuk design udah selesai.
Yogi Adit Pradipta
*mengecek
Yogi Adit Pradipta
Bagus tapi ini kok ada budget tambahan ya buat cadangan.
Ari Putri Saleindra
Owh itu tadi dari marketing. Soalnya mereka info kalo vendor minta naik harga untuk biaya transportasi karena kenaikan harga bahan bakar.
Yogi Adit Pradipta
Design lo udah bagus, cuma tinggal kasih ke bagian cetak ya.
Ari Putri Saleindra
*mengangguk senang.
Yogi Adit Pradipta
*menatap Ari.
Yogi Adit Pradipta
Seneng banget.
Ari Putri Saleindra
☺️ soalnya ini proyek pertama.
Yogi Adit Pradipta
Lo bantuin bu Sarah cuti?
Ari Putri Saleindra
Owh iya, anaknya masuk rumah sakit hari ini. Jadi besok dia cuti.
Ari Putri Saleindra
Aku sama anak finance mau jenguk besok.
Yogi Adit Pradipta
Hm *mengangguk.
Yogi Adit Pradipta
Sekalian bilang sama supervisor dan leader finance. Keluarin budget buat bawa berkunjung.
Ari Putri Saleindra
*mengangguk senang.
Ari Putri Saleindra
Aku pulang duluan ya.
Yogi Adit Pradipta
Hmm, mau kemana?
Ari Putri Saleindra
Mau mampir ke toko cat sama kanvas. Tadi udah pesen dan tinggal ambil.
Ari Putri Saleindra
Buat lukisan untuk papa-nya temen aku dulu di London.
Yogi Adit Pradipta
*mengangguk.
Ari Putri Saleindra
Makasih pak Yogi, saya pamit duluan. ☺️
Ari membantu team design untuk meeting, Ari juga menjelaskan beberapa untuk bahan dari vendor di depan Pradipta dan Yogi. Beberapa pertanyaan kritis ditanyakan Pradipta.
Pradipta
Kita bisa cat ulang, kenapa harus beli cat mahal banget?
Ketika team design ingin menjelaskan, mereka melihat ke arah Ari lalu Ari menjelaskan dengan detail.
Ari Putri Saleindra
Jadi, untuk jenis cat tembok ini memang diperuntukkan khusus anak-anak, pak. Hanya bagian bawah sampai setinggi 150cm, selebihnya pakai cat tembok. Karena anak-anak gak bisa gapai.
Ari Putri Saleindra
Nah biasanya para bocil itu pasti, pasti banget iseng coret atau tempel sticker, bahkan kadang upil.
Hampir semua peserta meeting tertawa karena polosnya Ari menjelaskan seperti tau kelakuan anak-anak.
Pradipta
😆🤣 ya bener, cucu saya suka meper memang.
Ari Putri Saleindra
Nah kalo pakai cat yang ramah anak, kita cukup lap pakai kanebo terus perawatannya juga panjang.
Pradipta
Ok, tapi hanya bagian yang anak kecil akan lewat dan sentu.
Ari Putri Saleindra
Iya pak. Kemarin juga bu Sarah sudah ngecek sama team untuk tone warna akan sama persisi walau dari brand berbeda.
Yogi Adit Pradipta
Ok. Selesai. Meeting kita tutup. Selamat eksekusi teman-teman.
Ari dan Irena mulai membereskan ruangan meeting.
Irene Manager Marketing
Ri, mau ke kopi kedai kota gak?
Ari Putri Saleindra
Di sana ada apaan kak?
Irene Manager Marketing
Ada cookies cake gitu. Kata bu Sarah kamu doyan coklat kan.
Ari Putri Saleindra
Ih mau banget, tapi kan bos judes pasti nahan-nahan waktu makan siang aku jadi molor.
Irene Manager Marketing
Iya juga ya. Ya udah aku bilang sama anak-anak kita ke sana pas pulang kerja.
Ari Putri Saleindra
😆😆mau kak.
Yogi yang belum jauh dari ruang meeting, mencuri dengar dan kesal karena Ari mengatai dia bos judes.
Ketika Ari menyerahkan hasil meeting menjelang makan siang.
Ari Putri Saleindra
Ya udah pak, permisi ya.
Yogi Adit Pradipta
Heh! Tunggu.
Ari Putri Saleindra
Kenapa pak?
Yogi Adit Pradipta
*Berjalan mendekati Ari.
Yogi Adit Pradipta
*melipat kedua tangan di depan dada
Lo ngatain gue judes?
Ari Putri Saleindra
Huh? 😄
Ari Putri Saleindra
Kata siapa?
Yogi Adit Pradipta
*mengangkat dagu Ari dan mendekatkan wajahnya.
Lo denger lo ngomongin gue ke Irene. Ngatain gue judes.
Pradipta
*masuk ke ruangan tanpa mengetuk.
Posisi mereka memang terlihat bisa membuat salah paham. Pradipta langsung menarik Ari menjauh dari putranya.
Pradipta
Yogi! Papa kira mama cuma gosip biasa.
Ari Putri Saleindra
Om, gak gitu.
Pradipta
Bener kata tante Gendhis, kamu belain Yogi.
Pradipta
Kami jangan mau dicium disembarang tempat, Ri.
Pradipta
Ini jam kerja, tahan! Papa juga pernah muda!
Yogi Adit Pradipta
Pa... Gak gitu tadi tuh-
*terpotong.
Pradipta
Ah sudah, siap-siap. Mama udah nunggu di mobil tuh.
Pradipta
*melihat ke arah Ari.
Ari mau ikut, nak?
Ari Putri Saleindra
*menggeleng cepat.
Enggak, om. Ari mau makan sama temen-temen finance aja udah janji.
Pradipta
Maafin Yogi ya suka maksa kamu.
Yogi Adit Pradipta
Pa! Apaan sih!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!