Ribut dan mulai melihat

Skip time beberapa minggu kemudian.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
*Berlari menuju lift.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
*menahan pintu lift yang terbuka lalu kaget melihat Yogi di dalam.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Kesiangan lo?
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
NovelToon
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Maaf. Semalam nonton drakor.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Mentang-mentang hari ini minggu akhir kerja. *sinis.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
*mengatur nafas lalu berkata pelan. Maaf pak, saya teledor.
Di dalam lift hanya mereka berdua, Yogi di belakang lift dan bersandar, sementara Ari membelakangi dirinya, sampai Yogi mulai sinis.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Jangan mentang-mentang lo masuk sini di bantu dari koneksi ya.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
*diam dan tetap berdiri membelakangi Yogi.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Gue kebayang kalo nanti bener jadi tunangan gue, pasti bakal semena-mena sama kaya anak orang kaya lainnya.
Ari memilih diam menahan semua tuduhan tak berdasar, sampai mereka tiba di lantai yang mereka tuju. Ari kemudian membungkuk sebelum keluar lift.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
*berjalan cepat ke toilet lalu memasuki bilik dan mulai menangis kecil.
Hari itu Ari mencoba bekerja dengan fokus sampai di jam sebelum makan siang, Yogi meminta untuk dibuatkan kopi. Ari yang masih setengah sedih dan kesal, tanpa sengaja ketika ingin menekan tombol buka teko listrik, tangannya malah menggenggam pinggir teko yang panas. Ari kemudian menahan teriakannya dan memilih menutup mulutnya rapat dan menahan panas dan rasa terbakar di tangannya.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
*mengetuk pintu kemudian memasuki ruangan Yogi.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Ini kopi dan beberapa kue, pak.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
hm... Taro dulu.
Ari berbalik dan hendak berjalan keluar kemudian Yogi memanggil lalu memberikan beberapa kertas untuk dicek.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Ri, coba cek dulu ini anak finance kayaknya masih salah.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Owh ok. *mengambil kertas dari meja Yogi.
Yogi melihat warna telapak tangan Ari yang merah jelas ketika membuka untuk meraih tumpukan kertas.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Tangan lo kenapa?
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Owh tadi kena teko pas buat kopi.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Owh.
Ari kemudian keluar ruangan dengan membawa kertas dan tepat akan meraih gagang pintu, Kevin membuka pintu dan Ari terjatuh dan tangannya menahan badannya sendiri agar kepalanya tidak membentur lantai.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
KEVIN!
Kevin
Kevin
*takut
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Tidak apa *tersenyum.
Ari cepat bangkit lalu membungkuk sedikit kepada Karin dan berjalan keluar. Ari segera menuju restroom dan mulai memasuki salah satu bilik lalu mulai terisak.
Di ruangan Yogi.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Kevin mama udah sering bilang kalo masuk ruangan ketuk dulu!
Kevin
Kevin
*menunduk.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Lihat gak tadi Ms. Ari sampai jatuh.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Udah jangan diomelin. Anak kecil dia.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Diam lo!
Kevin
Kevin
Sekarang Kevin ke meja Ms. Ari terus minta maaf.
Kevin menangis keras hingga Yogi menghampiri dan menggendongnya.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Kak!
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Udah Kevin, nangis dulu sampe puas. Om Yogi temenin.
Yogi membawa Kevin ke pangkuan lalu duduk di sofa yang ada di ruangannya.
Di dalam toilet karyawan.
Ari menangis bukan karena jatuh, ini adalah hari pertama diri nya mendapatkan haid, tangannya terkena teko listrik panas lalu perih ketika memegang sesuatu. Ari seperti wanita kebanyakan, hari haid adalah hari dimana semua terasa dramatisir.
Beberapa waktu kemudian.
Ari duduk di mejanya dengan tangan memegang perut dan wajahnya tenggelam di antar sakit dan tetap mengecek tugas yang diberikan Yogi.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
tok tok
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
*melihat ke arah asal suara
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Eh bu Karina.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karin aja
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
*meletakkan box coklat bola bola di atas meja Ari.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Ini... Apa...
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
☺️ coklat. Hari pertama haid emang gak enak. Tapi setau gue, perusahaan adek gue yang agak-agak ini, ada cuti khusus untuk haid pertama.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Lo bisa pulang.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Tap... Tapi hari ini ada yang harus saya kerja, bu.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karin.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Udah pulang aja, gue masih komisaris juga di sini.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Kerjaan lo kasih si Yogi.
Karina mengambil tas Ari dan memasukkan ponsel, beberapa teman di divisi Ari, hanya bisa melihat dan diam. Mereka masih bertanya bagaimana Karina yang biasanya judes bisa begitu baik.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
*menahan tasnya.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Maad bu Karin, tapi saya hanya perlu tidur. Saya akan istirahat di pantry dan meminum pereda nyeri.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Maaf, tapi saya ada target yang udah saya set sendiri, dan saya punya pilihan untuk tetap milih kerja. Kalo gak kuat baru saya ijin.
Karina hanya diam melihat bagaimana Ari menjawab dengan sopan dan berusaha tenang.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Oke, tapi makan ini. *berbalik dan melangkah keluar dari ruang kerja divisi.
beberapa waktu kemudian: ruangan Yogi.
Bu Kim
Bu Kim
Sudah saya berikan teh hangat dan kompres perut, bu.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Hm. Terima kasih, bu Kim. *wajah datar.
Bu Kim keluar dari ruangan Yogi dan Karina melempar tatapan sinis kepada adiknya.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Jangan bohong lagi.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Bisa rendahin suara lo? Anak lo tidur ini. *menunjuk Kevin di pangkuannya.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Lo lihat cara dia kerja. Bukan soal anak orkay atau bukan.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Yah, baru bulan pertama.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Lo beneran gak mau buka hati lo.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Kapan sih lo percaya sama gue dan mama.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Rena cewe baik.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Ck. Cewe baik gak akan sok milih tawaran sekolah gratis dari cowonya sendiri.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Dia gak enak. Lagian mama gak suka banget.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Ya karena mama pernah lihat di- *terpotong.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Kak! Rena gak pernah selingkuh seperti yang mama tuduh.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Rena mutusin gue karena dia udah gak bisa lagi ngadepin mama yang selalu sinis.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Terserah.
Karena Kevin masih tidur, Karina memilih untuk keluar berjalan sebentar disekitaran kantor. Siang itu, Karina memilih toko beberapa minuman keras dekat kantor adiknya. Melihat beberapa brand lokal, Karina tersenyum mengingat dirinya bersama sang kekasih semasa dia di London untuk kuliah. Karina hanya menangis mengutuk dirinya yang menutup semua akses agar kekasihnya tidak lagi bisa menemukan dirinya.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
*mengambil sebotol brand minuman dan bergumam pelan sendiri. Karena ini, ada Kevin di hidup kita.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Maafin aku...
Setelah membayar, Karina melenggang keluar dan kembali ke kantor. Menemukan Ari yang sudah selesai istirahat dan berbincang dengan beberapa team kebersihan wanita sambil memegang camilan. Tampaknya Ari sudah lebih baik dan melihat Ari tersenyum, Karina seperti ingin bergabung, tapi dia urungkan karena pasti Ari tidak akan nyaman, pun dengan team kebersihan.
Skip waktu pulang kerja.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
*mengetuk pintu lalu masuk ke ruangan Yogi. Pak, ini sudah selesai...
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
hm.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Permisi, pak.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Tunggu!
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
*berbalik dan menoleh.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Pulang sama gue.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Tapi...
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Nyokap nyuruh ke rumah, makan malam.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Aku perlu bilang sam- *terpotong
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Gue udah telpon nyokap lo.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
*mengangguk.
Keduanya terdiam sampai Yogi sedikit bertanya.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Perut lo masih sakit?
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Huh?
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Kata kakak gue cewe hari pertama emang suka sakit.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Owh... Lumayan 😄
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Hm.
Malam itu, Ari tidak tahu jika makan malam akan menjadi 1 langkah mendukungnya.
Gendhis Pradipta
Gendhis Pradipta
Ari, ayo ini cicipin dulu.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Iya tante.
Ari menahan perihnya ketika menggenggam sendok, Karina membantu mengambilkan dan kemudian Gendhis melihat sisi tangan Ari yang merah.
Gendhis Pradipta
Gendhis Pradipta
Itu kenapa, Ri?
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Hm... Tadi teledor pas buatin kopi.
Gendhis Pradipta
Gendhis Pradipta
*menatap putranya.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Kan katanya teledor, Ma.
Gendhis Pradipta
Gendhis Pradipta
Habis ini bantuin Ari kasih obat oles.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Hm.
Makan malam berjalan santai hingga tiba waktu Yogi mengobati tangan Ari.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Udah sini aku aja.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Lo jangan caper.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Aku gak caper kok. *nada mulai meninggi.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Caper.
Ari yang sedang dalam masa haid-nya, tetiba langsung emosi dan menjauh dari Yogi dan berkata pelan tetapi sedikit tajam.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Kalo aku caper, aku dari tadi udah ribet megang kertas kerjaan dari kamu. Kamu jangan samain aku sama anak orang kaya versi isi kepala kamu ya.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
*melangkah keluar dari ruang tengah
Ari kemudian mengambil tasnya di meja ruang TV dan pamit dengan Gendhis dan Pradipta dengan sopan. Gendhis bisa melihat mata Ari yang menahan tangis. Gendhis bertanya dengan siapa Ari pulang, Ari menjawab dia memesan taxi karena besok Yogi harus meeting pagi dan Ari tidak mau membuat Yogi bangun kesiangan.
Setelah Ari pulang.
Gendhis Pradipta
Gendhis Pradipta
Kamu apain Ari.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Gak di apa-apain.
Gendhis Pradipta
Gendhis Pradipta
Yogi!
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Mama liat kan manjanya dia kayak gimana.
Gendhis Pradipta
Gendhis Pradipta
Mama gak ngerti dari mana Ari manja.
Gendhis Pradipta
Gendhis Pradipta
Kamu ingat, waktu Rena sakit, kamu rela naik motor malam hari cuma buat beliin dia makan malam. Padahal bisa pesan online!
Gendhis Pradipta
Gendhis Pradipta
Mama gak paham sama kamu.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Mama gak perlu paham. Aku cuma mau kasih liat ke mama, kalo semua cewe anak orang kaya sama aja, Ma.
Gendhis Pradipta
Gendhis Pradipta
Kalo kamu salah, kamu gak bisa nolak kalau mama nikahin kamu sama Ari lebih cepat.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Bulan depan juga Ari minta resign pasti.
Pradipta muncul ruang tengah dan berkata dengan nada santai.
Pradipta
Pradipta
Kalau apa yang kamu kira soal Ari benar. Kamu bebas kalau mau balikan sama Rena.
Gendhis Pradipta
Gendhis Pradipta
Papa!
Pradipta
Pradipta
Kita harus fair, Ma.
Gendhis Pradipta
Gendhis Pradipta
Tapi gak Rena
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Kenapa sih mama nuduh Rena gak bener terus.
Malam itu, Gendhis terpaksa harus mengalah. Di kamar, Gendhis mulai berkata semua kekhawatirannya mengenai Rena.
Pradipta
Pradipta
Sayang... Ari pasti jadi menantu kita.
Gendhis Pradipta
Gendhis Pradipta
Papa kenapa yakin banget.
Pradipta
Pradipta
Papa dapat cerita dari karyawan yang sering lihat Ari berinteraksi dengan karyawan lain.
Pradipta
Pradipta
Dan... Papa lihat, Ari sepertinya menyukai Yogi.
Gendhis Pradipta
Gendhis Pradipta
Mama takut, Pa. Nanti Rena datang lagi ke hidup Yogi.
Di rumah Ari.
Keisha Saleindra
Keisha Saleindra
Selesai 😄 *menutup tangan Ari dengan perban tipis.
Keisha Saleindra
Keisha Saleindra
Besok kalau kerja yang fokus. Jangan bengong.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Tapi tadi sakit banget, Mami.
Keisha Saleindra
Keisha Saleindra
Ya udah, ini minum dulu jamunya terus tidur.
Ari Putri Saleindra
Ari Putri Saleindra
Makasih mami.
Di rumah Yogi.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Boleh masuk?
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Masuk aja.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
*Duduk di samping Yogi di atas kasur. Lo tau kalo gue lagi haid pasti gue ngerepotin lo.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Banget, tetiba gue di tampol terus lo megangin perut lo lagi.
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Lo tau si Ari tadi? Dia tetap kerja habis istirahat, bahkan makan malam sama kita.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Terus?
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Karina Pradipta ( kakak Yogi )
Terus lo malah judesin dia. Dia lagi haid, pasti sakit dan mood dia naik turun.
Karina menepuk sayang kepala adiknya sebelum dia keluar kamar Yogi. Yogi terdiam, dia kembali mengingat jika mama haid, pasti papa repot bahkan mama bisa ngomelin seisi rumah. Yogi sadar dia keterlaluan.
Yogi mengambil ponselnya lalu menghubungi Ari.
Di rumah Ari.
Keisha masih merapihkan kamar sang putri disaat Ari sudah terlelap tidur. Ponsel Ari berdering dan Keisha melihat nama Yogi di layar.
Keisha Saleindra
Keisha Saleindra
📱Halo
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
📱 Ri?
Keisha Saleindra
Keisha Saleindra
📱 Ari udah tidur, Yogi. Kenapa? Ada yang perlu tante ingetin?
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
📱owh gak tante. Cuma mau bilang besok Yogi jemput Ari.
Keisha Saleindra
Keisha Saleindra
📱owh boleh donk. Besok tante siapin sarapan ya buat di jalan.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
📱Makasih tante. Selamat malam *menutup sambungan telpon.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Buset emaknya yang angkat.
Malam itu tidak seperti biasanya, Yogi selalu menscroll layar sosial media dan melihat apa yang Rena posting. Tapi malam ini dia melihat sosial media Ari dan Yogi menscroll sampai bawah. Ari menyukai pantai, dia suka makan karena pasti posting semua makanan yang dia makan. Sampai Yogi tidak sengaja melihat foto Ari dengan seorang pria, Yogi melihat tahun foto itu di posting dan menunjukkan 11 tahun yang lalu. Ari tampak imut dengan rambut pendek dan berponi, tampak berdiri disampingnya seorang pria yang merangkul Ari juga ikut tersenyum.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Siapa nih?
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
NovelToon
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Anjir ada lagi nih.
Yogi melihat Ari yang di foto dengan seragam basket, Ari tampak tersenyum senang. Bahkan ada foto ketika Ari di London bersama neneknya. Yogi terus menscroll sampai dia menemukan foto Ari ulang tahun ke 22, Ari memfoto langit London dengan caption, " i wish u were here ".
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Katanya gak ada pacar.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
*tersadar.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Bentar, kenapa gue sewot.
Kevin
Kevin
*mengetuk kamar Yogi. Om Yogi.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Masuk.
Kevin
Kevin
*memunculkan wajahnya. Om...
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Sini, susah tidur ya?
Kevin
Kevin
hm... *tetap berdiri di depan pintu.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
*meletakkan ponselnya dan menghampiri keponakannya. Kenapa.
Kevin
Kevin
*menahan tangis 🥺🥺🥺
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
*berjongkok agar sejajar dengan Kevin. Kenapa?
Kevin
Kevin
Om...
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
*mencium sesuatu yang aneh lalu melihat celana keponakannya yang basah.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Kepin ngompol? 🤣🤣
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
NovelToon
Kevin
Kevin
🥺🥺 Kevin takut mama marah.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Ya udah sini ayo cebok dulu di kamar mandi om Yogi.
Di kamar mandi, Kevin masuk menangis sesekali. Yogi masih tertawa melihat keponakannya takut di marahi Karina karena sudah TK tapi masih ngompol.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Bentar tunggu. Om ambil celana Kevin dulu.
Setelah beberapa menit, Yogi kembali ke kamarnya.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Nih pake sendiri. Om mau naro handuk.
Kevin
Kevin
*memakai celana nya dengan baik. Udah om.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Mau tidur sama om apa balik ke kamar mama?
Kevin
Kevin
Sama om aja boleh gak?
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Yuk sini naik.
Pillow talk om dan keponakan.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Kenapa tadi ngompol.
Kevin
Kevin
Tadi Kevin mimpi terbang.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Bisa terbang?
Kevin
Kevin
Iya tapi terus jatoh.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Terus?
Kevin
Kevin
Terus Kevin bangun kaget, terus pengen pipis. Tapi gak bisa nahannya.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
🤣🤣
Kevin
Kevin
Terus ngompol deh 😁
Kevin
Kevin
Mama marah ya gak om besok?
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Gak, udah kering pipis Kevin di kasur mama.
Kevin
Kevin
Kalo mama marah gimana om?
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Minta maaf dan bilang Kevin mimpi terbang.
Kevin
Kevin
Tapi om Yogi temenin ya.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Gak mau. Kevin udah gede, harus berani ngaku salah.
Kevin
Kevin
*mengangguk.
Kevin
Kevin
Om..
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Hm *menutup mata ingin tidur.
Kevin
Kevin
Tadi mama nangis om.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
Kenapa? *masih menutup mata.
Kevin
Kevin
Tadi Kevin intip, mama liat foto papa.
Kevin
Kevin
Papa Kevin kemana ya om? Kasian mama nangis.
Yogi Adit Pradipta
Yogi Adit Pradipta
*membuka mata dan membawa Kevin kepelukannya. Tidur udah malam, besok sekolah nanti nenek marah kalo Kevin kesiangan.
Yogi berusaha mengalihkan setiap Kevin bicara soal papa. Yogi bahkan tidak tau pris brengsek mana yang pergi di saat kakaknya hamil dulu sepulang dari London.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!