Bukan Teresa jika tak mengetahui bagian kecil ruangan tempat ia bekerja, terlebih ruangan yang ia yakini dipakai bersembunyi oleh Areva.
Teresa
Keluarlah aku akan memberimu kesempatan adikku. (tersenyum picik)
Teresa
Areva tak keluar, ia malah memejamkan mata sambil terus berbunyi. Teresa yang geram karena menunggu Areva menyerah, mulai tersulut emosi dan hendak memencet tombol fire, yang artinya pembakaran bagi siapa saja yang berada didalam. Namun aksi Tere dihentikan oleh ayahnya Prof Delhi yang tak disadari Tere sudah ada dibelakangnya.
Profesor Delhi
Jangan ceroboh Tere !! (nada membentak)
Teresa
Ayah!!! (terkejut)
Profesor Delhi
Seret Unit 022 keluar.
Andre
Baik proff
Tanpa perlawanan Areva kemudian di tangkap, dan didampingi tim evakuasi dibawa kembali keruang tahanan. Kali ini ruang tahanannya lebih ketat dari sebelumnya.
Profesor Delhi
Kau dihukum karena mencoba kabur wahai unit 022 !!
Di lumpur yang entah berbahan apa, disana lah Areva dilempar kan untuk dihukum, kulitnya sontak meleleh dari tulangnya, Areva tak bereaksi apapun meski terlihat begitu menyakitkan, ia justru melamun memandang profesor yang menatap dirinya dari balik kaca tebal pemisah jarak diantara mereka.
Areva
Kenapa kau melakukan ini padaku ayah ? (membatin)
Profesor Delhi
Karena kau berani menentang ku !!! (membatin)
Areva
Kenapa kau tak membunuhku saja !! (membatin, menatap dalam mata profesor Delhi)
Profesor Delhi
Tidak semudah itu, jika bisa sudah dari dulu !!. (membatin)
Comments
Yori
Ngakak sampe perut sakit!
2025-03-17
1