Perjalanan Emosional

dua hari kemudian
tampak gracia duduk didepan komputer dan melihat suatu informasi penerimaan kerja. ia terkejut karena ada namanya tertulis disana
gracia terlihat bingung entah dia akan bahagia atau sedih,, tapi dia sangat terharu karena diterima di tempat itu, cuman dia tampak tidak berani melakukannya. gracia merasa takut memulainya
kemudian dia berjalan keluar dari kamarnya dan menemukan ayahnya yang sedang duduk di teras rumah sembari minum kopi dan baca koran.
Gracia
Gracia
(*menghampiri ayah nya*)
Gracia
Gracia
(*duduk di kursi seberang meja dari kursi Ayah-nya*)
Ayah
Ayah
(*ayah gracia melihat gracia yang nampak termenung ditempat duduknya sambil mengangkat segelas kopi dan meminumnya*)
Ayah
Ayah
kamu kenapa, gracia. nampaknya kamu sedang kebingungan?
Gracia
Gracia
iya nihh, Pa. Minggu depan aku harus mulai kerja di tempat baru. Aku masih bingung harus mulai dari mana.
Ayah
Ayah
Aku ngerti, Gracia. Pasti banyak yang kamu rasain sekarang. Tapi ini langkah yang baik. Aku bangga sama kamu.
Gracia
Gracia
Aku juga pengen percaya diri, Pa. Tapi kadang aku takut gak bisa ngadepin semua ini sendiri.
Ayah
Ayah
Kamu gak sendiri, Gracia. Walau aku gak bisa selalu di sampingmu, kamu punya kekuatan yang aku yakin gak kamu sadari.
Gracia
Gracia
Aku takut kalau semuanya berubah. Aku takut nanti aku kehilangan apa yang kita punya sekarang.
Ayah
Ayah
Perubahan memang menakutkan, Gracia. Tapi itu bagian dari hidup. Yang penting, kita tetap ingat kalau kita selalu punya satu sama lain.
Gracia
Gracia
Iya, Pa... aku janji, aku gak akan jauh dari kamu. Walau aku mulai hidup baru, kamu tetap bagian terbesar dari hidupku.
Gracia
Gracia
Pa, gimana kalau kita mulai sesuatu yang baru? Mungkin kita bisa buka usaha kecil bersama.
Ayah
Ayah
Itu ide yang bagus, Gracia. Mungkin kita bisa coba mulai dengan sesuatu yang sederhana dulu. Yang penting kita nikmatin prosesnya.
Gracia
Gracia
Aku pikir itu bisa jadi cara kita untuk mulai lagi, Pa. Jadi lebih dekat, walaupun waktu kadang membuat kita jauh.
Ayah
Ayah
Benar, Gracia. Kita bisa bangun sesuatu dari awal, sama-sama.
Gracia
Gracia
Pa, kamu tahu gak, kadang aku masih denger suara ibu di rumah ini. Suara ibu yang ngomong ke aku, 'Jaga ayah kamu, ya.'
Ayah
Ayah
Aku juga, Gracia. Kadang aku ngerasa dia masih ada di sekitar kita. Cuma, dia pasti mau kita terus kuat.
Gracia
Gracia
Iya, Pa. Aku merasa ibu masih memantau kita dari jauh. Aku janji akan terus jaga kita berdua.
Ayah
Ayah
Aku tahu, Gracia. Aku percaya padamu.
Gracia
Gracia
Aku mulai ngerasa lebih siap, Pa. Mungkin semua akan baik-baik saja. Aku akan berusaha lebih keras, untuk kita.
Ayah
Ayah
Aku yakin kamu bisa, Gracia. Kita sudah melewati banyak hal bersama, dan kita akan terus kuat.
Gracia
Gracia
Aku gak akan lupa, Pa. Kita keluarga, dan kita gak pernah sendirian.
Ayah
Ayah
Gracia, aku cuma mau bilang satu hal... Aku cinta kamu, nak. Kamu adalah segalanya buat aku.
Gracia
Gracia
Aku juga, Pa. Terima kasih sudah selalu ada buat aku. Aku gak tahu apa yang aku lakukan tanpa kamu.
Ayah
Ayah
Kamu gak perlu tahu, karena kita selalu akan ada buat satu sama lain. Itu yang paling penting.
keduanya terlihat bahagia dan tersenyum.
Gracia dan Ayahnya saling menguatkan meski banyak hal berubah. Mereka menemukan cara untuk tetap bersama dan menghadapinya, berusaha membangun sesuatu yang baru bersama, serta menjaga kenangan yang masih ada.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!