mengenang dan menguatkan

diruangan yang sama
Gracia
Gracia
Pa, aku pengen banget ngomong sama ibu. gak ada yang bisa gantiin dia.
Ayah
Ayah
Aku juga, Gracia. Ibu kamu orang yang kuat. Tapi dia selalu bilang, kita harus terus melangkah, walaupun dunia terasa runtuh.
Gracia
Gracia
Iya, dia selalu begitu. Kadang aku pengen bisa bertahan seperti dia.
Ayah
Ayah
Kamu udah seperti ibu kamu, Gracia. Kekuatanmu ada, cuma kadang kamu gak sadar.
Gracia
Gracia
hmmmm.. iya Pa.
setelah perbincangan yang panjang keduanya kembali ke kamar masing-masing.
malam begitu terasa sangat lama
ke esokan harinya tampak ayah gracia sedang makan di ruang makan
sementara gracia baru bangun dan merasa lapar kemudian bergegas dan menuju dapur (ruang makan)
gracia melihat ayahnya dan sedikit canggung untuk menghampiri ayahnya
namun gracia memberanikan diri kemudian menarik nafas panjang dan menghembuskannya lalu tersenyum tipis dan berjalan mendekati ayahnya
Gracia
Gracia
selamat pagi, Pa. (*gracia menyapa ayahnya sambil tersenyum sembari menarik pelan kursi kemudian duduk di depan ayahnya*)
Ayah
Ayah
Pagi Gracia... (*ayah membalas sapaan dari gracia*)
Ayah
Ayah
ayo kita sarapan pagi, ayah sudah membuat nasi goreng untuk pagi ini (*sambil memberikan piring dan sendok kepada gracia*)
Gracia
Gracia
Iya, Pa. Terimakasih
keduanya makan dengan tenang tanpa ada pembicaraan lanjut. keduanya tampak diam hanya suara sendok dan piring secara pelan terdengar.
kemudian gracia memulai pembicaraan karena merasa aneh dengan suasana yang terjadi.
Gracia
Gracia
Pa, aku mulai ngerasa kalau semakin dewasa, semuanya jadi semakin sulit.
Ayah gracia masih terdiam sejenak kemudian membalas ucapan gracia.
Ayah
Ayah
Aku juga ngerasain itu, Gracia. Hidup gak selalu mudah, tapi kita harus terus mencoba.
Ayah
Ayah
(*tersenyum sembari melihat gracia*)
Gracia
Gracia
Terkadang, aku merasa seperti aku gak tahu arah hidup ini lagi. Kayak semua yang aku lakukan nggak ada tujuannya.
Ayah
Ayah
(*melihat gracia yang sedikit merenung ayah graciapun memberikan semangat kepada gracia*)
Ayah
Ayah
Aku ngerti, Gracia. Kadang kita merasa seperti itu. Tapi ingat, gak ada salahnya untuk merasa bingung. Yang penting, kita terus bergerak maju.
Ayah
Ayah
Aku cuma berharap kamu tahu, gak ada yang lebih penting buat aku selain kamu, Gracia.
Ayah
Ayah
jadi kamu harus tetap semangat menjalani hidup yahh (*sambil tersenyum*)
Gracia
Gracia
iya, Pa. (*membalas senyuman*)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!