Pertama Aroma Busuk

 Pagi itu Dewina berangkat bekerja dengan menggunakan sepeda mini miliknya dengan membawa bekal tas yang ia taruh di keranjang depan sepeda . Saat melewati rumah seorang kaya raya disampingnya ia mencium aroma busuk yang sangat menyengat , Dewina melihat ada seseorang berdiri di samping rumah tersebut sedang melihat kearahnya sambil tersenyum tapi senyum itu menyeramkan.

Dewina mengayunkan sepeda lebih cepat karena merasa tubuhnya seakan tertarik oleh orang tadi , sementara orang yang berdiri tersebut pergi dari sana dengan cara terbang lalu menghilang .

Sampai di tempat kerja Dewina mengatur napas dan segera masuk warung . Pemilik warung bernama Ibu Siti melihat Dewina merasa heran mendekatinya . "Kamu kenapa Win ?" tanya Ibu Siti penasaran . "Tidak apa-apa bu , cuma capek mengayun sepeda karena sudah lama tidak naik sepeda ," jawab Dewina sambil mengerjakan tugasnya . "Tumben bawa sepeda biar lebih cepat ya ," sahut Ibu Siti . "Iya Bu ," jawab Dewina .

Selesai memasak Dewina menyiapkan hasil masakannya di meja etalase . Dewina tidak bekerja sendirian ada tiga orang teman yang membantunya ,namanya Santi ,Hanum , dan Roni . Roni orang yang ditugaskan mengantar pesanan dan membeli keperluan lainnya .Santi dan Hanum membantu membersihkan warung dan memasak juga .

Hari sudah siang tapi cuacanya seperti masih pagi , banyak pembeli yang berdatangan Dewina sampai kewalahan melayani , beruntung ada dua teman yang selalu membantunya .

"Mbak Dewi tolong bungkus dua nasi sama lauk lele pakai sambel , sayur nangka di pisah ya ," ucap Yanto tetangga kampung sebelah sambil menyerahkan uang kepada Dewina . Dengan senang hati dan senyum Dewina melayani pembeli , "Ini mas nasinya dan ini uang kembaliannya ,"ucap Dewina .

Yanto menatap wajah Dewina lama , tiba-tiba ia ditepuk bahunya oleh seseorang ."Jaga matamu nanti kelilipan tidak bisa melihat orang cantik loh ," ucap Muji . "Kamu ini ngagetin orang saja , minggir aku mau lewat ," sahut Yanto mengusir Muji yang berada dibelakangnya . Muji tertawa kecil melihat Yanto salah tingkah .

"Mas Muji iseng banget sih ," ucap Dewina ikut tertawa . "Dia kayak gak pernah lihat cewek cantik saja , padahal mbak Dewi sudah lama bekerja di sini ," ucap Muji . "Mungkin dia teringat sama pacarnya ," sahut Dewina bercanda . "Bisa jadi sih , aku mau nasi ikan teri sama sambel ,sayur bayam taruh di mangkuk ya mbak ," ucap Muji membeli makan . Dewina memberikan makanannya kepada Muji kemudian Muji mencari tempat duduk .

Seorang pembeli datang dengan raut wajah menyeramkan namun gaya bicara sangat ramah menghampiri Dewina . "Mbak beli nasi sama sayur makan di sini ," ucap pembeli tersebut . Dewina terlonjak melihat orang yang baru datang , bukannya tadi pagi ada di .....batin Dewina sedikit takut

"Mbak kenapa lihat saya begitu apakah wajah saya menyeramkan ?"tanya orang tersebut . Dewina langsung bersikap biasa , "Maaf soalnya saya belum pernah melihat mbak sebelumnya ," jawab Dewina mengambil piring lalu mengambil makanan yang di pesan orang tersebut , orang tersebut menerima makanan kemudian duduk di tempat yang kosong .

Ibu Siti datang melihat warungnya penuh dengan pembeli merasa senang semoga selalu laris daganganku batin Ibu Siti , kemudian menghampiri Dewina yang sedang melayani pembeli .

"Bagaimana Win ,kerepotan apa tidak ?" tanya Ibu Siti melihat sayur dan lauk hampir habis . " Tidak bu , soalnya ada yang bantuin tuh ," jawab Dewina menoleh pada dua temannya .

Episodes
1 Prolog
2 Pertama Aroma Busuk
3 Kedua Pulang Bertiga
4 Ketiga Makhluk Penguntit
5 Keempat Mata-Mata
6 Kelima Pembicaraan Yang Serius
7 Keenam Pencarian Dewina
8 Ketujuh Siuman
9 Kedelapan Hantu Jail
10 Kesembilan Kabur
11 Kesepuluh Tersesat Lalu Terjebak
12 Kesebelas Bertemu Pria Asing
13 Keduabelas Alam Lain
14 Ketigabelas Melawan Rasa Takut
15 Keempatbelas Kedatangan Tamu
16 Kelimabelas Upaya Menyelamatkan Dewina
17 Keenambelas Sadar
18 Ketujuhbelas Membalas Perbuatan Musuh
19 Kedelapanbelas Kedatangan Tamu Tak Terduga
20 Kesembilanbelas Penyakit Aneh
21 Keduapuluh Surat Dari Ersa
22 Keduapuluh Satu Penculikan
23 Keduapuluh Dua Menjadi Pusat Perhatian
24 Keduapuluh Tiga Dini Hari
25 Keduapuluh Empat Gosip
26 Keduapuluh lima Maaf Yang Tertunda
27 Keduapuluh Enam Penemuan Mayat
28 Keduapuluh Tujuh Sebuah Petunjuk
29 Keduapuluh Delapan Membantu Pihak Berwajib
30 keduapuluh sembilan Menemukan Jejak Yanto
31 Ketiga Puluh Pergi Ke Kota
32 Ketiga Puluh Satu Kejadian Aneh
33 Ketiga Puluh Dua Dendam Masa Lalu
34 Ketiga Puluh Tiga Kepergok Di Ruangan Direktur
35 Ketiga Puluh Empat Pertemuan Tak Terduga
36 Ketiga Puluh lima Pertemuan Pertama
37 Ketiga Puluh Enam Nostalgia Masa Kecil
38 Ketiga Puluh Tujuh Setelah Penantian Panjang
39 Ketiga Puluh Delapan Acara Lamaran
40 Ketiga Puluh Sembilan Melihat Sosok Bayangan
41 Keempat Puluh Cerita Tetangga
42 Keempat Puluh Satu Arti Sebuah Pertanda
43 Keempat Puluh Dua Berhenti Bekerja
44 Keempat Puluh Tiga Pernikahan Dua Bersaudara
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Prolog
2
Pertama Aroma Busuk
3
Kedua Pulang Bertiga
4
Ketiga Makhluk Penguntit
5
Keempat Mata-Mata
6
Kelima Pembicaraan Yang Serius
7
Keenam Pencarian Dewina
8
Ketujuh Siuman
9
Kedelapan Hantu Jail
10
Kesembilan Kabur
11
Kesepuluh Tersesat Lalu Terjebak
12
Kesebelas Bertemu Pria Asing
13
Keduabelas Alam Lain
14
Ketigabelas Melawan Rasa Takut
15
Keempatbelas Kedatangan Tamu
16
Kelimabelas Upaya Menyelamatkan Dewina
17
Keenambelas Sadar
18
Ketujuhbelas Membalas Perbuatan Musuh
19
Kedelapanbelas Kedatangan Tamu Tak Terduga
20
Kesembilanbelas Penyakit Aneh
21
Keduapuluh Surat Dari Ersa
22
Keduapuluh Satu Penculikan
23
Keduapuluh Dua Menjadi Pusat Perhatian
24
Keduapuluh Tiga Dini Hari
25
Keduapuluh Empat Gosip
26
Keduapuluh lima Maaf Yang Tertunda
27
Keduapuluh Enam Penemuan Mayat
28
Keduapuluh Tujuh Sebuah Petunjuk
29
Keduapuluh Delapan Membantu Pihak Berwajib
30
keduapuluh sembilan Menemukan Jejak Yanto
31
Ketiga Puluh Pergi Ke Kota
32
Ketiga Puluh Satu Kejadian Aneh
33
Ketiga Puluh Dua Dendam Masa Lalu
34
Ketiga Puluh Tiga Kepergok Di Ruangan Direktur
35
Ketiga Puluh Empat Pertemuan Tak Terduga
36
Ketiga Puluh lima Pertemuan Pertama
37
Ketiga Puluh Enam Nostalgia Masa Kecil
38
Ketiga Puluh Tujuh Setelah Penantian Panjang
39
Ketiga Puluh Delapan Acara Lamaran
40
Ketiga Puluh Sembilan Melihat Sosok Bayangan
41
Keempat Puluh Cerita Tetangga
42
Keempat Puluh Satu Arti Sebuah Pertanda
43
Keempat Puluh Dua Berhenti Bekerja
44
Keempat Puluh Tiga Pernikahan Dua Bersaudara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!