"Iya sayang.. "
Terdengar lagi suaranya Bilqis dari dalam kamarnya Kirani.
Pokoknya setiap malam nih cewek kerjaannya telponan mulu sama pacarnya yang jauh itu. Yaa.. padahal di sekolah juga ada cowoknya yang lain.
Bilqis...........
Teman main Kirani sejak kecil, karena rumah mereka deketan.
Gadis ini sangat cantik. Bibirnya yang tipis serta pembawaannya yang menarik membuat setiap pria yang melihatnya pasti jatuh cinta. Kemana saja Bilqis berkunjung, pasti ada satu cowok yang kecantol. Alhasil, di semua kampung pasti ada salah satu cowoknya Bilqis.
Berbeda dengan Kirani, yang punya wajah tidak terlalu cantik, bodinya kurus, serta tak pandai bergaul pula. Sekalinya punya gebetan saja hanya karena digaitkan oleh Bilqis. Yaa.. si Bara itu.
"Kapan kamu kesini?" tanya Bilqis lagi yang masih saja telponan sama si Reza itu.
'Emang kapan Reza mau kesini? Kan jauh banget. Mimpi kali nih cewek' dalam hati Kirani bicara.
Kring... kring... kring...
Dering ponselnya membuat dia sendiri tersentak kaget, sebab sedari tadi dia hanya fokus menguping obrolannya Bilqis dan Reza di telepon.
Melihat nama Bara tertera di layar ponselnya, dia jadi kegirangan.
'Emang lu aja Qis yang bisa ngobrol di handphone, aku juga bisa dong' ujarnya dalam hati.
"Halo.. " Kirani mengangkat telpon dari Bara.
"Hai Kirani, lagi ngapain?" tanya Bara dengan suaranya yang khas.
"Lagiii.. santai" jawab Kirani.
"Owh.. udah makan belum?" tanya Bara penuh perhatian.
"Udah. Kamu sendiri?" Kirani mulai berani bertanya.
"Aku juga udah. Eh... " Bara jadi terdiam sesaat, karena ternyata Kirani juga mau mengatakan sesuatu.
"Ya udah. Kamu dulu" Bara memberikan kesempatan buat Kirani untuk ngomong lebih dulu.
"Ah nggak. Kamu aja dulu" ujar Kirani.
"Lho.. kok gitu. Kamu aja dulu. Mau bilang apa?" tanya Bara lembut.
"Nggak. Cuman mau tanya kamu sekolah di mana" jawab Kirani.
"Ooh.. itu. Aku udah lulus S1. Dan sekarang aku ngajar di sebuah SMP di Jogja" jawab Bara.
What.. Bara adalah seorang guru?? Kirani kaget mendengarnya.
"Oh.. berarti kamu adalah seorang guru ya?" tanya Kirani kemudian.
"Iya" jawab Bara sembari tertawa kecil.
"Ooh.. kalau begitu aku panggilnya pak guru aja ya"
"Nggak usah. Kamu kan bukan siswa-ku. Kamu kalau manggil aku yaa.. Bara aja" jawab Bara masih dengan tawanya yang renyah.
"Ooh.. ya udah deh" jawab Kirani dengan tertawa kecil pula.
"Oya.. aku ganggu nggak?
Siapa tau aja kamu lagi belajar" tanya Bara.
"Nggak.. besok kan hari minggu"
"Oh iya ya. Aku lupa"
"Eh.. Bar... aku denger, Reza mau ada rencana ke Jakarta ya"
"Oya? bagus tuh. Biar aku bisa ikut. Aku pingin ketemu kamu lho"
"Kalau Reza nggak kesini, kamu nggak akan kesini emangnya?"
"Agak susah aku kesana. Soalnya aku nggak punya family di Jakarta. Ntar aku nginapnya dimana? Kalau Reza kan punya family disana. Jadi dia punya tempat untuk nginap"
"Ooh.. gitu ya"
"Oya, apa aku boleh tanya sesuatu?" tanya Bara hati-hati.
"Boleh. Mau tanya apa?"
"Emm... kamu... udah punya pacar belum?"
Kirani tersentak mendengar pertanyaan Bara.
"Belum. Kenapa?"
"Nggak. Aku hanya khawatir jangan sampai wanita yang sering aku telpon itu ada pacarnya. Ntar ada yang marah"
ujar Bara.
Mendengar perkataan Bara hati Kirani jadi meleleh.
"Oya Kir, boleh aku video call?" tanya Bara kemudian.
Mendengar itu tiba-tiba saja dada Kirani berdegup kencang, karena memang sejak beberapa hari ini dia begitu penasaran dengan wajahnya Bara.
(bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments