First Kiss

"Seriusan Jo, lo ajak gue ke tempat kayak gini?" tanya Seyra mengikuti langkah kaki Joya di belakang yang menarik tangannya untuk masuk ke dalam

Awalnya Seyra tidak yakin untuk masuk ke dalam sebuah Bar. Dulu memang dia suka pergi minum sendirian ke Bar, namun karena dia terlalu cepat mabuk kalau sudah minum lebih dari 2 gelas, dia tidak akan menyadarkan diri semalaman. Makanya Seyra sedikit takut untuk minum-minum lagi, terakhir kali ia mabuk adalah ketika masalah mulai berdatangan di keluarganya dan hari dimana ia ditinggalkan selamanya oleh ibunya.

Setelah berpikir panjang selama perjalanan menuju lantai dua Bar, akhirnya Seyra mau untuk minum-minum bersama dengan sahabatnya itu. Mengingat kejadian menyedihkan terjadi dengannya dan sudah lama juga tidak minum-minum, hingga lupa rasanya kenikmatan mabuk itu.

Seyra dan Joya duduk di kursi sofa paling pojok di lantai dua Bar. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya minuman yang dipesan Joya datang. Dengan 5 botol wine yang datang ke meja mereka berdua, sedikit membuat Seyra kaget karena sahabatnya berani memesan wine sebanyak itu.

"Jo, 5 wine?." tanya Seyra kaget sambil menunjukkan lima jarinya ke Joya yang duduk dihadapannya

"Of course" jawab Joya yang mengedipkan sebelah matanya gaya menggoda Seyra

Joya membuka satu botol minuman itu, menuangkannya di gelas. Pertama, ia menuangkannya untuk gelas milik Seyra, Seyra menatap air wine yang tengah dituang ke gelasnya.

Seyra mengambil gelas itu, rasanya ia sudah tidak sabar meneguk kenikmatan wine itu. Satu gelas sudah selesai diminumnya, tentu kalau satu gelas tidak akan ada reaksi apa-apa. Seyra merasa itu tidak cukup, ia sendiri menuangkan lagi wine ke gelasnya. Membuat Joya tersenyum bangga, karena akhirnya Seyra bisa melepaskan lelahnya dengan minum-minum.

Gelas kedua sudah terisi, Seyra kembali meminumnya dengan cepat. Selesai meminum wine di gelas kedua, dia sudah merasa sedikit pusing. Joya mau pergi ke toilet, namun ia sedikit ragu meninggalkan Seyra sendiri minum-minum sendiri.

"Sey, gue mau ke toilet bentar ya, gapapa kan?" tanya Joya ke Seyra dengan ekspresi tidak tahan menahan gejolak di perutnya

"Astaga Jo, cepetan sono!" ledek Seyra melihat Joya yang tengah kebelet

Joya beranjak pergi meninggalkan Seyra ke toilet. Seyra yang tengah sendiri melihat botol minuman yang tersisa 4 botol lagi. Seyra mengambil satu botol dan membuka tutupnya. Rasanya dia ingin malam ini menjadi malam untuk melupakan kejadian-kejadian itu dengan cara mabuk.

Seyra meminum wine itu langsung dari botolnya. Malam ini, Seyra meminum wine dengan jumlah lebih dari dua gelas bahkan lebih dari satu botol. Seyra mulai pusing, kepalanya terasa berat. Sehabisnya minum satu botol wine, pandangannya kabur melihat objek-objek yang ada disana.

"Arga," celetuk Seyra saat melihat pria tinggi dan berotot memakai kemeja putih yang lengannya digulung ke siku

Pria itu melihat ke arah Seyra yang setengah sadar, dengan tatapan heran karena melihat 5 botol wine dan dia seorang diri.

"Arga sini." dengan setengah sadar dan samar-samar melihat wajah pria itu, Seyra menarik tangan pria itu untuk duduk didekatnya.

"Kamu tahu gak, kalau aku cinta banget sama kamu. Selama kamu di luar negeri, aku selalu nunggu kamu. Aku nolak semua pria di muka bumi ini demi kamu. Tapi apa Ga, kamu tidur dengan perempuan lain di hadapanku." Seyra berbicara ngelantur di depan pria itu, namun terlihat mendengarkan dengan penuh simpati

Hingga Seyra masih teringat perkataan Arga kalau dirinya itu sok suci. Perkataan Arga itu sedikit membuat Seyra sakit hati, dia meragukan kemampuan Seyra. Tapi memang benar kalau Seyra belum pernah tidur bahkan berciuman dengan lawan jenis sebelumnya.

Seyra melihat pria yang ada di sampingnya, rasanya Seyra ingin membuktikan kalau dia bisa berciuman.

"Mau berciuman denganku?" tanya Seyra polos dan tidak sadar dengan perkataanya itu

Pria itu kaget, karena sebelumnya ia juga tidak pernah berciuman dengan wanita walaupun sering datang ke Bar ataupun klub malam.

Seyra mendekatkan wajahnya ke pria itu, dengan keadaannya yang tidak sadar. Seyra perlahan menempelkan bibir mungilnya ke bibir pria yang tidak dikenalnya, mengecupnya lembut. Hati Pria itu berdegup kencang, ia tidak bisa membalas ciuman Seyra, ia takut kalau itu akan membuat dia melakukan hal lebih ke Seyra.

Seyra perlahan melepaskan kecupan bibirnya, berpindah menjatuhkan kepalanya di dada bidang berotot milik pria itu. Pria itu menyandarkan kepala Seyra ke sandaran sofa, lalu beranjak pergi ke sofanya.

Kesadaran Seyra semakin memburuk, dia sudah tergeletak di sofa. Joya yang sudah keluar dari toilet, melihat sahabatnya mabuk berat.

Joya membawa Seyra pergi dari sana, menuntun Seyra jalan menuju mobil yang terparkir di depan Bar.

...***...

Pria tadi berdiri di jendela lantai dua, melihat dua sahabat itu yang baru saja memasuki mobil. Pria itu penasaran dengan Seyra, wanita yang tiba-tiba menciumnya tadi.

"Virsha." panggil seorang pria lain dari arah belakang

Ya, nama pria yang dicium Seyra tadi adalah Virsha Andra, seorang CEO muda berusia 29 tahun yang sebentar lagi sudah berkepala 3. Dia meneruskan perusahaan milik kakeknya yang tahun lalu sudah pensiun. Dia pergi ke Bar bersama sekretaris sekaligus teman saat masih kecil.

"Lu kenapa bro, lagi mantau seorang yang spesial kah?" tanya Agung dengan nada mengejek, sekretaris/sekaligus teman Virsha.

"Gue mau cari tahu identitas cewek itu" menatap tajam mobil Joya yang hendak melaju pergi

"Mobil?" tanya Agung heran, berpikir kalau Virsha sudah gila karena lama gak pergi berkencan dengan seorang wanita

"Iya mobilnya, cari siapa pemiliknya, di mana dia tinggal." seru Virsha

"Baiklah, nanti gue minta tolong sama kenalan gue yang ahli dalam bidang itu." jawab Agung, paham akan maksud Virsha

"Jadi minum-minum gak nih?" tanya Agung sambil melangkah menuju sofa mereka

Virsha berbalik badan dan menghampiri Agung untuk minum wine bersama.

...***...

Mobil berhenti di depan Kafe Joy. Joya menuntun Seyra berjalan menuju kamar di lantai atas, malam ini Joya memutuskan untuk tidur di sana menemani Seyra. Joya tahu kalau Seyra mabuk bisa semalaman dan dia baru bisa sadar keesokan harinya.

Jam dinding kamar Kafe sudah menunjukkan pukul 12 malam. Joya melepaskan sepatu flat shoes Seyra satu persatu, merebahkan pelan kepala Seyra ke bantal kasur.

Joya meninggalkan Seyra disana untuk istirahat, sedangkan dia berniat tidur di depan televisi luar kamar lantai dua.

Keesokan harinya, saat matahari terlihat menampakkan dirinya. Seyra terbangun setelah dengan mata perlahan terbuka, mengingat semalam ia tidur dengan keadaan tidak sadarkan diri, kepalanya terasa berat, tentu dia tidak ingat kejadian semalam. Dia akan bisa mengingat kejadian-kejadian saat mabuk kalau dia berusaha ingin mengingatnya, itupun kalau ia peduli dengan apa yang dia lakukan saat mabuk.

Seyra melihat jam dinding, Waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Seyra beranjak dari kasur dan pergi mandi lalu bersiap-siap untuk kerja di kafe.

Terpopuler

Comments

Linechoco

Linechoco

Satu kata buat cerita ini: keren abis!

2025-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Malam yang Tidak Terduga
2 Bangkit
3 First Kiss
4 Selangkah Menemukanmu
5 Pertemuan
6 Siapa Anda Sebenarnya?
7 Saya Mengingatnya
8 Peretas Identitas
9 Penguntit
10 Pengawal
11 Jalan Keluar
12 Perasaan Aneh
13 Rencana
14 Terperangkap
15 Dendam Masa Lalu
16 Calon Istri
17 Menentukan Tanggal
18 Nikah Kontrak
19 Tanda Tangan Kontrak
20 Hari Pernikahan
21 Pesta Pernikahan
22 Kehadiran Sosok Masa Lalu
23 Malam Pertama
24 Mengubah Poin Perjanjian
25 Hari ke-1 : Sarapan Bersama
26 Menyusun Strategi
27 Menyangkut Orang Masa Lalu
28 Ditinggal Joya
29 Siapa yang Datang?
30 Sahabat Lama
31 Berjumpa Lagi
32 Aneh
33 Hari ke-2 : Datang Bulan
34 Tamu Tak Diundang
35 Alergi
36 Dia tampan
37 Hari ke-3 : Vas Bunga
38 Permulaan
39 Asisten Pribadi
40 Cowok Gila
41 Mabuk
42 Hari ke-4 : Sedikit Berbeda
43 Mengungkit Kenangan
44 Pemakaman
45 Hadiah dari Ibu
46 Sesuatu yang Tersembunyi
47 Petunjuk
48 Persiapan
49 Hari ke-5 : Gudang
50 Badai
51 Bermalam di Rumah Nenek
52 Hari ke-6 : Isi Koper
53 Nama yang Janggal
54 L.P.K
55 Jalan
56 Hari ke-7 : Ungkapan
57 Undangan
58 Pelanggaran
59 Hari ke-8 : Pelabuhan
60 Kontainer Aneh
61 Hari ke-9 : Seyra Tumbang
62 Hari ke-13 : Galeri Akshara Dharma
63 Hilang Jejak
64 Bulan Madu
65 Hari ke-14: Rencana Liburan
66 Hari ke-15: Kepulangan Joya
67 Hari ke-16: Persiapan Liburan
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Malam yang Tidak Terduga
2
Bangkit
3
First Kiss
4
Selangkah Menemukanmu
5
Pertemuan
6
Siapa Anda Sebenarnya?
7
Saya Mengingatnya
8
Peretas Identitas
9
Penguntit
10
Pengawal
11
Jalan Keluar
12
Perasaan Aneh
13
Rencana
14
Terperangkap
15
Dendam Masa Lalu
16
Calon Istri
17
Menentukan Tanggal
18
Nikah Kontrak
19
Tanda Tangan Kontrak
20
Hari Pernikahan
21
Pesta Pernikahan
22
Kehadiran Sosok Masa Lalu
23
Malam Pertama
24
Mengubah Poin Perjanjian
25
Hari ke-1 : Sarapan Bersama
26
Menyusun Strategi
27
Menyangkut Orang Masa Lalu
28
Ditinggal Joya
29
Siapa yang Datang?
30
Sahabat Lama
31
Berjumpa Lagi
32
Aneh
33
Hari ke-2 : Datang Bulan
34
Tamu Tak Diundang
35
Alergi
36
Dia tampan
37
Hari ke-3 : Vas Bunga
38
Permulaan
39
Asisten Pribadi
40
Cowok Gila
41
Mabuk
42
Hari ke-4 : Sedikit Berbeda
43
Mengungkit Kenangan
44
Pemakaman
45
Hadiah dari Ibu
46
Sesuatu yang Tersembunyi
47
Petunjuk
48
Persiapan
49
Hari ke-5 : Gudang
50
Badai
51
Bermalam di Rumah Nenek
52
Hari ke-6 : Isi Koper
53
Nama yang Janggal
54
L.P.K
55
Jalan
56
Hari ke-7 : Ungkapan
57
Undangan
58
Pelanggaran
59
Hari ke-8 : Pelabuhan
60
Kontainer Aneh
61
Hari ke-9 : Seyra Tumbang
62
Hari ke-13 : Galeri Akshara Dharma
63
Hilang Jejak
64
Bulan Madu
65
Hari ke-14: Rencana Liburan
66
Hari ke-15: Kepulangan Joya
67
Hari ke-16: Persiapan Liburan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!