Bangkit

"Cukup Ga, cukup," sanggah Seyra dengan suara lemah bergetar, tangisannya semakin terisak sambil beberapa kali memukul dada bidang milik Arga

Seyra tidak menyangka pernyataan Arga begitu menyesakkan dadanya. Padahal dulu saat mereka masih pacaran zaman SMA, Seyra pernah menolak ajakan Arga untuk tidur bersama, namun saat itu Arga memaklumi itu semua dan tidak memaksa Seyra. Tapi entah kenapa dia mengatakan hal yang menjijikkan itu lagi sekarang.

"Kita juga sangat mustahil untuk bisa menikah." lanjut Arga yang membuat tangis Seyra terhenti

"Kenapa?" tanya Seyra lirih penuh harapan

"Papa mau aku nikah sama cewe yang setara." jawab Arga dengan nada terpaksa

Seyra menatap dalam mata Arga, namun ia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Matanya sudah berkaca-kaca. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebenarnya Arga masih sayang pada Seyra, namun sekeras apapun ia berusaha, mereka tidak akan mendapat restu dari orang tua Arga.

Seyra berdiri, lalu beranjak pergi meninggalkan Arga yang masih berada tepat dihadapannya. Dia pergi tanpa menoleh bahkan menyanggah sedikitpun atas perkataan Arga tadi. Dia merasa paham dan sadar diri, dia tidak pantas bersanding dengan Arga. Mengingat ia hanya lulusan SMA, sedangkan Arga lulusan sekolah tinggi luar negeri.

Seyra meninggalkan klub dengan masih mengenakan baju kerjanya. Ia sengaja meninggalkan tasnya di loker pelayan klub karena sudah merasa tidak berdaya lagi.

Seyra berjalan menyusuri trotoar jalan raya, disapa terik matahari. Meskipun ia berjalan dengan tatapan kosong, ia masih bisa mendengar suara klakson mobil maupun motor yang melewatinya. Dalam kebisingan suara-suara itu, ia masih tidak menyangka dengan apa yang terjadi tadi malam, dia masih berharap kalau semua itu hanyalah sebuah mimpi semata. Namun sayangnya, kejadian itu benar terjadi dan mampu membuat kehidupan Seyra seperti ditelan kewarasan.

Sesampainya di Kafe Joy, Seyra membuka pintu perlahan seperti orang yang tidak memiliki tenaga sama sekali. Joya yang melihatnya dari meja kasir, langsung menghampiri sahabatnya.

"Sey, kamu kenapa?" tanya Joya panik, takut sahabatnya kenapa-kenapa

Seyra menatap sayu mata Joy yang tengah berdiri dihadapannya, air matanya semakin deras mengalir dipipi putih pucatnya. Seyra menjatuhkan dirinya kepelukan Joya. Tangan Joya langsung memeluk erat tubuh sahabatnya itu. Isakan tangis semakin keras terdengar, Joya jelas saja kebingungan dengan perilaku yang gak biasa dari Seyra.

"Dia selingkuh, Jo" lirih Seyra dalam pelukan Joya

"Dia? Arga?" Joya menebak nama itu, karena ia tahu kalau satu-satunya pacar Seyra adalah Arga

Dengan Seyra tidak menjawab pertanyaannya dan tangisan tiba-tiba pecah setelah mendengar nama itu. Joya paham, memang Arga penyebabnya.

"Hey hey, Sey sayang, gapapa kamu tenangin diri dulu aja ya!" pinta Joya ke Seyra yang masih ada dalam pelukannya dan menyuruh dia untuk menangis sejadi-jadinya menghabiskan setiap butir air mata itu

Melihat sahabatnya yang lagi patah hati, Joya berinisiatif untuk mengajak Seyra pergi berbelanja dan jalan-jalan.

"Mau pergi main gak?" pertanyaan Joya seketika membuat Seyra terdiam dan melepaskan pelukannya

"Kemana" tanya Seyra

"Kemana aja, yang penting kamu happy" Jawab Joya sambil mengusap bekas air mata dipipi lembut Seyra

"Lah, terus Kafe gimana?" tanya Seyra bingung namun masih dengan mata yang sembab kemerahan berkaca-kaca

"Hari ini Kafe Joy libur"

"Yaudah siap-siap sana, gak mungkin pergi main tapi penampilan kamu masih kayak gitu" ledek Joya mencubit hidung Seyra yang sudah terlihat memerah karena terlalu banyak menangis.

"Ada baju di kamar atas kan?" tanya Joya ke Seyra memastikan

"Ada, sebentar ya Jo" Seyra terharu karena inisiatif Joya untuk menghiburnya

Di lantai dua Kafe Joy terdapat ruang kamar yang biasa dipakai Joya dan Seyra saat mereka enggan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Selesai siap-siap, mereka keluar Kafe dan tidak lupa Seyra mengganti papan open-close. Mereka pergi menggunakan mobil putih milik Joya. Joya berencana untuk mengajak Seyra pergi berbelanja terlebih dahulu.

Dulu Seyra sangat suka berbelanja barang-barang mewah di Mall, namun setelah papanya terjerat kasus korupsi dan ibunya yang meninggal 2 tahun lalu karena kejadian itu, membuat Seyra bekerja keras untuk bertahan hidup sampai sekarang. Dia terpaksa melupakan kehidupan-kehidupan mewahnya dulu, dia berhasil melewati masa terpuruknya. Kepahitan hidup mampu membuatnya menjadi seorang gadis ceria, kuat dan mandiri.

Mobil Joya berhenti di depan Mall

"Mall?" tanya Seyra melihat ke arah Joya

"Yaa, aku traktir, ambil apapun yang kamu mau!"

"Gila Jo, gak mau aku" Seyra menolak ajakan Joya mentah-mentah

"Anggap ini sebagai tip gaji bulanan kamu dan juga sudah bersedia menjadi sahabatku selama ini." bujuk Joya agar Seyra mau

"Yaudah, aku mau habisin semua uangmu bestie" ucap Seyra dengan nada bercanda meledek Joya

Mendengar lelucon itu, mereka tertawa bersama di dalam mobil yang telah diparkir.

Setelah mereka selesai berbelanja baju, Joya juga berniat untuk mentraktir Seyra makan siang, lebih tepatnya makan sore, karena sudah jam 5 sore.

"Sey makan yuk" ajak Joya

"Ditraktir gak nih gue." tanya Seyra bercanda

"Iya pasti dong, Sey bestie" meniru nada bicara Seyra yang meledeknya saat di mobil tadi

Persahabatan mereka terjalin sangat lama, saat masih duduk di sekolah menengah. Seyra selalu bantu Joya saat dia dibully karena tampangnya yang culun di sekolah. Seyra menjadi garda terdepan ketika Joya berada dalam masalah. Itulah mengapa Joya tidak bisa melihat sahabatnya itu sedih.

Saat di tempat makan dan sedang menunggu pesenan, Joya nyeletuk.

"Sey, aku mau ajak kamu ke suatu tempat ntar malem, mau ga?" tanya Joya

"Kemana, jangan ngajak ke tempat aneh-aneh" pinta Seyra

"Aman kok, pokoknya tempat ini bakalan ngilangin semua kesedihan yang kamu lewatin hari kemarin maupun hari ini." jawab Joya meyakinkan Seyra agar dia mau ikut ke tempat itu

"Iyaa bestie," nada Seyra setuju

Selesai makan, Joya bergegas menarik tangan Seyra dan membawakan tas belanjaan mereka keluar restoran menuju mobil. Seyra seperti kebingungan melihat Joya yang begitu bersemangat mengajaknya ke suatu tempat itu. Namun, Seyra juga penasaran dan tidak sabar melihat tempat yang dimaksud Joya seperti apa, lihat saja lah nanti.

Joya melajukan mobilnya..

Mereka sampai di tempat yang Joya maksud, mobil Joya behenti di depan tempat itu. Seyra yang melihat tempat mereka berhenti sekarang, tiba-tiba matanya terbelalak dengan mulut yang terbuka kaget.

"Tempat Bar?" tanya Seyra, melotot kaget tidak percaya

Ini baru pertama kali Seyra datang ke tempat Bar. Dia yang biasanya menjadi pelayan di sebuah Club malam, namun sekarang ia diajak untuk menjadi pengunjung di sebuah Bar.

"Ayo masuk!" ajak Joya menarik tangan Seyra masuk ke dalam

"Seriusan ni Jo, lo ajak gue ke tempat kayak gini?" tanya Seyra berjalan mengikuti langkah kaki Joya

Terpopuler

Comments

Lia Marisa

Lia Marisa

bagus sekali

2025-02-14

0

Zoe Medrano

Zoe Medrano

Keren abis! 😎

2025-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Malam yang Tidak Terduga
2 Bangkit
3 First Kiss
4 Selangkah Menemukanmu
5 Pertemuan
6 Siapa Anda Sebenarnya?
7 Saya Mengingatnya
8 Peretas Identitas
9 Penguntit
10 Pengawal
11 Jalan Keluar
12 Perasaan Aneh
13 Rencana
14 Terperangkap
15 Dendam Masa Lalu
16 Calon Istri
17 Menentukan Tanggal
18 Nikah Kontrak
19 Tanda Tangan Kontrak
20 Hari Pernikahan
21 Pesta Pernikahan
22 Kehadiran Sosok Masa Lalu
23 Malam Pertama
24 Mengubah Poin Perjanjian
25 Hari ke-1 : Sarapan Bersama
26 Menyusun Strategi
27 Menyangkut Orang Masa Lalu
28 Ditinggal Joya
29 Siapa yang Datang?
30 Sahabat Lama
31 Berjumpa Lagi
32 Aneh
33 Hari ke-2 : Datang Bulan
34 Tamu Tak Diundang
35 Alergi
36 Dia tampan
37 Hari ke-3 : Vas Bunga
38 Permulaan
39 Asisten Pribadi
40 Cowok Gila
41 Mabuk
42 Hari ke-4 : Sedikit Berbeda
43 Mengungkit Kenangan
44 Pemakaman
45 Hadiah dari Ibu
46 Sesuatu yang Tersembunyi
47 Petunjuk
48 Persiapan
49 Hari ke-5 : Gudang
50 Badai
51 Bermalam di Rumah Nenek
52 Hari ke-6 : Isi Koper
53 Nama yang Janggal
54 L.P.K
55 Jalan
56 Hari ke-7 : Ungkapan
57 Undangan
58 Pelanggaran
59 Hari ke-8 : Pelabuhan
60 Kontainer Aneh
61 Hari ke-9 : Seyra Tumbang
62 Hari ke-13 : Galeri Akshara Dharma
63 Hilang Jejak
64 Bulan Madu
65 Hari ke-14: Rencana Liburan
66 Hari ke-15: Kepulangan Joya
67 Hari ke-16: Persiapan Liburan
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Malam yang Tidak Terduga
2
Bangkit
3
First Kiss
4
Selangkah Menemukanmu
5
Pertemuan
6
Siapa Anda Sebenarnya?
7
Saya Mengingatnya
8
Peretas Identitas
9
Penguntit
10
Pengawal
11
Jalan Keluar
12
Perasaan Aneh
13
Rencana
14
Terperangkap
15
Dendam Masa Lalu
16
Calon Istri
17
Menentukan Tanggal
18
Nikah Kontrak
19
Tanda Tangan Kontrak
20
Hari Pernikahan
21
Pesta Pernikahan
22
Kehadiran Sosok Masa Lalu
23
Malam Pertama
24
Mengubah Poin Perjanjian
25
Hari ke-1 : Sarapan Bersama
26
Menyusun Strategi
27
Menyangkut Orang Masa Lalu
28
Ditinggal Joya
29
Siapa yang Datang?
30
Sahabat Lama
31
Berjumpa Lagi
32
Aneh
33
Hari ke-2 : Datang Bulan
34
Tamu Tak Diundang
35
Alergi
36
Dia tampan
37
Hari ke-3 : Vas Bunga
38
Permulaan
39
Asisten Pribadi
40
Cowok Gila
41
Mabuk
42
Hari ke-4 : Sedikit Berbeda
43
Mengungkit Kenangan
44
Pemakaman
45
Hadiah dari Ibu
46
Sesuatu yang Tersembunyi
47
Petunjuk
48
Persiapan
49
Hari ke-5 : Gudang
50
Badai
51
Bermalam di Rumah Nenek
52
Hari ke-6 : Isi Koper
53
Nama yang Janggal
54
L.P.K
55
Jalan
56
Hari ke-7 : Ungkapan
57
Undangan
58
Pelanggaran
59
Hari ke-8 : Pelabuhan
60
Kontainer Aneh
61
Hari ke-9 : Seyra Tumbang
62
Hari ke-13 : Galeri Akshara Dharma
63
Hilang Jejak
64
Bulan Madu
65
Hari ke-14: Rencana Liburan
66
Hari ke-15: Kepulangan Joya
67
Hari ke-16: Persiapan Liburan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!