minta tolong

Mas Ahmed

"waalaikumsalam, iya Hanin masih kenal ko, boleh banget, mau buat kapan? kalau udah mepet mas kenalin sama temen mas yang kos nya deket kamu."

Hanin tidak bisa menyembunyikan senyum bahagianya. Laki-laki itu, sosok yang sudah lama tidak ia temui, ternyata masih mengingatnya dengan jelas. Bahkan, ia masih ingat tempat kos Hanin, seolah-olah pertemuan terakhir mereka baru kemarin sore.

Namun, di balik kebahagiaan itu, Hanin merasakan ada sesuatu yang mengganjal. Pesan yang dikirimkan oleh laki-laki itu terasa seperti penolakan halus terhadap permintaannya. Ada nada yang tidak ingin menyetujui, meskipun tidak diungkapkan secara gamblang.

Hanin tidak ingin menyerah begitu saja. Ia memilih untuk berpura-pura tidak menyadari maksud tersembunyi di balik pesan tersebut.

Dengan penuh semangat, Hanin membalas pesan laki-laki itu:

To Mas Ahmed

"Terserah Mas saja, saya ikut saja. Aman kok, Mas, deadline pengumpulan tugasnya masih minggu depan."

Hanin berharap pesannya ini dapat mengubah pikiran laki-laki itu. Ia sangat ingin bertemu kembali dengannya setelah sekian lama berpisah.

Hanin terus menatap layar ponselnya, menunggu balasan dari Mas Ahmed. Jantungnya berdebar kencang, antara harapan dan kekhawatiran. Ia berharap laki - laki itu akan memberikan jawaban yang positif. Hanin ingin sekali bertemu dengannya, meskipun hanya sebentar.

Waktu terus berjalan, namun pesan yang ditunggu tak kunjung datang. Hanin mulai gelisah. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Apakah ia harus mengirim pesan lagi, atau menunggu saja? Hanin bimbang.

Akhirnya, Hanin memutuskan untuk menunggu. Ia percaya bahwa Mas Ahmed akan memberikan jawaban. Hanin terus berdoa dalam hati, berharap agar laki - laki itu ada waktu luang sehingga ia dapat bertemu dengan laki - laki itu.

Beberapa saat kemudian, ponsel Hanin berdering. Sebuah pesan masuk dari Mas Ahmed. Dengan cepat, Hanin membuka pesan tersebut.

Mas Ahmed

"Gimana kalau besok?."

Hanin merasa sangat senang setelah membaca pesan dari laki - laki itu. Ia tidak menyangka bahwa besok ia akan bertemu kembali dengannya. Dengan cepat, Hanin membalas pesan tersebut.

To Mas Ahmed

"bisa Mas, kosong jam berapa? jam sebelas pagi bisa?."

Mas Ahmed

"Besok jam 11.00 insyaallah bisa."

setelah mendapatkan kepastian Hanin merasa sangat bahagia. Akhirnya dia bisa bertemu dengan sosok yang ia kagumi sejak lama.

Entah bagaimana orang tersebut mengingatnya atau tidak, ia berharap setelah pertemuannya besok mereka kembali akrab lagi atau bahkan bisa lebih dengan dari sebelumnya. Ia berharap, semua akan berjalan lancar sesuai apa yang ia harapkan. Semoga kali ini, keberuntungan berada dipihaknya.

Setelah membaca pesan dari Ahmed, Hanin langsung memasukkan handphone nya ke tas, lalu ia kembali makan dengan bibir yang tidak ada hentinya menahan senyum itu. Ia sungguh tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

Kemudian ia mulai sedikit demi sedikit menghabiskan makanannya. Demi apapun, bekal yang ia bawa bukanlah sesuatu menu yang spesial, tapi entah kenapa rasanya sangat spesial kali ini. Entah itu karena masakan nya yang sedikit demi sedikit mulai membaik atau karena ia makan bersama teman terbaiknya, atau bahkan karena besok ia akan bertemu dengan seseorang yang spesial yang sudah lama mengisi hati serta hari - hari nya baik dimasa lalu atau bahkan sekarang. Entahlah yang jelas baik rasa masakan maupun keadaan hatinya sedang terasa menyenangkan.

Terpopuler

Comments

PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.

PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.

Ceritanya bikin seru, terus lah menulis, author!

2025-05-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!