Eps 5. Dilan mati?

(*) = batin //=senang, sedih, marah dll *(ejjwksk)* = narator sementara
Bruk...
Itu menabrak Dilan.... dengan keras!
Nana
Nana
Dilan!
Rasa takut menjalar ke seluruh tubuh Nana saat ia ternganga ngeri. Dilan masih tergeletak tak bergerak di jalan.
Kaki dan lengan Dilan tertekuk pada sudut yang tidak wajar. Dan darahnya.... Begitu banyak darah....
Saat Nana berlari ke arah Dilan, Nana mendengar seseorang menelepon. Mereka menelpon ambulans.
Nana
Nana
(Ya Tuhan, ya Tuhan, kumohon tetaplah hidup!!)
Tepat saat Nana sampai di tempat Dilan, ia langsung merasakannya dengan kuat. Bau darah yang sangat kuat.
Nana
Nana
(Abaikan saja bau darahnya. Bernapaslah lewat mulutmu, Nana)
Orang-orang mulai mengerumuni Dilan saat ini, termasuk driver yang ketakutan yang menabraknya
??
??
Driver: Aku... Aku tidak melihat gadis itu, dan kemudian... Apakah dia baik-baik saja?
Nana mengulurkan dua jari yang gemetar ke sisi leher Dilan, dekat rahangnya.
Ia menutup matanya, berusaha mengabaikan darah yang menetes ke tangannya.
Deg... Deg... Deg....
Rasa lega memenuhi dirinya saat ia merasakan denyut nadi Dilan.
Nana
Nana
"Dia masih hidup!"
Ia berteriak tanpa ditujukan kepada siapa pun
Lalu kepalanya berputar, penglihatannya kabur.
Nana
Nana
(Aku tidak bisa mengendalikannya)
Bau darah terlalu menyengat. Semua pikiran rasional menghilang.
Nana mulai dengan diam-diam menjilati darah di jarinya. Rasanya yang manis itu membangkitkan keinginannya.
Ia menginginkan lebih. Tidak, ia membutuhkan lebih!
Taringnya kemudian muncul, Nana menundukkan mulutnya ke luka terbuka di bahu Dilan. Ia meminum, menghilangkan dahaga yang membara.
Nana tidak yakin berapa lama ia akan meminum darah dari Micah. Akhirnya, suara sirine yang nyaring menarik perhatiannya.
Kemudian ia mendengar suara-suara orang memanggilnya monster. Kesadarannya mendorongnya untuk mengendalikan diri.
Nana
Nana
(Apa yang kau lakukan?! Ini Dilan! Kau di tempat umum! HENTIKAN!!)
Nana segera mundur, cepat-cepat menyeka mulutnya dengan tangannya. Saat mendongak, ia bertemu dengan sepasang mata merah menyala dari jarak tiga meter.
Seorang pria yang selalu menatap Nana saat di kelas Professor Weissman itu kini menatap Nana yang sedang berusaha mengendalikan diri. Anehnya, ia tidak terlihat ketakutan atau jijik.
Pria itu hanya sedikit mengangkat alisnya dengan ekspresi menilai, hampir seperti merasa senang. Kemudian Nana melihat ambulans datang.
Walikota kota, William Mark, ayah Dilan, menghampiri mereka. Untuk sesaat, Tiara merasa membeku di tempat.
lalu pria asing itu tiba-tiba berdiri di sampingku
Luck
Luck
sini berikan aku tanganmu //seringai dengan penuh arti
Nana
Nana
Terimakasih
Nana
Nana
(aku menggerutu tidak tahu mengapa pria ini membuatku kesal. tentu saja pria yang sangat tampan)
Saat Nana meraih tangan pria asing itu, aliran listrik mengalir deras melalui pembuluh darahnya. Saat itu ia dengan mudah menarik Nana berdiri.
Nana
Nana
(Dia adalah vampir!)
BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!