Pekerjaan profesional

Tim mendapatkan kasus baru di ruang rapat.
Datuk Didi
Datuk Didi
[Mengambil papan tulis dan memasang foto-foto bukti] "Kita punya kasus baru. Sebuah perampokan di toko perhiasan terjadi tadi malam. Pelaku berhasil kabur, dan kita harus menemukannya sebelum mereka menjual barang curian."
Buyung Aril
Buyung Aril
[Dengan santai, sambil makan keripik] "Perampokan toko perhiasan? Ini pasti mudah. Kita hanya perlu mencari orang yang memakai banyak emas dan berlian."
Leni
Leni
[Menghela napas sambil memandang Buyung] "Aril, pelaku perampokan itu tidak akan sebodoh itu. Mereka pasti sudah menyembunyikan barang curian dengan baik."
Tia
Tia
[Sambil memeriksa ponselnya] "Atau, mungkin mereka menjualnya di situs jual beli online. Zaman sekarang, semua orang berbelanja di sana, kan?"
Datuk Didi
Datuk Didi
[Menatap Tia dengan serius] "Itu ide bagus, Tia. Lacak transaksi online yang mencurigakan. Leni, kamu dan Buyung pergi ke TKP untuk mencari petunjuk tambahan."
Jefri
Jefri
[Dengan ragu-ragu] "Datuk, apa saya ikut ke lapangan juga? Maksud saya... apa mereka butuh bantuan tambahan?"
Datuk Didi
Datuk Didi
[Dengan tegas] "Jefri, kamu tetap di sini. Kita butuh kamu untuk mengoordinasikan data yang masuk. Fokus pada tugasmu."
Rio
Rio
[Mengangkat tangan dengan penuh semangat] "Saya ikut saja dengan Jefri,Datuk! Kalau saya di lapangan, saya takut malah mengacaukan semuanya."
Buyung Aril
Buyung Aril
[Tertawa kecil] "Tenang, Rio. Kekacauan adalah bagian dari kehidupan penyidik. Kamu harus belajar menikmatinya!"
Buyung dan Leni di TKP (Toko Perhiasan).
Buyung Aril
Buyung Aril
[Mengamati rak-rak kosong dengan santai] "Wow, perampoknya benar-benar profesional. Mereka membersihkan semua ini lebih cepat dari saya membersihkan kamar saya."
Leni
Leni
[Memandangnya tajam] "Buyung Aril, fokuslah. Kita harus mencari tahu bagaimana mereka masuk. Ada jejak pintu yang dirusak, tapi tidak ada saksi mata."
Buyung Aril
Buyung Aril
[Melihat kamera keamanan yang rusak] "Yah, mereka juga tahu cara merusak kamera. Jadi, ini bukan kerja amatir."
Leni
Leni
[Mengangguk] "Kamu benar. Tapi ada sesuatu yang aneh. Lihat ini." [Leni menunjuk selembar kain kecil yang tersangkut di pintu]
Buyung Aril
Buyung Aril
[Mengambil kain itu dengan hati-hati] "Kain hitam... apa ini dari pelaku? Atau ini hanya kain lap yang ketinggalan?"
Leni
Leni
[Dengan tegas] "Kita bawa ini ke polsek sebagai Barang Bukti untuk diperiksa. Jangan sampai ada detail kecil yang terlewat."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!