Di kantor saat pertama kali Datuk Didi memperkenalkan dirinya. Sebagai kepala unit Tim Penyidik di Polsekta Beraya.
Datuk Didi
[Masuk ke kantor dengan tegas dan penuh wibawa]
"Selamat pagi, tim. Saya adalah Iptu Didi. Panggil saja Datuk Didi. Dari sekarang, kita akan menjalankan operasi dengan disiplin dan profesionalisme yang tinggi. Kita akan melakukan pekerjaan ini dengan cara yang benar."
Buyung Aril
[Tersenyum lebar dan berbisik kepada Leni]
"Wow, serius banget, ya? Apa dia pikir kita ini anak kecil?"
Leni
[Memandang Buyung dengan bingung]
"Dia katim, Buyung. Bisa-bisa kamu dipindahkan ke fungsi lain, kalau terus begini."
Datuk Didi
[Memperhatikan mereka]
"Buyung Aril, saya dengar Anda sering melewatkan hal-hal kecil. Saya harap Anda bisa mengikuti aturan saya di sini. Mulai dengan masalah pakaian. Itu yang pertama."
Buyung Aril
[Dengan santai]
"Oh, tenang saja, Datuk. Saya selalu pakai dasi agar terlihat rapi. Tapi di hati."
Datuk Didi
[Menghela napas dan memalingkan wajahnya]
"Mulai sekarang, tidak ada humor, kita kerja yang serius Buyung."
Kemudian Buyung Aril dan Leni bekerja bersama untuk menginvestigasi sebuah pembunuhan.
Leni
[Sambil melihat layar komputer dengan serius]
"kita berhasil mendapatkan rekaman CCTV yang menunjukkan seorang teknisi meninggalkan toko beberapa saat sebelum pembunuhan terjadi. Kita harus mengecek siapa dia."
Buyung Aril
[Dengan percaya diri sambil melirik ke arah Leni]
"Jangan khawatir, Leni. Ini pekerjaan saya. Saya akan pergi ke tempat teknisi itu dan berpura-pura jadi pelanggan yang butuh seorang teknisi. Siapa pun yang melihat saya pasti tidak akan tahu saya seorang penyelidik."
Leni
[Memandang Buyung dengan heran]
"Kamu serius? Itu bukan penyamaran. Kamu hanya memakai topi dan kacamata hitam!"
Buyung Aril
[Tersenyum dan mengenakan kacamata hitam]
"Ini adalah gaya ‘agen rahasia’ paling keren. Lihat, Leni, ini yang saya sebut penyamaran sempurna."
Comments