interogasi

Di ruang interogasi, saat mereka menangkap tersangka pertama.
Buyung Aril
Buyung Aril
[Dengan santai, sambil duduk di kursi interogasi, tersangka di hadapannya] "Jadi, kamu adalah teknisi yang bekerja di toko itu pada malam pembunuhan, ya? Menurut saya, ini bisa jadi pelarian yang bagus untukmu... atau kamu bisa memilih cara yang lebih mudah, mengaku saja."
Teknisi
Teknisi
[Gelagapan, terlihat panik] "Saya... saya tidak tahu apa yang kamu bicarakan! Saya hanya melakukan pekerjaan saya sebagai teknisi!"
Buyung Aril
Buyung Aril
[Menggoda] "Ah, itu adalah jawaban yang selalu saya dengar dari setiap orang yang berusaha menyembunyikan sesuatu. Tapi tidak masalah, saya akan memberikan kesempatan terakhir... kalau kamu mau hidup sedikit lebih lama."
Leni
Leni
[Masuk ke ruang interogasi, melihat Buyung yang sedang menggoda tersangka] "Buyung, kamu harusnya lebih serius. Kita harus menyelesaikan ini dengan cepat."
Buyung Aril
Buyung Aril
[Tersenyum lebar] "Tapi, Leni, saya sudah membuat dia takut setengah mati, kan? Ini sudah cukup."
Leni
Leni
[Dengan nada tidak sabar] "Tidak. Kita butuh bukti konkret, bukan hanya trik-trik.”
Tia
Tia
[Dari luar ruangan, sambil mengintip] "Tunggu, kalian sedang melakukan interogasi atau ikut drama misteri? Karena saya rasa ini lebih cocok untuk kisah misteri daripada polisi."
Datuk Didi
Datuk Didi
[Masuk ke ruang interogasi dengan tegas] "Tia, lebih baik kamu fokus pada pekerjaanmu daripada mengkritik. Dan Buyung, hentikan godaan itu dan fokus pada fakta."
Buyung Aril
Buyung Aril
[Masih santai] "Baiklah, Datuk. Saya akan mencetak poin dari fakta, bukan hanya dari kebohongan."
Di luar kantor, saat mereka sedang merayakan penangkapan tersangka.
Jefri
Jefri
[Memandang tim dengan gugup, tetapi terlihat lebih percaya diri setelah keberhasilan mereka] "Kawan-kawan, kita bisa melakukannya! Kasus ini selesai. Tapi saya harus jujur... saya sedikit khawatir. Apa kita sudah cukup baik untuk menangani proses berikutnya?"
Rio
Rio
[Tersenyum ceria] "Tentu saja, Jefri. Kita lebih dari cukup! Lagipula, kalau Buyung bisa berpura-pura jadi agen rahasia, kita semua bisa melakukan hal yang sama, kan?"
Rosa
Rosa
[Dengan wajah datar, lebih suka tetap diam] "Saya hanya berharap kasus berikutnya lebih mudah. Saya tidak suka permainan bertele-tele."
Buyung Aril
Buyung Aril
[Tertawa dan berjalan dengan gaya santai] "Tenang saja, Rosa. Kita akan menyelesaikan semuanya dengan mudah. Tersangka akan selalu takut dengan gaya ku yang keren."
Leni
Leni
[Memandang Buyung dengan skeptis] "Ya, gaya santaimu itu mungkin membuat kamu selamat dari kesalahan, Buyung, tapi kita harus lebih serius."
Datuk Didi
Datuk Didi
[Menyertai mereka, dengan senyum tipis] "Keberhasilan kali ini memang bagus, tetapi ini baru permulaan. Kita harus tetap fokus dan selalu siap menghadapi yang lebih sulit."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!