Malam ini kedua pasangan suami-istri itu berada dalam satu ruangan yang sama, duduk berhadapan dengan meja kaca sebagai pemisah jarak.
Elias melepaskan kacamatanya, kembali menatap Anara yang juga menatapnya.
Elias Ezekiel Fernando
Ibu datang kesini?
Griselda Kianara Augustine
Ya, tadi pagi.
Griselda Kianara Augustine
Dan Ibu menyampaikan tentang keinginan kakekmu padaku. Tidak mungkin kau tidak tahu, bukan?
Elias mengangguk sekilas. Mengubah posisi duduknya yang awalnya bersandar menjadi sedikit bungkuk, menyatukan kedua tangannya, rautnya mulai serius.
Anara menelan ludahnya dengan susah payah, namun tak mengalihkan atensinya pada netra Elias.
Elias Ezekiel Fernando
Jawab aku dengan jujur, kau bersedia atau tidak?
Skakmat! Pertanyaan inilah yang paling tidak siap untuk Anara jawab.
Anara tidak bisa berkata tidak, atau kehilangan kepercayaan Soraya dalam sekejap. Juga tidak bisa berkata bahwa ia setuju karena belum siap.
Anara masih tak menjawab, dan Elias paham hanya dengan menatap raut Anara. Wanita itu bahkan sampai menggigit bibir bawahnya sendiri.
Elias menghembuskan nafasnya.
Elias Ezekiel Fernando
Kita lanjutkan pembicaraan ini lain kali.
Elias hendak beranjak dari tempat duduknya, namun lengannya justru ditahan oleh Anara.
Griselda Kianara Augustine
Apa kepercayaan kalian padaku akan hilang jika aku menolak?
Anara memberanikan diri untuk bertanya.
Elias menatapnya.
Elias Ezekiel Fernando
Ya atau tidak, kau harus membuktikannya jika ingin dipercaya.
Griselda Kianara Augustine
Tapi..
Elias Ezekiel Fernando
Aku mengerti, kau masih muda dan komitmen seperti ini tentu akan memberatkan mu.
Elias Ezekiel Fernando
Kita bahas ini jika kau sudah memutuskan jawaban yang tepat.
Anara melepaskan lengan Elias, membiarkan Elias pergi dari hadapannya.
Wanita berusia 21 tahun itu menjadi hilang akal dalam sekejap. Namun segera meredakan hatinya yang kacau.
Anara menarik nafas, menahan, lalu membuangnya perlahan. Itu satu-satunya cara untuk membuatnya lebih tenang.
Griselda Kianara Augustine
"Aku tidak pernah berpikir akan menghadapi hal ini di dalam hidupku."
Griselda Kianara Augustine
"Namun semua ini demi Paman dan Bibi. Atau mereka yang akan menanggung beban ini."
Griselda Kianara Augustine
"Mereka sudah berkorban banyak untukku sejak aku masih kecil, aku harus membalas kebaikan mereka meski dengan cara seperti ini.."
Griselda Kianara Augustine
"Kebaikan mereka.."
***
Elias menaik gagang pintu kamar, lantas memasuki kamarnya dan mengunci pintu dari dalam.
Ia duduk di bibir ranjang. Wajahnya menunduk hingga helaian rambutnya jatuh ke dahinya.
Elias Ezekiel Fernando
"Dia masih ragu, namun tidak terlihat seperti ingin menolak."
Elias Ezekiel Fernando
"Dia memiliki alasan yang kuat untuk tetap disini."
Seumur hidupnya hingga sekarang ia berusia 31 tahun, baru kali ini Elias merasa tidak nyaman jika wanita itu menolak.
Pertanyaan yang sama terus diajukan pada setiap wanita yang ada di dekatnya, tentu dari kalangan atas.
Tidak peduli berapa usia mereka, para wanita yang menyukainya tidak pernah bisa dipercaya baik ucapan dan tindakan.
Mereka ingin disentuh, dinikahi, namun tidak ingin memiliki keturunan. Mereka menginginkan harta dan status yang tinggi.
Tentu Elias tidak membutuhkan wanita seperti itu di dalam hidupnya.
Trah Fernando yang selama ini hidup dengan sistem patriarki, pantangan bagi mereka seorang wanita berani tidak patuh pada sang suami.
Namun semakin lama sistem itu semakin melemah, mengingat tidak akan ada wanita yang tahan jika harus menurut setiap saat apa kata mereka.
Dimulai dari Elio yang memiliki sifat ramah dan lembut, Soraya yang membuatnya menjadi pria yang tidak egois. Patriarki itu seolah dihapuskan. Kedudukan mereka dibuat setara tanpa membandingkan siapa pria dan siapa wanita.
Hingga sifat itu turun pada putra mereka satu-satunya, Elias Ezekiel Fernando.
Namun hari ini, semua itu seolah berubah.
Jauh di dalam lubuk hatinya, Elias ingin wanita itu tunduk padanya.
Comments
My dream
jatuh cinta pada pandangan pertama 😍 ❤️🔥
2025-01-29
0