Jejak yang Tersisa

NovelToon
Evelin dan Brian berjalan menyusuri lorong sekolah yang tampak lebih gelap dari biasanya. Jam menunjukkan hampir tengah malam, dan seluruh sekolah terasa hening. Hanya suara langkah kaki mereka yang terdengar di udara yang dingin. Keduanya sedang mencari jalan menuju ruang yang tertutup, berdasarkan petunjuk yang mereka temukan di buku sejarah.
Brian
Brian
Evelin, aku nggak yakin ini ide yang baik. Malam-malam begini, kita bisa kena masalah. Lagipula, kita nggak tahu apa yang kita cari. (berbisik, gugup)
Evelin
Evelin
Kita sudah sampai sejauh ini, Brian. Kita nggak bisa mundur sekarang. Ruang itu... ruang yang selama ini ditutupi, itu mungkin kunci untuk mengungkap semuanya. Kita harus tahu apa yang sebenarnya terjadi di sini. (berjalan dengan langkah pasti, wajahnya penuh tekad)
Brian
Brian
Tapi kalau Dika benar? Kalau ada sesuatu yang lebih buruk dari yang kita kira? Apa yang terjadi kalau kita terjebak di dalamnya? (menghela napas, tetap ragu)
Evelin
Evelin
Kita nggak akan tahu kalau nggak mencobanya. Lagipula, kita punya satu sama lain. (menoleh dan memberikan senyuman tipis)
Mereka tiba di pintu yang terletak di ujung lorong. Pintu ini terlihat lebih tua dan lebih usang daripada pintu lainnya. Ada simbol aneh yang terukir di pintu itu, sebuah bentuk lingkaran dengan tanda silang di tengahnya. Pintu itu tertutup rapat, dan kunciannya tampak seperti sudah lama tidak digunakan.
Brian
Brian
Ini... ini dia. Ruang yang kita cari? Kalau ini benar-benar ruang yang disebut-sebut dalam buku itu, kita mungkin sedang membuka pintu yang seharusnya tidak dibuka. (menatap pintu dengan ketakutan)
Evelin
Evelin
Kalau kita tidak mencoba sekarang, kita nggak akan pernah tahu. Ini satu-satunya kesempatan kita. (mengambil napas dalam-dalam, memeriksa pintu)
Evelin dengan hati-hati mendekati pintu dan mencoba membuka kunci yang tampaknya sudah berkarat. Dengan sedikit usaha, kunci itu akhirnya terbuka. Suara pintu yang berderit saat terbuka terasa sangat keras, seolah mengingatkan mereka bahwa mereka telah melewati batas.
Evelin
Evelin
Apa kamu siap, Brian? (menatap ke dalam ruangan yang gelap, suara lembutnya berbisik)
Brian
Brian
Aku nggak yakin. Tapi kalau ini benar-benar jalan satu-satunya, kita harus terus maju. (dengan suara bergetar, ragu-ragu)
Mereka memasuki ruang yang gelap dan pengap. Bau debu dan kelembapan menyambut mereka begitu mereka melangkah ke dalam. Di dalamnya, hanya ada cahaya redup dari jendela kecil yang tertutup rapat oleh tirai kusam. Di dinding terdapat goresan-goresan yang tampak seperti tulisan, namun sudah terlalu lama untuk dibaca.
Evelin
Evelin
Lihat ini, Brian. Ada tulisan di dinding, tapi... kok aneh sekali. Kayaknya seperti simbol kuno. (mengambil senter dari tasnya dan menyalakannya, menerangi ruang tersebut)
Brian
Brian
Itu... itu seperti simbol yang ada di pintu tadi. Apakah itu artinya? (mendekat dan menatap tulisan itu dengan cemas)
Evelin
Evelin
Ini semakin aneh. Simbol-simbol ini bisa jadi petunjuk untuk membuka rahasia yang lebih dalam, tapi aku nggak tahu apa artinya. (mengangguk, suaranya tegang)
Tiba-tiba, mereka mendengar suara langkah kaki dari arah luar ruangan. Keduanya terkejut dan cepat bersembunyi di sudut ruangan, berusaha berdiam diri agar tidak terdengar.
Dika
Dika
Apa kalian di sini? Aku tahu kalian mencari sesuatu yang lebih dari sekedar cerita sekolah ini. Jangan bilang kalau kalian sudah masuk ke dalamnya. (suara datang dari luar, sedikit tergesa-gesa)
Evelin
Evelin
Kenapa dia bisa tahu? Apakah dia mengikuti kita? (berbisik dengan panik, berusaha menahan napas)
Brian
Brian
Sepertinya Dika tahu lebih banyak dari yang dia katakan. Kita harus hati-hati. Kalau dia tahu kita masuk ke sini... (dengan suara pelan, cemas)
Evelin
Evelin
Kita nggak bisa mundur sekarang. Kita sudah terlalu jauh. Kita harus tahu apa yang terjadi di sini. (menatap Brian dengan tatapan serius, berbisik dengan tegas)
Suara langkah kaki Dika semakin menjauh, tetapi mereka tetap bersembunyi untuk beberapa saat, memastikan tidak ada yang mengintai. Ketika suasana sudah kembali tenang, mereka keluar dari persembunyian dan kembali fokus pada tulisan di dinding.
Evelin
Evelin
Aku rasa ini bukan hanya simbol biasa. Ini petunjuk. Mungkin jika kita mengikuti pola ini... (dengan suara lebih yakin, memandangi simbol di dinding)
Tiba-tiba, mereka mendengar suara desisan halus, seperti bisikan yang datang dari dalam ruangan, semakin keras dan mengerikan. Ruangan itu tiba-tiba terasa semakin sempit dan panas. Evelin dan Brian saling menatap dengan ketakutan.
Brian
Brian
Evelin, ada yang tidak beres di sini. Apa yang sedang terjadi? (berbisik dengan panik)
Evelin
Evelin
Brian, lihat... tulisan itu berubah! Ada sesuatu yang bergerak di dalamnya! (dengan suara tegang, matanya tajam pada tulisan itu)
Mereka berdua tercengang, menyadari bahwa ruang tersebut tidak sekadar ruangan tertutup. Ada sesuatu yang lebih gelap dan lebih berbahaya yang terperangkap di sana, dan kini mereka telah mengganggu sesuatu yang tidak seharusnya dibangkitkan.
SELESAI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!