Bagian 4

Selamat Membaca

Maizah sudah kembali lagi ke kota. Dia juga sudah tahu kalau Arvid sudah sampai di Indonesia, lebih tepatnya di Jakarta.

Arvid menghabiskan waktu selama dua hari di Jakarta mengurus pekerjaannya. Setelah itu dia langsung ke Makassar.

Di sini lah Maizah dan kedua sahabatnya, di bandara menunggu kedatangan pria tersebut. Ketiga gadis itu tampak fokus menatap pintu di mana para penumpang pesawat keluar.

"Hubungi lagi zah, kok enggak muncul-muncul sih," ujar Citra langsung di turuti Maizah. Tapi yang di hubungi tidak membalas pesan maupun panggilan Maizah.

Tak lama kemudian Maizah menatap seseorang yang dia cari, ya dia Arvid. Bule itu tampak melambaikan tangannya pada mereka. Tidak sendiri, Arvid di temani oleh temannya sekaligus asistennya, Elio.

Maizah jadi bingung sendiri mau ngapain. "Mau peluk? Ih kayak siapa aja. Jabat tangan? Ih kayak rekan bisnis aja. Salim? Aaa gak tau," batin Maizah.

Bagaimana tidak bingung dan canggung? Orangnya ganteng banget.... dan itu ada di hadapannya! Pria yang di idam-idamkan ada secara nyata di hadapannya

"Hi," sapanya pada ketiga gadis itu.

"Hai,"

Arvid terus memandang Maizah membuat gadis itu tersipu hingga menunduk. Arvid tersenyum kecil melihat itu.

"Gila, ternyata yang orangnya ganteng banget," bisik Citra pada Maizah.

"Kenalkan ini Elio, sahabat sekaligus tangan kanan saya," ucap Arvid memperkenalkan Elio pada Ketiga gadis itu.

"Salam kenal, saya Citra," ucap Citra memperkenalkan diri.

"Saya Putri," ujar Putri memperkenalkan dirinya.

Elio menatap Maizah menunggu gadis itu memperkenalkan diri. "Saya Maizah,"

"She is mine," bisik Arvid pada Elio setelah gadis pujaannya memperkenalkan diri.

Elio tersenyum seraya menganggukkan kepalanya seolah mengatakan dia tahu itu.

Arvid sendiri sudah mengenal Citra dan Putri karena sering berbicara Juga saat video call bersama Maizah, jadi tidak pergi berkenalan lagi.

Hingga saat ini Arvid sangat enggan mengalihkan pandangannya dari Maizah. Pria itu terus memandang Maizah hingga membuat gadis itu kembali menunduk malu. Ah betapa lucunya gadisnya itu.

"Emm, kalian mau langsung ke hotel istirahat?" Tanya Maizah memberanikan diri.

"Kita makan siang dulu, ayo. Kalian belum makan siang kan?"

"I-iya," jawab Maizah yang masih tersipu.

Arvid dan Elio menugasi seseorang untuk membawakan koper mereka ke hotel. Tidak mungkin juga kan mereka membawa koper itu ke mana-mana.

"Mau makan di mana?" Tanya Arvid di tengah-tengah perjalanan mereka keluar dari Bandara.

Maizah melirik kedua sahabatnya yang diam. "Kami ikut aja. Kalian berdua ada makanan yang ingin di makan? Semasih di Makassar kan?"

"Tidak tahu terlalu banyak nama makanan, kamu saja yang memilih mana yang enak,"

Akhirnya Maizah dan sahabatnya yang memilih tempat makan. Mereka memilih salah satu warung makan yang tidak jauh dari Bandara.

Sebenarnya mereka tidak yakin apakah kedua bule ini akan suka, tapi karena mereka yang menyuruh untuk para cewek yang memilih jadi yah.

"Ini apa?" Tanya Elio pada beras yang dibungkus duh pisan dan di masak itu.

"Itu namanya lontong," Jawab Maizah

"Lontong?"

"Yeah,"

Maizah menoleh pada kedua sahabatnya. Tumben sekali kedua manusia ini diam, ini adalah rekor mereka tidak ribut kecuali saat di kelas.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya semua pesanan mereka datang. Betapa senangnya Maizah melihat kedua bule itu makan dengan lahap.

Banyak mata yang melirik Arvid dan Elio dari mulai masuk hingga makanan habis. Tapi kedua bule tampan itu tampaknya tidak terganggu sama sekali, mungkin sudah terbiasa kali ya, pikir Maizah.

Mereka tidak jalan-jalan dulu karena Maizah dan kedua temannya ada kelas di pukul dua. Arvid dan Elio mengantar ketiga gadis itu hingga di depan kos-kosan.

Citra dan Putri turun dari mobil secara bergantian. Saat Maizah yang hendak turun Arvid menahannya.

"Ini ada sedikit oleh-oleh, ada juga untuk keluarga kamu," ujar Arvid seraya memberikan empat paper bag pada Maizah.

"Makasih..."

"Sama-sama,"

***

Di kamarnya Maizah dan kedua sahabatnya kumpul untuk membuka oleh-oleh yang di berikan oleh Arvid.

"Aku buka ya," Maizah membuka satu paper bag tersebut.

"Apa ini?" Tanya seraya mengeluarkan isi dari paper bag itu.

"Coklat itu," ujar Putri setelah melihat pembungkusnya. Coklat tersebut dari Inggris sendiri.

Saat membuka paper bag kedua ternyata isinya sama, cuma yang membedakan cokelat ini dari Singapura.

"Yang satu dari Inggris, yang satunya lagi dari Singapura. Mimpi apa kita bisa makan coklat dari dua negara berbeda, " celetuk Citra menatap coklat-coklat itu.

"Ayo buka paper bag yang ketiga,"

Isi dari paper bag ketiga ternyata berisi parfum. Sepuluh parfum dari Inggris dan Sepuluh lagi dari Singapura.

"Gilaaa,"

Ketiga gadis itu mengaga melihat semua parfum itu, mana wanginya enak banget lagi.

"Kalian pilih aja yang kalian sukai. Satu yang Singapura satu lagi yang dari Inggris,"

"Ok!" Seru Putri dan Citra bersemangat, siapa sih yang enggak suka parfum, gratis, apalagi dari luar negeri.

Maizah tak mau kalah, dia juga ikut memilih dua parfum. Setelah menemukan yang pas ketiganya menyimpan parfum pilihannya lalu kembali membuka paper bag terakhir.

"Wow,"

Paper bag terakhir itu berisi miniatur dan gantungan, baik dari negara Inggris maupun Singapura. Entah berapa uang yang Arvid keluarkan untuk membeli semua itu, yang pasti ketiganya sangat suka.

Setelah mengambil bagiannya, Citra dan Putri membantu Maizah memasukkan kembali barang-barang itu ke paper bag. Sisanya itu akan di berikan pada keluarga Maizah seperti pesan Arvid. Tak lupa Maizah akan memberikan juga pada teman kelasnya.

"Zah, nanti sampaikan terima kasih kita pada Arvid ya. Oleh-olehnya benar-benar mantap!"

"Siap-siap,"

Citra dan Putri pun kembali ke kamarnya masing-masing.

Maizah membersihkan tubuhnya. Tak butuh waktu lama dia pun keluar dari kamar mandi dengan keadaan lebih segar.

Melihat jam yang menunjukkan pukul empat sore Maizah memasak nasi. Setelah itu dia membuka laptop dan mengerjakan tugas dari Dosen.

Hingga waktu maghrib Maizah masih mengerjakan tugasnya. "Akhirnya selesai juga," seru gadis itu senang berhasil menyelesaikan tugasnya.

Maizah bangun mengambil air wudhu lalu menunaikan kewajibannya. Setelah salat Maizah duduk berselancar di media sosial.

Saat ada panggilan masuk dari Arvid dia langsung mengangkatnya.

"Hi,"

Dari seberang sana Arvid tersenyum. "Hai,"

"Makasih banget oleh-oleh nya, aku suka,"

"Sama-sama, saya senang jika kamu menyukainya. Besok kamu ada waktu luang?"

"Besok aku full kuliah sampai pukul empat sore,"

"Emm.. tidak bisa ternyata,"

"Pulang kuliah tidak masalah kok. Aku ajak kamu ke tempat Favorit aku di kampus ini,"

"Apa kamu tidak lelah?"

"Tidak masalah, aku sudah bisa ke sana saat pulang kuliah bersama Citra dan Putri,"

"Baiklah, saya hanya tidak ingin kamu kelelahan dan berujung sakit," ujar Arvid dengan penuh perhatian membuat Maizah kembali tersipu.

"Bule ini jago banget ngegombal.... hati dan jantungku tidak sekuat itu, huhuhu...." batin Maizah mendramastis.

Tbc.

Jangan lupa like komen bagian cerita ini...

^^^Mawar Jk^^^

Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75
76 Bagian 76
77 Bagian 77
78 Bagian 78
79 Bagian 79
80 Bagian 80
81 Bagian 81
82 Bagian 82
83 Bagian 83
84 Bagian 84
85 Bagian 85
86 Bagian 86
87 Bagian 87
88 Bagian 88
89 Bagian 89
90 Bagian 90
91 Bagian 91
92 Bagian 92
93 Bagian 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75
76
Bagian 76
77
Bagian 77
78
Bagian 78
79
Bagian 79
80
Bagian 80
81
Bagian 81
82
Bagian 82
83
Bagian 83
84
Bagian 84
85
Bagian 85
86
Bagian 86
87
Bagian 87
88
Bagian 88
89
Bagian 89
90
Bagian 90
91
Bagian 91
92
Bagian 92
93
Bagian 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!