Bagian 3

Selamat Membaca

Di pagi harinya Maizah jalan-jalan di depan rumah, menghirup udara segar yang membuat hati tentram. Tidak seperti di kota.

"Eh, Maizah pulang dari kota," ujar tetangga yang rumahnya di seberang rumah Maizah.

"Iya Tante, sudah lama gak pulang," Jawab Maizah dengan ramah.

"Maizah, " Panggil Tante Maizah, Dahlia yang merupakan saudara dari Mamanya.

"Mari Tante," Maizah pamit pada tetangganya lalu menghampiri Dahlia

"Ayo masuk tan, kayaknya lagi di panasin sama Mama deh,"

"Ayo-ayo,"

Ternyta benar, makanan yang di simpan untuk nenek dan tante di panahkan Melati, bahkan sudah karena Melati tampak menyajikannya di piring.

"Makan di teras aja, Ibu sama Lisa ada di teras," ujar Dahlia mengambil piring berisi makanan itu.

Maizah dan Melati ikut keluar sehingga mereka duduk bersama di teras rumah. Tak lupa Dahlia mengambil foto dan mengungahnya.

"Enak banget, meskipun yang sudah dipanasi tetap enak," ujar Dahlia, Faridah, Nenek Maizah mengangguk setuju. Bahkan Lisa, anaknya Dahlia tidak berbicara lagi karena asik menguyah.

Setelah makanannya habis mereka mengobrol hingga Dahlia bertanya pada Maizah. "Oh iya, ini makanan teman kamu yang mana?"

"Iya ih, Mama sampai lupa. Teman kamu yang mana zah?" Tanya Melati.

"Maizah punya teman online ma, dia ngirim makanan itu. Kirain dia bercanda, soalnya jauh kan. Eh taunya beneran ada makanannya, " Jelas Maizah.

"Teman kamu itu cowok apa cewek?" Tanya Dahlia lagi.

"Cowok," ucap Maizah pelan.

"Cowok? Kalian pacaran?" Kini Melati yang bertanya.

"Enggak ma kami cuma berteman kok," sangkal Maizah.

"Pasti cowok itu suka sama kamu zah, mana mungkin dia kirim makanan kalau enggak ada maksud, " ujar Dahlia mendapatkan anggukan dari Melati.

"Emang dia dari mana zah?" Tanya Melati, sepertinya kedua saudara ini benar-benar sangat kepo sekarang.

"Dari London, Inggris,"

"Ha? Jauh banget,"

"Gimana caranya dia kirim makanan ke sini?"

"Jadi bule dong ya,"

"Iya lah, kan dari Inggris,"

"Ya kan siapa tau dia merantau ke sana," Kedua bersaudara itu berdebat.

"Kamu bisa telpon gak? Mama mau bilang terima kasih, "

"Kayaknya enggak bisa deh ma, dia sana sudah tengah malam," ucap Maizah seraya menatap jam yang menunjukkan pukul tujuh pagi, jadi di sana sudah pukul dua belas malam.

"Yah,"

Tiba-tiba ada panggilan masuk dari Arvid. Maizah menatap Mama, Tante, Nenek dan sepupunya yang ikut menatapnya.

"Siapa?" Tanya mereka bersamaan.

"Arvid, yang kirim makanan,"

Mereka langsung mendekat pada Maizah kecuali Nenek Faridah yang masih di tempatnya semula.

"Hai," Sapa Maizah setelah mengangkat telpon.

"Hai, maaf baru hubungi kamu lagi. Pekerjaan ku banyak sekali, ini baru selesai semua,"

"Gak papa kok, aku hanya ingin berterima kasih soal makanan kemarin,"

"Ah, tidak masalah, "

"Oh iya, Mama aku ingin bicara sama kamu," ucap Maizah saat sudah di colek oleh sang Mama.

"Mama?"

"Yeah,"

"Dia pintar bahasa Indonesia?" Tanya Melati setelah memegang handphone Maizah.

"Iya,"

Arvid tersenyum dari seberang sana.

"Zah, namanya siapa?"

"Arvid mom," Jawab Arvid dari seberang sana.

"Eh, iya. Nak Arvid terima kasih ya makanannya enak sekali!"

"Sama-sama, saya senang jika Maizah dan keluarga senang, "

"Iya hehe,"

"Udah ya ma, Arvidnya mau istirahat sudah malam banget, " Maizah mengambil kembali handphone.

"Sekali lagi terima kasih ya, sekarang kamu istirahat sudah larut malam," di seberang sana Arvid mengangguk.

"Hm, aku akan istirahat,"

Tut.

"Maizah masuk dulu," pamitnya pada mereka lalu masuk kerumah.

"Lagi ngumpul nih," ujar Romlah tetangga yang rumahnya di samping rumah Maizah.

"Iya, habis makan Pizza," ucap Dahlia.

"Pizza? Hahaha... Pagi-pagi udah halu aja nih ada gorengan sisa kemari. Pacarnya Melani bawa banyak banget," ujar Romlah dengan nada sombong.

"Aduh maaf ya, kita udah kenyang makan Pizza dan teman-temannya. Kalau enggak percaya liat deh unggahan ku. Noh kardus masih ada," ucap Melati seraya menunjuk kardus Pizza yang di makan Dahlia tadi.

Romlah menatap dus yang bergambar Pizza lalu beralih menatap Melati da Dahlia yang tersenyum ramah padanya. Romlah langsung masuk tanpa berbicara lagi.

Melati dan Dahlia tertawa puas bisa melihat ekspresi Romlah. Wanita yang biasanya angkuh padanya.

"Sekali-kali emang dia di gituin kak," ujar Dahlia.

"Benar,"

***

Sore harinya Maizah naik ayunan yang ada di depan rumahnya. Ayunan milik adiknya itu di ikat di pohon mangga.

Disaat menikmati waktunya main ayunan sambil membaca novel. Ada panggilan masuk dari Arvid. Tumben sekali pria itu menelepon di jam-jam seperti ini.

"Hi, Maizah"

"Hai, kamu tidak masuk kerja?" Tanya Maizah langsung.

"Saya masuk siang karena tidak ada yang terlalu penting," Maizah menganggukkan kepalanya mengerti, pantas.

"Sebelum ke Indonesia saya pergi ke Singapura, dari sana saya langsung ke Jakarta. Apa ada oleh-oleh yang kamu inginkan?"

"Tidak usah,"

"Kenapa?"

Arvid ini tidak tahu saja bagaimana kode keras perempuan dan bagaimana gengsi nya perempuan.

"Baiklah, tidak masalah jika kamu tidak mau bilang. Nanti saya pilih sendiri, " Mendengar ucapan Arvid Maizah menahan senyum.

"Kak Maizah," Panggil Lily dar teras rumah.

"Iya?"

"Mau es krim gak? Aku mau pergi beli nih,"

"Boleh deh mau yang mochi," Lily mengangguk lalu kembali masuk ke rumah.

Maizah dan Arvid kembali mengobrol. Di tengah-tengah obrolan mereka, Romlah dengan suara sedikit keras menyambut kedatangan Melani dan pacarnya.

Terlihat sekali jika wanita itu sengaja memperbesar suaranya agar di dengar olehnya. Apalagi Mamanya yang baru keluar rumah hendak menghampirinya.

"Keras banget suaranya, gak malu apa dia ya," celetuk Melati setelah sampai dan duduk di rumah-rumah yang berada di samping ayunan.

"Ada apa di sana?" Tanya Arvid, ternyata pria itu sampai mendengar suara Romlah.

"Enggak ada apa-apa kok aku tutup telpon ya,"

"Ok,"

"Ok bye,"

"Bye,"

Panggilan mereka pun berakhir.

"Di sana sudah pagi?" Tanya Melati.

"Iya, pukul delapan pagi. Lily kok lama banget beli es krim nya,"

"Entahlah anak itu,"

"Makasih ya nak Rizal, repot-repot banget beliin Tante martabak mana banyak lagi," ujar Romlah sedikit keras hingga sampai di telinga Maizah dan Melti.

Melani sampai memberi kode pada ibunya, tampak gadis itu merasa tidak enak pada pacarnya.

"Cuekin aja ma, semakin di ladeni semakin menjadi orang yang seperti itu," ucap Maizah melirik ke rumah Romlah lalu kembali menatap sang Mama.

Tbc.

^^^Mawar Jk^^^

Terpopuler

Comments

Jung YeonMin

Jung YeonMin

sebel banget klo punya tetangga kaya gitu

2025-01-18

3

Usmi Usmi

Usmi Usmi

Romlah Romlah 🤣

2025-01-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75
76 Bagian 76
77 Bagian 77
78 Bagian 78
79 Bagian 79
80 Bagian 80
81 Bagian 81
82 Bagian 82
83 Bagian 83
84 Bagian 84
85 Bagian 85
86 Bagian 86
87 Bagian 87
88 Bagian 88
89 Bagian 89
90 Bagian 90
91 Bagian 91
92 Bagian 92
93 Bagian 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75
76
Bagian 76
77
Bagian 77
78
Bagian 78
79
Bagian 79
80
Bagian 80
81
Bagian 81
82
Bagian 82
83
Bagian 83
84
Bagian 84
85
Bagian 85
86
Bagian 86
87
Bagian 87
88
Bagian 88
89
Bagian 89
90
Bagian 90
91
Bagian 91
92
Bagian 92
93
Bagian 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!