Awal mula lowongan kerja

...****************...

Entah kenapa tidak banyak pelanggan yang datang hari ini, padahal biasanya toko baju ini selalu banyak pelanggan dan orderan meskipun tokonya tidak terlalu besar. Apa hanya karena sedang turun saja penjualannya atau mungkin juga karena doa Asila yang dikabul oleh Tuhan agar tokonya tidak terlalu banyak pelanggan.

Dari tadi Asila hanya membereskan baju yang acak acakan dan mengambil persediaan digudang untuk di terapkan di tempat yang sudah kosong. Saat ada pelanggan datang dan celingak celinguk seperti sedang mencari pegawai toko untuk bertanya dan meminta bantuan, dia cepat cepat menjauh dan bersembunyi agar tidak dipanggil. Hal itu membuat Ema sering geleng geleng kepala melihat tingkah laku Asila, karena benar saja apa yang dikatakan kakak perempuan Asila bahwa dia adalah anak yang pemalu, dan rasa malunya begitu besar melekat pada dirinya.

FLASHBACK

*kring kring kring*

Suara telpon berbunyi lalu seseorang mengangkat telpon itu

"Halo" ucap seseorang yang familiar diseberang telpon

"Halo, Sarah ya?"

"Eh iya, lo masih inget gue ternyata"

Sarah adalah kakak perempuan Asila, dia sekarang sudah menikah dan mempunyai dua anak, begitu juga dengan kakak laki lakinya yang merupakan kakak pertama Asila.

"Masih dong, lo kan temen kerja gue dulu... Tiba tiba gini ada apa ya Sar?"

"Langsung ke intinya aja kalo gitu ya, gue mau nanyain kerjaan nih ada lowongan ga disana? lo masih kerja di toko baju kan?" Tanya Sarah to the point agar tidak berlama lama

"Tumben lo nanyain lowongan? uang dari suami lo ga cukup ya Sar? Haha"

"Gila lu ma, suami gue tiap hari kerja mana mungkin ga cukup buat sehari hari. Gue butuh buat ade gue yang baru lulus sekolah, dia lagi butuh banget soalnya"

Ema dan Sarah merupakan rekan kerja di toko baju yang sudah berdiri sekitar 9 tahun itu. Mereka berjuang bersama sama dari nol selama 5 tahun bahkan awal masuknya pun bersama sama. Sarah yang sudah lelah dan ingin segera menikah meninggalkan Ema sendirian untuk melanjutkan karirnya, dan sampai sekarang pun Ema masih tetap bekerja ditoko baju itu.

"Ade lo yang cewe itu?" tanya Ema menentukan, Sarah pernah bercerita tentang adik perempuan satu satunya

"ya iya gue kan ga punya adik cowo cuma itu satu satunya, tapi ya dia agak laen dari orang pada umumnya. "

"maksud lo aga laen gimana?" Ema bingung dengan apa yang dikatakan teman nya itu, 'masa iya dia gila sih' pikir Ema

"Gue belum pernah cerita ya? Yaudah deh sekarang gue cerita mungpung lagi nanya kerjaan bakal cocok atau ngga nya buat ade gue.

Jadi dia tuh orang nya pemalu banget, ga ada orang yang bisa nandingin rasa malunya. bayangin lo mau ngomong ke kakak sendiri aja susah nya minta ampun tu anak, dia juga ga pernah bawa temennya ke rumah. Dia selalu ngurung diri dikamar, keluar pun cuman buat sekolah doang kalo dirumah juga paling makan mandi keluarnya. Dia orang nya introvert parah ma tapi otaknya pinter. " jelas Sarah dengan serius

"Introvert parah tapi otaknya lancar, berarti ade lo suka belajar ege. Lo sebagai kakak kenapa ga ngerti? " Ema terkekeh dengan penjelasan Sarah yang tidakk mengerti prilaku ade nya sendiri, pikir Ema mungkin banyak yang seperti itu dan rasa malu juga semua orang pasti punya

"Jadi gimana nih ada lowongan gak, malah gue yang kena marah ini gimana si" timpal Sarah, dia tidak suka kalau ada orang yang memuji adenya melebihi dirinya

"gimana ya, kalau pinter ya bagus sih disini juga ada pegawai yang keluar bulan lalu tapi belum ada yang ganti. " jelas Ema bingung

"Nah kebetulan tuh kalo gitu ade gue bisa gantiin pegawai yang keluar bulan lalu, lo bebas deh mau apain dia supaya kerjanya bagus asal dia bisa ngasilin duit aja" raut wajah Sarah bahagia karena tidak sia sia dia menelpon rekan kerjanya dulu

"Yaudah deh coba dulu, siap berangkat kapan?"

'ga ada salahnya untuk mencoba' pikir Ema

"Besok, pasti ibu seneng." jawab Sarah

'anak ngerantau malah seneng, dasar aneh'

"oke kalo gitu, gue mau tidur nih cape abis dari luar"

"Eh bentar bentar gue mau nanya juga, gudang yang disebelah toko masih ga kepake juga? Bisa ga tolong diberesin biar ade gue tinggal disana nanti? "

'ni anak bener bener ya, bikin gue kesusahan dari dulu'

"iya ga kepake kok nanti gue beresin, ade lo tinggal masuk aja nanti kuncinya gue umpetin di pot yang bunganya udah mati depan pintu gudangnya"

Sebenarnya Ema sangat malas dengan itu semua, tapi tidak enak dengan sang teman dan sedang butuh pegawai dia rela untuk membersihkan gudang itu meskipun menyewa pembersih.

"Makasih ya Ema, lo bener bener temen gue paling the best" ucap Sarah dengan hati yang lega

"iya iya, gue mau istirahat dulu ya ga ada lagi kan? " tanya Ema memastikan

"ga ada udah, besok gue kabarin lagi ya babay"

Panggilan pun berakhir

FLASHBACK OFF

Episodes
1 Apa salahnya sosial anxiety?
2 Ibu, kamu adalah luka pertamaku
3 Tidak ada pilihan lain
4 Awal mula lowongan kerja
5 Keinginan untuk berubah
6 Paksaan bisa menjadi kebiasaan
7 Insiden dalam toko
8 Seseorang yang familiar
9 Dia lagi!
10 Mengawali tawa lepas dengannya
11 Melawan diri agar terbiasa
12 Gaji pertama
13 Double date?
14 Kehidupan luar
15 With you
16 Apalagi ini?!!
17 first time sweetheart call
18 Hari pertama
19 Galvin dan Rani
20 Tak ingin pulang
21 Awal perjalanan Galvin
22 Ga bisa ditahan!
23 Pertanyaan aneh dari semua orang
24 Rencana ibu
25 Mudik bareng
26 ketemu ibu
27 Diantara Cinta dan Restu
28 Luka yang Terbuka
29 Luka yang Tersisa
30 Retakan di Tengah Janji
31 Jejak yang Membekas
32 Bayangan di Kota
33 Bayangan yang Kembali
34 Luka yang Terkuak
35 Api yang Membara
36 Bayang - Bayang yang Belum Padam
37 Bayangan yang Tak Pernah Pergi
38 Bayangan yang Mengintai
39 Jejak yang Tak Bisa Disembunyikan
40 Bayangan yang Terus Mengintai
41 Jeratan yang Menguat
42 Bayangan yang Mengintai
43 Api yang Menyala
44 Luka Pertama
45 Darah dan Air Mata
46 Diantara Hidup dan Mati
47 Bayangan Kehilangan
48 Luka yang Belum Sembuh
49 Bayangan yang Tak Pernah Pergi
50 Jejak di Balik Bayangan
51 Bayangan yang Mendekat
52 Pertemuan Tanpa Topeng
53 Bayangan yang Tak Hilang
54 Jejak yang Tak Terhapus
55 Titik Akhir
56 Tenang Sebelum Badai
57 Rahasia yang di Sembunyikan
58 Bayangan Masa Lalu
59 Janji Di Tengah Gelap
60 Ancaman
61 Jejak Bayangan
62 Pertemuan di Gudang Kosong
63 Tiga Hari Ultimatum
64 Jejak yang Tersisa
65 Hari Kedua Ultimatum
66 Musuh Licik
67 Jejak yang Terungkap
68 Di Balik Jebakan
69 Bayang dI Balik Pintu
70 Di Ambang Rahasia
71 Satu Nama di Balik Semua Ini
72 Retakan Terakhir
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Apa salahnya sosial anxiety?
2
Ibu, kamu adalah luka pertamaku
3
Tidak ada pilihan lain
4
Awal mula lowongan kerja
5
Keinginan untuk berubah
6
Paksaan bisa menjadi kebiasaan
7
Insiden dalam toko
8
Seseorang yang familiar
9
Dia lagi!
10
Mengawali tawa lepas dengannya
11
Melawan diri agar terbiasa
12
Gaji pertama
13
Double date?
14
Kehidupan luar
15
With you
16
Apalagi ini?!!
17
first time sweetheart call
18
Hari pertama
19
Galvin dan Rani
20
Tak ingin pulang
21
Awal perjalanan Galvin
22
Ga bisa ditahan!
23
Pertanyaan aneh dari semua orang
24
Rencana ibu
25
Mudik bareng
26
ketemu ibu
27
Diantara Cinta dan Restu
28
Luka yang Terbuka
29
Luka yang Tersisa
30
Retakan di Tengah Janji
31
Jejak yang Membekas
32
Bayangan di Kota
33
Bayangan yang Kembali
34
Luka yang Terkuak
35
Api yang Membara
36
Bayang - Bayang yang Belum Padam
37
Bayangan yang Tak Pernah Pergi
38
Bayangan yang Mengintai
39
Jejak yang Tak Bisa Disembunyikan
40
Bayangan yang Terus Mengintai
41
Jeratan yang Menguat
42
Bayangan yang Mengintai
43
Api yang Menyala
44
Luka Pertama
45
Darah dan Air Mata
46
Diantara Hidup dan Mati
47
Bayangan Kehilangan
48
Luka yang Belum Sembuh
49
Bayangan yang Tak Pernah Pergi
50
Jejak di Balik Bayangan
51
Bayangan yang Mendekat
52
Pertemuan Tanpa Topeng
53
Bayangan yang Tak Hilang
54
Jejak yang Tak Terhapus
55
Titik Akhir
56
Tenang Sebelum Badai
57
Rahasia yang di Sembunyikan
58
Bayangan Masa Lalu
59
Janji Di Tengah Gelap
60
Ancaman
61
Jejak Bayangan
62
Pertemuan di Gudang Kosong
63
Tiga Hari Ultimatum
64
Jejak yang Tersisa
65
Hari Kedua Ultimatum
66
Musuh Licik
67
Jejak yang Terungkap
68
Di Balik Jebakan
69
Bayang dI Balik Pintu
70
Di Ambang Rahasia
71
Satu Nama di Balik Semua Ini
72
Retakan Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!