Dokter Nakal [S1] Bab 3: Mencari Jejak

𝐋𝐚𝐛𝐨𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫𝐢𝐮𝐦 𝐑𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐒𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐇𝐚𝐫𝐚𝐩𝐚𝐧, 𝐏𝐚𝐠𝐢 𝐇𝐚𝐫𝐢

𝑫𝒓. 𝑵𝒂𝒕𝒉𝒂𝒏 𝑾𝒊𝒋𝒂𝒚𝒂 berdiri di laboratorium yang sepi, memperhatikan teknisi yang sedang menguji ulang sampel darah yang ia kirimkan.

Ruangan itu dipenuhi peralatan canggih, namun suasana hati Nathan tetap tegang. Firasat buruk yang terus menghantuinya semakin kuat.

Ponselnya bergetar, dan Nathan segera mengambilnya dari saku jas dokternya

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Nathan, bagaimana hasil ujiannya?

𝑫𝒓. 𝑵𝒂𝒕𝒉𝒂𝒏 𝑾𝒊𝒋𝒂𝒚𝒂

Masih menunggu. Tapi aku yakin ada sesuatu yang tidak biasa di sini.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Kita harus segera tahu apa itu. Samuel dan timnya mungkin sudah mulai curiga.

𝑫𝒓. 𝑵𝒂𝒕𝒉𝒂𝒏 𝑾𝒊𝒋𝒂𝒚𝒂

Akan kulaporkan begitu hasilnya keluar.

Nathan menatap layar ponselnya, lalu beralih ke monitor komputer yang menampilkan data awal dari tes yang sedang berlangsung. Teknisi laboratorium yang berada di dekatnya mengangguk pelan, memberikan sinyal bahwa pengujian sudah hampir selesai.

𝑫𝒓. 𝑵𝒂𝒕𝒉𝒂𝒏 𝑾𝒊𝒋𝒂𝒚𝒂

Ayo, berikan hasil yang jelas,

Gumam Nathan pada dirinya sendiri.

Ketika hasil tes akhirnya muncul di layar, Nathan melihat adanya indikasi zat yang mencurigakan di dalam darah pasien. Ini bukan hanya kesalahan—ini adalah bukti bahwa sesuatu telah dimasukkan ke dalam tubuh pasien.

Dengan hati-hati, Nathan mencetak hasil tersebut dan segera menuju kantor Adrian. Ini adalah momen krusial, dan dia tahu tidak ada waktu yang boleh disia-sia

𝐊𝐚𝐧𝐭𝐨𝐫 𝐃𝐫. 𝐀𝐝𝐫𝐢𝐚𝐧 𝐇𝐚𝐫𝐭𝐚𝐧𝐭𝐨, 𝐒𝐢𝐚𝐧𝐠 𝐇𝐚𝐫𝐢

Adrian duduk di belakang mejanya, matanya tertuju pada pintu kantor yang tertutup rapat. Saat Nathan masuk dengan wajah serius, Adrian tahu hasil ujiannya tidak akan membawa kabar baik.

𝑫𝒓. 𝑵𝒂𝒕𝒉𝒂𝒏 𝑾𝒊𝒋𝒂𝒚𝒂

Ini dia, hasilnya. Ada zat yang tidak seharusnya ada di dalam tubuh pasien kita. Ini bukan kesalahan medis—ini sabotase.

Nathan menaruh berkas di meja Adrian

Adrian membaca hasilnya dengan seksama, alisnya semakin berkerut.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Ini gawat, Nathan. Jika ada yang dengan sengaja mencelakai pasien kita, maka kita sedang berurusan dengan sesuatu yang sangat berbahaya

Nathan mengangguk

𝑫𝒓. 𝑵𝒂𝒕𝒉𝒂𝒏 𝑾𝒊𝒋𝒂𝒚𝒂

Kita harus mencari tahu siapa yang bertanggung jawab dan mengapa mereka melakukannya. Ini bisa menjadi masalah besar untuk rumah sakit

Adrian menatap Nathan dengan tekad yang semakin kuat.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Kita harus mencari tahu siapa yang bertanggung jawab dan mengapa mereka melakukannya. Ini bisa menjadi masalah besar untuk rumah sakit

𝑫𝒓. 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒂𝒉𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂

Adrian, aku sudah mengecek siapa saja yang punya akses ke laboratorium dan rekam medis. Hasilnya sangat mencurigakan

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Bagus, Clara. Kita akan temui Olivia dan bicarakan langkah berikutnya.

𝑫𝒓. 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒂𝒉𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂

Aku akan ke sana sekarang.

𝐑𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐊𝐞𝐜𝐢𝐥, 𝐒𝐨𝐫𝐞 𝐇𝐚𝐫𝐢

Adrian, Clara, Nathan, dan Olivia berkumpul di ruang rapat kecil yang jarang digunakan, jauh dari pandangan staf rumah sakit lainnya. Mereka membuka semua bukti yang sudah dikumpulkan—hasil tes, data akses, serta informasi mengenai pasien yang menjadi korban.

𝑫𝒓. 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒂𝒉𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂

Aku menemukan bahwa hanya beberapa orang yang punya akses ke data ini,

Kata Clara, menunjukkan daftar nama.

𝑫𝒓. 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒂𝒉𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂

Dan yang paling sering muncul adalah Dr. Samuel Putra.

Olivia mengangguk. “

𝑫𝒓. 𝑶𝒍𝒊𝒗𝒊𝒂 𝑺𝒊𝒓𝒆𝒈𝒂𝒓

Ini mulai masuk akal. Samuel selalu memiliki agenda tersendiri, tapi aku tidak pernah menyangka dia akan melakukan sesuatu seperti ini.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Kita tidak bisa menuduh tanpa bukti yang kuat,

Kata Adrian.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Tapi kita juga tidak bisa berdiam diri. Samuel harus dihadapi, tapi dengan strategi yang matang.

Nathan memotong

𝑫𝒓. 𝑵𝒂𝒕𝒉𝒂𝒏 𝑾𝒊𝒋𝒂𝒚𝒂

Aku setuju. Tapi kita harus ingat bahwa kita mungkin berhadapan dengan lebih dari satu orang. Tasya Widjaja juga sering berada di sekitar Samuel

Adrian menghela napas dalam-dalam, merasa beban di pundaknya semakin berat.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Baik, kita mulai dengan memantau Samuel dan Tasya. Kita kumpulkan lebih banyak bukti sebelum melakukan konfrontasi langsung.

Clara menambahkan

𝑫𝒓. 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒂𝒉𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂

Aku bisa memantau komunikasi mereka secara diam-diam. Aku akan menyiapkan alat untuk melacak pergerakan mereka dan melihat apakah ada sesuatu yang bisa kita gunakan.

Olivia menatap mereka dengan serius

𝑫𝒓. 𝑶𝒍𝒊𝒗𝒊𝒂 𝑺𝒊𝒓𝒆𝒈𝒂𝒓

Ini akan menjadi tugas yang sulit dan berisiko. Tapi kita semua tahu apa yang dipertaruhkan di sini. Kita tidak bisa mundur sekarang.

Adrian menatap ketiga rekannya dengan penuh keyakinan.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Kita akan lakukan ini bersama-sama. Kita tidak hanya melindungi pasien kita, tapi juga membela integritas kita sebagai dokter.

𝐊𝐚𝐧𝐭𝐨𝐫 𝐃𝐫. 𝐒𝐚𝐦𝐮𝐞𝐥 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐚, 𝐌𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐇𝐚𝐫𝐢

Sementara itu, di tempat lain, Dr. Samuel Putra merasa ada yang aneh. Sejak pagi tadi, dia merasakan adanya gerakan di belakangnya yang tidak biasa. Dia curiga Adrian dan timnya sedang menyelidiki sesuatu yang seharusnya tidak mereka ketahui.

Samuel mengambil ponselnya dan mengetik pesan singkat kepada Tasya

𝑫𝒓. 𝑺𝒂𝒎𝒖𝒆𝒍 𝑷𝒖𝒕𝒓𝒂

Tasya, kita perlu bertemu malam ini. Ada hal penting yang harus kita bicarakan.

𝑻𝒂𝒔𝒚𝒂 𝑾𝒊𝒅𝒋𝒂𝒋𝒂

Apa ada masalah?

𝑫𝒓. 𝑺𝒂𝒎𝒖𝒆𝒍 𝑷𝒖𝒕𝒓𝒂

Aku curiga Adrian dan yang lainnya tahu sesuatu. Kita harus bergerak cepat.

𝑻𝒂𝒔𝒚𝒂 𝑾𝒊𝒅𝒋𝒂𝒋𝒂

Baik, aku akan ke tempat biasa.

Samuel tahu bahwa jika Adrian dan timnya menemukan kebenaran, maka semua rencananya bisa berantakan. Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

𝐋𝐨𝐫𝐨𝐧𝐠 𝐑𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐒𝐚𝐤𝐢𝐭, 𝐓𝐞𝐧𝐠𝐚𝐡 𝐌𝐚𝐥𝐚𝐦

Adrian dan Olivia berjalan cepat menyusuri lorong yang sepi. Mereka akan menemui Clara dan Nathan untuk memutuskan langkah berikutnya.

Mereka tahu ini adalah pertarungan yang rumit, dan mereka harus bekerja sebagai tim untuk mengatasinya.

Ketika mereka sampai di ruang rapat, Clara dan Nathan sudah menunggu. Adrian langsung memulai pembicaraan.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Kita harus mendapatkan bukti langsung tentang keterlibatan Samuel dan Tasya. Malam ini, kita pantau aktivitas mereka,

Kata Adrian.

Clara mengangguk setuju.

𝑫𝒓. 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒂𝒉𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂

Aku sudah mengatur beberapa kamera tersembunyi di tempat yang strategis. Kita bisa melihat apa yang mereka lakukan.

Olivia menambahkan,

𝑫𝒓. 𝑶𝒍𝒊𝒗𝒊𝒂 𝑺𝒊𝒓𝒆𝒈𝒂𝒓

Dan aku akan terus mencoba menghubungi kontakku di luar. Kita butuh dukungan dari pihak berwenang secepatnya.

Nathan menatap mereka satu per satu.

𝑫𝒓. 𝑵𝒂𝒕𝒉𝒂𝒏 𝑾𝒊𝒋𝒂𝒚𝒂

Ini berbahaya, tapi kita tidak punya pilihan lain. Kita harus melindungi rumah sakit ini dan pasien-pasien kita.

Adrian menatap ketiga rekannya dengan penuh keyakinan.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Kita mulai malam ini. Jangan ada yang bertindak gegabah. Setiap langkah kita harus hati-hati dan terkoordinasi.

𝐏𝐞𝐧𝐮𝐭𝐮𝐩 𝐛𝐚𝐛 𝟑

𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐠𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐭𝐢𝐦 𝐀𝐝𝐫𝐢𝐚𝐧 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐧𝐜𝐚𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐬𝐢 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐮𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐥𝐢𝐤 𝐬𝐚𝐛𝐨𝐭𝐚𝐬𝐞 𝐦𝐞𝐝𝐢𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐭𝐞𝐦𝐮𝐤𝐚𝐧. 𝐏𝐚𝐫𝐚 𝐤𝐚𝐫𝐚𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐮𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐢𝐧𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚 𝐝𝐢 𝐣𝐚𝐥𝐮𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐚𝐡𝐚𝐲𝐚, 𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐬𝐞𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐤𝐢𝐛𝐚𝐭 𝐟𝐚𝐭𝐚𝐥.