Dokter Nakal [S1] Bab 1: Bayang-bayang di Balik Ruang Operasi

Bab 1: Bayang-bayang di Balik Ruang Operasi

𝐑𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐒𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐇𝐚𝐫𝐚𝐩𝐚𝐧, 𝐏𝐚𝐠𝐢 𝐇𝐚𝐫𝐢

Matahari pagi menembus jendela kaca besar yang ada di lorong rumah sakit, menyebarkan cahaya hangat ke lantai marmer yang dingin.

Para perawat dan dokter mulai berkumpul, mempersiapkan diri untuk rutinitas harian yang akan mereka hadapi. Namun, suasana hati 𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐 pagi ini tidak semudah biasanya.

Dia duduk di kursi ruang kantornya, memeriksa laporan medis dari operasi semalam. Adrian mengerutkan kening saat menemukan lagi beberapa hasil tes yang tidak sesuai dengan kondisi pasien.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Bagaimana mungkin?

Pikirnya.Ponselnya bergetar lagi, mengalihkan perhatiannya.

𝑫𝒓. 𝑵𝒂𝒕𝒉𝒂𝒏 𝑾𝒊𝒋𝒂𝒚𝒂

Pagi, Adrian. Ada yang aneh semalam?

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Ya, laporan medisnya tidak masuk akal. Kondisi pasien memburuk secara tiba-tiba. Apa kau bisa memeriksa ulang hasil laboratorium.

𝑫𝒓. 𝑵𝒂𝒕𝒉𝒂𝒏 𝑾𝒊𝒋𝒂𝒚𝒂

Tentu, akan segera kulakukan. Kita tidak boleh mengambil risiko.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Terima kasih, Nathan. Aku harus tahu apa yang terjadi.

Adrian mendesah pelan dan mengembalikan ponselnya ke meja. Pikirannya terus berputar pada kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi. Dia tahu ada sesuatu yang tidak beres, dan itu membuatnya semakin waspada.

Di ruangan sebelah, Dr. Clara Mahendra baru saja selesai melakukan kunjungan pasien. Dia melihat Adrian melalui pintu kaca kantornya, dan memutuskan untuk masuk.

𝑫𝒓. 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒂𝒉𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂

Adrian

Clara Sambil tersenyum tipis.

𝑫𝒓. 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒂𝒉𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂

Apa kau baik-baik saja? Kau terlihat sangat tegang.

Adrian menatapnya sebentar, lalu menghela napas panjang.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Aku tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa ada yang tidak beres dengan pasien kita semalam

Clara mengerutkan kening.

𝑫𝒓. 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒂𝒉𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂

Kau masih memikirkan itu? Apa yang kau temukan?

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Laporan medisnya aneh. Hasil tes darahnya berubah drastis hanya dalam beberapa jam. Ini tidak masuk akal, Clara. Seperti ada yang sengaja mengubahnya.

Clara berpikir sejenak, mencoba mencari penjelasan yang masuk akal

𝑫𝒓. 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒂𝒉𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂

Mungkin ada kesalahan di laboratorium. Kita harus memeriksanya.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Aku sudah meminta Nathan untuk memeriksa ulang,

Adrian jawab

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Tapi aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Clara menyentuh bahu Adrian dengan lembut, berusaha menenangkannya.

𝑫𝒓. 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒂𝒉𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂

Kita akan mengetahuinya. Aku akan membantumu mencari tahu

𝑫𝒓. 𝑶𝒍𝒊𝒗𝒊𝒂 𝑺𝒊𝒓𝒆𝒈𝒂𝒓

Adrian, ada waktu sebentar? Aku ingin membahas rencana untuk operasi berikutnya.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Aku di ruanganku sekarang, Olivia. Silakan datang

𝑫𝒓. 𝑶𝒍𝒊𝒗𝒊𝒂 𝑺𝒊𝒓𝒆𝒈𝒂𝒓 segera masuk ke ruangan Adrian dengan berkas-berkas di tangannya.

𝑫𝒓. 𝑶𝒍𝒊𝒗𝒊𝒂 𝑺𝒊𝒓𝒆𝒈𝒂𝒓

Maaf mengganggu,

kata Olivia

𝑫𝒓. 𝑶𝒍𝒊𝒗𝒊𝒂 𝑺𝒊𝒓𝒆𝒈𝒂𝒓

tapi kita perlu membahas operasi siang ini

Adrian menatapnya dengan mata yang masih penuh kegelisahan.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Tentu, tapi kita juga perlu membicarakan sesuatu yang lebih mendesak.

Olivia mengangkat alis, penasaran

𝑫𝒓. 𝑶𝒍𝒊𝒗𝒊𝒂 𝑺𝒊𝒓𝒆𝒈𝒂𝒓

Apa itu?

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Pasien kita semalam. Ada sesuatu yang tidak beres, dan aku takut ada yang menyembunyikan sesuatu dari kita.

Olivia terdiam sejenak, mencerna informasi tersebut.

𝑫𝒓. 𝑶𝒍𝒊𝒗𝒊𝒂 𝑺𝒊𝒓𝒆𝒈𝒂𝒓

Adrian, kau tahu ini sangat serius. Jika kau benar, kita berurusan dengan masalah besar.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Aku tahu,

Jawab Adrian tegas.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Dan aku tidak akan berhenti sampai menemukan kebenarannya.

Clara, yang masih berada di ruangan itu, menyela

𝑫𝒓. 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒂𝒉𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂

Aku juga akan membantu. Ini bukan hanya tentang satu pasien, ini tentang keselamatan semua orang di rumah sakit ini

Olivia mengangguk pelan

𝑫𝒓. 𝑶𝒍𝒊𝒗𝒊𝒂 𝑺𝒊𝒓𝒆𝒈𝒂𝒓

Baiklah, kita harus berhati-hati. Jika ada yang salah, kita harus melindungi diri kita dan pasien-pasien kita.

Adrian merasakan dukungan dari kedua rekannya. Tapi dia juga tahu bahwa langkah berikutnya akan sangat berisiko. Dia harus menyelidiki lebih dalam tanpa menarik perhatian pihak yang mungkin bertanggung jawab atas situasi ini.

[𝐒𝐜𝐞𝐧𝐞 𝟐: 𝐑𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐤𝐚𝐦 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐬, 𝐒𝐢𝐚𝐧𝐠 𝐇𝐚𝐫𝐢]

Beberapa jam kemudian, Adrian, Clara, dan Olivia bertemu di ruang rekam medis. Nathan telah mengirimkan hasil pemeriksaan ulang dari laboratorium, dan Adrian segera mencocokkannya dengan laporan sebelumnya.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Ini dia,

Bisik Adrian sambil menunjukkan perbandingan hasil tes yang berbeda.

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Ada perbedaan signifikan di sini. Bagaimana mungkin?

Clara mengambil berkas tersebut dan memeriksanya dengan teliti.

𝑫𝒓. 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒂𝒉𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂

Ini tidak mungkin hanya kesalahan biasa. Sepertinya memang ada yang mengotak-atik hasilnya

Olivia mengangguk setuju.

𝑫𝒓. 𝑶𝒍𝒊𝒗𝒊𝒂 𝑺𝒊𝒓𝒆𝒈𝒂𝒓

Ini lebih serius dari yang kita duga. Kita harus mencari tahu siapa yang bertanggung jawab.

Adrian, dengan pandangan yang tegas, berkata

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Kita harus melakukannya dengan hati-hati. Jika kita terbuka sekarang, kita bisa menghadapi risiko besar, termasuk nyawa pasien lainnya.

Clara menyarankan,

𝑫𝒓. 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒂𝒉𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂

Mungkin kita bisa mulai dengan mengecek siapa saja yang memiliki akses ke laboratorium dan rekam medis. Itu bisa memberi kita petunjuk awal.

Adrian setuju

𝑫𝒓. 𝑨𝒅𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒕𝒂𝒏𝒕𝒐

Baik, kita mulai dari sana. Tapi ingat, kita harus bergerak cepat sebelum mereka menyadari bahwa kita sudah mulai mencurigai

Dengan tekad yang semakin kuat, mereka bertiga keluar dari ruangan, memulai langkah awal mereka dalam mengungkap misteri yang mengancam seluruh rumah sakit.

𝐏𝐞𝐧𝐮𝐭𝐮𝐩 𝐛𝐚𝐛 𝟏

𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐤𝐞𝐧𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐧𝐟𝐥𝐢𝐤 𝐮𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚, 𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐫𝐢𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐢 𝐫𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭. 𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐛𝐞𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐮𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐥𝐢𝐤 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐩𝐮𝐥𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐝𝐢𝐬, 𝐬𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐮𝐠𝐚𝐬 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐝𝐨𝐤𝐭𝐞𝐫.

𝐈𝐧𝐭𝐫𝐢𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐠𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧, 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐚𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐧𝐲𝐚.



