I Can 2 : Assalamu'Alaikum Cinta [JaemJen Gs] 05. Work

typo bertebaran, maaf kalo jelek

"eh, itu bukannya Raffa ya?"

"loh, iya, itu kan anak yang di DO dari kampus gara-gara ngelecehin anak alim itu"

"nah iya"

"ternyata sekarang dia kerja layak gini?"

"ck, kasian sih, tapi itu kan akibat kesalahan dia sendiri"

"ternyata cowok kebanggaan cewek-cewek kampus sekarang jadi OB"

berbagai macam cemoohan dan perbincangan kurang mengenakkan Raffa dengar dengan jelas

tapi itu sama sekali tak membuatnya beralih dari tugasnya sebagai OB di selalu satu kantor yang berada tak jauh dari kampus tempat ia kuliah dulu

M. Raffanza Wahfi

huhh.., semangat!!

M. Raffanza Wahfi

demi Aliya

batinnya

lengannya mengusap keringat yang bercucuran didahinya

di jam istirahat, Raffa yang sempat berminat pulang untuk memeriksa keadaan Aliya urung setelah mendengar perbincangan antara sesama OB

M. Raffanza Wahfi

gitu ya, Mas?

"iya, Mas"

"tapi bayarin segitu udah lumayan sih buat anak muda, udah bisa buat nyicil motor"

"iya Tuh, Mas kan masih muda, pasti cukup lah"

Raffa tersenyum mendengar itu

M. Raffanza Wahfi

control Aliya tiap bulan bisa lebih dari itu

M. Raffanza Wahfi

apa aku cari kerja tambahan, ya?

M. Raffanza Wahfi

iya

M. Raffanza Wahfi

aku harus cari kerja tambahan biar Aliya gak kekurangan

M. Raffanza Wahfi

Aliya harus sehat terus

Raffa menatap bekal makannya

M. Raffanza Wahfi

aku juga harus lebih irit

monolognya dalam hati

"ngomong-ngomong Mas tinggal dimana?"

tanya salah seorang OB yang duduk semeja dengan Raffa

M. Raffanza Wahfi

oh, saya ngontrak Pak

"anak muda kok ngontrak Mas, kenapa gak ngekos?"

"iya Mas?, disini juga ada mess kalo Mas mau lebih irit"

M. Raffanza Wahfi

ah enggak Mas

"emang aslinya orang mana Mas?"

M. Raffanza Wahfi

orang sini-sini aja, cuma lagi berusaha mandiri aja, biar gak gantung sama orang tua Mas

"walahh.., kalo gitu ya enak Mas, gak ada tanggungan"

"wah, enak itu Mas, Mas kerja disini satu tahun aja udah bisa beli motor baru kalo kayak gitu"

Raffa hanya terkekeh menanggapinya

seharian bekerja, di jam 16:00 tepat, Raffa langsung bergegas pulang dengan berjalan kaki

bukan Raffa tidak punya kendaraan untuk dikendarai

hanya saja kemarin, saya di rumah sakit, Raffa terpaksa menjual motor yang baru ia beli untuk membayar biaya perawatan Aliya yang tidak sedikit

meskipun ada sepeda di rumah, Raffa juga enggan memakainya karena ia akan langsung pergi ke rumah Tian untuk menjemput Aliya

jika ia menggunakan sepeda, Raffa tidak akan bisa mendorong kursi roda Aliya

sembari berjalan kaki, sesekali Raffa mampir ke toko ataupun tempat yang sekiranya membutuhkan pekerja paruh waktu

Raffa ingin mencari uang tambahan dengan menjadi pekerja paruh waktu

M. Raffanza Wahfi

makasih ya Bu

Raffa tersenyum pada ibu pemilik toko loak yang baru saja ia masuki

setelahnya ia kembali berjalan dengan wajah riang seolah tidak merasakan kelelahan

M. Raffanza Wahfi

kemana lagi, ya?

M. Raffanza Wahfi

Ya Allah, semoga aku dapat kerjaan lagi buat keluarga kecil ku

M. Raffanza Wahfi

Aamiin

M. Raffanza Wahfi

Ya.., do'ain suami kamu biar dapat kerja tambahan, Ya!

gumamnya

M. Raffanza Wahfi

Assalamu'alaikum

salamnya masuk kedalam sebuah warung yang baru buka

"iya, Mas, mau beli apa?"

"sebentar, ya, Mas, airnya belum mateng"

Raffa menatap warung sederhana dengan berbagai macam makanan khas desa itu

M. Raffanza Wahfi

emm... maaf Buk

M. Raffanza Wahfi

mau tanya

"tanya apa, Mas?"

M. Raffanza Wahfi

e.., Kira-kira ibuk butuh pelayan, gak?

M. Raffanza Wahfi

tukan cuci piring juga gak papa Buk

"owalah Mas...., warung ibuk itu gak rame Mas"

"warung kecil gini"

"enggak Mas, maaf ya Mas"

M. Raffanza Wahfi

saya bantu biar rame, Buk

"Ya Allah, Mas, enggak perlu"

"Ibuk teh udah tua, yang penting ada orang beli aja udah Alhamdulillah"

"Mas gak perlu bantu, Ibuk gak bisa bayar kamu"

M. Raffanza Wahfi

...

M. Raffanza Wahfi

saya coba bantu dulu deh Buk

M. Raffanza Wahfi

Ibuk bayar berapa pun saya terima

M. Raffanza Wahfi

saya lagi butuh uang banget, Buk

M. Raffanza Wahfi

saya bantu ya!

M. Raffanza Wahfi

saya mohon, Buk

"Ya Allah.., butuh banget ya Mas?"

M. Raffanza Wahfi

iya Buk

M. Raffanza Wahfi

seenggaknya ada uang sedikit buat saya bawa pulang

M. Raffanza Wahfi

saya bantu ya Buk

M. Raffanza Wahfi

Ibu kasih upah berapapun saya terima kok Buk

"hahh.., ya sudah, iya Mas"

"terserah Masnya aja, tapi Ibuk beneran gak bisa kasih uang banyak Mas, ibuk juga butuh uang buat hidup"

M. Raffanza Wahfi

iya Buk, iya

M. Raffanza Wahfi

saya bantu ya, Buk

sore itu

dengan keteguhan dan semangat dalam hati, Raffa berusaha menarik pelanggan untuk datang ke warung makan sederhana itu

meskipun tidak mudah, tapi Raffa tetap berusaha berlari kesana kemari untuk menawarkan masakan pada warung sederhana itu

bukan Raffa egois, bukan juga pamrih, tapi Raffa hanya sudah terlanjur lelah bertanya di toko lain

Raffa hanya berusaha untuk tetap bersemangat meskipun rasanya sudah ingin menyerah

dirinya juga mersa sangat ingin membantu ibu pemilik warung sederhana yang sering ia lewati saat pulang pergi kuliah dulu

warung yang sarang di datangi orang-orang, padahal rasa masakan di warung itu tak jauh berbeda dari makanan-makanan di restoran mahal sekali pun

pukul sembilan malam, warung itu tutup berkat kerja keras Raffa yang berhasil membuat semua makanan di warung itu terjual habis

"Alhamdulillah.., hari ini Rezeki kita banyak Mas"

"Mas pinter banget cari pembeli, makasih, ya, Mas"

M. Raffanza Wahfi

sama-sama Buk, saya juga seneng kalo ibuk seneng

"oh ya Mas, ini upah buat Mas, maaf ya sedikit"

ibu-ibu dengan kisaran usia 60 an itu memberikan uang dia puluh ribu kepada Raffa yang menerimanya dengan wajah bahagia

M. Raffanza Wahfi

Alhamdulilah.., makasih ya Buk

M. Raffanza Wahfi

makasih banget

M. Raffanza Wahfi

InSyaAllah, besok kalo saya pulang kerja sip pagi, saya bantu ibuk lagi

"loh, Ya Allah Mas, gak usah gak papa Mas"

M. Raffanza Wahfi

g.gitu ya Buk?

raut bahagia Raffa langsung berubah sedih mendengar itu

M. Raffanza Wahfi

kalo gitu semoga besok rezeki ibu lebih lancar ya, Buk

ucapnya pelan

Ibu-ibu itu iba melihat wajah nelangsa Raffa yang terus menatap uang duapuluh ribu di tangannya

"Nak., kamu perlu uang, ya?"

Raffa tersebut tipis mendengar pertanyaan itu

M. Raffanza Wahfi

iya Buk

M. Raffanza Wahfi

saya sebenarnya udah kerja jadi OB

M. Raffanza Wahfi

tapi gajinya kurang cukup buat biaya pengobatan istri saya

M. Raffanza Wahfi

jadi saya butuh kerja tambahan

M. Raffanza Wahfi

saya datang kesini tadi cuma mau bantu

M. Raffanza Wahfi

tapi kalau emang di kasih upah, ya, Alhamdulillah

M. Raffanza Wahfi

kalau enggak ya gak papa

M. Raffanza Wahfi

tapi kalau Ibuk emang gak butuh, besok saya bisa cari kerjaan yang lain

M. Raffanza Wahfi

ini udah malam, Buk

M. Raffanza Wahfi

saya pamit dulu

M. Raffanza Wahfi

kasihan istri saya kalau nunggu lama-lama

M. Raffanza Wahfi

ini uangnya saya kembaliin Buk

M. Raffanza Wahfi

kayaknya ibuk lebih membutuhkan daripada saya

dengan sopan Raffa mengembalikan uang duapuluh ribu tadi kepada ibu-ibu itu sebelum berpamitan pergi meninggalkankan warung sederhana itu

M. Raffanza Wahfi

hahh..

M. Raffanza Wahfi

emang bukan speak ku

M. Raffanza Wahfi

besok coba cari di online lagi, lah

M. Raffanza Wahfi

semoga ada

gumamnya dalam hati

M Rauzzan An-Nakib

baru pulang Kak?

M. Raffanza Wahfi

iya Zan

M. Raffanza Wahfi

Kakak mu mana?

M Rauzzan An-Nakib

Kakak udah tidur abis minum obat tadi

M Rauzzan An-Nakib

sebenernya mau nunggu Kakak pulang, tapi di paksa sama Ayah biar tidur

M. Raffanza Wahfi

ohh.., iya, enggak papa

M. Raffanza Wahfi

Aliya baik-baik aja kan?

M Rauzzan An-Nakib

baik Kak

M. Raffanza Wahfi

sekarang Aliya dimana?

M Rauzzan An-Nakib

di kamarnya, Kak

M. Raffanza Wahfi

ya udah, aku keatas dulu, ya

M. Raffanza Wahfi

biar aku bawa pulang

M Rauzzan An-Nakib

enggak nginep aja Kak

M Rauzzan An-Nakib

ini udah malam

M. Raffanza Wahfi

enggak usah

M. Raffanza Wahfi

nanti malah ngerepotin