03. I can't

typo bertebaran
Tian
Tian
Kak, gimana keadaan kamu?
Tian
Tian
udah lebih enakan?
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Alhamdulillah Yah
Tian mengusap sayang kepala Aliya, menatap sendu wajah pucat putri sambungnya yang baru terbangun setelah dua hari tidak sadarkan diri
Bu Tiana
Bu Tiana
Nak Aliya butuh sesuatu?
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
terimakasih, Buk
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
saya cuma butuh Ayah
Bu Tiana hanya tersenyum tipis melihat betapa sopannya anak yang sudah di fitnah menjadi korban pelecehan putra sulungnya beberapa hari yang lalu
anak semanis dan selugu itu, dengan suara lembut, dan tutur kata sopan yang membuat siapapun orang yang melihat akan luluh hanya dalam sekejap mata
dan sejak pertama kali bertemu Aliya saat masih kecil pun Bu Tiana sudah jatuh hati pada pesona Aliya
tapi siapa sangka gadis lugu itu sekarang sudah berstatus sebagai menantunya setelah kejadian tempo hari
yang membuat nama baik keluarganya juga keluarga Alia tercoreng hanya karena sebuah fitnah yang sama sekali tidak benar
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Ayah
Tian
Tian
iya sayang
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Aliya mau bicara saya Ayah, boleh?
Tian
Tian
bicara?
Tian
Tian
bicara apa?
manik mata indah itu tertunduk tak enak hati setelah mendengar pertanyaan dengan nada penasaran dalam kebingungan dari Ayahnya
sesaat matanya melirik beberapa orang yang ada di ruangan itu
dari Bu Tiana, Pak Joni, dan sang suami, Raffa yang tengah duduk melamun di sofa di samping Pak Joni
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Ayah~
Tian
Tian
iya sayang
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Ayah sayang kan sama Aliya?
Tian
Tian
iya sayang, Aliya kan anak Ayah
Tian
Tian
kenapa harus nanya gitu ke Ayah?
kali ini Aliya mendongak menatap sang Ayah dengan tatapan yang menyiratkan sebuah permohonan yang begitu tulus
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Ayah
Tian
Tian
hm?
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Ayah bilang, impian itu harus di wujud in, kan?
Tian
Tian
hm, iya
Tian
Tian
kenapa hm?
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
impian itu harus di kejar supaya apa yang kita mau bisa kita dapat
Tian
Tian
??
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Ayah
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Raffa, masih punya banyak impian
Raffa yang mendengar namanya disebut hanya bisa membuang wajah
ia tahu apa yang akan Aliya lontarkan berikutnya
dan ia tak mampu mendengar kalimat Aliya berikutnya
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
biarin Raffa ceraiin Aliya, ya!
seperti sebuah slow motion, ruangan itu seakan tiba-tiba senyap
Raffa melangkah pergi dari ruangan itu dengan air mata yang hampir tumpah
Pak Joni yang semula tengah memeriksa ponselnya tanpa sengaja menjatuhkan ponselnya ke lantai
Bu Tiana terduduk di sofa single yang berada di dekat sofa panjang yang tadi diduduki Raffa
dari raut wajahnya, beliau terlihat terkejut akan ucapan Aliya yang diluar dugaannya
tangan lentiknya menyentuh dadanya yang berdegup tak menentu akibat ucapan yang Aliya lontarkan
Tian
Tian
sayang
Tian
Tian
Aliya
Tian
Tian
kamu ngomong apa Nak?
Tian mengusap lengan kecil Alia, berusaha memberi suntikan ketenangan pada Aliya yang menurutnya hanya berbicara melantur
tapi nyatanya Aliya sekarang sadar
dan memang sudah berniat
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Pak, Bu
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Aliya enggak nyalahin Raffa, kok
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Aliya ikhlas
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Raffa waktu itu cuma bantu Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Raffa enggak salah
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
enggak papa kan Ayah?
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
biar Raffa bisa lanjut kuliah lagi
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
biar bisa wujudin mimpinya
kekeuh Aliya menatap yakin pada kedua mertuanya dan juga kepada sang Ayah yang berdiri di sampingnya dengan wajah tak percaya
Bu Tiana
Bu Tiana
Mas~~
Pak Joni dengan sigap segera merengkuh istrinya
menggenggam tangan wanita yang ia cintai agar Bu Tiana bisa lebih tenang
walaupun putra mereka menikah dengan Aliya karena fitnah
tapi tidak ada sedikitpun rasa benci dalam proses pernikahan itu
kedua belah pihak keluarga saling menerima secara baik meskipun sempat ada pergolakan emosi dari kedua belah keluarga kepada Raffa yang notabennya sebagai mempelai pria
orang yang menjadi topik utama dalam kasus pernikahan itu
bukan tentang emosi membenci, hanya rasa kecewa yang sulit untuk di sanggah atas kejadian itu
Pak Joni
Pak Joni
Nak Aliya
Pak Joni mencoba menengahi
Pak Joni
Pak Joni
apa kamu ada masalah sama Raffa?
Pak Joni
Pak Joni
apa Raffa nyakitin kamu?
Pak Joni menjeda ucapannya saat Aliya menjawab dengan tegas menggunakan gelengan kepalanya
Pak Joni
Pak Joni
Nak
Pak Joni
Pak Joni
Bapak tau, pernikahan kalian memang terjadi di luar rencana kami sebagai keluarga kalian berdua
Pak Joni
Pak Joni
bisa dibilang karena kecelakaan
Pak Joni
Pak Joni
tapi Nak
Pak Joni
Pak Joni
kami, keluarga Raffa
Pak Joni
Pak Joni
menerima kamu sebagai menantu kami
Pak Joni
Pak Joni
dan
Pak Joni
Pak Joni
sepertinya Raffa juga tidak keberatan atas pernikahan ini
Pak Joni
Pak Joni
kenapa kamu meminta izin seperti itu?
lanjut beliau menatap penuh tanya pada sang menantu
Aliya menunduk mendengar itu
rasa bersalah tiba-tiba menghampirinya
tapi ia kembali teguh begitu menyadari akan niatnya dalam permintaannya kali ini
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Pak, Buk
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Aliya berterimakasih kalau, Bapak, sama Ibuk mau nerima Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
tapi Raffa punya mimpi yang harus di kejar
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Aliya ikhlas kalau Raffa cerai sama Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
asal Raffa bisa capai mimpinya
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Aliya enggak masalah Pak
Pak Joni bungkam mendengar itu
tak habis fikir akan keputusan menantunya yang menurutnya mengambil kesimpulan secara singkat
Tian
Tian
Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
iya, Ayah
Tian
Tian
kamu buat keputusan itu sendiri atau...
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Aliya udah bilang sama Raff, Yah
Tian
Tian
apa kata suami kamu?
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Raffa...
Aliya bergumam dengan raut berfikir
dan tak selang lama ia melanjutkan ucapannya
Lishana Shidqin Aliya
Lishana Shidqin Aliya
Raffa setuju kok, Yah
jawabannya mantap dengan senyuman manis di wajah pucatnya itu
berbanding terbalik dengan Raffa yang langsung jatuh terduduk di depan pintu kamar rawat Aliya
air matanya jatuh tanpa diminta
tubuhnya lemah seperti tanpa tulang
hatinya berdenyut sakit mendengar jawaban mantap Aliya
tidak bisa di pungkiri, dua kata yang Alia ucapkan itu berhasil membuat pertahanannya runtuh
seperti vas kaca yang jatuh, hatinya hancur bak dihatam benda tumpul dengan keras
bahkan sekarang Raffa hanya bisa memeluk lututnya dan menangis sendiri
memang benar kata orang
mencintai dalam diam itu sakit
bahkan saat sudah menggenggamnya saya Raffa masih belum bisa mengungkapkan untaian kata cintanya
hanya karena takut akan penolakan
dan sekarang, dirinya harus rela merasakan yang lebih sakit ketika cinta dalam genggamannya memberontak ingin pergi darinya
ah, bukan!
tapi memintanya untuk pergi meninggalkan cinta itu
M. Raffanza Wahfi
M. Raffanza Wahfi
sakit...
M. Raffanza Wahfi
M. Raffanza Wahfi
sakit Aliya..
M. Raffanza Wahfi
M. Raffanza Wahfi
sakit...
isaknya yang hanya terucap dalam hatinya
kepalan tangannya memukul bertubi-tubi dada bidangnya yang terasa begitu sakit bagai tertusuk ribuan anak panah
"Kak"
Raffa mengangkat pandangannya begitu mendengar suara tak asing mengapa indra pendengarannya
sebuah pelukan hangat langsung menyapa tubuh Raffa
memberi ruang untuk Raffa semakin menumpahkan rasa sakit yang mendera dalam hatinya
usapan lembut pada punggu Raffa memberi sentuhan hangat yang sedikit menenangkan untuk Raffa
Safira Dwi Atika
Safira Dwi Atika
aku tau, Kakak pasti bisa
M. Raffanza Wahfi
M. Raffanza Wahfi
Kakak gak mau pisah sama Aliya, Dek
M. Raffanza Wahfi
M. Raffanza Wahfi
Kakak cinta sama Aliya
Safira Dwi Atika
Safira Dwi Atika
aku tau Kak
Safira Dwi Atika
Safira Dwi Atika
aku tau
Safira Dwi Atika
Safira Dwi Atika
Kakak yang kuat, ya!
Safira Dwi Atika
Safira Dwi Atika
pasti ada jalan buat pernikahan Kakak sama Kak Aliya
tak ada lagi jawaban dari Raffa
laki-laki itu hanya mampu menggigit bibir bawahnya mencoba untuk tetap bertahan meskipun rasanya sudah tidak mampu lagi
Terpopuler

Comments

jierra

jierra

kok aku nangis sih😭

2024-08-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!