![I Can 2 : Assalamu'Alaikum Cinta [JaemJen Gs]](https://cn-e-pic-aliyun.mangatoon.mobi/cartoon-posters/4123210a721.webp)
I Can 2 : Assalamu'Alaikum Cinta [JaemJen Gs]
04. With you
M. Raffanza Wahfi
kamu kayaknya bahagia banget ya kalau kita pisah, Ya?
Raffa usap lembut pipi Aliya yang tengah tertidur setelah beberapa saat yang lalu meminum obatnya
maniknya menatap lamat wajah teduh istri cantiknya
M. Raffanza Wahfi
apa sebahagia itu?
M. Raffanza Wahfi
kamu tau, gak?
M. Raffanza Wahfi
dari awal kita ketemu
M. Raffanza Wahfi
di sekolah dasar kita dulu
M. Raffanza Wahfi
aku udah jatuh cinta sama kamu, Ya
M. Raffanza Wahfi
tapi aku takut bilang kalau aku cinta sama kamu
M. Raffanza Wahfi
sekarang
M. Raffanza Wahfi
pas aku udah bisa sentuh kamu tanpa takut dosa
M. Raffanza Wahfi
pas udah bisa liat wajah kamu lagi, tanpa takut dosa
M. Raffanza Wahfi
pas aku udah bisa pasang cincin di jari manis kamu
M. Raffanza Wahfi
kamu malah minta aku pergi
pandangan pada Raffa kini jatuh pada jari manis Aliya yang terdapat cincin emas putih yang menjadi saksi pernikahan mereka
bibirnya tersenyum getir, menyiratkan rasa sakit yang mendalam
M. Raffanza Wahfi
kamu, tau?
M. Raffanza Wahfi
lihat kamu bahagia itu seperti mendapatkan permata langka buat aku, Ya
Lagi-lagi air mata jatuh membasahi pipi tegas Raffa tanpa diminta
M. Raffanza Wahfi
aku bahagia kalau kamu bahagia
M. Raffanza Wahfi
tapi aku gak mau pisah sama kamu, Ya
M. Raffanza Wahfi
apa suami kamu ini boleh egois?
M. Raffanza Wahfi
suami kamu juga punya hati, Aliya
M. Raffanza Wahfi
suami kamu ini juga manusia yang ingin mencintai dan dicintai
M. Raffanza Wahfi
Aliya...
Raffa terdiam, tak sanggup lagi merangkai kata yang mengisyaratkan keadaan hatinya
laki-laki gagah itu kini kembali menangis dalam diam di ruangan sunyi yang hanya terisi dentingan cairan infus
M. Raffanza Wahfi
aku ikat ya?
dengan sedikit canggung, Aliya mengangguk sebagai tanda persetujuan atas permintaan izin dari Raffa
setelah mendapatkan izin, dengan hati-hati Raffa mulai mengikat rambut panjang Aliya
M. Raffanza Wahfi
besok-besok aku kepang, ya?!
M. Raffanza Wahfi
biar rapi
M. Raffanza Wahfi
biar tambah cantik
Aliya hanya mengangguk kecil sebagai jawaban
ini sudah hari ke-tujuh sejak Aliya menyampaikan izin itu
tapi hingga sekarang, Aliya dan Raffa masih tetap bersama
bahkan sekarang mereka sudah berada di kontrakan yang Raffa sewa untuk tempat tinggal mereka berdua
letaknya tidak terlalu jauh dari rumah orang tua Raffa, juga tidak terlalu jauh dari rumah Ayah Tian
M. Raffanza Wahfi
sekarang engga berangkat kuliah dulu, ya!
M. Raffanza Wahfi
kamu masih belum sehat
Raffa dengan telaten membantu Aliya bersiap
kemudian menggendongnya untuk dipindahkan ke kursi roda
M. Raffanza Wahfi
kamu mau di mana?
M. Raffanza Wahfi
mau apa?
Aliya menatap canggung Raffa yang berjongkok dihadapannya
Lishana Shidqin Aliya
a.aku..
Lishana Shidqin Aliya
aku mau.. b.baca buku aja
M. Raffanza Wahfi
baca buku apa?
M. Raffanza Wahfi
aku ambilin
Aliya menunjuk salah satu buku miliknya, yang beberapa hari yang lalu Raffa tata dengan rapi di rak buku
dengan sigap Raffa segera mengambilkannya untuk Aliya
M. Raffanza Wahfi
mau baca dimana?
Lishana Shidqin Aliya
d.didekat jendela aja
Raffa kembali tersenyum lembut, mendorong kursi roda itu menuju jendela yang ada di kamar tersebut
M. Raffanza Wahfi
tunggu disini dulu, ya!
M. Raffanza Wahfi
aku mau masak buat sarapan kita
M. Raffanza Wahfi
kalau perlu sesuatu, panggil aja, ya!
dan Raffa pun segera pergi setelah memastikan sang istri tidak membutuhkan sesuatu lagi
sesaat setelah Raffa pergi tanpa menutup pintu kamar
Aliya langsung terdiam merenung banyak hal
salah satunya tentang izinnya tempo hari
Lishana Shidqin Aliya
apa Ayah marahin Raffa lagi?
Lishana Shidqin Aliya
apa Ayah gak ngebolehin Raffa buat ceraiin aku?
Lishana Shidqin Aliya
kenapa sekarang Raffa masih sama aku?
Aliya pandangi cincin yang melingkar di jari manisnya
memandangi benda itu dengan wajah gelisah penuh tanya
panggil Alia dari ambang pintu dapur
Raffa yang tengah sibuk mencuci piring itu pun langsung menoleh begitu mendengar suara Aliya memanggilnya
wajahnya terkejut saat mendapati Aliya sudah berada di pintu dapur
M. Raffanza Wahfi
Ya Allah, Aliya
Raffa bergegas mencuci tangannya dengan air bersih, kemudian menghampiri Aliya sembari tangannya ia usapkan pada apron yang ia gunakan untuk masak
M. Raffanza Wahfi
Aliya kenapa?
tanyanya setelah berjongkok dihadapan Aliya
M. Raffanza Wahfi
ada sesuatu?
M. Raffanza Wahfi
kamu mau sesuatu?
M. Raffanza Wahfi
mau minum?
M. Raffanza Wahfi
atau lapar?
M. Raffanza Wahfi
masakannya belum matang
M. Raffanza Wahfi
mau aku buatin susu?
tanya beruntun Raffa sembari memberi usapan lembut di wajah pucat Aliya
hatinya terenyuh mendapatkan perhatian dari Raffa
tapi ia kembali sadar akan niatnya datang ke dapur
Lishana Shidqin Aliya
enggak
Lishana Shidqin Aliya
aku cuma mau bantu
M. Raffanza Wahfi
enggak usah, Ya
M. Raffanza Wahfi
kamu gak perlu bantu apa-apa
M. Raffanza Wahfi
aku cuma tinggal cuci piring kok
M. Raffanza Wahfi
kamu tunggu di depan ya!
Lishana Shidqin Aliya
aku bisa buat minuman
M. Raffanza Wahfi
aku juga tau Aliya
M. Raffanza Wahfi
tapi kamu tunggu di depan ya!
M. Raffanza Wahfi
lain kali, kalau kamu udah sembuh aja, kamu bantu aku masak
M. Raffanza Wahfi
kita masak bareng
M. Raffanza Wahfi
ayo aku antar
Lishana Shidqin Aliya
....
Raffa memutar dengan hati-hati kursi roda Aliya, lalu membawanya ke ruang makan yang ada di samping dapur, dan berada tepat disamping ruang keluarga tanpa terdapat sekat apapun
M. Raffanza Wahfi
disini dulu, ya!
M. Raffanza Wahfi
sebentar lagi masakannya matang
Lishana Shidqin Aliya
Raffa
Lishana Shidqin Aliya
apa Ayah masih larang kamu?
Aliya mendongak menatap Raffa yang sempat akan kembali ke dapur tapi kini juga menatapnya dengan tatapan lembut
Lishana Shidqin Aliya
apa Ayah gak ngebolehin kita cerai?
Lishana Shidqin Aliya
maaf
Lishana Shidqin Aliya
aku udah hancurin mimpi kamu
Aliya menunduk merasa bersalah
kontras dengan Raffa yang malah tersenyum tipis namun terlihat sangat tulus
M. Raffanza Wahfi
kamu enggak salah
M. Raffanza Wahfi
jalanin aja sebisanya
jawabnya sebelum melangkah kembali ke dapur
dalam hati Raffa juga merasa bersalah karena memaksakan keputusannya untuk tetap mengikat Aliya dalam janji suci mereka
M. Raffanza Wahfi
maaf, aku egois, Ya
M. Raffanza Wahfi
aku usahain nanti siang pulang, ya!
M. Raffanza Wahfi
kamu kalo capek istirahat aja
M. Raffanza Wahfi
jangan lakuin sesuatu yang berat-berat
sepanjang jalan Aliya hanya mendengarkan dengan patuh pesan-pesan yang Raffa sampaikan
setelah sampai di rumah masa kecil Aliya
Keduanya disambung Tian yang dengan senang hati membukakan pintu untuk putri sambung kesayangannya
Tian
kamu berangkat sekarang, Fa?
M. Raffanza Wahfi
nanti, In Sya Allah kalo jam istirahat cukup
M. Raffanza Wahfi
saya usahain pulang
Tian
gak usah dipaksa kalo emang gak bisa
Raffa hanya tersenyum mendengar itu
ia berjongkok di depan Aliya, menggenggam tangan kurus istri manisnya lalu memberinya kecupan ringan di punggung tangannya
M. Raffanza Wahfi
aku berangkat dulu, Ya
M. Raffanza Wahfi
do'a in kerjanya lancar, ya!
dengan canggung, Aliya mengangguk kaku
Lishana Shidqin Aliya
i.iya, Aamiin
Raffa tersenyum, lalu kembali berdiri
ia sempatkan mengecup dahi Aliya sebelum berpamitan pada Tian dengan mengecup punggung tangan mertuanya itu
M. Raffanza Wahfi
titip Aliya, Om
M. Raffanza Wahfi
Assalamu'alaikum
Raffa mengusak sesaat kepala Aliya sebelum berlari keluar dari gerbang rumah Tian untuk segera berangkat bekerja dengan berjalan kaki
sepeninggalnya Raffa, Aliya tampak murung dengan kepala tertunduk lesu
Lishana Shidqin Aliya
iya, Yah😔
Comments