Mencari Keberadaan Marcell
Ran
*Ran sudah berada di sofa sedang membaca koran selagi meminum kopi*
"Hmmm..."
Bailong Azura
"Ran apakah kamu bisa mengantarkan ayah ke tempatnya Johnson?"
*Bailong bilang itu sambil merapihkan jasnya dan sudah berpakaian rapi.*
Ran
*ran melihat ke arah ayah*
"Yea bisa"
Bailong Azura
"....kau tahu siapa itu Johnson, kan?"
*Bailong berkata seperti itu karena dia yakin Ran salah mengira bahwa Johnson yang di maksud adalah Johnson penjaga kerajaan, padahal Bailong sedang membicarakan Marcell.*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Sebastian Disisi Lain Sedang Diam Memperhatikan Percakapan Bailong Dan Ran*
"..."
Ran
"Tenang saja, yang ayah maksud marcell kan?"
Bailong Azura
"woah!! Ayah kira hanya ayah yang tahu nama depannya"
Ran
"Yeah itu hanya kebetulan, saat aku berkeliling, aku tidak sengaja mendengar orang memanggil marcell dengan sebutan Johnson"
Bailong Azura
"Ini pasti karena dia polisi. Walaupun Johnson itu Gatekeeper tapi kan dia kerja sebagai polisi disini."
Bailong Azura
"Oh iya, panggil Mimi, kita makan malam bersama hari ini. kamu juga ya"
Ran
"Maaf aku ada kesibukan jadi setelah mengantar ayah aku harus ke arc club"
Bailong Azura
"Kamu Harus Ikut! Kalau tidak... ayah akan mencukur bulu Fenrir mu."
*Bailong bilang itu sambil menatap Ran dengan senyuman amarah nya yang khas.*
Mimi Lovelia Veneth
*Mengambil sebungkus besar tepung, 5 butir telur, dan Sekantong bubuk aneh yang ia tidak tahu.*
"hmm... Bubuk apa ini?"
Mimi Lovelia Veneth
*Ia mengecek dengan seksama*
"Hmm... Seperti nya gula"
*Ia mengambil itu dan membawa keluar barang-barang itu ke dekat kompor.*
Mimi Lovelia Veneth
"Yoshh... Waktunya memulai memasak"
< Cooking Lesson with Mimi >
Mimi Lovelia Veneth
*Pertama tama, ia mengambil sebuah pemantik api dan menghidupkan kompornya*
"Okeh... Ini koreknya. Terus cara hidupin kompor ini gimana?"
*Dia mengotak atik kompor itu berusaha mencari celah untuk menyalakan apinya. Padahal kompor tersebut adalah kompor listrik yang tidak perlu api sama sekali*
Mimi Lovelia Veneth
*Ia ketemu sebuah tombol dengan gambar api di samping kompor itu*
"Ahh... Apakah ini tombol untuk menghidupkan api nya?"
Mimi Lovelia Veneth
*Ia memencet tombol itu dan tidak ada api yang keluar*
"Duh... Ini cara gunanya gimana sih? Kenapa kakak sangat mudah menggunakan alat ini padahal aku ngak."
Mimi Lovelia Veneth
*Sebuah telur tidak sengaja menggelinding ke tengah kompor itu dan tiba tiba saja telur itu mulai gosong. Mimi yang masih mencari cara untuk menghidupkan kompor elektrik ini kaget dengan sebuah telur yang tiba tiba sudah gosong di tengah*
Mimi Lovelia Veneth
"Ahh noo... Telur nya mengeluarkan asap"
*Dengan cepat ia menangkap telur itu. Namun ia tidak tahu bahwa telur itu sudah panas dan tidak sengaja menjatuhkan nya ke lantai*
Mimi Lovelia Veneth
"Yahh.... Telurnya"
*Mimi masih kaget karena telur itu terasa panas di tangan nya*
Mimi Lovelia Veneth
"umm... Ini sudah hidup yah?"
*Mimi menaruh tangannya di atas kompor dan terasa ada hawa hangat keluar dari porselen yang menyatu dengan meja dapur disebelah nya*
Mimi Lovelia Veneth
"Wah... Sudah panas... Kerennya"
*Ia menaruh sebuah panci ke tengah kompor itu dan mulai memasak*
Mimi Lovelia Veneth
"Yeh... Pertama tama, kita akan masukin Air"
*Mimi menuangkan 3 Gelas air ke dalam panci*
Mimi Lovelia Veneth
"Baik... Berikutnya"
*Ia mengecek kembali laci dapur dan menemukan sebuah spageti instan yang belum dimasak*
Mimi Lovelia Veneth
"Ini dia..."
*Mimi kembali ke kompor dan ia merendam spageti itu didalam panci yang banyak airnya*
Mimi Lovelia Veneth
"Yep... Bagus... Sekarang tinggal tunggu spageti nya layu"
[Saat memasak. Papa nya berteriak dari ruang tamu]
Bailong Azura
"Mimi!! Tidak perlu memasak, kita akan makan di luar!!"
Mimi Lovelia Veneth
*Mendengar suara papanya.*
"Huh? Tapi aku sudah masak?!! Gimana ini?"
Bailong Azura
"tinggalkan saja!!! Nanti beresinnya"
Mimi Lovelia Veneth
"Oke pa!!!"
Mimi Lovelia Veneth
*Mimi memencet kembali tombol api yang tadi ia pencet dan kompor pun mati. Ia meninggal kan dapur yang berantakan menuju ke ruang tamu*
Bailong Azura
*Bailong yang dari tadi marah marah tidak jelas baru ngeh kalau ada Sebastian di situ.*
"Eh, siapa pulak kau?"
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Sebastian Menoleh Kearah Bailong*
"Ah..Aku Sebastian.. Salam Kenal"
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Sebastian Bangun dari sofa dan Menjulurkan Tangannya Dengan Sopan Kearah Bailong*
Bailong Azura
*Bailong menjabat tangan Sebastian.*
"Senang bertemu denganmu Sebastian, aku Bailong."
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Sebastian Tersenyum*
"Anda Pasti Ayah Dari Fania."
Mimi Lovelia Veneth
*Mimi tiba diruang tamu dan menemukan papa dan seseorang yang ia temui di arena*
"Loh... Ini bukannya orang yang ada disampimg kakak waktu di arena?"
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Sebastian Menoleh Kearah Seorang Anak Perempuan*
"Oh.. Iya.. Kamu Adiknya Fania Kan? "
Mimi Lovelia Veneth
"Iya... Kakak siapa ya?"
Bailong Azura
"kamu kenal dia Mimi?"
*Bailong bilang itu sambil melihat ke arah Mimi lalu melihat ke arah Sebastian.*
"Iya, saya ayahnya Faniah"
Ran
*Ran melihat Bailong berbicara, ran pun batuk dengan sengaja.*
"Ayah, jadi apa tidak? Menemui Marcell?"
Mimi Lovelia Veneth
*Fokus Mimi teralih ke Ran yang batuk.*
Bailong Azura
"iya, teleport kita ke rumah nya sekarang."
Ran
*Ran menghela nafas selagi melihat waktu di jam tangan miliknya.*
Bailong Azura
"Ran, teleport"
Ran
*Ran menggunakan sihir perapalan untuk membuka gerbang portal menuju tempat Marcell berada*
Mimi Lovelia Veneth
"Wuu!!!"
*Mata Mimi bersinar saat melihat sihir Ran*
Johnson Michael James
*Portal pun terbuka, dan Marcell sedang tiduran di sofa dengan pakaian yang berantakan.*
Bailong Azura
*Bailong langsung menutup mata Mimi.*
"Sepertinya kita datang pada waktu yang kurang tepat."
Mimi Lovelia Veneth
"Hee.?? Kenapa mataku ditutup papa?"
Bailong Azura
"Kamu tidak boleh melihat ini..."
Ran
"...tidak pantas di lihat anak anak..."
Mimi Lovelia Veneth
"Ada apa? Ada apa?!!"
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Pintu portal pun terbuka... Karena tidak ingin terlihat Aneh Dengan Cepat Sebastian Melihat Kearah Lain.*
Johnson Michael James
"Benar... Tubuhku rasanya sakit sekali habis bersenang-senang bersama suamiku"
Johnson Michael James
*Muka Marcell memerah karena malu dan canggung. Dia mencoba untuk duduk, tapi sepertinya tubuhnya tidak mendukung nya jadi dia berbaring lagi sambil merintih kesakitan.*
Mimi Lovelia Veneth
"Aku pengen lihat"
Ran
*Ran berubah dan menutup mata Mimi dengan ekor naganya*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
"Aku... Aku... Ijin Menghirup Udara Segar"
*Kata Sebastian Sambil berjalan keluar rumah*
Bailong Azura
*Bailong membantu Marcell merapihkan pakaian Marcell.*
Johnson Michael James
"i-iya.. maaf kalian harus melihat ini..."
Ran
"Hufs...santai..."
*Ran masih tampak tenang seakan akan dia sudah terbiasa dengan kejadian ini.*
Mimi Lovelia Veneth
"Ada apa sih? Apa ada musuh didepan sana?"
Johnson Michael James
*Marcell mulai menjadi serius.*
"Soal tanah tandus itu.. pasti karena salah satu pintu dimensiku ada yg rusak.. karena aku sedang seperti ini, aku mau kalian yang memperbaiki segel nya."
Johnson Michael James
"Ku serahkan pada kalian"
Ran
"... Hufs... Sudah ku duga itu bukan faktor alam baiklah untuk masalah pintu dimensi aku bisa memperbaikinya"
*Ran menghela nafas dan melihat Marcell lalu menjauhkan ekor nya dari mata Mimi.*
Mimi Lovelia Veneth
*Akhirnya Mimi bisa melihat lagi*
"Ahh... Apa yang terjadi?"
Ran
*Ran melihat ke arah mimi
dan tersenyum sedikit*
"Gak ada apa apa kok"
Mimi Lovelia Veneth
"Papa mana? Katanya mau makan di luar?"
Ran
*Ran menghela nafas*
"Hadeh...di tinggal gak tuh..."
Sebastian Atrocius Grim Reaper
"Apa-Apaan Itu Tadi? "
*Tanya Sebastian Dalam Hati. Namun Di Tengah Lamunan Nya Tiba Tiba mendengar Bunyi Dering Telepon umum tak jauh dari Sana.. Dengan Kepo Sebastian pun mengangkat Telepon umum itu*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
"Halo?"
*Sapa Sebastian Dengan Sopan*
*Terdengar Sebuah Suara Perempuan Dengan Nada Yang Lembut*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
"Permisi? Ini Dengan Siapa?"
???
"Sebastian Atrocius... Grim Reaper... Kamu Adalah Seorang Bounty Hunter Bukan?"
*Tanya Wanita itu dengan Sedikit Tertawa Kecil Melalui Telepon*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Seketika Itu Sebastian Menjadi Serius*
"Siapa Ini? "
*Tanya Sebastian*
???
"Rupanya Kau Penasaran Juga... Baiklah.. Temui Aku Di Sekitaran Kota Sendirian..."
*Kata Wanita itu Sebelum Akhirnya Menutup teleponnya*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
"Hey!.. Sialan..."
*Sebastian pun menutup teleponnya dengan kesal. Ia membulatkan tekad dan berjalan sendiri menembus gelap malam kota Newforte*
Comments