Keluarga Aneh, Azura
Ran
"Entahlah... Ia tampak keluar tadi."
*Kata Ran*
Fania Azura
*Fania dan bastian kembali muncul didalam arena, mereka menghampiri mimi dan bang ran lalu kembali duduk*
"Maaf , pasti kalian menunggu lama yah , ini untuk kalian"
Fania Azura
*memberikan masing masing satu popcorn ke mereka*
Mimi Lovelia Veneth
*Ia melihat kakaknya yang entah dari mana tiba tiba muncul membawa popcorn. Ia pun mengambil nya dan bertanya*
"Kakak dari mana aja?"
Fania Azura
"cari angin saja kok~"
*Ucap Fania sambil tersenyum *
Sebastian Atrocius Grim Reaper
"..."
*Waktu pun berpindah ke Siang hari, Mimi mengajak kakaknya untuk pulang karena sudah kelelahan*
Mimi Lovelia Veneth
"Kakak... Ayo kita pulang. Aku sudah capek"
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Sebastian masih fokus menonton Pertempuran Sihir*
Fania Azura
*Fania melihat kearah adiknya yang tampak sudah lelah*
"Kamu mau pulang ?, kalo abang Ran gimana mau pulang juga kah ?"
*Ucapnya sambil melihat kearah Abangnya disebelah mimi*
Ran
"Nanti... Entah kenapa aku memiliki firasat buruk"
Fania Azura
"Firasat buruk? Kau yakin?"
*Ucap fania sambil mengankat salah satu alisnya*
Ran
"Entah lah mungkin aku hanya paranoid saja...ayo pulang keliatannya mimi juga dah merasa lelah"
Fania Azura
*Fania mengaggukan kepalanya*
"Abang pulang dulu bersama mimi dengan teleportasi, soalnya tadi aku kesini pake motor ku jadi nanti aku nyusul"
Ran
"Oke..."
*Ran mengangkat mimi dengan ekor-naga nya kemudian teleport kembali pulang*
Fania Azura
*Menepuk pundak sebastian dengan pelan*
"Kau ingin terus berada disini?"
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Sebastian Menoleh Kearah Fania*
"Memang nya aku boleh ikut kalian?"
*Tanya Sebastian Dengan Sopan*
Fania Azura
"tentu saja boleh, tapi naik motor ku"
*Ucapnya sambil mengeluarkan kunci motornya*
Fania Azura
"Ah- yah, nanti mungkin aku akan sedikit ngebut jadi tolong pegangan oke ?"
*Ucap fania sambil berjalan keluar dari Arena*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
"Baiklah.."
*Sebastian Pun mengikuti Fania*
Fania Azura
*Fania berjalan kearah parkiran motor dan mencari motorny kesayangnya tersebut.*
Fania Azura
*Motor Fania terlihat mencolok diantara motor yang lainnya, Fania yang melihat motornya menghampirinya dan menjalakan mesinnya*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Sebastian Terdiam Sejenak*
"Itu...Motor Mu?"
*Tanya Sebastian*
Fania Azura
"?"
*Fania menaiki motor tersebut dan melihat kearah Sebastian dengan wajah terheran*
"Tentu saja milikku, emang milik siapa lagi? , dari pada itu , nih tangkap!"
*Fania melemparkan sebuah helm kearah Sebastian, dan memakai helm miliknya sendiri*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Sebastian Menangkap Helm Fania*
"Baiklah"
*Sebastian Tersenyum kecil*
*Begitu Sebastian memakai helm dan naik ke motornya, fania langsung berangkat pulang kembali ke rumahnya*
Mimi Lovelia Veneth
*Mimi muncul dirumah dibawa oleh ekor naga nya Ran dan terlelap tertidur. Ran kemudian menaruh Mimi ke kamarnya dan membiarkan nya istirahat*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Sebastian Turun dari Motor Fania..Beberapa Detik setelah melihat rumah fania Sebastian langsung terkagum*
"Rumah yang bagus"
*Puji Sebastian*
Fania Azura
*Fania berjalan ke pintu rumah*
"Yah benar, selera bapak ku emang bagus dalam hal tertentu"
*Ucap fania dengan bangga sambil membuka pintu rumah*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
"Selera Bapakmu Bagus Berarti"
*Puji Sebastian*
Bailong Azura
"Ada apa dengan ku?"
*Bailong tiba tiba ada disana sambil mengaduk adonan pancake*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Sebastian Menoleh Kearah Seorang Pria*
"Ah..Um...T-tidak..Silahkan Lanjutkan Membuat adonannya"
*Kata Sebastian Sedikit Gugup*
Bailong Azura
*Bailong merasa bingung namun dia melanjutkan membuat pancake nya.*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Sebastian Melihat Sekitar*
"Kamu..Memiliki keluarga yang Bahagia..Sama Seperti yang di bicarakan Orang Orang"
Bailong Azura
"Sebenarnya.. tidak juga, terlalu banyak masalah di keluarga ku tapi kami hanya tidak pernah menganggap serius."
Ran
*Didalam Ran berjalan ke ruang tamu dan duduk di sofa*
Bailong Azura
"Ran makan dulu"
*Bailong melempar sepiring pancake dengan sirup dan mendarat sempurna ke meja*
*Bailong tiba tiba berada di ruang tamu*
Bailong Azura
"FANIAAAAAAA!!! PANCAKE NYA DAH JADI!!! MAKAN SINI!!!"
Fania Azura
*Fania menaruh helm motor dan membuka sarung tangan motornya, lalu berjalan keruang tamu*
"Iya!!"
Sebastian Atrocius Grim Reaper
"..."
Bailong Azura
*Bailong memberikan Faniah pancake*'
Fania Azura
*Mengambilnya*
"Aku baru tau ayah bisa masak, biasanya marcell yang masak"
*Memakan pancake*
Bailong Azura
"Aku memang bisa masak, aku rasa Marcell... bisa makan karena dia menggunakan sihir nya"
Bailong Azura
"Karena.. dia.. membakar rumah nya saat memasak-"
Fania Azura
*Fania terkejut dengan ucap ayahnya tersebut*
"Hah ??!"
Fania Azura
"Membakar Rumahnya sendiri karna memasak ??"
Ran
*Ran masih fokus membaca artikel di google*
Bailong Azura
*Bailong memakan pancake nya dgn santai bersama Faniah dan Ran.*
"Sayang Ryu tidak ada di sini.. dia sudah memiliki keluarga nya sendiri"
Bailong Azura
"Mimi dimana?"
Fania Azura
"Tanya abang Ran, mimi pulang dari arena sama abang Ran"
Ran
"Tenang kok... Dia ada dikamar masih tidur"
Bailong Azura
Ouhh... Masih tidur yah... Okeh
Ran
"... Seharusnya... Aku tidak menyuruh Diri ku yang fenrir ke hutan dekat sini..."
*ran menunjukkan handphone nya, di situ bertuliskan, "se-ekor pemimpin dari kelompok fenrir di temukan di hutan, warna bulu fenrir itu mirim rambut ran dan kristal di dahi nya mirip kristal ran di tangan nya"*
Bailong Azura
"... kenapa lagi? Perlu ayah tangkap?"
Ran
"Tidak, santai, ingat dia adalah aku..."
Ran
"Bisa di bilang satu pikiran"
Bailong Azura
"sudah terlambat..."
*Bailong melihat ke arah Ran sambil memasukkan Fenrir itu ke kandang.*
Bailong Azura
"...... Ah-"
Ran
"Lupakan..."
*Menghela nafas*
Bailong Azura
*Bailong memberi makan Fenrir itu*
[ Waktu pun berpindah ke malam hari ]
Mimi Lovelia Veneth
*Mimi bangun dari tidurnya dalam keadaan haus. Ia pun bangkit dan lupa kalau ini sudah malam*
"Astaga... Sudah malam saja."
*Teriak Mimi*
*Mimi pun turun dari tempat tidurnya dan berjalan ke pintu. Kemudian menuruni tangga dan pertama tama menuju ke dapur*
Mimi Lovelia Veneth
*Sesampainya di ruang dapur, ia membuka kulkas dan mengambil air dingin yang ada di kulkas. Setelah selesai minum, ia lanjut ke kamar mandi untuk mandi*
Mimi Lovelia Veneth
*Setibanya di kamar mandi. Mimi membuka keran bathtub dan mulai berendam. Tidak lupa juga sebuah mainan bebek karet berwarna kuning ia ambil dan bawa ke dalam bathtub.*
Mimi Lovelia Veneth
"Ayo tuan bebek... Kita mandi bersama"
*Mimi memencet tubuh bebek itu dan mengeluarkan bunyi "Kuack" saat di pencet. Mimi tanpak sedikit tertawa saat bebek karet itu berbunyi.*
Mimi Lovelia Veneth
*Mimi kemudian lanjut berendam sambil melihat bebek karet itu mengapung diatas air*
Mimi Lovelia Veneth
*Setelah dirasa cukup berendam nya. Ia keluar dari bathub, menaruh bebek karet itu di wastafel dan menguras air bak nya. Ia mengelap tubuhnya yang basah dengan sebuah handuk, kemudian mengenakan kembali pakaiannya dan keluar dari kamar mandi.*
Ran
*Ran sudah berada di sofa sedang membaca koran selagi meminum kopi*
"Hmmm..."
Bailong Azura
"Ran apakah kamu bisa mengantarkan ayah ke tempatnya Johnson?"
*Bailong bilang itu sambil merapihkan jasnya dan sudah berpakaian rapi.*
Ran
*ran melihat ke arah ayah*
"yea bisa"
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Disisi Lain, Sebastian berada di sana sedang Diam Memperhatikan Percakapan Bailong Dan Ran*
".. "
Bailong Azura
"....kau tahu siapa itu Johnson, kan?"
*Bailong berkata seperti itu karena dia yakin Ran salah mengira bahwa Johnson yang di maksud adalah Johnson penjaga kerajaan, padahal Bailong sedang membicarakan Marcell.*
Ran
"Tenang saja, yang ayah maksud marcell kan?"
Bailong Azura
"woah!! Ayah kira hanya ayah yang tahu nama depannya"
Mimi Lovelia Veneth
*Mimi keluar dari kamar mandi kemudian menuju ke dapur*
"Duh... Laper... Ada makanan ngak ya?"
Mimi Lovelia Veneth
*Mimi menghampiri meja makan. Dan memeriksa apakah ada makanan didalamnya*
"Duh... Kosong lagi. Ngak ada makanan ya?"
*Ia langsung menuju ke lemari kabinet yang ada di dapur, kemudian membukanya*
Mimi Lovelia Veneth
*Melihat isi dalamnya*
"Uhh... Hanya ada kaleng sardin dan beberapa makanan mentah lainnya."
*Mimi melihat ke sekitar dapur*
"Apa aku harus masak? Tapi gimana cara nya?"
Mimi Lovelia Veneth
*Perutnya mengeram dan berbunyi. Membulat kan tekad, ia memberanikan dirinya untuk memasak walau ia tidak tahu caranya*
"Yosh... Ayo kita masak saja semua benda yang ada didalam ini. Yang penting aku bisa makan"
--------------- Bersambung ---------------
Comments