Sebastian?
???
*Pengunjung Misterius Itu Mengambil sebuah Botol Air Dari Tasnya Dan meminumnya*
"Itu Adik Mu? "
*Tanya Pengunjung Itu dengan santai*
Fania Azura
*Fania terkejut bukan main sampai tak sempat mengontrol eskpresi nya, namun ia dengan cepat mencoba menenangkan diri*
"Yah~ bisa dibilang begitu...."
Fania Azura
*Fania menatap pengunjung itu dengan tatapan tajam dan dengan aura membunuh*
"Kalo kau berani menyentuhnya aku akan penggal kepala mu itu"
???
*Pengunjung Itu Melepas Maskernya Dan Menaruh kembali Ke dalam Tasnya Secara Langsung Menunjukkan mukanya yang memiliki Bekas Luka Di pipi bagian Kanannya*
???
"Aku Bukan Ancaman Bagi Mu Tuan Putri... tak ada gunanya Mengancam ku"
*Kata Pengunjung Itu Dengan Santai*
Fania Azura
"Tuan... Putri ??"
*Ulang fania kebingungan*
"Apa maksudmu ??"
???
*Terdiam sejenak*
"Kau bukannya Dewi perang legendaris itu bukan?"
*kata pengunjung misterius ini*
Mimi Lovelia Veneth
*Mimi merasa terganggu dengan suara yang dibuat oleh kakak dan pengunjung disebalah nya*
"Dia siapa kak?"
Fania Azura
*Fania mengelus kepala adiknya tersebut*
"Aku tak tau"
Mimi Lovelia Veneth
*Mimi melihat sekilas pengunjung disebelah kakak nya itu kemudian lanjut menonton*
Ran
*Ran tiba tiba sudah ada di samping mimi*
"yo!!!"
Mimi Lovelia Veneth
*Mimi melihat ke arah Ran*
"Loh... Abang disini juga?"
Mimi Lovelia Veneth
"Kapan tiba nya"
Ran
Clone ran: "Hehe, maaf tapi aku hanya bayangan aku yang asli sedang mengawasi seluruh arena"
Ran
Clone ran: "btw siapa orang tadi"
Ran
*Ran melihat ke arah pengunjung misterius ini*
Clone ran: "Huh.. Tunggu bekas luka itu apa kah kau salah satu dari mereka?"
???
*Pengunjung Misterius Itu Menoleh Kearah Seorang Pria*
"Huh? Siapa? "
*Tanya Pengunjung Misterius*
Ran
Clone ran: "ah maaf aku Ran, sang hybird legendaris naga emas"
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Pengunjung Itu Melipat tangannya Dan Tersenyum Ramah Kepada Ran]*
"Ah.. Kau Pasti Legenda Yang Di Ceritakan Banyak Orangnya.. Aku Sebastian.. "
*Kata Sebastian Sambil Melihat Kearah Ran Lalu Kearah Arena*
NPC
Kakek tua : "Yap... Kita mulai dengan peserta pertama, dia berasal dari negeri terpencil dengan tingkat bahaya yang tinggi. Semuanya, mari kita sambut... Hason!!!"
*Seorang pemuda dengan stelan jaket kulit dengan riasan tengkorak dan menggunakan topi fedora yang menutupi sebagian wajahnya masuk dari pintu besar yang ada disebelah kanan. Dia terlihat sangat kuat dan sangar dengan pakaian nya itu*
Hason
"Yo baby... Waktunya untuk berpesta"
*Sapaan nya kepada penonton*
Hason
"Siapapun lawan nya. Pasti sudah takut dengan hanya melihat diriku."
Hason
*Hason memasuki arena dengan tatapan penuh kesombongan mengitari arena tersebut yang katanya anti sihir itu. Dia pun tampak bersiap siap untuk lawan yang akan ia hadapi selanjutnya*
Mimi Lovelia Veneth
*Mimi berdecak kagum dengan penampilan Hason yang garang memasuki arena*
"Tampilan nya keren sekali~✨"
Ran
Clone ran: "Hmm... Pemuda itu cukup sombong, apa kau setuju sebastian?"
Sebastian Atrocius Grim Reaper
"Ya... Dia Pikir, hanya dia Yang terkuat Dalam Arena Ini?!... "
*Kata Sebastian Berteori*
Ran
Clone ran : "Yeah zaman telah berubah"
NPC
Kakek tua : "Kemudian penantang nya disebalah kiri, dikenal dengan seseorang yang menjauh kan diri dari keramaian dan hidup dalam keterpurukan. Ini lah dia... Dior!!!"
Dior
*Seorang laki laki dengan muka lusuh, badan kurus, dan rambut yang acak acakan memasuki arena dari pintu besar di sebelah kiri. Dia hanya melambai ke semua orang yang ada disana, dan dia pun berdiri di atas stage.*
Ran
"Hmm... dari penampilan sepertinya dia tidak berpengalaman, tapi eh, penampilan bisa menipu"
*ucap bayangan ran*
Hason
"Huft... Orang seperti ini mau melawan ku? Yang benar saja..."
*Hason sedikit meremehkan musuhnya*
"Ayo maju pak tua... Aku akan menyelesaikan ini dalam sekejap mata."
NPC
Kakek tua : "Aman kan stage nya"
*Beberapa penyihir yang berdiri disetiap sisi arena membentuk sebuah pelindung transparan yang menutupi arena dan melindungi para penonton dari partikel sihir yang berterbangan selama pertandingan*
*Tidak lama, suara terompet pun berbunyi. Pertandingan pertama di mulai*
Hason
"Ayo!!!..."
*Kobaran api membakar arena diawal pertandingan*
"Ahahaha... Akan kubuat kau terbakar pak tua."
*Hason mengerahkan semua kekuatan nya dan api tersebut tampak lebih padat dari biasanya*
Ran
*Bayangan ran menghilang digantikan dengan ran yang asli*
"Ini akan menarik"
Fania Azura
*Fania diam diam pergi keluar arena sebentar untuk mencari sesuatu*
Fania Azura
*Ketika didalam Arena terdengar suara sorakan dan teriakan karna pertandingan sedang berlangsung, fania memilih keluar dari arena dan membeli sebungkus rokok di tokoserba didekat sana dan merokok sebentar di salah satu gang disana*
Fania Azura
*Disana ia merenungi pertanyaan dari bastian yang menanyakan identitas nya*
Mind : "Apa.... Sekarang aku masih layak menyandang gelar tersebut?..."
*Fania menghisap rokoknya dan menghembuskan asap rokoknya kelangit langit*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
* Melihat Fania yang tidak ada di dalam arena, Sebastian Pun memutuskan Keluar Untuk mencari Fania... Dia pun melangkah Sedikit Cepat Untuk Mencari Fania*
Fania Azura
*Fania memanggil salah satu bawahannya untuk mencari bawahnya yang menghilang sebelumnya, bawahan itu langsung menghilang mencari rekannya tersebut*
*sementara itu fania mematikan rokoknya dan berjalan disekitar luar arena*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Beberapa menit kemudian Sebastian Pun menghampiri Fania Yang Terlihat Mengitari arena*
"Kau Tidak Apa Apa?"
*Tanya Sebastian Menanyakan Kabarnya*
Fania Azura
*Fania mendengar suara langkah kaki yang mendekatinya ia pun menengokkan kepalanya kebelakang untuk mengetahui siapa itu yang ternyata adalah sebastian*
"Ah... Aku takapa, ada perlu apa kemari ?"
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Sebastian menaruh tangannya di dalam sakunya*
"Aku Pernah Dengar Sebuah Cerita Pada Saat Aku Di Suatu Tempat...Cerita Itu mengatakan Bahwa Kamu Memulai Suatu Keluarga? Apa itu benar?"
*Tanya Sebastian kepo*
Fania Azura
*Fania menganggukkan kepalanya pelan*
"Benar.... Tapi itu cerita lama, sekarang aku kembali single atau bisa dibilang janda"
*Ucap fania sambil tersenyum pahit*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Sebastian Dengan Cepat Mengerti Situasinya. Dengan Cepat ia mulai menundukkan kepala sejenak dan kembali melihat ke Fania*
"Maaf.. Aku tak tau.. "
*Kata Sebastian merasa Kasihan*
Fania Azura
"tak perlu minta maaf, cerita ini emang tidak disebar luaskan , wajar kalo kamu tak tau"
*Ucap fania sambil melihat kelangit biru*
Sebastian Atrocius Grim Reaper
"... Baiklah"
*Kata Sebastian*
"Orang Orang yang duduk di sebelah mu itu keluarga mu? "
*Tanya Sebastian*
Fania Azura
*Fania menganggukan kepalanya sekali lagi*
"Benar.... , mereka keluargaku, Keluargaku yang berharga...."
Sebastian Atrocius Grim Reaper
"Oh.. Begitu.. "
*Ucap Sebastian*
"Berarti Sekarang.. Kamu Ibu rumah tangga? "
*Tanya Sebastian yang sedang berusaha menggali lebih banyak informasi*
Fania Azura
"ahahaha...."
*Fania tertawa canggung sambil menggaruk pipinya dan mengalihkan pandangannya*
Fania Azura
"Sekarang aku hanya pekerja kantoran saja, kalo dirumah aku bisa dibilang pembuat onar."
Sebastian Atrocius Grim Reaper
*Sebastian Tertawa Kecil*
"Aku Tak percaya kalau Kamu hanya pekerja kantoran biasa.... Mungkin Kamu Bosnya"
*Kata Sebastian Sambil tertawa kecil*
Fania Azura
"ahaha... Mana ada, aku hanya pegawai biasa kok"
*Ucapnya sambil tertawa ringan*
[ Kembali ke dalam arena ]
*Tampak suasana pertarungan semakin memanas*
Dior
*Dior tampak terpojok dan ia mengeluarkan keringat yang sangat banyak. Nyala api yang begitu cerah membuat matanya kesulitan melihat lawannya*
"apakah cara seperti ini diperbolehkan untuk pertandingan?"
*Dia menutup wajahnya dengan lengannya*
Hason
"haha... Bagaimana? Sangat panas bukan? Suhunya sudah mencapai 77 derajat. Seharusnya sebentar lagi kamu akan mati kekeringan"
Ran
*Ran menyaksikan pertarungan itu dan menghela nafas*
"Hmph...sombong sekali..."
Dior
"huft... Tidak juga"
*Dior mengeluarkan sihirnya. Seketika kobaran api tersebut berubah warna menjadi biru.*
"itu belum seberapa dengan api milik ku."
*Suasana berbalik. Kini Hason yang merasakan panas yang luar biasa*
Hason
"Argh... Panas... Api apa ini?"
Hason
"Kenapa aku tiba tiba merasa terbakar dengan api ku sendiri?"
Hason
*Dia berusaha mengeluarkan sihir api nya lagi. Namun sihirnya terhalang sama sesuatu yang membuat ia tidak bisa mengeluarkan sihir nya lagi*
"Sihir apa yang kau gunakan?"
Dior
"Aku hanya mengambil alih sihir mu. Hanya itu saja"
Hason
*Hason mulai meleleh seperti lilin oleh api nya Dior.*
"Kurang ajar... Ini curang"
*Pertandingan pun dihentikan, dan api didalam arena di padam kan. Dior dinyatakan menang dan masuk ke babak ke dua. Dia keluar dengan senyuman yang lebar di bibir nya saat melewati mereka semua*
Mimi Lovelia Veneth
"Wah... Sihir orang itu terlihat keren"
*Mimi melihat ke sebelah dan menemukan bahwa bangku kakak nya kosong*
"Loh... Kakak kemana?"
Mimi Lovelia Veneth
*Dia memandang ke Ran yang berada di sisi sebelah satunya*
"Bang... Kakak kemana?"
Ran
"Entah lah... Dia tampak keluar tadi"
*Kata Ran*
Comments