Jamora menganggukkan kepala dan dia membalikkan badan ke arah singa buas yang sudah bangkit berdiri dan sepertinya sudah siap untuk melakukan pertarungan dengan Jamora.
"Grrghh..."
Singa buas melompat menerkam Jamora, dia menyerang mempergunakan seluruh kekuatan yang dimiliki, Karena instingnya mengatakan Jamora adalah lawan tangguh yang sulit dihadapi.
Namun yang dihadapinya adalah jamora, serangannya terlalu lemah baginya, dengan ilmu warisan gurunya tidak sulit untuk menghadapi binatang buas level perak tingkat dasar.
Dengan mudahnya Jamora menghindari serangan yang dilancarkan oleh singa buas dengan santainya dia melancarkan pukulan balasan ke arah perut singa buas, Jamora menggunakan jurus pukulan penghancur gunung dengan kekuatan 50% tenaga dalamnya menyerang si singa buas.
" braakk...."
singa buas yang mendapatkan pukulan keras dari Jamora terbanting keras ke tanah, dan ternyata dia tidak bisa bangkit lagi, karena dia telah menderita luka yang sangat parah, bahkan dari mulutnya keluar darah yang cukup banyak.
Beberapa saat kemudian dalam keadaan tidak rela, akhirnya si singa buas menghembuskan nafas terakhirnya.
Satu hal yg mungkin disesalinya mengapa orang yang membunuhnya adalah bocah berumur belasan tahun, tentunya dia tidak pernah bermimpi akan mati di tangan bocah berumur belasan tahun.
Melihat kedua orang yang dibantunya masih duduk bersamadi, Jamora memutuskan untuk menjauh dari mereka dan duduk di akar sebuah pohon besar.
Jamora juga melakukan semedi karena dia merasa bahwa di tempat ini banyak terdapat energi positif yang bisa membantunya untuk mengokohkan pondasi tenaga dalamnya.
Beberapa saat kemudian Jamora menghentikan semadinya, karena dia menyadari kalau kedua orang yang dibantunya telah menghentikan semadi mereka.
" Terima kasih atas pertolongannya tuan pendekar, kami tidak akan melupakan budi yang tuan berikan kepada kami"
Rangga dan Ratih membungkukkan badan sebagai pernyataan terima kasih mereka kepada Jamora.
" Jangan panggil aku tuan pendekar, aku merasa janggal mendengarnya, karena belum pernah ada orang yang memanggilku tuan"
Rangga dan Ratih merasa bingung mendengar jawaban dari Jamora, karena mereka menganggap ilmu silatnya yang lebih tinggi dari mereka , sehingga rasanya pantas mereka memanggilnya tuan pendekar.
Melihat kedua orang yang berdiri di hadapannya kebingungan mendengarkan jawabannya akhirnya Jamora tersenyum...
" Serius, sampai saat ini belum ada seorangpun yang memanggilku tuan, jadi sebaiknya panggil namaku saja Jamora"
Melihat wajah serius Jamora mereka merasa Jamora tidak berbohong.
" Baiklah saudara Jamora, kami adalah murid dari perguruan macan terbang, namaku Rangga dan dia Ratih"
" Oh, ternyata kalian berdua adalah pendekar hebat murid dari perguruan macan terbang senang berkenalan dengan kalian"
Ketika Jamora masih tinggal di desa Lakkimat, dia pernah mendengar bahwa perguruan silat macan terbang lebih hebat dari perguruan rajawali sakti, karena perguruan rajawali sakti adalah peringkat terendah dari 4 perguruan besar di kerajaan Sayur Matinggi, sehingga dulunya dia pernah berkhayal ingin menjadi murid di perguruan tersebut.
" Jangan bicara seperti itu saudara Jamora, karena kami tidak berani mengatakan kami pendekar hebat di hadapan saudara yang jauh lebih sakti daripada kami"
" Baiklah, sudah cukup basa-basinya. Tapi saya penasaran kenapa kalian datang ke hutan aek milas ini ? padahal semua orang tahu kalau hutan aek milas bukanlah tempat yang aman untuk didatangi.
" Kami diutus oleh perguruan kami bersama dengan perguruan lain untuk memberantas sekelompok perampok yang merajalela akhir-akhir ini, dan markas mereka berada di bagian timur hutan aek milas, tapi sialnya kami tersesat dan bertemu dengan Singa buas itu "
Jamora menganggukkan kepalanya mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh Rangga.
" Baiklah kalau begitu kalian bisa melanjutkan perjalanan, sampai jumpa"
" Apakah saudara mau bergabung dengan kami untuk memberantas kelompok perampok itu?"
" Maaf saya bukan murid dari salah satu perguruan silat"
" Tapi saudara Jamora bisa membantu kami, karena saudara memiliki ilmu silat yang sangat hebat"
" Ilmu silat saya biasa saja, jadi jangan terlalu menyanjung, tapi baiklah saya akan ikut kalian namun saya tidak berjanji akan membantu kalian "
Akhirnya Jamora setuju untuk ikut dengan mereka.
" Oh ya bagaimana dengan singa itu?" Tanya Jamora
" Itu adalah milik saudara Jamora karena saudara yang membunuhnya dan terserah saudara mau diapakan" jawab Rangga.
Mendengar jawaban Rangga, Jamora mendekati singa yang telah mati dan memasukkannya kedalam cincin penyimpanannya.
Melihat tubuh besar singa buas yang menghilang di hadapan mereka, membuat Rangga dan Ratih kebingungan, karena mereka belum pernah melihat ada orang yang bisa menghilangkan benda sebesar itu, dan tentunya mereka tidak mengetahui tentang cincin penyimpanan.
Melihat wajah bingung kedua orang yang ada di hadapannya, akhirnya Jamora menyadari bahwa mereka tidak tahu tentang cincin penyimpanan, sehingga Jamora berjanji didalam hati bahwa dia tidak akan sembarangan menggunakan cincinnya pada setiap orang.
" Baiklah ayo kita berangkat " ucap Jamora.
Karena Jamora tidak tahu arah yang akan mereka tuju, maka Rangga dan Ratih yang memimpin di depan, sedangkan Jamora berlari mengikuti mereka dari belakang.
Karena tempat yang mereka tuju berada di pinggiran hutan larangan aek milas, maka tidak banyak binatang buas yang mereka jumpai sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di tempat yang disepakati oleh semua perguruan silat .
Jamora melihat telah banyak pendekar muda yang berkumpul, namun karena dia tidak mengenal seorangpun akhirnya dia hanya diam.
Dia tahu bahwa para pendekar muda yang berkumpul di tempat ini adalah murid andalan dari setiap perguruan silat, bahkan tidak sedikit dari mereka yang memiliki tenaga dalam yang sama kuatnya dengan dirinya.
Melihat Jamora hanya diam, akhirnya Rangga mengajak Jamora ke tempat berkumpulnya para pendekar muda yang tentunya Rangga mengenal mereka,
" Kenapa saudara Rangga datang terlambat? kami sudah menunggu dari tadi"
Tanya salah seorang dari mereka yang kelihatannya kesal, karena mereka sudah cukup lama menunggu kedatangan Rangga dan Ratih.
" Maafkan kami, kami tersesat masuk ke dalam hutan aek milas dan kami hampir tewas di tangan singa buas level perak"
" Hah, apa? kalian bisa selamat dari binatang buas level perak?"
Semua pendekar muda yang hadir di tempat itu merasa heran dan hampir tidak percaya kalau Rangga dan Ratih bisa selamat dari seekor binatang buas level perak, karena mereka sangat mengenal Ratih dan Rangga sehingga mereka tahu sampai di mana kekuatan ilmu silat dan tenaga dalam yang dimiliki oleh Rangga dan Ratih yang tidak lebih kuat dari ilmu silat dan tenaga dalam mereka .
Namun melihat banyaknya darah yang menempel di baju Rangga dan Ratih mereka mau tidak mau harus mempercayainya.
" Kalau hanya mengandalkan kami, mungkin kami telah tewas di tangan binatang buas, tapi untungnya saudara Jamora ini datang membantu kami tepat waktu,dan mungkin tidak akan percaya bahwa dia dengan mudahnya menghabisi binatang buas itu"
Semua pendekar muda yang ada di tempat itu memandang Jamora, mereka tidak percaya dengan ucapan Rangga, karena mereka melihat usia Jamora masih sangat muda, dan bahkan mungkin lebih muda dari mereka.
Dan yang membuat mereka lebih tidak percaya, ketika mengetahui kalau tenaga dalam Jamora hanya berada di tingkat pertama teknik inti.
Jamora bersikap acuh melihat para pendekar muda yang tidak percaya dengan ucapan Rangga, karena dia memang sengaja menyembunyikan kekuatannya, dan tidak akan ada orang yang tahu bahwa dia sudah berada di tingkat 9 puncak tahap teknik inti. siapapun akan menganggap kalau tenaga dalamnya hanya di tingkat pertama tahap teknik inti.
Walaupun semua pendekar muda yang berkumpul di tempat itu tidak percaya dengan ucapan Rangga, namun mereka hanya diam, karena mereka takut kalau mereka menyangkalnya akan menyinggung perasaan Rangga .
" Baiklah karena kita semua sudah berkumpul maka sebaiknya sekarang kita susun rencana penyerangan kita ke markas para perampok"
Tidak ingin menyia-nyiakan pembicaraan tentang Jamora, salah seorang pendekar yang paling senior di antara mereka mencoba mengalihkan pembicaraan.
Semua yang hadir sepakat untuk mulai membicarakan tentang rencana mereka yang akan menyerang markas perampok, sesuai dengan perintah dari perguruan mereka.
Sedangkan Jamora yang bukan murid dari salah satu perguruan silat menjauh dari mereka dan duduk di sebuah batu besar yang berjarak kurang lebih 50 meter dari tempat para pendekar berkumpul.
Setelah mereka berdiskusi kurang lebih 30 menit akhirnya mereka telah merampungkan rencana mereka dalam penyerangan ke markas para perampok.
Mereka sepakat penyerangan akan dibagi dua, yaitu 8 orang menyerang dari depan dan 8 orang sisanya menyerang dari belakang, sedangkan Jamora tidak dimasukkan dalam rencana penyerangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
guntur moch
Ini si Pendekar Tanpa Tanding Gurunya Jamora pasti Hidup di Zaman Ratusan,Ribuan Bahkan Mungkin Hidup di Zaman Jutaan Tahun yg Lalu Karena Memiliki Cincin Ruang/Dimensi yg di Era sekarang Murid Perguruan itu tdk tahu tentang Cincin Ruang/Dimensi
2024-09-29
0
Anonymous
ya bagus pulang jamora atau amati saja para pendekar sombong
2024-08-27
3
Cahaya Sidrap
lanjut thor
2024-08-25
0