"Maafin abang ya! Abang gak becus jadi abang yang terbaik untuk Ray!"
Rayn hanya mampu mengucapkan kalimat itu, berulang kali.
Rayn
//memeluk Raya//
Raya
"Ray udah seneng kok abang selalu bersama Ray kapanpun dan dimanapun!"
Raya
"Abang berjanji ya, abang gak bakal ninggalin Ray kayak mama sama papa!"
Raya
//mengangkat kelingking//
Rayn
"Abang janji!"
Rayn menautkan kelingking nya dengan sang adik.
Dalam hati, Rayn berjanji akan selalu ada buat adiknya-Raya apapun yang terjadi, Rayn berjanji akan selalu menjaga Raya dan membahagiakan nya kelak.
Rayn dan Raya kembali melanjutkan perjalanan mereka menyelusuri jalanan malam yang mencekam. Lagi-lagi semesta tidak berpihak kepada mereka.
Hujan gerimis tiba-tiba turun disertai kilatan petir. Rayn dan Raya berlari mencari tempat berteduh agar tidak kebasahan.
Mereka berhenti di sebuah warung milik pedagang sate untuk berteduh. Di sana terdapat begitu ramai pembeli, terlihat para pembeli itu begitu nikmatnya menyantap sate yang masih hangat. Mereka sangat bahagia.
Rayn dan Raya yang melihat itu hanya bisa meneguk air liur. Mereka kembali merasa lapar melihat hidangan sate ya menggugah selera. Aroma sate itu saja membuat mereka ngiler.
Lena
"Heh kalian ngapain disitu?"
Hardik seorang wanita berumur kisaran 40 tahun. Mungkin wanita itu pemilik warung ini.
Comments