Semenjak ibunya meninggal ayahnya menikah lagi dengan janda beranak satu.
Saat itulah kenyataan pahit ini bermula. Ibu tirinya yang awalnya bersikap lembut dan penuh kasih sayang berubah menjadi wanita kejam yang tidak punya hati terlebih saat sang mendiang ayah meninggal.
Rayn Ambara berusia 10 tahun dan adiknya Raya Ambara berusia 6 tahun. Mereka memiliki ayah yang bernama Ambara Saputra yang biasa dipanggil Bara dan seorang ibu yang bernama Maya Nirmala. Ibunya meninggal akibat kecelakaan 3 tahun yang lalu.
1 tahun setelah ibunya meninggal ayahnya menikah dengan Susi Hermawan. 1 tahun kemudian ayahnya meninggal karena sakit keras.
Setahun setelah ayahnya meninggal Reyn dan adiknya tinggal bersama Susi. Susi sangat membenci mereka berdua. Dia memaksa mereka untuk mengamen dan menargetkan untuk membawa pulang uang sebesar 100 ribu.
Jika uang yang mereka bawa pas atau lebih mereka diperbolehkan untuk masuk dan tidur digudang. Susi juga memberikan sisa makanan miliknya dan juga milik anaknya-Luna untuk mereka.
Akan tetapi jika uang yang mereka bahwa kurang, maka Susi tidak akan memberikan mereka makan dan Susi juga menyuruh mereka untuk tidur di teras.
Tanpa terasa air mata Rayn kembali meluncur tanpa permisi mengingat semua nasib buruk yang menimpa mereka.
Raya
"Abang jangan nangis!"
Raya yang melihat abangnya menangis dalam diam. Ia menghapus air mata abangnya.
Comments