di dunia lain, terlihat cahaya terang di tengah hutan, menjulang tinggi. berselang lama cahaya itu meredup. Terlihat mereka muncul dari redupnya cahaya.
Di dalam hutan yang gelap dam menyeramkan.
" di mana ini? kenapa kita ada di tengah hutan?" tanya Ryuki kebingungan.
" entahlah.... tapi kurasa kita sudah tak berada di bumi" jawab Ghalbi.
Mereka yang masih terlihat bingung dengan apa yang terjadi, melihat 5 orang gadis yang tak sadarkan diri.
"Siapa gadis itu?" tanya anka kebingungan.
"sekarang kita di dalam hutan, akan sangat bahaya jika kita terus di sini, pasti banyak binatang buas di hutan ini" Ryuki memberi tahu.
"kau benar, sebaiknya kita mencari perlindungan terlebih dahulu.... Ayo kita bawa gadis - gadis itu juga, akan bahaya jika ditinggal sendiri di hutan" jawab ghalbi.
Mereka kemudian menggendong gadis itu, mencari tempat sementara yang aman, setelah berkeliling hutan. Mereka menemukan sebuah gubuk kecil di pinggiran hutan.
"lihat di sana ada sebuah gubuk sebaiknya kita berlindung di sana untuk sementara" kata, Altezza, menunjuk sebuah gubuk kecil.
Mereka masuk ke dalam gubuk, membaringkan gadis - gadis itu di atas matras yang terbuat dari kulit hewan buas.
"sepertinya gubuk ini milik seorang pemburu, dan dilihat dari keadaanya yang sangat usang dan berdebu, sepertinya tempat ini sudah lama ditinggalkan" kata Ghalbi memerhatikan sekeliling ruangan.
" ya sepertinya kita hanya bisa tinggal di sini sementara, gubuk ini sudah keropos dan sudah mulai rubuh" jawab Ryuki menyentuh tiang yang menyangga gubuk kecil itu.
Karena sudah larut malam mereka memutuskan untuk beristirahat, tidur di atas lantai yang terbuat dari kayu yang kasar, mereka terlelap tidur.
...----------------...
ke esokan harinya matahari sudah mulai muncul. Cahayanya mulai menembus jedela gubuk yang reot itu. Menyilaukan mata Ryuki, membuka mata dan duduk, mengusap matanya yang masih mengantuk. Melihat sekitar dan masih terlihat semua tertidur lelap. Ryuki keluar dan menghampiri sungai di dekatnya membasuh muka .
Terdengar suara hentakan kaki dari belakang. Membungkuk dan mencuci muka yang sangat kotor.
"ternyata kamu di sini Ryuki" kata Dyrs menghampiri Ryuki dan membasuh mukanya.
"ku kira siapa, kau sudah bangun ya, bagaimana dengan yang lain.
"yaaah.... Mereka masih tertidur saat aku pergi ke sini" jawab Dyrs, mulai berdiri.
mereka memutuskan untuk kembali, dan setibanya di depan gubuk, melihat Ghalbi di depan gubuk meregangkan tubuhnya.
" hey Ghalbi apa yang lain sudah bangun?" tanya Ghalbi.
" ya, mereka sudah bangun, mereka sedang di dalam" jawab Ghalbi meregangkan tubunya.
" lalu bagaimana dengan gadis yang kita temukan kemarin?" tanya Ryuki, menghampiri Ghalbi.
" mereka belum sadarkan diri, dan pagi ini tubuh mereka sangat berkeringat" jawab ghalbi khawatir.
" hmm begitu ya" jawab Ryuki.
kruuuukk....kruuuk... Terdengar suara aneh.
"yah..... Sepertinya perutku mulai lapar" kata Dyrs sangat malu.
" hahaha, sepertinya semua sudah lapar. Kita harus segera mencari bahan makanan di hutan" jawab Ryuki tertawa.
"sepertinya begitu" jawab Ghalbi tersenyum.
"Anka..., Altezza..., jaga rumah kami mau mencari makanan". Teriak Ryuki ke dalam gubuk.
" yaaa..." jawab Altezza.
"ayo, di sana kulihat ada sebuah bakul, kita gunakan untuk menampung makanan" kata Ghalbi.
Mereka mengambil bakul, dan segera bergegas masuk ke dalam hutan. Terlihat banyak jamur - jamur yang besar, di bawah pohon-pohon yang besar.
"wahh.. Di sini banyak sekali jamur" kata Dyrs men cabut satu persatu jamur itu.
...----------------...
Setelah berselang lama. Makanan yang mereka kumpulkan sudah cukup untuk mengganjal perut. Saat perjalanan menuju gubuk. Tepat di hadapan mereka, ular raksasa menatapnya. Rasa takut menyelimuti mereka, diam tak berdaya, ular itu menghampiri mereka dengan cepat.
Secara tiba tiba terlihat kilatan cahaya putih, hadir di hadapan mereka, seketika ular besar terbagi menjadi berbagai potongan kecil, nampak seorang pria tua. Menghampiri mereka.
"apa kalian tidak apa apa?" Tanya pria tua menepuk pundak Ryuki.
"ya kami tidak apa apa, terima kasih" jawab Ryuki yang masih keheranan.
"kenapa kalian berada di tengah hutan yang gelap seperti ini" tanya pria tua.
"kami sedang mengumpulkan beberapa bahan makanan" jawab Ghalbi menunjukan bahan yang mereka dapatkan.
"wah... Ini sangat banyak, ... Dimana rumah kalian?" tanya pria tua.
"kami tinggal di sebuah gubuk kecil, di sebelah barat hutan" jawab Dyrs.
"hmmm... Kalau begitu aku akan menemani kalian, hutan ini sangat berbahaya, seharusnya kalian tak berada di sini" kata pak tua, khawatir.
"oh ya, maaf, aku belum memperkenalkan diri.
namaku, Airlangga, karena sudah tua panggil saja aku kakek Airlangga" kata sang kakek sembari terus berjalan.
...----------------...
Mereka telah sampai di gubuk yang mereka tinggali.
"benar benar gubuk yang kecil, apa kalian tinggal bertiga saja di sini?" tanya kakek melirih ke arah Ryuki.
"tidak kek, kami tinggal di sini bersama beberapa teman lainnya" jawab Ryuki dengan sopan.
"gubuk ini terlalu kecil sebaiknya kalian segerah pindah ke kota, untuk mencari pekerjaan" jawab kakek menyentuh dagunya. Sembari berjalan ke arah pintu gubuk.
"apa di sekitar sini ada sebuah kota" Tanya Ryuki mengikuti.
"ya, meski lumayan jauh dari sini, ada kota di sebelah timur hutan" ucap kakek membuka pintu.
Saat membuka pintu kakek melihat 5 gadis yang sedang berbaring, hanya tersenyum lembut, dan lanjut masuk.
"kenapa dengan gadis ini" tanya kakek melihat wajah salah seorang gadis.
Ryuki yang tampak ragu menjawab " ee... Kami menemukannya di hutan, takut kenapa napa kamu bawa mereka ke hutan". Kakek itu hanya tersenyum kembali dan menganggukan kepala.
"omong omong kek, saat di hutan gerakan kakek sangat cepat, bagaimana kakek bisa bergerak di usia tua ini" tanya Dyrs dengan polosnya, Ryuki dan Ghalbi hanya melirik ke arah Dyrs dan berbisik, "Dyrs itu tidak sopan."
" hahaha.....," kakek itu hanya tertawa.
"itu adalah Tekhnik pedang Naga yang kakek pelajari, serta ditambah dengan penguatan fisik menggunakan sihir" jawab kakek.
Di tengah percakapan, ada yang membuka pintu.
"Ryuki kalian sudah datang?" Tanya anka.
"ya... Menurutmu?" Ryuki balik bertanya.
"iya iya" Anka berjalan menghampiri.
"oh iya, perkenalkan ini adalah kakek Airlangga ia yang menyelamatkanku saat di dalam hutan. Dan ini Anka dan Altezza mereka salah satu temanku" ucap Ryuki melirih kakek.
"salam kenal" jawab kakek.
"jadi benar di dunia ini ada sihir?" tanya Dyrs penasaran, dengan penuh semangat.
"ya di dunia ini ada sihir, dan sihir itu bisa digunakan oleh siapa pun, kalian pun bisa melakukanya" jawab kakek dengan semangat.
"benarkah... Kita bisa menggunakan sihir?" tanya Altezza penuh semangat.
"ya... Bahkan dari yang kulihat kalian memiliki potensi yang luar biasa" jawab kakek.
"kek, kami belum pernah menggunakan sihir ataupun memegang pedang, bisakah kakek mengajari kami, agar kami bisa melindungi diri dan bisa bekerja" tanya Ryuki.
" iya kek.... Ajari kami" kata Dyrs memohon.
Semua sangat bersemangat, mereka meminta kakek mengajarinya. Dan setelah lama berfikir kakek memutuskan untuk menerima mereka sebagai murid, dan membawa mereka pergi menuju kota di timur, tempat tinggal kakek Airlangga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments