Matahari mulai terbit, suara keras terdengar bising, " kriiiing..... Kriiiiiing" suara alarm berbunyi. Ryuki tersadar dari mimpinya, dengan mata yang masih tertutup, tanganya mencoba meraih jam alarmnya. Suara bising berhenti, Ryuki mulai mencoba bangun, duduk di atas kasurnya.samar ia melihat cahaya kebiruan dari meja belajarnya. Ryuki yang masih kebingungan mengusap matanya dengan tangan, seakan tak percaya dengan apa yang ia lihat. ia yang masih tak percaya itu menghampiri sumber dari cahaya kebiruan itu.
" Apa itu?" Tanyanya kebingungan
Setelah ia mendekat cahaya itu terpancar dari kristal biru yang ia temukan di rumah kakeknya. Dengan hati hati Ryuki memegang kristal itu mengarahkan ke langit langit kamarnya.
" kenapa ini bisa bercahaya?,aku tak melihatnya bercahaya seperti ini kemarin" tanya nya kebingungan.
Selang beberapa lama Cahaya kebiruan itu mulai meredup Ryuki yang masih termenung, terdengar suara keras memanggilnya.
" Ryuki apa kau sudah bangun, cepatlah nanti kau akan kesiangan masuk sekolah" teriak ibunya. lamunannya hancur segera menengok melihat jam.
" wah gawat aku terlambat" katanya terkejut.
" iya buu.." teriaknya menjawab.
bergegas Ryuki segera bersiap ke sekolah, ia sengaja memasukan kristal biru itu ke dalam tas untuk ditunjukan pada teman temannya.
Ryuki sangat tergesa gesa pergi, ia hanya menggigit sehelai roti tawar di mulutnya. iaberlari dengan sekuat tenaga, berharap pintu gerbang sekolahnya belum tertutup. sembari terus berlari, sesekali ia memakan sepotong roti di mulutnya. matahari telah meninggi. dan Ryuki baru saja melihat ujung dari pagar sekolahnya.
" AAA.. Pak jangan ditutup dulu paak" teriaknya, sembari terus berlari sekuat kuatnya.
Namun penjaga gerbang seakan tak menghiraukannya pintu gerbang perlahan ditutupnya, Ryuki yang menyadarinya berlari dengan kecepatan penuh, berhasil melewati pagar tinggi itu.
Pelajaran akan segera di mulai Ryuki bergegas ke ruang kelasnya, sesampainya di depan pintu kelas Ryuki berjalan dengan lemas dan duduk di bangkunya, suasana kelas yang mulai ramai Ryuki duduk kelelahan dengan napas yang terengah engah.
Dyrs yang duduk di sebelahnya melihat Ryuki yang kelelahan.
" wah... Baru masuk udah telat aja niiiih" katanya
Ryuki yang mendengarnya menoleh pelan "hehehe, .... Iyah..... Tadi bangun kesiangan...." jawab nya ter engah engah.
Altezza yang duduk di depannya menoleh ke belakang memutar badannya." eh Ryuki selama libur kamu pergi ke mana aja" tanyanya.
" hehehe.... Aku ke rumah nenekku, tapi.... Aku menemukan sesuatu" katanya dengan nada pelan.
" kau tidak menemukan kotoran hewan kering kan?" tanyanya bercanda, dan tak percaya.
" nanti aku akan tunjukan" kata Ryuki.
lama berselang, waktunya istirahat, suasana kelas menjadi sepi semua pergi memburu jajanan di kantin itu. Altezza yang penasaran memutar badanya ke belakang " hei Ryuki apa yang kau temukan di sana?" tanyanya penasaran.
" hehehe, sini mendekat" kata Ryuki. Altezza dan Dyrs pun mendekat "apa cepat tunjukan?" tanya Dyrs penasaran.
Ryuki mengambil kristal birunya dari dalam tas dan meletakkan nya di atas meja. "ini aku menemukan kristal biru yang indah ini" katanya dengan bangga.
Altezza dan Dyrs melihatnya hanya terdiam. "Ryuki kau juga menemukannya" Altezza membuka tasnya dan mengeluarkan kristal berwarna hitam.
Dyrs yang terkejut seketika membuka tasnya mengeluarkan kristal berwarna hijau. "kalian juga menemukannya, bagaimana bisa?" tanya Dyrs terkejut.
Ryuki sangat terkejut. " haaah... Bagaimana kalian menemukan kristal itu?" tanya Ryuki penasaran.
" aku menemukannya di bebatuan sungai di desa kemarin......... Aku menemukannya di dalam laci yang sudah lama di rumah kakekku" ucap Altezza dan Dyrs memberi jawaban.
Seketika ke 3 kristal itu bercahaya. Pada saat itu Ghalbi dan Anka murid kelas sebelah melihat cahaya itu dan menghampiri mereka.
" ada apa ini?" tanya ghalbi menepuk pundak Ryuki.
"bukankah itu kristal berwarna?, kalian juga memilikinya" tanya Anka menunjuk 3 kristal itu.
"kau juga memilikinya" tanya Dyrs. "ya aku dan Anka juga punya, berwarna merah dan kuning" jawab Ghalbi
"Apa kristal kalian juga pernah bercahaya seperti ini?" tanya Altezza
" kurasa tidak, dan sayang kami tidak membawanya sekarang" jawab Anka.
"hmmm bagaimana kalau kita coba kumpul dulu?, kristal ini memliliki bentuk yang sama, dan terlihat juga seperti ada sambungan di salah satu sisinya, bagaimana kalau pulang sekolah ke rumahku saja?" tanya Ryuki memberikan pendapat dan sarannya.
Ghalbi mengambil kristal biru dan mengamatinya. "hmm kau benar sisi sisinya seperti memiliki sambungan lain, ya aku setuju" jawab ghalbi
mereka setuju untuk bertemu di rumahnya Ryuki. Setelah jam pulang berbunyi mereka bergegas berkumpul di rumah Ryuki. Selang beberapa lama mereka telah berkumpul, suasana di sana sangat menegangkan.
"kita harus bersiap, perkiraan ku kristal ini bisa jadi sebagai tempat pengumpulan energi yang tinggi, sehingga bisa saja saat kita satukan akan memicu ledakan energi. ataupun tidak, mungkin ini adalah alat untuk menuju dunia lain dan memicu kekuatan teleportasi ke dunia lain, jadi persiapkan saja" kata Ryuki memeberikan peringatan.
Semuanya menjadi serius, mereka meletakkan 5 kristal di atas meja. Sebelum di satukan mereka meneliti terlebih dahulu bagian mana yang harus dipasang. Setelah menemukan polanya Ryuki mulai menyatukan kristal itu, dan tiba di kristal terakhir, dan berhasil membentuk sebuah bintang, seketika kristal yang menyatu itu mengeluarkan cahaya putih dan menembus langit, mereka sangat panik.
"ada apa ini... Teriak Dyrs" kepanikkan.
" tetap tenang jangan panik ini hanya cahaya biasa tak bisa menyakiti kita" kata Ghalbi berusaha menenangkan.
" cahaya ini kurasa bukan ledakan, mungkin, kemungkinan kedua yang akan terjadi" kata Ryuki.
"apa maksudmu?, apa kita akan terteleport ke dunia lain?" tanya Anka kepanikan.
" ya, ..... Mungkin" jawab Ryuki.
" dunia lain... Mungkin akan menyenangkan di sana" jawan Altezza.
Muncul sebuah lambang bintang dan lingkaran di lantai yang mereka pijak, kemudian cahaya itu menghilang seketika bersama dengan mereka beserta kristalnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments