CHAPTER 4
════ ⋆Happy Reading⋆ ════
Jennie sudah beranjak dewasa, dengan usianya yang kini usia 14 tahun dan ia kini sudah berada dikelas dua di Junior High School nya. sedangkan Lisa baru saja lulus dan kini sekarang ia sedang memasuki sekolah tingkat Senior High School nya.
Setelah kejadian di malam itu, Lisa mulai membuka diri kepada Jennie, yang notabene adalah adik tirinya. Meskipun tidak sepenuhnya, Lisa mulai lebih terbuka. Sementara itu, Zion sudah memasuki perguruan tinggi. Zion, yang dulunya sangat posesif, kini sudah tidak lagi bersikap demikian, mungkin karena dia sudah memiliki pacar, entahlah, tapi Jennie merasa senang dengan perubahan ini.
Di sekolahnya, Jennie dikenal sebagai murid yang aktif, selalu berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Prestasinya di bidang akademik juga tak kalah menonjol, sering kali Ia mendapatkan peringkat atas di kelasnya.
Dirinya memang sering dikagumi oleh seantero sekolah karena prestasi akademiknya yang gemilang. Namun, sayangnya, Jennie memiliki sifat yang pendiam, dirinya tidak mudah bergaul dengan banyak orang. Hanya satu temannya yang sudah akrab dengannya sejak kelas 7.
Di balik kesempurnaan tersebut, ada rumor yang mengatakan bahwa setiap lelaki yang mendekati Jennie akan selalu hilang secara misterius, baik itu karena diculik atau dibunuh. Rumor ini membuat banyak siswa laki-laki merasa takut mendekati Jennie. Meski begitu, ada seorang anak baru yang tidak terpengaruh oleh rumor tersebut.
Di dalam kelas, pada saat jam istirahat
Panggil seseorang yang duduk di sebelah Jennie. Jennie yang sedang bermain game di handphonenya menoleh.
Kim Jennie [Manoban]
Ada apa, Lea?
//menoleh//
Huang Lea
Ayo ke kantin, aku lapar,
//sambil memegang perutnya//
Huang Lea adalah seorang gadis keturunan Jepang-Korea yang sudah akrab dengan Jennie sejak mereka duduk di kelas 7. Lea memiliki penampilan yang menarik dengan rambut coklat panjangnya yang keriting, mata berwarna cokelat gelap, dan kulit yang putih bersih.
Jika Jennie dikenal sebagai gadis yang pendiam dan pemalu, maka berbeda dengan Lea. Lea adalah sosok yang ceria dan energik. Lea selalu mampu mengangkat semangat Jennie dengan keceriaannya, sementara Jennie memberikan ketenangan dalam menghadapi berbagai situasi.
Kim Jennie [Manoban]
Tunggu sebentar, game ku belum selesai,
//melanjutkan game nya//
Huang Lea
Cepatlah! keburu waktu istirahatnya habis,
//memegang lengan Jennie//
Kim Jennie [Manoban]
Ya sudah, nanti saja aku lanjutinya.
//mematikan handphonenya//
Huang Lea
Nah gitu dong, hehe.
//bangun//
Kim Jennie [Manoban]
//bangun dari duduknya//
Mereka berdua akhirnya pergi ke kantin, dengan diselingi celotehan tak bermutu dari Lea.
Kantin sekolah selalu ramai dan penuh dengan aktivitas. Suara tawa dan percakapan siswa-siswa menggema di ruangan, bercampur dengan bunyi alat masak dan aroma makanan yang menggugah selera.
Kim Jennie [Manoban]
//jalan duluan mencari meja kosong//
Huang Lea
Jennie, ayo pesan makanan dulu, kamu mau kemana??
//mengikuti di belakang//
Kim Jennie [Manoban]
Kau pesan makanan dulu saja sana, aku mau cari tempat,
//berbicara menghadap Lea//
Kim Jennie [Manoban]
Aku pesan seperti biasa ya
//tersenyum//
Huang Lea
Selalu seperti itu...
//memutar bola matanya dengan malas dan pergi ke stand makanan//
── ⋅ ⋅ ── ⋅ ⋅ ── ⋅ ⋅ ── ⋅ ⋅ ── ⋅ ⋅ ──
Setelah lama mencari, akhirnya Jennie menemukan satu meja kosong yang cocok ditempati oleh keduanya.
Jennie segera duduk di kursi yang menghadap ke arah pintu kantin, pandangannya melintas ke sekitar. Ia menyukai sudut seperti ini, yang memungkinkan dia memperhatikan keadaan tanpa terlalu mencolok.
Beberapa menit kemudian, Lea datang membawa nampan dengan dua piring nasi goreng dan dua gelas teh manis dingin.
Huang Lea
Ini, pesananmu,
//menaruh piring Jennie di depannya dengan sedikit mendesah//
Huang Lea
Kau memang selalu begitu, Jennie. Aku yang harus repot-repot pesan.
//Lea mendudukkan dirinya dengan wajah cemberut//
Kim Jennie [Manoban]
Terimakasih banyak, kau tahu aku tidak suka keramaian di antrean.
//tersenyum kecil sambil menggeser piringnya lebih dekat//
Huang Lea
Jadi, sudah dengar soal anak baru di kelas sebelah??
//tanyanya sambil menyendok nasi gorengnya//
Kim Jennie [Manoban]
Anak baru? Aku belum dengar apa-apa?
//mengangkat bahu//
Huang Lea
Namanya Taehyung. Dia pindahan dari luar kota.
//nadanya penuh antusias//
Huang Lea
Dia bahkan bertanya tentang rumor mu itu langsung ke beberapa anak laki-laki di kelas lain.
Huang Lea
Bahkan tadi waktu upacara, aku melihatnya menatapmu terus-menerus.
Rumor yang beredar di sekolah menyebutkan bahwa setiap laki-laki yang mencoba mendekati Jennie, entah itu sebagai teman atau lebih, selalu menghilang secara misterius. Beberapa cerita yang bahkan mengatakan mereka hilang tanpa jejak.
Rumor ini membuat banyak siswa laki-laki merasa takut atau enggan mendekat, meskipun tidak ada bukti yang jelas untuk mendukung mengenai rumor tersebut.
Kim Jennie [Manoban]
//Jennie mendesah pelan//
Kalau begitu, biarkan saja dia. Aku tidak peduli.
Kim Jennie [Manoban]
//Jennie menghentikan sendoknya di udara dan menatap Lea//
Kim Jennie [Manoban]
Aku juga tidak peduli soal rumor itu, Lea. Orang-orang selalu melebih-lebihkan sesuatu yang tidak penting
Huang Lea
//Lea mendekatkan wajahnya, setengah berbisik//
Kau yakin?
Huang Lea
Tapi kau harus akui, itu agak seram. Anak baru itu bahkan bilang dia penasaran dan ingin membuktikan apakah rumor itu benar atau tidak.
//ujar Lea sambil menyuap makanannya//
Jennie tidak menanggapi, hanya menatap lea di depannya dengan tatapan datar.
Huang Lea
Ah, sudahlah, Jennie. Jangan terlalu dipikirkan. Kalau dia mendekatimu, itu artinya dia benar-benar pemberani... atau mungkin terlalu bodoh.
//terkekeh kecil//
Setelah makan, Jennie dan Lea kembali ke kelas mereka. Sepanjang perjalanan, Lea terus mengobrol tanpa henti, sesekali mencoba mengajak Jennie berbicara, sementara Jennie hanya merespon dengan jawaban singkat dan tersenyum tipis.
Bel pulang sekolah berbunyi dengan sangat kencang. Suasana pulang sekolah dipenuhi dengan hiruk-pikuk siswa yang keluar dari kelas dan berlarian menuju pintu gerbang. Beberapa dari mereka tampak berbicara dengan riang, tertawa bersama teman-teman, sementara yang lainnya berjalan cepat, tampak kelelahan setelah seharian belajar.
Huang Lea
Jennie, aku pulang duluan ya. Aku ada janji sama Mamiku, soalnya.
//katanya dengan sedikit ragu//
Kim Jennie [Manoban]
//sedang merapikan buku pelajarannya hanya mengangguk pelan//
Kim Jennie [Manoban]
Okey, hati-hati di jalan.
//sambil meletakkan tas di bahunya//
Huang Lea
//tersenyum kecil//
Makasih, Jennie. Sampai jumpa besok yaa...
Setelah itu, Lea berjalan cepat keluar kelas, melambai singkat sebelum menghilang di balik pintu.
Jennie menyaksikan Lea pergi, lalu menghela napas pelan. Dia kemudian berjalan perlahan keluar kelas menuju taman sekolah, tempat ia biasa menunggu jemputan. Suasana di taman itu cukup tenang, meskipun suara riuh teman-teman yang pulang dan tawa mereka masih terdengar samar dari kejauhan.
Saat Jennie duduk di bangku taman, menunggu mobil jemputan, langkah kaki seseorang terdengar mendekat. Jennie yang tengah asyik melihat ponselnya, menoleh ke samping saat merasa ada yang berdiri di dekatnya.
Orang
Jennie, ya?
//Suara itu tenang tapi penuh percaya diri//
Kim Jennie [Manoban]
//mendongak dan melihat seorang siswa yang tidak dikenalnya//
Kim Jennie [Manoban]
Ya, aku Jennie. Ada apa?
//mengangkat alis, menatap orang yang masih berdiri//
Orang
Kau sedang menunggu jemputan mu bukan? Boleh aku temani?
Jennie menatap orang itu beberapa saat tanpa ekspresi, mencoba membaca gelagatnya. Ia tahu orang-orang yang mendekatinya sering kali punya maksud tertentu, baik karena rasa penasaran maupun keberanian palsu.
Kim Jennie [Manoban]
Silahkan.
//ia menggeser sedikit posisi duduknya//
Orang
Terimakasih..
//tersenyum dan kemudian duduk dengan tenang//
Orang
Kau pasti belum tahu namaku, kan?
Kim Jennie [Manoban]
//Jennie menatapnya sebentar, lalu kembali memfokuskan dirinya pada ponsel ditangannya//
Anak baru itu tertawa kecil, seperti tidak terlalu terpengaruh dengan sikap Jennie yang terkesan cuek.
Kim Taehyung
Nama ku Kim Taehyung. Kau bisa memanggilku Taehyung
//sambil menyodorkan tangannya//
Kim Jennie [Manoban]
//Jennie memandang tangan yang terulur itu sejenak//
Kim Jennie [Manoban]
Jennie
//jawabnya singkat, tanpa menjabat uluran tangan didepannya//
Kim Taehyung
Aku tahu itu, Jennie
//terkekeh geli//
Kim Jennie [Manoban]
Kau nggak takut dengan rumor itu?
//tanyanya dengan datar//
Kim Taehyung
//mengangkat bahu//
Kim Taehyung
Bagiku, rumor hanyalah rumor, Jennie. Aku lebih suka menilai orang dari apa yang aku lihat sendiri.
Kim Jennie [Manoban]
Begitu ya?
//katanya dengan ekspresi datar//
Kim Taehyung
Aku sedikit penasaran. Kau terlihat berbeda dari kebanyakan orang di sini.
Kim Jennie [Manoban]
//hanya mengangkat alis kemudian fokus ke ponselnya kembali//
Kim Taehyung
Jennie, kau tahu? Kadang, orang yang terlihat paling pendiam biasanya menyimpan cerita paling menarik.
//sambil menyandarkan tubuhnya ke bangku//
Kim Taehyung
Aku rasa kau salah satunya.
//tersenyum dengan wajah yang menghadap ke Jennie//
Kim Jennie [Manoban]
//alisnya sedikit berkerut//
Kim Jennie [Manoban]
Kau berbicara seolah mengenalku.
//katanya sambil menyimpan ponselku//
Kim Taehyung
//terkekeh ringan//
Kim Taehyung
Tentu saja aku tidak mengenal mu, itu hanya asumsi ku saja.
Kim Taehyung
Tapi aku ingin mengenalmu, kalau kau mengizinkan.
//tersenyum kecil//
Kim Jennie [Manoban]
//menghela nafas pelan//
Kim Jennie [Manoban]
Kau tahu apa yang terjadi dengan orang-orang yang mencoba terlalu dekat denganku, kan?
Kim Taehyung
Orang-orang yang dirumor itu? Tentu aku tahu.
//tertawa kecil//
Kim Taehyung
Tapi seperti yang aku bilang, aku tidak percaya begitu saja. Kalau aku takut hanya karena rumor itu, aku tidak akan ada di sini sekarang, duduk di sebelahmu.
Jennie hanya memperhatikan Taehyung dengan seksama, ia mencoba mencari tahu apakah ada ketulusan dalam kata-katanya atau hanya keberanian palsu. Kemudian, setelah beberapa detik, Jennie memalingkan wajah.
Kim Jennie [Manoban]
Baiklah, terserah kau saja,
//Jennie bangkit dari duduknya//
Kim Jennie [Manoban]
Kita lihat saja nanti. Aku pergi dulu, jemputan ku sudah datang.
//Jennie menatap Taehyung dengan tatapan datar, lalu menyampirkan tasnya ke bahu//
Kim Taehyung
//hanya tersenyum kecil, mengangguk pelan//
Kim Taehyung
Sampai jumpa, Jennie.
Jennie tidak menjawab lagi, melangkah pergi menuju mobil yang sudah menunggunya di depan gerbang sekolah. Namun, saat dia membuka pintu mobil, ia menyempatkan diri untuk menoleh sekilas. Taehyung masih berada di tempatnya, menyandarkan tangan di bangku taman, pandangannya mengikuti Jennie.
Kim Taehyung
Gadis yang menarik, Kita lihat saja nanti, Jennie.
//gumamnya pelan, lalu berjalan pergi, meninggalkan taman yang mulai sepi//
════ ⋆Thanks For Reading⋆ ════
Makasih banyak yaaa kalian semua yang sudah mau menyempatkan diri buat ngebaca cerita ini. Terimakasih banyaakk, sampai jumpa...
Comments
LalyGamer 590
Makin ketagihan.
2025-04-22
0