CHAPTER 3
════ ⋆Happy Reading⋆ ════
Malam ini, Jennie dan Zion sedang berada di pasar malam yang berlokasi tidak jauh dari rumah mereka. Pasar malam tersebut biasanya memang selalu buka sebulan sekali, dan hari ini keduanya tertarik untuk mengunjunginya.
Namun sebenarnya hanya Jennie lah yang sangat ingin pergi ke pasar malam tersebut dan Zion dengan senang hati menemaninya karena tahu bahwa Jennie sangat ingin ke pasar malam tersebut.
Pasar malam tersebut dipenuhi dengan berbagai macam stan dan hiburan yang menarik perhatian mereka.
Setelah puas bermain, mereka berdua memutuskan untuk mencicipi berbagai makanan yang dijual di pasar malam tersebut.
Kim Jennie [Manoban]
Kak, ayo kesana!
//melihat sebuah makanan yang membuatnya tertarik//
Jennie dengan antusias, sambil menunjuk sebuah stan yang terlihat ramai.
Zion Manoban
Baiklah, ayo kita coba. Tapi hati-hati, jangan terlalu bersemangat, nanti bisa terjatuh,
//berjalan dibelakang Jennie//
Kim Jennie [Manoban]
Ih, kakak ayo, cepetan!
//menggandeng tangan Zion//
Sesampainya di stan makanan, Jennie langsung terpesona oleh berbagai pilihan makanan yang ditawarkan.
Orang
Selamat datang, silahkan mau pesan apa gadis manis?
Kim Jennie [Manoban]
Pak, aku mau beli Tteokbokki nya ya,
//tersenyum//
Kim Jennie [Manoban]
Kakak mau apa?
//melihat kearah Zion//
Zion Manoban
Apa saja, terserah Jennie
//tersenyum//
Kim Jennie [Manoban]
//menghela nafas dengan kasar//
Ia sedikit kesal ketika Zion berkata "terserah" 'seperti perempuan saja ketika ditanya apa yang ingin dimakan, dan menjawab dengan jawaban "terserah"', pikirnya.
Kim Jennie [Manoban]
Seperti perempuan saja,
//cibirnya//
Zion Manoban
Baiklah baiklah, aku pesan Dakkochi ya, Jennie yang cantik.
//goda Zion sambil tersenyum//
Kim Jennie [Manoban]
//tersenyum dan menggelengkan kepala//
Kim Jennie [Manoban]
Baiklah pak, aku mau Tteokbokki satu porsi sama Dakkochi juga sama ya pak,
Zion Manoban
Tteokbokki nya tolong dibuat jangan terlalu pedas ya pak.
Kim Jennie [Manoban]
//mengangguk//
Kim Jennie [Manoban]
Oh ya! Sama tolong bungkus Hotteok nya tiga ya pak.
//tersenyum//
Orang
Baiklah tunggu sebentar ya, gadis manis.
//tersenyum//
Jennie mengingat Lisa yang berada di rumah, jadi dia memutuskan untuk memesan makanan untuk kakak perempuannya itu. Sebelumnya, Jennie telah mengajak Lisa untuk ikut ke pasar malam, namun Lisa menolak ajakan tersebut.
Kim Jennie [Manoban]
Setelah ini, kita cari minumannya ya kak.
//menatap Zion//
Zion Manoban
//mengacak-acak rambut Jennie gemas//
Kim Jennie [Manoban]
Ish kakak mah!
//merapihkan kembali rambutnya//
Setelah menunggu beberapa waktu, makanan yang dipesan oleh Jennie akhirnya jadi.
Tteokbokki, hidangan Korea yang terbuat dari kue beras dipotong kecil-kecil dan disajikan dengan saus pedas-manis khas Korea, memiliki tekstur kenyal.
Dakkochi, makanan Korea yang terdiri dari potongan daging ayam yang disajikan dalam tusukan bambu, kemudian dipanggang atau digoreng dengan saus pedas-manis.
Hotteok, kue Korea yang terbuat dari adonan tepung gandum yang digoreng. Isiannya seringkali berupa gula cokelat atau kacang-kacangan yang manis.
Semua makanan tersebut akhirnya bisa dinikmati, kecuali Hotteok yang akan disimpan Jennie untuk diberikan kepada Lisa.
Kim Jennie [Manoban]
Terimakasih, pak.
//tersenyum//
Kim Jennie [Manoban]
//mengambil makanannya//
Orang
Sama-sama cantik.
//balas tersenyum//
Zion Manoban
Terimakasih, pak.
//memberikan uang nya//
Orang
Sama-sama.
//tersenyum//
Kim Jennie [Manoban]
Ayo kak, kita cari minumannya!
//berjalan//
Zion Manoban
Ayo!
//menggandeng tangan Jennie//
── ⋅ ⋅ ── ⋅ ⋅ ── ⋅ ⋅ ── ⋅ ⋅ ── ⋅ ⋅ ──
Jennie dan Zion duduk bersampingan di tempat duduk yang tersedia di sana, menikmati pemandangan orang-orang yang berlalu lalang. Mereka menikmati makanan dan minuman yang telah dibeli sebelumnya dengan penuh nikmat.
Sambil memakan tteokbokki, wajah Jennie memerah karena sensasi pedas di lidahnya. Di sampingnya, Zion tersenyum geli melihat reaksi kemerahan wajah Jennie yang diakibatkan oleh pedasnya tteokbokki.
Meski begitu, Zion juga merasa sedikit khawatir dengan perut Jennie yang mungkin akan terganggu setelah memakan makanan yang menurut Jennie pedas tersebut.
Padahal sebelumnya, Zion sudah meminta agar makanannya tidak dibuat terlalu pedas, tapi sepertinya lidah Jennie lebih sensitif terhadap rasa pedas daripada yang ia kira.
Kim Jennie [Manoban]
Enggak, gak pedes kok!
//meminum jus nya//
Jennie menyangkal bahwa makanan tersebut terasa pedas baginya, karena ia tahu jika ia menjawab dengan jujur makanan itu akan dibuang oleh Zion.
Zion Manoban
Enggak gimana?!
Zion Manoban
Muka kamu udah merah kayak gitu juga, masa enggak pedes?!
Kim Jennie [Manoban]
Hehehe, emang pedas sih kak, cuman enak tau Tteokbokki nya,
Zion Manoban
Sudahlah Jen, buang saja itu,
Zion Manoban
atau mau makan punya kakak saja?
//menyerahkan makanannya//
Seperti yang diduga sebelumnya, Zion berniat untuk membuang makanan tersebut jika Jennie mengakuinya bahwa makanan tersebut terasa pedas baginya.
Zion Manoban
Nanti kamu sakit perut loh, sudah lah Jennie...
Kim Jennie [Manoban]
Baiklah, ini kak..
//menukar makanannya//
Setelah berpikir sejenak, Jennie akhirnya menyetujui untuk bertukar makanannya dengan milik Zion.
Dia menyadari bahwa apa yang dikatakan Zion tentang potensi sakit perutnya bisa jadi benar.
Selain itu, kedua orangtuanya juga sedang tidak ada di rumah, mereka sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri dan diperkirakan akan pulang beberapa bulan ke depan. Jennie berpikir jika dirinya sakit, ia akan merepotkan Zion, atau mungkin Lisa, dan Jennie tidak mau hal itu terjadi.
Zion Manoban
Ngomong-ngomong, Hotteok nya gak kamu makan?
//bertanya sembari menyuap makanan//
Kim Jennie [Manoban]
Enggak kak, makanan ini mau aku bawa pulang.
Kim Jennie [Manoban]
Nanti aku mau kasih ke kak Lisa saja.
Mendengar perkataan Jennie, wajah Zion langsung terlihat datar, seolah-olah kehilangan minat dalam percakapan. Jennie terlonjak kaget ketika merasakan tangan Zion mencengkram kedua pundaknya.
Dengan ragu, Jennie menoleh ke arah Zion, namun sebelum ia sempat bertanya, ia sudah lebih dahulu merasakan ketakutan dari tatapan tajam Zion.
Kim Jennie [Manoban]
Kak--
Jennie tersentak terkejut saat merasakan bibir Zion yang melumat bibirnya, kemudian meringis ketika Zion tiba-tiba mengigit kecil bibirnya
Zion Manoban
Jangan pernah kamu dekat dengan siapapun, terutama dengan Lisa, paham?
//berkata pelan saat melepas ciumannya//
Zion menatap lurus ke mata Jennie, dari tatapannya dapat di lihat terdapat hasrat yang terpendam dari kedua matanya.
Kim Jennie [Manoban]
Tapi ke--
Zion Manoban
Kakak hanya tidak ingin kamu terluka, Jennie.
//mengusap pipi Jennie dengan lembut//
Entah mengapa sentuhan lembut Zion di pipi Jennie membuat bulu kuduknya meremang ngeri. Perasaan aneh dan takut melintas di benak Jennie, namun ia mencoba untuk tetap tenang dan tidak menunjukkan ketakutannya.
════ ⋆Thanks For Reading⋆ ════
You guys!!! makasih loh udah mau bacaa, jangan lupa untuk memberikan like dan jangan ragu untuk komentar lohh. Sampai jumpaa lagiiii! 👋🏻🫶🏻
Comments