"Gadis.... Bangun!!!"
"huaaa.... apa sih ma? Ini kan hari libur...."
"astaga..... Anak ini!! Gadis, bukankah hari ini kamu harus mengantar Satria ke bandara?"
"apaan sih ma....... Aaaaaaa" teriaknya bangun dari tidurnya.
"mama.. Ini udah jam 9 kenapa baru bangunin Gadis??"melompat dari kasurnya dan berlari ke kamar mandi.
"ya ampun... Gadis... Masih kayak anak kecil aja harus dibangunin.. Kamu kan sudah 19 tahun..."jawab mama nya sambil merapikan tempat tidur putri semata wayang itu.
Setengah jam berlalu, dia keluar dari kamar mandi bergegas ke ruang ganti.
"huh... Untung semalam bajunya udah aku siapin kan?"
"aaaaaaa....."teriaknya dari ruang ganti membuat mama nya yang masih di situ terkejut.
"Gadis!!! Ada apa?"tanya nya sambil membuka pintu.
""yah ampun Gadis???? ayok turun!! Ngapain kamu diatas kursi???" lanjutnya menahan tawa melihat ekspresi putrinya yang sangat takut.
"mam.....mama.... Awasss!!!"
"aa..... Kenapa?" teriak mamanya ikut panik.
"kecoa maa... Kecoaaaa!!!!!"
"kecoa?? Gadissss!!! Kamu membuat mama takut ajah! Mana?"
"di..di..situ!!! Aaa... Awas di kaki mama...."
"plak!!!" satu pukulan membuat kecoa itu berhenti bergerak.
"udah... Udah... Turun!! Kamu membuat rumah ini hampir roboh dengan teriakanmu itu!!!"
Dia turun dari kursi dengan pipi merah sambil memungut pakaiannya.
"makasih mama......" sambil mendorong mamanya keluar dari ruang ganti.
Sementara di luar terdengar suara bel rumah yang sudah di bunyikan berkali kali. Mamanya sedikit mempercepat langkahnya untuk membuka pintu.
"ehh nak Arya. Ayok silahkan masuk!!"
"ehh.. Gak usah Tante... Aku mau jemput Gadis aja, Satria udah mau berangkat sejam lagi!" berusaha menolak.
"Yah ampun anak itu benar benar yah!!!"gumam mamanya kesal.
"yaudah sambil nunggu duduk dulu yah biar Tante buatkan minum."
"Ga usah Tante....."berusaha menolak tapi usahanya sia sia karena mamanya Gadis langsung menarik tangannya masuk ke rumah.
"sebentar yah!! Tante ke dapur dulu."meninggalkan anak itu duduk sendiri.
Baru saja mamanya beranjak ke dapur,Gadis turun dari kamarnya yang kebetulan berada di lantai atas.
"ka Arya... Udah lama?"
"udah!! Selalu aja telat!! kemarin janjinya apa? Harus udah siap sebelum jam 10 kan?"
"hmm .. Maaf" mengerucutkan mulutnya seperti ikan buntal yang sedang mengembang.
"huh... Iya buntal!!!" jawabnya tak kuasa melihat ekspresi wanita itu sambil mencucukkan telunjuknya ke pipi yang mengembang itu.
"kak Satria mana?"
"sudah terbang jauh!!! kamu sih lama!!"
"bbbb....bukannya jam berangkatnya masih se jam lagi?" jawabnya menahan air matanya.
"hahahah... Dasar ikan buntal!! Ayok apa kamu masih ingin disini dan membiarkan Satria benar benar pergi tanpa mu?" goda Arya yang menyadari ekspresi Gadis sangat kecewa.
"ihhh ..... Kak Arya!!!"teriaknya sambil mengikuti langkah pria itu dari belakang ke arah parkirAn motor.
Mereka berdua keluar dan melupakan ibu yang sedang membuat minum di dapur.
"Aduh.... dimana nak Arya???" tanya mama heran saat melihat ruangan sudah kosong dengan minuman di tangannya.
"Dasar... Anak anak itu!!! Pasti lupa!! Belum pamit sudah pada kabur." lanjutnya kesal menyadari kalau Gadis juga tidak ada disana.
Sementara Gadis naik ke motor di bonceng Arya.
"ka Arya!!! Kamu marah?"
"udah diam!! Ini kita lagi di jalan jangan banyak nanya!" Jawabnya cuek.
Gadis diam sedikit kesal dengan sikap Arya yang gampang banget berubah. Mereka akhirnya lebih banyak diam hingga tiba di bandara.
"kak Satria dimana?" tanyanya dalam hati sambil mencoba turun dari motor.
"Sini aku bantu!" seseorang mengulurkan tangannya dengan suara yang tidak asing.
Dia menoleh ke arah suara itu.
"kak Satria!!!"ucapnya girang.
Dia turun dari motor tanpa menghiraukan Arya disana.
"ehem.... Ehem....."
"kenapa Ya? Kamu mau dibantuin turun juga?"
"Ihh gak amit amit" balasnya agak kesal.
"hhhh.. Kak Satria nanti kalau udah di London jangan lupain Gadis yah..."rengeknya sambil memeluk erat tangan kiri pria itu.
"ahh... Paling juga nanti dia punya teman baru di sana!" sambung Arya cuek.
"bro!! Kenapa sih dari tadi muka lu masam gitu? Lu gak rela yah gua tinggal?"jawabnya memukul pundak Arya.
"hhhh... Kak Arya lagi sensi kak Satria... Lagi ngidam kali!!"
"Gadis !!!" sambil menjewer pipi tembem wanita itu
"awwww..... Hentikan kak Arya!!!"
Mereka bertiga tertawa sambil bercanda gurau sampai lupa jam keberangkatan Satria sudah dekat.
"Aduhhh anak anak ini!!! Satria..... Cepat kita akan di panggil!!!" teriak seorang wanita yang sudah lumayan berumur menghentikan pembicaraan mereka.
"ehh iya mah.... Ayok" sahut Satria.
"Ar.... Gua titip Gadis yah sama lu!! Selama di Indonesia kamu harus menjaga putri kecil ini!! Nanti dia di curi orang!!"
"ehhh aku bukan anak kecillll!!!! Bleeee......" bantahnya sambil menjulurkan lidah.
"siap bray!! Dia aman kok ada Gua yang jagain!! Cepat selesaikan study mu dengan baik disana lalu kembali ke Indonesia!!!" tersenyum sedih.
"kak Satria semangat di sana yah!!! Kita berdua menunggumu segera kembali!" tidak bisa menyembunyikan air matanya.
"iya dadah....." melambaikan tangan dan menghilang dari pandangan keduanya.
"Dis..... Ayok kembali!!!"
"tunggu kak Arya!! aku mau lihat pesawat kak Satria!"
"okey!!! Ayok ikut denganku kita akan melihatnya lebih dekat!"mengulurkan tangannya dan membawanya ke tempat dimana bisa melihat pesawat lepas landas lebih dekat.
Sementara Satria mulai terbang ke angkasa kedua sahabat itu hanya bisa melihat dan melambaikan tangannya untuk perpisahan yang bakal lumayan lama.
"jangan sedih!! Kan masih ada aku Dis!! Ayok nyari makan dulu! Kamu pasti lapar kan?"
Mereka berdua akhirnya memilih untuk makan ke resto terdekat. Tapi rasa makanan hari itu sedikit hambar mungkin karna ketidak hadiran Satria disana. Ini pertama kalinya mereka makan diluar tanpa paket lengkap. Dengan Arya yang sedikit ngambekan seperti anak kecil, Satria yang selalu menanggapi dengan dewasa dan Gadis yang suka mengundang tawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments