Malam ini Yuna sangat bosan hanya duduk di kamar sembari memainkan handphonenya, Yuna keluar dari rumahnya lalu melompat keluar gerbang untuk berjalan-jalan santai.
Yuna menggunakan celana pendek di atas lutut, ia juga mengenakan baju kaos oblong yang bahkan lebih panjang dari celananya.
Setelah berjalan-jalan sebentar. Yuna menemukan sebuah minimarket lalu masuk kedalam untuk membeli beberapa cemilan.
Saat tangan Yuna menyentuh satu cemilan di rak nomor dua paling atas, tiba-tiba ada tangan lain yang berhasil menutupi tangannya yang ada di chiki itu.
dan langsung menarik tangannya dan menoleh kearah samping.
Yunara Gracia Bella
P-pak Alaska?
Alaska Laksamana putra
Kamu siswi yang tadi siang?
Yunara Gracia Bella
Yunara Gracia Bella.
Alaska Laksamana putra
Ah ya... Apa yang kamu lakukan di minimarket sendirian ketika malam-malam begini?
Yunara Gracia Bella
Saya cuma mencari angin pak, sedangkan bapak?
Alaska Laksamana putra
Saya membeli cemilan untuk keponakan saya.
Yunara Gracia Bella
Begitu ternyata...
Alaska Laksamana putra
Kamu keluar rumah tidak menggunakan celana?
Yuna membelalak ketika Alaska dengan santainya menanyakan hal semacam itu.
Yunara Gracia Bella
Pakai kok! coba lihat!
Yuna mengangkat sedikit kaosnya, menunjukkan celana pendek berwarna hitam di balik kaos putih oblong.
Alaska memijat pelipisnya, setelahnya pria itu melepas jaket abu-abu yang ia kenalan lalu memberikan jaketnya pada Yuna.
Yunara Gracia Bella
Untuk apa pak?
Alaska Laksamana putra
Tutupi paha kamu, atau mau sekalian saya antar?
Alaska Laksamana putra
Malam terlalu berbahaya untuk gadis kecil seperti kamu.
Yuna menerima jaket yang Alaska berikan lalu hanya mengangguk mengiakan ajakan Alaska.
Alaska Laksamana putra
Baiklah, ayo ikut saya.
Alaska dan Yuna berjalan bersama menuju kasir lalu keluar dari minimarket itu membawa belanjaan mereka masing-masing.
Alaska berjalan menuju mobilnya, ia membukakan pintu untuk Yuna terlebih dahulu lalu ia baru ikut masuk kedalam.
sepanjang jalan Yuna sangat bahagia, ia sengaja memberi jalan yang agak melilit pada Alaska. Agar perjalanan mereka terasa lebih lama sedikit, tidak mungkin Yuna menyia-nyiakan kesempatan semacam ini.
Yunara Gracia Bella
Pak, kenapa bapak milih jadi guru di SMA itu?
Alaska Laksamana putra
Cita-cita saya dari dulu memang ingin menjadi guru, ketika ada kesempatan saya tidak akan menyia-nyiakannya begitu saja.
Yunara Gracia Bella
oh ternyata begitu..
Alaska Laksamana putra
Kamu?
Alaska Laksamana putra
Apa cita-cita kamu?
Yunara Gracia Bella
Nikah sama guru.
Deg.
Alaska Laksamana putra
Cita-cita macam apa itu Yuna?
Yunara Gracia Bella
Saya mau dinikahin orang yang profesinya guru, biar saya yang gak bodoh gak pintar ini bisa jadi pintar!
Alaska terkekeh karna tak bisa memahami kemana otak siswinya ini berpikir, entahlah. Alaska yang tak bisa memahami atau Yuna yang tak jelas.
Alaska Laksamana putra
Kamu aneh Yunara.
Yunara Gracia Bella
Aneh? Emang saya kenapa pak?
Yunara menatap Alaska bingung aneh? Ia rasa Valen lebih aneh dari dirinya, lagi pula Yunara hanya mencoba mendekati Alaska dengan sedikit bar-bar.
Karna memang kebiasaan Yunara dari dulu seperti itu, ia jarang menyukai lawan jenis dengan hanya sekali lihat. Jika hal itu terjadi, ia akan mengejar pria itu hingga ke ujung dunia jika bisa.
Comments